E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
210
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
N. Rialdy et al. : Model Pengukuran Kualitas Audit Internal (Studi pada Auditor Internal... 211
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
dapat melakukan audit dengan baik, selain akuntabilitas, dan objektivitas. Hanjani &
karena adanya permintaan dan kebutuhan Rahardja (2014) mengemukakan faktor-faktor
komersial. Kualitas audit akan memberikan yang berpengaruh terhadap kualitas audit
hasil baik jika keinginan dan kebutuhan seperti etika, pengalaman, biaya audit, dan
auditor dapat terpenuhi yang membuat motivasi. Penelitian Saripudin et al. (2012)
motivasi kerjanya semakin tinggi. Auditor menunjukkan adanya efek positif simultan
harus tetap independen dalam melakukan dari pengalaman, akuntabilitas dan due
pekerjaannya. Oleh karena itu, dibutuhkan professional care pada kualitas audit.
motivasi yang besar agar tugas tersebut dapat Ramadhanis (2013) menemukan bahwa
diselesaikan dengan baik (Rahardjo, 2017). kompetensi profesional, independensi dan
Motivasi dalam proses audit pada motivasi memberikan pengaruh positif atas
dasarnya adalah untuk melanjutkan dan mem- kualitas audit. Hasil penelitian Sukriah et al.
pertahankan bisnis yang menguntungkan. (2009) secara empiris menemukan adanya
Motivasi juga muncul karena adanya pengaruh dari variabel-variabel pengalaman
kepercayaan bahwa auditor dapat melakukan kerja, independensi, objektivitas, kompetensi
audit dengan baik, selain permintaan dan dan integritas terhadap kualitas audit.
kebutuhan komersial. Kualitas audit akan baik
jika keinginan dan kebutuhan auditor Due Professional Care
terpenuhi dan motivasi kerja bisa terpenuhi Due professional care adalah tuntutan
(Mills, 1993). pada auditor untuk melaksanakan skeptisme
profesional secara cermat dalam penggunaan
Kualitas Audit kecakapan profesional (Singgih & Bawono,
Kualitas audit pada dasarnya adalah 2010). Menurut Rahayu & Suhayati (2010),
kemungkinan menemukan dan melaporkan penggunaan kecakapan profesional secara erat
pelanggaran oleh auditor pada sistem dan menyeluruh yang menekankan pada
akuntansi auditee (Alim et al., 2007). tanggung jawab profesional untuk mengamati
Selanjutnya menurut Kusharyanti (2003), standar lapangan kerja dan standar pelaporan.
kualitas merupakan kemungkinan seorang Selain itu, Jusuf (2011) menyatakan bahwa
auditor akan menemukan dan melaporkan profesional yang bertanggung jawab harus
pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi melaksanakan tugas dengan rajin dan teliti.
kliennya. Lebih lanjut, kualitas audit adalah Due professional care merupakan
hasil kerja auditor berupa laporan audit yang melakukan proses audit cera tepat oleh
dapat diandalkan dan berdasarkan standar auditor. Auditor yang cermat dan teliti akan
yang telah ditentukan (Sukriah et al., 2009). lebih mudah dan lebih cepat untuk meng-
Kualitas audit adalah subjek penelitian ungkap berbagai kecurangan yang terjadi
banyak ilmuwan, dan menurut Chadegani dalam penyajian laporan keuangan (Rahardjo,
(2011) bahwa kualitas audit adalah area 2017). Gallegos & Carlin (2004) menyatakan
potensial bagi para peneliti untuk melakukan due professional care dapat didefinisikan
banyak proyek penelitian mendatang berharga dalam beberapa cara. Beberapa menggambar-
yang disediakan bagi otoritas negara yang kannya sebagai rasa hormat yang ditunjukkan
kompeten, pakar audit, pengguna laporan kepada pihak yang diaudit dan bagaimana
keuangan. Kualitas audit secara positif di- auditor melakukan dirinya sendiri selama
pengaruhi oleh variabel-variabel pengalaman audit. Orang lain mungkin menyatakan bahwa
kerja, persaingan profesional, motivasi, citra profesional yang diharapkan dari seorang
N. Rialdy et al. : Model Pengukuran Kualitas Audit Internal (Studi pada Auditor Internal... 212
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
N. Rialdy et al. : Model Pengukuran Kualitas Audit Internal (Studi pada Auditor Internal... 213
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
Motivasi adalah perasaan internal yang H1: Independensi berpengaruh terhadap due
mendorong seseorang untuk terlibat dalam professional care.
perilaku tertentu dan berpikir bahwa motivasi
itu dapat diamati dari dua sisi (Spector, 2003). Pengaruh Independensi terhadap Kualitas
Motivasi auditor dalam membawa audit Audit
keluar pada dasarnya untuk melanjutkan Menurut standar audit dan kode etik
operasi dan kelangsungan bisnis demi Profesi Akuntan Publik, akuntan publik perlu
keuntungannya (Mills, 1993). Motivasi untuk mempertahankan independensinya.
