2. Usaha-usahan sanitasi
A. Latar Belakang
Sanitasi adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa factor lingkungan fisik yang
berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal-hal yang mempunyai efek merusak
perkembangan fisik, kesehatan dan kelangsungan hidup (Suparlan, 2012).Tujuan utama dari
pada pengawasan dan pengendalian sanitasi adalah pencegahan terhadap penularan timbulnya
penyakit serta kecelakaan melalui upaya perlindungan manusia dan lingkungan dari unsur
hazard/pencemar dengan jalan mengurangi, melemahkan atau menghilangkan
hazard/pencemar tersebut. Jadi sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang
menitik beratkan kegiatan dan tindakan yang diperlukan untuk membebaskan makanan dan
minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu kesehatan,mulai dari sebelum makanan
diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat
dimana makanan dan minuman tersebut disajikan dan siap untuk dikonsumsikan kepada
masyarakat (Suparlan, 2012).
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, Peserta dapat memahami dan bisa mengetahui
sanitasi makanan.
E. Media
Leaflet
F. pengorganisasian
1. penanggung jawab;
G. Rincian Kegiatan
Usaha-usahan sanitasi
H. Evaluasi
Evaluasi Proses
1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama acara berlangsung
3. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar
EvaluasiHasil
Lebih dari 75% dari Sasaran mampu menjawab pertannyan yang diajukan oleh penyaji.
SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN
A. DEFINISI
Hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah upaya mengendalikan faktor
makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan
penyakit atau gangguan kesehatan. Persyaratan hygiene sanitasi adalah ketentuan-ketentuan
teknis yang ditetapkan terhadap produk rumah makan dan restoran, personel dan
perlengkapannya yang meliputi persyaratan bakteriologis, kimia dan fisika (Depkes RI,
2003).
Makanan adalah semua substansi yang diperlukan tubuh. Menurut definisi WHO (1956)
mengenai makanan, ditegaskan bahwa dalam batasan makanan tidak termasuk air, obat-
obatan dan substansi-substansi yang dipergunakan untuk tujuan pengobatan. Walaupun air
merupakan elemen vital dalam makanan manusia, akan tetapi air yang memenuhi syarat-
syarat kesehatan memerlukan penanganan yang khusus.
C. CIRI-CIRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG BAIK
1. Buah-buahan.
a. Keadaan fisiknya baik, isinya penuh, kulit utuh, tidak rusak atau kotor.
b. Isi masih terbungkus kulit dengan baik.
c. Warna sesuai dengan bawaannya, tidak ada warna tambahan, warna buatan (karbitan)
dan warna lain selain warna buah.
d. Tidak berbau busuk, bau asam/ basi atau bau yang tidak segar lainnya.
e. Tidak ada cairan lain selain getah aslinya.
2. Sayuran.
a. Daun , buah atau umbi dalam keadaan segar, utuh dan tidak layu.
b. Kulit buah atau umbi utuh tidak rusak/pecah
c. Tidak ada bekas gigitan hewan, serangga atau manusia
d. Tidak ada bagian sayuran yang ternoda atau berubah warnanya.
e. Bebas dari tanah atau kotoran lainnya.
3. Susu
Ciri-ciri susu yang baik:
a. Warna putih susu dan kental.
b. Cairannya konstan dan tidak mengumpal.
c. Aroma khas susu, tidak bau asam, tengik atau bau amis.
d. Kalau dituangkan dari gelas masih menempel didinding gelas.
e. Kalau dimasak akan terbentuk lapisan busa lemak (foam).
f. Bebas dari kotoran fisik seperti darah, debu, bulu, serangga dan lain-lain .
Penyimpanan bahan makanan merupakan satu dari enam prinsip higiene dan sanitasi
makanan .penyimpanan bahan makanan yang tidak baik, terutama dalam jumlah yang banyak
dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan tersebut .
untuk makann kering dan makanan olahan yang di ismpan dalam suhu kamar, maka cara
penyimpanan harus diatur sebagai berikut:
a) makanan di letakkan dalam rak-rak yang tidak menempel pada dinding, lantai dan langit-
langit; untuk sirkulasi udara agar udara segar dapat segera masuk ke seluruh ruangan,
mencegah kemungkinan jamahan dan temoat persembunyian tikus, untuk memudahkan
pembersihan lantai, untuk mempermudah dilakukan stok opname
b) setiap makanan di tempatkan dalam kelompoknya dan tidak bercampur baur.
