Anda di halaman 1dari 7

LABEL DAN DOSIS OBAT

Dr. Suparyanto, M.Kes

LABEL DAN DOSIS OBAT

Label Obat berisi:

 Nama dagang / generik


 Nama , alamat pabrik
 Komposisi
 Aturan pakai
 No. registrasi: contoh : Depkes RI : DTL 123456789012 ( 15 digit )
 No.batch / kode produksi
 Expired date / kadaluwarsa

Penggolongan Obat

Label Obat Daftar W


Penyimpanan Obat

 Ruang penyimpanan : aman (bebas serangga), sirkulasi udara baik, suhu (sejuk),
terhindar dari matahari
 Tata ruang : mudah bergerak
 Tersedia palet, rak, almari khusus, almari pendingin
 Alat pemadam kebakaran
 Penumpukan (kerusakan fisik)

Kebersihan ruangan
 Semua obat harus disimpan dengan baik dalam wadah dan tutup yg memenuhi syarat
 Label jelas, nama obat dapat dibaca dengan jelas
 Obat tanpa etiket/label dan diragukan isinya lebih baik dibuang
 Simpan obat sesuai petunjuk pd label (ditempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari
langsung)

Penyusunan Obat

 Prinsip FIFO ; FEFO


 Obat kemasan besar diletakkan di palet
 Obat kemasan kecil disusun di rak
 Narkotik-psikotropik di almari khusus
 Vaksin, suppositoria di almari pendingin

 Disusun dan dikelompokan berdasarkan bentuk sediaan obat (syrup, tablet, obat luar,
alkes habis pakai, alat kontrasepsi)
 Disusun secara alphabetis
 Cantumkan nama obat pada kartu stok, letakkan dekat bahan obatnya
 Obat expired date dipisahkan tersendiri

Pengamatan Mutu

 Tablet: perubahan warna, bau , rasa, lembab


 Tablet salut: pecah, lengket, rusak
 Kapsul: lengket, terbuka, perubahan warna pada cangkang
 Salep: berubah warna, bintik2, wadah rusak, perubahan bau (tengik)
 Cairan: berubah warna,perubahan kekentalan
 Injeksi: warna berubah, endapan keruh, wadah rusak, bocor
 Pengujian laboratorium

Pemberian Obat

 4T1W: Tepat (obat, dosis, sasaran, manfaat), Waspada (efek samping)


 Etiket: nama pasien, tanggal, no, aturan pakai, instruksi lainnya
 Pastikan sendok yg digunakan: sendok teh (Cth) : 5 cc, sendok makan (C) : 15 cc
 Berikan penjelasan kepada pasien tentang: cara pemakaian/minum obat, kegunaan obat,
penyimpanan serta kemungkinan efek samping obat.

Pencatatan dan Pelaporan


 Sarana Pencatatan dan Pelaporan
 Kartu stok

 Mengetahui ketersediaan obat,


 Mengetahui kekosongan/kelebihan obat
 Mengetahui trend penggunaan obat

 Sebagai alat untuk pelaporan


 Catatan harian pemakaian/pengeluaran obat
 Lembar pemakaian dan lembar permintaan obat (LPLPO)
 Daftar obat rusak/kadaluarsa

Pemesanan Obat

 Hitung kebutuhan obat rata2 / bulan


 Catat frekuensi pengiriman
 Tentukan faktor pemesanan ulang

 3 bila dikirim perbulan


 5 bila dikirim setiap 2 bulan
 7 bila dikirim setiap 3 bulan
 9 bila dikirim setiap 4 bulan

 Contoh : kebutuhan amoksilin tiap bulan: 3 botol bila pemesanan dikirim tiap 3 bulan →
faktor pemesanan 7, jadi jumlah pemesanan ulang: 3x7 = 21 botol

Dosis Obat

 Dosis obat: jumlah obat yang diberikan kepada penderita

Macam dosis:
Dosis dalam satuan berat (gram, mg, mikrogram)
Dosis dalam satuan isi (ml)
Dosis dalam satuan unit (International Unit)

Macam Dosis:

 Dosis medicinalis = dosis terapeutik = dosis lazim


 Dosis permulaan = initial dose
 Dosis pemeliharaan = maintenance dose
 Dosis toxica = dosis sampai terjadi keracunan
 Dosis letalis = dosis sampai terjadi kematian

Dosis Maksimum

 DM: dosis tertinggi yang relatif masih aman (dewasa)


 DM prn: dosis boleh melebihi kalau diperlukan dokter → memakai tanda seru (1 – 2
mg !)
 DM untuk anak: dihitung khusus

Dosis Anak

 Dosis anak idealnya berdasarkan BB atau LPT (luas permukaan tubuh)


 Diperhitungkan dengan DD (dosis dewasa) dengan menggunakan rumus:

Dosis Anak Berdasar Umur

 Rumus Young: { n / (n + 12)} x DD

 Rumus Dilling: ( n / 20 ) x DD

 Rumus Cowlling: { (n+1) / 24 } x DD

 Rumus Fried: ( m / 150) x DD

Keterangan: n = tahun, m = bulan, DD=dosis dewasa

Dosis Anak Berdasar BB

 Rumus Clark: ( BB / 70 ) x DD
 Rumus Augeberger: { (1½ BB+10) / 100 } x DD

Keterangan: BB = BB anak dalam Kg

Dosis Khusus

 Dosis penderita yang obesitas: harus diperhitungkan lemak dan persentase BB tanpa
lemak (BBTL)
 BBTL = BB x (100 - % lemak)

Dosis penderita geriatrik (>65 tahun)

 Dosis diturunkan ( ± 75 % DD)


 Perubahan fisiologis dan patologis diperhatikan (cardivaskuler, ginjal, DM)

Dosis penderita ginjal:

 Ekskresi obat terganggu → obat lebih lama di peredarah darah


 Dosis dan interval obat harus diatur

Dosis dari Vial / Ampul:

 Berapa cc harus dihisap untuk mendapatkan dosis penicillin 150.000 IU dari vial
penicillin yang berlabel 600.000 IU/cc?
 Rumus: dosis diket / dosis tanya = cc diket / cc tanya
 600.000/150.000 = 1cc/xcc
 X = 0,25 cc

Latihan Hitung Dosis

 Dari suatu vial penicillin bubuk 5 juta IU setiap vial, siapkan larutan yang berisi 500.000
IU/cc
 Dari suatu larutan streptomisin 1 gram/2cc siapkan dosis 0,5 gram
 Berapakah diperlukan untuk memberikan dosis penicillin 200.000 IU dari larutan
penicillin 500.000 IU/cc?

Dosis Tetesan Infus


 Infus dewasa (makro) 1 cc = 20 tetes, infus anak (mikro) 1cc = 60 tetes (atau ditentukan
lain
 Rumus: cc/jam → cc/menit → tts/menit
 Berapa tetes menit harus diberikan pada: bayi 200/3 jam serta dewasa 1500 cc/6jam?

Latihan Dosis Obat

 Apabila suatu cairan 1800cc dipesankan untuk absorbsi dalam jangka waktu 10 jam, dan
drip infus mempunyai ukuran 1cc=15tetes, maka berapakah kecepatan tetesan yang
diperlukan?
 Berapa waktu absorbsi yang diperlukan untuk 500cc cairan iv bila tetesan diatur 20
tetes/menit (drip mempunyai ukuran 1cc=10tetes)?

Persen Dalam Obat Campuran

 Persen b/b → untuk bahan padat/padat


 Contoh: Salisilat talk 10%

 Persen v/v → untuk bahan cair/cair


 Contoh: Alkohol 70%

 Persen b/v → untuk obat suntik


 Contoh: Morphin HCl 1%

 Persen v/b → untuk cairan – minyak/obat asli


 Contoh: salep, cream

Peran Perawat

 Membantu cara minum, cara memasukan obat dengan benar


 Mengawasi efek samping, alergi
 Menyimpan, menyiapkan, mengadministrasi obat
 Pendidikan kesehatan tentang obat

Anda mungkin juga menyukai