auditor muncul karena adanya keyakinan Auditor yang independen dalam menjalankan
bahwa ia dapat melakukan audit ini, serta tugasnya harus netral dan tidak memikul
adanya permintaan dan kebutuhan komersial memihak pihak manapun untuk menghindari
(Asmara, 2016). Beberapa faktor yang konflik kepentingan. Seorang akuntan publik
mempengaruhi motivasi auditor di tempat harus menjaga independensi dalam pikirannya
kerja, yaitu variasi tugas dan kegiatan, biaya dan penampilan (Arens et al., 2014). Dengan
audit, peningkatan status, penghargaan, dan demikian, organisasi auditor dan para auditor
untuk menunjukkan kemampuan untuk nya bertanggungjawab untuk mempertahan-
bekerja (Tan, 2000). kan independensinya, sehingga pendapat,
kesimpulan, pertimbangan atau rekomendasi
Pengembangan Hipotesis dari hasil pemeriksaan dipandang tidak
Pengaruh Independensi terhadap Due memihak pihak manapun (Efendy, 2010).
Professional Care Teori tersebut didukung oleh hasil
Independensi auditor dianggap sebagai penelitian yang dilakukan oleh Zeyn (2014)
ciri khas profesi audit dan akuntansi. yang menemukan bahwa independensi mem-
Kemandirian dipandang sebagai elemen yang pengaruhi kualitas audit. Hasil penelitian
paling penting dari laporan keuangan yang Lufriansyah (2017) serta Yazid & Wiyantoro
diaudit untuk menjaga kepentingan beberapa (2018) menunjukkan bahwa kualitas audit
pihak seperti manajemen, investor, kreditor, dipengaruhi independensi. Hasil penelitian
dan pemerintah (Vanasco et al., 1997). Alim et al. (2007) menemukan independensi
Sikap independen dari seorang auditor auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
sangat diperlukan untuk menghasilkan Selanjutnya, penelitian Ardini (2010) juga
kualitas audit yang baik. Hal ini karena jika menyimpulkan menunjukkan independensi
auditor kehilangan independensinya maka memiliki pengaruh terhadap kualitas audit.
laporan audit yang dihasilkan tidak akan Dengan teori dan penjelasan yang telah
sesuai dengan kenyataan yang ada sehingga dikemukakan, dirumuskan hipotesis:
tidak bisa digunakan sebagai dasar dalam H2: Independensi berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan. Hal ini berarti bahwa kualitas audit.
independensi memiliki pengaruh pada due
professional care. Penelitian yang dilakukan Pengaruh Kompetensi terhadap Due
oleh Lufriansyah (2017), Pratiwi et al. (2013) Professional Care
serta Yazid & Wiyantoro (2018) menunjuk- Cheng et al. (2002) menyatakan
kan independensi auditor berpengaruh atas kompetensi adalah seseorang yang memiliki
Due Professional Care. pengetahuan (pendidikan, keterampilan dan
Dengan teori dan penjelasan yang telah pengalaman) serta sikap dan perilaku etis
dikemukakan, dirumuskan hipotesis: dalam bekerja. Kompetensi auditor adalah
N. Rialdy et al. : Model Pengukuran Kualitas Audit Internal (Studi pada Auditor Internal... 214
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
kemampuan untuk menerapkan pengetahuan untuk mencapai tujuan. Motivasi auditor akan
dan pengalaman yang dimiliki dalam meng- mendorong seorang auditor untuk bisa
audit sehingga auditor dapat melakukan audit menyelesaikan tanggung jawab audit agar
dengan cermat, akurat, dan obyektif (Carolita selesai tepat waktu. Due professional care
& Rahardjo, 2012). Hal ini berarti bahwa akan dapat dilakukan seorang auditor yang
kompetensi memiliki dampak terhadap due memiliki motivasi, karena dengan adanya
professional care, sehingga hal ini bermakna motivasi, seorang auditor akan belajar untuk
semakin tinggi kompetensi seorang auditor bertindak profesional sesuai dengan aspek
maka semakin tinggi terciptanya due audit. Auditor wajib untuk melaksanakan
professional care. Hasil penelitian Pratiwi et tugas dengan kesungguhan, kecermatan, dan
al. (2013) serta Yazid & Wiyantoro (2018) kepedulian professional, sehingga dalam
juga menyimpulkan kompetensi berpengaruh melaksanakan tugas audit maka auditor akan
terhadap due professional care. lebih teliti dalam menyelesaikan proses audit
Dengan teori dan penjelasan yang telah dan mempertahankan sikap skeptis dalam
dikemukakan, dirumuskan hipotesis: mempertimbangkan bukti audit yang kurang
H3: Kompetensi berpengaruh terhadap due memadai selama berlangsungnya proses audit
professional care. untuk memastikan kualitas audit yang baik
hingga berdampak baik bagi kepuasan audit.
Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Pemikiran tersebut dengan penelitian
Audit Lufriansyah (2017) yang menyatakan bahwa
Teori dissonansi kognitif membantu motivasi berpengaruh pada due professional
menjelaskan bahwa seorang auditor yang care. Penelitian Kawisana et al. (2017)
memiliki kompetensi, dihadapkan pada situasi menemukan juga bahwa motivasi auditor
yang kontras antara sikap dan perilaku dalam memberikan pengaruh positif pada hubungan
mengambil keputusan akan cenderung due professional care dengan kualitas audit.
membuat keputusan berdasarkan norma atau Seorang auditor yang memiliki sikap due
standar yang berlaku sesuai dengan kompe- professional care, yaitu sikap yang
tensinya (Husnianto et al., 2017). Hasil berhubungan dengan skeptisme profesional
penelitian Alim et al. (2007), Castellani dan keyakinan yang memadai, akan mampu
(2008), serta Lufriansyah (2017) meng- meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan.
ungkapkan terdapat pengaruh kompetensi Dari penjelasan yang telah diuraikan,
terhadap kualitas audit. Penelitian Zeyn maka dinyatakan hipotesis:
(2014), Nasriana et al. (2015), serta Furiady H5: Motivasi berpengaruh terhadap due
& Kurnia (2015) mendapati hasil bahwa professional care.
kompetensi berpengaruh pada kualitas audit.
Dengan teori dan penjelasan yang telah Pengaruh Motivasi terhadap Kualitas Audit
dikemukakan, dirumuskan hipotesis: Keinginan dan kebutuhan auditor harus
H4: Kompetensi berpengaruh terhadap dapat terpenuhi. Jika hal itu terjadi, akan
kualitas audit. membuat motivasi kerjanya tinggi, sehingga
kualitas audit juga akan semakin tinggi.
Pengaruh Motivasi terhadap Due Kompensasi dalam bentuk profesinya, akan
Professional Care mengarah pada kualitas audit karena mereka
Motivasi auditor merupakan sebuah merasa bahwa organisasi telah mementingkan
tindakan yang dilakukan seorang auditor kebutuhan dan harapan pekerjaan mereka
N. Rialdy et al. : Model Pengukuran Kualitas Audit Internal (Studi pada Auditor Internal... 215
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
(Rahardjo, 2017). Selanjutnya Siegel & & Bawono, 2010) menyimpulkan bahwa
Marconi (1989) menyatakan bahwa motivasi kegagalan audit dalam transaksi kasus
adalah suatu konsep penting dalam perilaku penipuan adalah dikarenakan kurangnya
akuntan atau auditor karena efektivitas skeptisisme dan due professional care auditor
organisasi tergantung pada orang yang daripada kekurangan dalam standar audit.
melakukan tugas seperti yang diharapkan. Singgih & Bawono (2010) dalam penelitian-
Becker (1997) menyatakan bahwa motivasi nya menunjukkan bahwa sebagian due
auditor intrinsik akan memiliki berdampak professional care auditor memiliki pengaruh
pada kualitas pekerjaan mereka. yang signifikan. Hasil penelitian ini didukung
Hasil penelitian milik Efendy (2010) oleh temuan Ratha & Ramantha (2015) serta
menyimpulkan bahwa motivasi berpengaruh Rahardjo (2017).
secara signifikan terhadap kualitas audit. Dengan teori dan penjelasan yang telah
Begitu juga hasil penelitian Lufriansyah dikemukakan, dirumuskan hipotesis:
(2017), Furiady & Kurnia (2015), serta H7: Due professional care berpengaruh
Rahardjo (2017), yang menyimpulkan bahwa terhadap kualitas audit.
motivasi memiliki pengaruh terhadap kualitas
audit. METODE PENELITIAN
Dengan teori dan penjelasan yang telah Populasi dalam penelitian ini adalah
dikemukakan, dirumuskan hipotesis: perusahaan swasta, BUMN, dan BUMD yang
H6: Motivasi berpengaruh terhadap kualitas ada di kota Medan. Teknik penarikan sampel
audit. menggunakan non-probability sampling.
Untuk menentukan ukuran sampel adalah dari
Pengaruh Due Professional Care terhadap besarnya indikator dikalikan dengan 5 sampai
Kualitas Audit dengan 10 (Hair et al., 2014). Hal ini karena
Due professional care adalah bentuk penelitian ini menggunakan 5 (lima) variabel
persyaratan lain yang harus dimiliki seorang konstruk dengan jumlah indikator keseluru-
auditor dalam melakukan pekerjaannya. Due hannya sebanyak 34, sehingga sampel yang
professional care menekankan pada tanggung dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak 5 x
jawab auditor untuk memperhatikan Standar 34 = 170 orang sebagai responden.
