tanggal 31 Desember. Mata uang fungsional PT BATIK adalah Rupiah Indonesia (IDR).
Pada tanggal 12 Juli 2018, PT BATIK membeli barang dagangan (persediaan) secara kredit senilai
USD10.000 dari SAM Co. Pembayaran oleh PT BATIK dilakukan pada tanggal 20 November 2018.
Kurs pada tanggal 12 Juli 2018 dan 20 November 2018 masing-masing adalah USD1 = IDR9.400 dan
USD1 = IDR9.700.
Persediaan adalah aset nonmoneter yang mula-mula diakui dengan biaya perolehan. Utang usaha
dalam USD merupakan liabilitas moneter. Jumlahnya (IDR94.000.000) ditentukan dengan
mengalikan biaya perolehan dalam USD (USD10.000) dengan kurs spot tanggal 12 Juli 2018
(IDR9.400).
Bagaimanakah PT BATIK mencatat pembayaran faktur pada tanggal 20 November 2018? Meskipun
pembayaran USD10.000 mungkin dilakukan dengan USD yang sudah dimiliki, pencatatan dalam
pembukuan PT BATIK tetap menggunakan IDR (mata uang fungsional) sebagai berikut:
Perhatikan, jumlah utang usaha diukur kembali dengan kurs spot tanggal 20 November 2018
sehingga menjadi bersaldo IDR97.000.000. Selisihnya dengan jumlah utang yang mula-mula dicatat
(IDR94.000.000), yaitu sebesar IDR3.000.000 merupakan kerugian selisih kurs yang diakui sebagai
komponen beban dalam laba-rugi. Jurnal penyelesaian utang di atas bisa digabungkan menjadi satu
jurnal sebagai berikut:
Kembali ke kasus PT BATIK sebagaimana diilustrasikan pada Contoh 5. Asumsikan, utang usaha PT
BATIK baru dilunasi pada tanggal 8 Februari 2019. Kurs spot yang berlaku pada tanggal 31 Desember
2018 (tanggal laporan posisi keuangan) adalah USD1 = IDR9.500, sedangkan pada tanggal8 Februari
2019 (saat pelunasan) adalah USD1 = IDR9.700.
Apa saja jurnal yang diperlukan dan bagaimana cara mencatat transaksi-transaksi di atas dalam
pembukuan PT BATIK? Secara akuntansi, ada tiga kejadian yang perlu dicatat dalam pembukuan PT
BATIK, yaitu pada 12 Juli 2018 (ketika faktur/barang diterima), 31 Desember 2018 (tanggal laporan
posisi keuangan), dan 8 Februari 2019 (ketika faktur dibayar). Jurnal-jurnal dimaksud disajikan
sebagai berikut:
Perhatikan, utang usaha yang merupakan pos moneter diukur kembali pada tanggal 31 Desember
2018 (pada saat tutup buku) dan 8 Februari 2019 (sesaat sebelum dihentikan pengakuannya).
Berapakah utang usaha PT BATIK kepada SAM Co. Pada 31 Desember 2018 dan 8 Februari 2019?
Pada 31 Desember 2018, utang usaha dilaporkan berjumlah IDR95.000.000 (USD10.000 × IDR9.500).
Pada 8 Februari 2019, utang usaha diukur kembali sehingga menjadi berjumlah IDR97.000.000
(USD10.000 × IDR9.700).
Berapakah kerugian selisih kurs yang diakui masing-masing pada tahun 2018 dan 2019? Kerugian
selisih kurs yang diakui pada 2018 adalah IDR1.000.000 (IDR95.000.000 – IDR94.000.000) dan pada
2019 adalah IDR2.000.000 (IDR97.000.000 – IDR95.000.000).