c) Untuk bahan makanan yang tercecer seprrti gula pasir, tepung, di tempatkan dalam wadah
penampungan sehingga tidak mengotori lantai.
d) Setiap makanan di atur ketebalan nya maksudnya gara suhu dapat merata ke seluruh bagian
e) Setiap bahan makanan di tempatkan secara terpisah menurut jenisnya, dalam wadah
(container) masing-masing, wadah dapat berupa bak, kantong plastik atau lemari yang
berbeda
f) Makanan di simpan dalam ruangan penyimpanan sedemikian hingga terjadi sirkulasi udara
dengan baik agar suhu merata ke seluruh bagian, pengisian lemari yang terlalu padat akan
mengurangi manfaat penyimpanan karena suhunya tidak sesuai dengan kebutuhan.
g) Penyimpanan di dalam lemari es.
Bahan mentah harus terpisah dari makanan siap santap. Makanan yang berbau tajam harus di
tutup dalam kantong plastik yang rapat da di pisahkan dari makann lain, kalau tidak letaknya
harus berjauhan. Makanan yang di simpan tidak lebih dari dua atau tiga hari harus sudah di
gunakan. Lemari tidak boleh terlalu sering di buka, maka di anjurkan lemari untuk keperluan
sehari hari di pisahkan dengan lemari untuk keperluan penyimpanan makanan. Penyimpanan
makanan kering:
a) Suhu cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi yang baik
b) Ruangan bersih, kering, lantai , dan dinding tidak lembab
c) Rak-rak berjarak minimal 15 cm dari dinding lantai dan 60 cm dari langit-langit
d) Rak mudah di bersihkan dan dipindahkan.
Penempatan dan pengambilan barang diatur dengan sisten FIFO (first in first
out), artinya makanan yang masuk terlebih dahulu harus di keluarkan lebih dahulu,setiap
barang yang di beli harus di catat dan diterima oleh bagian gudang untuk ketertiban
admisnistrasinya,.setiap jenis makanan mempunyai kartu stok,sehingga bila terjadi
kekurangan barang dapat segera di ketahui.
Proses pengolahan, pada proses atau cara pengolahan makanan ada tiga hal yang perlu
mendapat perhatian yaitu:
a) Tempat pengolahan
Tempat pengolahan makanan adalah suatu tempat dimana makanan di olah ,tempat
pengolahan ini sering disebut dapur, dapur mempunyai peranan yang penting dalam proses
pengolahan makanan, karena itu kebersihan dapur dan lingkungan sekitarnya harus selalu di
terjaga dan di perhatikan dapur yang baik harus selalu terjaga dan di perhatikan. Dapur yang
baik harus memenuhi persyaratan memenuhi persyaratan sanitasi
b) Tenaga pengolah makanan/penjamah makanan
Penjamah makanan menurut depkes RI 2006 adalah orang yang secara langsung berhubungan
dengan makanna dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan,
pengangkutan sampai penyajian. Dalam proses pengolahan makanan, peran dari penjamah
makanan sangatlah besar peranan nya. Penjamah makanan ini mempunyai peluang untuk
menularkan penyakit. Banyak infeksi yang di tularkan melalui penjamah makanan , antara
lain staphylococcus aureus di tularkanmelalui hidung dan tenggorokan ,kuman clostridium
pefringens ,strptococcus ,salmonella dapat di tulakan melalui kulit, oleh sebab itu, penjamah
makanan harus selalu dlam keadaan sehat dan terampil.
c) Cara pengolahan makanan
Cara penolahan makanan yang baik adalah tidak terjadinya kerusakan – kerusakan makanan
sebagai akibat cara pengolahan yang salah dan mengikuti kaidah atau prinsip – prinsip
higiene dan senitasi yang baik atau di sebut GMP ( good manufacturing practice)
Dr.H. Arif Sumantri, Skm M,kes. 2010. Kesehatan lingkungan edisi revisi. Jakarta. Kencana prenada
media group
Baluka, S. A., Miller, R.A., Kaneene, J. B. 2015. Hygiene Practices And Food Contamination In
Managed Food Service Facilities In Uganda. African Journal Of Food Sciene. Volume 9, No
1
D epkes RI. 2003. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942. Tentang Pedoman
Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan.Jakarta: Depkes RI
Depkes RI. 2009. Modul Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Jakarta: Depkes RI Sub
Direktorat Sanitasi Makanan dan Bahan Pangan
DOKUMENTASI EDUKASI