Audit dan mempertimbangkan penggunaan Data yang digunakan adalah data primer
audit berbasis teknologi. Auditor harus meng- dan sekunder. Data primer diperoleh melalui
gunakan kemahirannya secara profesional, penyebaran kuesioner kepada auditor internal
cermat dan seksama, memperhatikan prinsip- perusahaan swasta, BUMN, BUMD yang ada
prinsip pelayanan publik serta memelihara di kota Medan. Data primer mencakup
integritas, objektivitas, dan independensi persepsi para auditor internal terhadap
dalam menerapkan kemahiran profesional independensi, kompetensi, motivasi, due
terhadap setiap aspek pemeriksaannya. professional care dan kualitas audit. Data
Hal tersebut didukung oleh penelitian sekunder diperoleh dari berbagai sumber
Arisanti et al. (2013) yang menemukaan teoretik dan empirik yang berkaitan dengan
bahwa terdapat pengaruh due profesional care pengukuran kualitas audit.
terhadap kualitas audit. Dengan demikian, Data penelitian ini dianalisis meng-
semakin tinggi profesionalisme seorang gunakan model SEM (Structural Equation
auditor maka kualitas hasil pemeriksaan akan Modelling). Langkah-langkah melakukan
semakin baik. Louwers et al. (dalam Singgih analisis SEM merujuk pada Sugiyono (2010),
N. Rialdy et al. : Model Pengukuran Kualitas Audit Internal (Studi pada Auditor Internal... 216
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
yaitu dimulai dari pengembangan model professional care memiliki R2 sebesar 0.69,
berbasis teori; selanjutnya mengkonstruksi dimana angka ini menunjukkan bahwa
diagram jalur untuk hubungan kausal; independensi, kompetensi, serta motivasi bisa
mengkonversi diagram jalur ke dalam model menjelaskan 69% varian dari due professional
struktural dan model pengukuran; memilih care, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
matriks input dan estimasi model; menilai faktor-faktor lain yang tidak tercakup dalam
identifikasi model struktural; mengevaluasi model penelitian ini. Sementara itu, kualitas
kecocokan model berdasarkan kriteria audit memiliki R2 sebesar 0.66, dimana angka
goodness-of-fit; dan terakhir, melakukan ini menunjukkan independensi, kompetensi,
interpretasi dan modifikasi model. motivasi dan due professional care dapat
menjelaskan 66% varian dari kualitas audit,
HASIL ANALISIS sedangkan sisanya dipengaruhi faktor-faktor
Analisis Hubungan Kausal lain yang tidak tercakup dalam model
Dalam menguji hubungan kausal, penelitian ini.
digunakan tingkat signifikansi 5%, sehingga
nilai kritis dari t-value yang diperoleh adalah Pengujian Hipotesis
± 1.96 (Wijanto, 2008). Rangkuman hasil Pengaruh Langsung
hubungan kausal bisa dilihat pada Gambar 1. Dalam pengujian hipotesis, digunakan
Berdasarkan gambar tersebut terdapat 7 nilai signifikansi sebesar 5%, sehingga meng-
(tujuh) koefisien lintasan yang berpengaruh hasilkan critical t-value sebesar ± 1.96.
signifikan serta tidak ada koefisien lintasan Ketentuan hipotesis akan diterima jika t-value
yang berpengaruh tidak signifikan. ≥ 1.96, sedangkan hipotesis akan ditolak jika
Dari structural form equation, terlihat nilai t-value < 1.96 (Wijanto, 2008). Hasil
nilai R2 masing-masing persamaan. Due pengujian hipotesis dirangkum dalam Tabel 1.
N. Rialdy et al. : Model Pengukuran Kualitas Audit Internal (Studi pada Auditor Internal... 217
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
Berdasarkan Tabel 1, diperoleh hasil lebih besar dari 1.96; sehingga dapat
output untuk variabel independensi terhadap disimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh
due professional care adalah t-value sebesar positif pada kualitas audit secara signifikan.
