A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
- Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan Konsumen, pasal 7,
mengamanatkan bahwa pelaku usaha (Rumah Sakit) berkewajiban untuk meningkatkan
mutu layanan dan menunjang kenyamanan dan keselamatan pasien;
- Undang-Undang Nomor. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah yang Mempunyai
Kebijakan Kesehatan;
- Undang-Undang Nomor. 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah;
- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
- Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3637);
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1333 / Menkes / SK / XII / 1999
tentang Penerapan Standar Pelayanan RS dan Standar Pelayanan Medik;
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 81 / KepMenkes / SK/ I / 2004
tentang Pedoman Penyusunan SDM Kesehatan Di Tingkat Propinsi, Kabupaten / Kota serta
Rumah Sakit;
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.01 / 160 / I / 2010
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014;
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02 / Menkes / 130 / 2015
Tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02 / Menkes / 66 /
2015 Tentang Alokasi Anggaran Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Pelaksanaan
Program Pembangunan Kesehatan di Provinsi dan Kabupaten / Kota Tahun 2015.
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 147/Menkes/Per/I/2010 Tentang
Perizinan Rumah Sakit;
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340 / Menkes / Per / III/ 2010
tentang Klasifikasi Rumah Sakit;
B. TUJUAN
D. PENERIMA MANFAAT
G. METODE PELAKSANAAN
Proses penerimaan dan seleksi tenaga dilaksanakan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai
dengan pembahasan melalui aplikasi Rencana Kebutuhan (Renbut) dan SI SDMK, jika tenagatenaga
tersebit sudah lengkap dapat dilakukan juga perekrutan/ pengusulan berdasarkan analisis beban
kerja, sedangkan ikatan perjanjian kerja ditandatangani oleh kepala Puskesmas dan tenaga yang
bersangkutan, serta evaluasinya menggunakan aplikasi SI SDMK.
Penyediaan tenaga promosi Kesehatan dan ilmu perilaku, tenaga sanitasi lingkungan, nutrisionis,
tenaga kesehatan masyarakat lainnya, tenaga epidemiologi, ahli teknologi labotorium medik,
apoteker, dan tenaga administrasi keuangan di Puskesmas, maksimal 4 orang tenaga per
Puskesmas dengan sistem perjanjian kerja. Penetapan maksimal 4 orang tenaga tersebut
berdasarkan prioritas kebutuhan tenaga dengan kualifikasi persyaratan yang telah ditentukan.
H. KETERANGAN LAINNYA
Keluaran harus dicapai dalam 1 (satu) tahun Anggaran dengan target pencapaian 100% pada bulan
Desember 2021.