2.67 dimana lebih besar dari 1.96; sehingga Dengan demikian, hipotesis 4 dinyatakan
dapat disimpulkan bahwa independensi dapat diterima dan membuktikan bahwa
berpengaruh positif terhadap due professional semakin tinggi kompetensi, maka kualitas
care secara signifikan. Dengan demikian, audit akan semakin baik pula.
hipotesis 1 dinyatakan dapat diterima dan Hasil pengolahan data dari model
membuktikan semakin tinggi independensi, struktural dalam Tabel 1 menunjukkan hasil
maka due professional care semakin baik. output berupa t-value sebesar 5.14. Nilai
Berikutnya, Tabel 1 menunjukkan hasil tersebut lebih besar dari 1.96, sehingga dapat
output untuk variabel independensi terhadap disimpulkan variabel motivasi berpengaruh
kualitas audit adalah t-value sebesar 1.97 positif terhadap due professional care secara
dimana lebih besar dari 1.96; sehingga dapat signifikan. Dengan demikian, hipotesis 5
disimpulkan bahwa independensi berpengaruh dapat diterima dan dinyatakan bahwa semakin
positif pada kualitas audit secara signifikan. tinggi motivasi, maka due professional care
Dengan demikian, hipotesis 2 dinyatakan akan semakin baik pula.
dapat diterima dan membuktikan bahwa Tabel 1 selanjutnya menunjukkan hasil
semakin tinggi independensi, maka kualitas output untuk variabel motivasi terhadap
audit akan semakin baik pula. kualitas audit adalah t-value sebesar 1.99
Berkenaan dengan pengaruh dari dimana lebih besar dari 1.96; sehingga dapat
kompetensi terhadap due professional care, disimpulkan bahwa motivasi berpengaruh
hasil output pada Tabel 1 menunjukkan t- positif pada kualitas audit secara signifikan.
value sebesar 2.05 dimana lebih besar dari Dengan demikian, hipotesis 6 dinyatakan
1.96. Hasil ini menunjukkan kompetensi dapat diterima dan membuktikan bahwa
berpengaruh positif terhadap due professional semakin tinggi motivasi, maka kualitas audit
care secara signifikan. Dengan demikian, akan semakin baik pula.
hipotesis 3 dinyatakan dapat diterima dan Terakhir, Tabel 1 menunjukkan hasil
membuktikan semakin tinggi tompetensi, output untuk variabel due professional care
maka due professional care semakin baik. terhadap kualitas audit adalah t-value sebesar
Hasil output untuk variabel kompetensi 2.02 dimana lebih besar dari 1.96; sehingga
terhadap kualitas audit pada Tabel 1 disimpulkan bahwa due professional care
menunjukkan t-value sebesar 2.00 dimana berpengaruh positif terhadap kualitas audit
N. Rialdy et al. : Model Pengukuran Kualitas Audit Internal (Studi pada Auditor Internal... 218
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
secara signifikan. Dengan demikian, hipotesis hipotesis untuk menjawab jalur pengaruh
7 dinyatakan dapat diterima dan membuktikan tidak langsung dirangkum dalam Tabel 2.
semakin tinggi due professional care, maka Berdasarkan Tabel 2, diketahui terdapat
kualitas audit menjadi semakin baik pula. tiga jalur pengaruh langsung yang signifikan
berdasarkan nilai t-hitung > t-tabel pada α
Pengaruh Tidak Langsung sebesar 5% (atau, 1.96). Pertama, pengaruh
Pengujian pengaruh tidak langsung independensi terhadap kualitas audit melalui
menggunakan nilai signifikansi 5%, sehingga due professional care memiliki nilai t-hitung
menghasilkan critical t-value sebesar ± 1.96. sebesar 2.81 > 1.96, dan bobot pengaruhnya
Ketentuannya, hipotesis diterima jika t-value sebesar 0.31; yang berarti due professional
≥ 1.96, sedangkan hipotesis ditolak jika t- care dapat memediasi secara positif pengaruh
value < 1.96 (Wijanto, 2008). Hasil pengujian independensi terhadap kualitas audit.
independensi berpengaruh signifikan terhadap terhadap kualitas audit secara signifikan, atau
kualitas audit. bahwa kompetensi memiliki peran penting
Beberapa penelitian yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas audit. Hal ini
seperti milik Alim et al. (2007) menunjukkan berarti bahwa semakin tinggi kompetensi
bahwa independensi memiliki pengaruh yang auditor, maka kualitas audit akan semakin
signifikan terhadap kualitas audit. Demikian baik. Kualitas audit yang baik akan tercapai
pula penelitian Ningsih & Yaniartha (2013), apabila auditor memiliki kompetensi yang
Agusti & Pertiwi (2013), Prasetyo & Utama tinggi. Auditor sebagai ujung tombak
(2015), Dewi & Budiartha (2015) serta Made pelaksanaan tugas audit harus meningkatkan
& Aryanto (2016) yang menunjukkan bahwa pengetahuannya agar penerapan pengetahuan
independensi memiliki pengaruh terhadap dapat maksimal dan tentunya akan sejalan
kualitas audit. Penelitian ini didukung oleh dengan semakin bertambahnya pengalaman
hasil penelitian yang dilakukan oleh Halim et yang dimiliki (Alim et al., 2007).
al. (2014), Octavia & Widodo (2015), Dewi Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
& Budiartha (2015), Pandoyo (2016), penelitian yang dilakukan Castellani (2008)
Pitaloka & Widanaputra (2016), Rahayu & serta Lufriansyah (2017), bahwa terdapat
Suryono (2016) serta Ariningsih & Mertha pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit.
(2017) dimana hasil penelitian mereka Kharismatuti & Hadiprajitno (2012) dalam
mengungkapkan independensi mempengaruhi penelitiannya juga menunjukkan kompetensi
kualitas audit. berpengaruh positif terhadap kualitas audit.
Temuan penelitian ini didukung juga oleh
Pengaruh Kompetensi terhadap Due Tjun et al. (2012), Ningsih & Yaniartha
Professional Care (2013), Arisanti et al. (2013), Kurnia et al.
Berdasarkan hasil t-value menunjukkan (2014), Triarini & Latrini (2016), Halim et al.
variabel kompetensi memiliki pengaruh (2014), Octavia & Widodo (2015), Furiady &
terhadap due professional care secara Kurnia (2015), Pandoyo (2016), serta
signifikan. Hal ini berarti dengan semakin Zahmatkesh & Rezazadeh (2017). Hasil-hasil
tingginya kompetensi auditor, maka due penelitian mereka membuktikan terdapatnya
professional care akan semakin baik. pengaruh kompetensi atas kualitas auditor.
Hasil penelitian ini menggambarkan
kompetensi seorang auditor memiliki Pengaruh Motivasi terhadap Due
pengaruh terhadap due professional care. Hal Professional Care
ini bermakna bahwa semakin tinggi tingkat Nilai t-value yang diperoleh menyata-
kompetensi seorang auditor maka semakin kan bahwa motivasi memiliki pengaruh
tinggi terciptanya due professional care terhadap due professional care secara
dalam proses pengauditan. Hasil penelitian signifikan. Motivasi auditor merupakan
Pratiwi et al. (2013) serta Lufriansyah (2017) sebuah tindakan yang dilakukan seorang
membuktikan terdapat pengaruh kompetensi auditor untuk mencapai tujuan. Hasil
terhadap due professional care. penelitian ini menjelaskan bahwa motivasi
memiliki pengaruh terhadap due professional
Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas care. Motivasi auditor akan mendorong
Audit seorang auditor untuk bisa menyelesaikan
Hasil analisis data memperoleh t-value tanggungjawab audit agar tepat waktu. Due
yang menyatakan kompetensi berpengaruh professional care dapat dilakukan seorang
N. Rialdy et al. : Model Pengukuran Kualitas Audit Internal (Studi pada Auditor Internal... 220
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
auditor yang memiliki motivasi, karena dari laporan audit dan rekomendasi yang
dengan adanya motivasi maka seorang auditor dihasilkan akan mengurangi motivasi auditor
akan belajar untuk bertindak profesional untuk menjaga kualitas audit. Hasil penelitian
sesuai dengan aspek audit. ini sejalan dengan hasil penelitian Ishak
Auditor wajib untuk melaksanakan (2018), Asmara (2016), Saprudin (2018) serta
tugas dengan kesungguhan, kecermatan, dan Idawati (2015) yang menyatakan motivasi
kepedulian profesional sehingga dalam memiliki pengaruh terhadap kualitas audit.
melaksanakan tugas audit, auditor akan lebih
teliti dalam menyelesaikan proses audit dan Pengaruh Due Professional Care terhadap
tetap mempertahankan sikap skeptis dalam Kualitas Audit
mempertimbangkan bukti audit yang kurang Hasil t-value yang diperoleh menemu-
memadai selama berlangsungnya proses audit kan bahwa due professional care memiliki
untuk memastikan kualitas audit yang baik pengaruh terhadap kualitas audit secara
sehingga berdampak baik bagi kepuasan audit signifikan. Hal ini bermakna semakin tinggi
(Kawisana et al., 2017). due professional care, maka kualitas audit
Hasil penelitian ini didikung oleh akan semakin baik pula. Auditor yang tidak
Lufriansyah (2017) yang menyatakan bahwa dapat menggunakan dan menerapkan due
motivasi berpengaruh atas due professional profesional care yang tepat ketika melakukan
care. Temuan penelitian Kawisana et al. audit, terutama dalam audit bukti, maka
(2017) menemukan juga bahwa motivasi pendapat yang dihasilkannya menjadi kurang
auditor memberikan efek positif terhadap due berkualitas (Mansur, 2007).
professional care. Hasil yang diperoleh penelitian ini
mendukung temuan Nirmala & Cahyonowati
Pengaruh Motivasi terhadap Kualitas Audit (2013) yang menunjukkan due professional
Hasil analisis data dalam penelitian ini care mempengaruhi kualitas audit. Begitu
menemukan bahwa motivasi berpengaruh juga hasil penelitian Lufriansyah (2017) yang
terhadap kualitas audit secara signifikan. Hal menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
ini berarti bahwa semakin tinggi motivasi signifikan dari due professional care terhadap
auditor maka akan mampu meningkat kualitas kualitas audit. Penelitian Singgih & Bawono
audit. Hasil penelitian ini sejalan dengan (2010) menyimpulkan due professional care
penelitian yang dilakukan Efendy (2010) yang adalah faktor yang paling berpengaruh pada
membuktikan bahwa motivasi berpengaruh kualitas audit. Temuan penelitian ini juga
secara signifikan terhadap kualitas audit. sejalan dengan penelitian Arisanti et al.
Selanjutnya, penelitian Lufriansyah (2017) (2013), Ratha & Ramantha (2015) serta
menyimpulkan motivasi berpengaruh secara Ningrum & Budiartha (2017) yang menunjuk-
positif dan signifikan terhadap kualitas audit. kan due professional care memiliki efek
Hal ini sejalan dengan teori Goleman positif kepada kualitas audit.
(2001) yang mengemukakan bahwa motivasi
akan membuat seseorang memiliki semangat SIMPULAN
yang tinggi untuk meraih tujuan. Motivasi Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan
akan mendorong auditor untuk pencapaian hasil-hasil analisis dalam penelitian ini adalah
kualitas audit, komitmen pada kelompok dan terdapat pengaruh kompetensi, independensi
memiliki inisiatif tinggi dan optimisme. dan motivasi terhadap due professional care
Respon atau tindak lanjut yang tidak tepat secara positif dan signifikan pada Perusahaan
N. Rialdy et al. : Model Pengukuran Kualitas Audit Internal (Studi pada Auditor Internal... 221
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
Swasta, BUMD dan BUMN yang ada di Kota Ardini, L. 2010. Pengaruh Kompetensi,
Medan. Temuan penelitian ini juga menyata- Independensi, Akuntabilitas dan
kan bahwa kompetensi, independensi dan Motivasi terhadap Kualitas Audit.
Majalah Ekonomi. XX(3): 329–349.
motivasi juga berpengaruh terhadap kualitas
Arens, A.A., Elder, R.J., Beasley, M.S. &
audit secara positif dan signifikan pada obyek
Hogan, C.E. 2014. Auditing and.
penelitian ini. Due professional care juga Assurance Services: An Integrated
ditemukan berpengaruh terhadap kualitas Approach. Singapore: Pearson.
audit secara positif dan signifikan pada obyek Ariningsih, P.S. & Mertha, I.M. 2017.
penelitian ini. Pengaruh Independensi, Tekanan
Penelitian ini dilakukan hanya pada Anggaran Waktu, Risiko Audit, dan
auditor yang bekerja pada Perusahaan Swasta, Gender pada Kualitas Audit. E-Jurnal
BUMD dan BUMN yang ada Kota Medan. Akuntansi Universitas Udayana.
18(2): 1545–1574.
Hal ini memungkinkan adanya perbedaan
Arisanti, D., Puspa, D.F. & Herawati, H.
temuan dibandingkan hasil penelitian di
2013. Pengaruh Independensi, Pengala-
daerah lain. Selanjutnya, karena responden man Kerja, Due Professional Care,
yang mengisi kuesioner penelitian ini Akuntabilitas dan Kompetensi terhadap
terindikasi sebagian besar merupakan staf dari Kualitas Audit. Jurnal Fakultas
auditor, maka untuk penelitian selanjutnya Ekonomi Universitas Bung Hatta.
disarankan dapat memperoleh responden dari 2(1): 1–12.
semua jenjang auditor sehingga temuan yang Asmara, R.Y. 2016. Effect of Competence
and Motivation of Auditors of the
diperoleh dapat lebih digeneralisasikan.
Quality of Audit: Survey on the
Selain itu, pihak auditor yang menjadi External Auditor Registered Public
responden diharapkan lebih terbuka dalam Accounting Firm in Jakarta in
memberikan data yang tepat dan sesuai Indonesia. European Journal of
dengan kenyataan, sehingga hasil penelitian Accounting, Auditing and Finance
yang diperoleh sesuai dengan kenyataannya. Research. 4(1): 43–76.
Para peneliti selanjutnya direkomendasikan Becker, D. 1997. The Effects of Choice on
juga dapat memperluas populasi penelitian Auditors‟ Intrinsic Motivation and
Performance. Behavioral Research in
dan menambah variabel-variabel lain yang
Accounting. 9: 1–9.
dapat berpengaruh terhadap kualitas audit tapi
Bernardin, H.J. & Russel, J.E. 2010. Human
belum tercakup dalam model penelitian ini.. Resource Management. New York:
McGraw–Hill.
REFERENSI Carolita, M.K. & Rahardjo, S.N. 2012.
Agusti, R. & Pertiwi, N.P. 2013. Pengaruh Pengaruh Pengalaman Kerja, Inde-
Kompetensi, Independensi dan Profe- pendensi, Objektifitas, Integritas,
sionalisme terhadap Kualitas Audit Kompetensi, dan Komitmen Organisasi
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi
Publik Se-Sumatera). Jurnal Ekonomi. pada Kantor Akuntan Publik di
21(3): 1–13. emarang). Diponegoro Journal of
Alim, M., Hapsari, T. & Purwanti, L. 2007. Accounting. 1(2): 1–11.
Pengaruh Kompetensi dan Indepen- Castellani, J. 2008. Kompetensi dan Inde-
densi terhadap Kualitas Audit dengan pendensi Auditor Pengaruhnya pada
Etika Auditor sebagai Variabel Kualitas Audit. Jurnal Trikonomika.
Moderasi. Simposium Nasional 7(2): 123-132.
Akuntansi X, pp. 1–26.
N. Rialdy et al. : Model Pengukuran Kualitas Audit Internal (Studi pada Auditor Internal... 222
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
Chadegani, A.A. 2011. Review of Studies on Halim, A., Sutrisno, Rosidi & Achsin, M.
Audit Quality. International Confe- 2014. Effect of Competence and
rence on Humanities Society and Auditor Independence on Audit Quality
Culture. 20(1): 312-317. with Audit Time Budget and Profes-
Cheng, R.H., Engstrom, J.H. & Kattelus, S.C. sional Commitment as a Moderation
2002. Educating Government Financial Variable. International Journal of
Managers: University Collaboration Business and Management Invention.
between Business and Public Adminis- 3(6): 64–74.
tration. The Journal of Government Hanjani, A. & Rahardja, R. 2014. Pengaruh
Financial Management. 51(3): 1–15. Etika Auditor, Pengalaman Auditor,
DeAngelo, L.E. 1981. Auditor Independence, Fee Audit, dan Motivasi Auditor
„Low Balling‟, and Disclosure terhadap Kualitas Audit (Studi pada
Regulation. Journal of Accounting Auditor KAP di Semarang).
and Economics. 3(2): 113–127. Diponegoro Journal of Accounting.
Dewi, D.A.C. & Budiartha, I.K. 2015. 3(2): 1–9.
Pengaruh Kompetensi dan Indepen- Husnianto, Pituringsih, E. & Animah. 2017.
densi Auditor pada Kualitas Audit Influences of the Auditor‟s Professional
dimoderasi oleh Tekanan Klien. E- Skepticism, Competence, and Ethical
Jurnal Akuntansi Universitas Judgment towards Audit Quality.
Udayana. 11(1): 197–210. International Conference and Call
Dinata, I. 2006. Standar Auditor Peme- for Papers, Jember. pp. 1391–1410.
rintah. Yogyakarta: Andi Offset. Idawati, W. 2015. Effect of Audit Rotation,
Efendy, M.T. 2010. Pengaruh Kompetensi, Audit Fee and Auditor Competence to
Independensi, dan Motivasi terhadap Motivation Auditor and Implications on
Kualitas Audit Aparat Inspektorat Audit Quality (Case Study of
dalam Pengawasan Keuangan Daerah Registered Public Accountant Firms at
(Studi Empiris pada Pemerintah Kota Bank Indonesia). Journal of Econo-
Gorontalo). Tesis. Semarang: Magister mics and Sustainable Development.
Akuntansi Universitas Diponegoro. 6(6): 51–59.
Furiady, O. & Kurnia, R. 2015. The Effect of Ishak, M. 2018. The Eeffect of Auditor
Work Experiences, Competency, Moti- Experience, Workload and Motivation
vation, Accountability and Objectivity Auditor on Audit Quality in Financial
towards Audit Quality. Procedia - and Development Supervisory Board
Social and Behavioral Sciences. 211: South of Sulawesi. International
328–335. Journal Economics Management and
Social Science. 1(2): 85–95.
Gallegos, F. & Carlin, A. 2004. Best Practices
in Due Professional Care: An IT Audit Jusuf, A.A. 2012. Audit Pendekatan
Perspective. EDPACS the EDP Audit, Terpadu. Edisi Revisi. Jakarta:
Control and Security Newsletter. Salemba Empat.
31(8): 1–13. Kawisana, P.G.W.P., Miati, N.L.P.M. &
Goleman, D. 2001. Working White Lestari, N.L.P.R.W. 2017. Kemampuan
Emotional intelligence. Jakarta: PT. Pengalaman Auditor dan Motivasi
Gramedia Pustaka Utama. Auditor memoderasi Pengaruh Due
Professional Care pada Kualitas Audit.
Hair, J.F., Black, W.C., Babin, B.J. &
Aksioma: Jurnal Riset Akuntansi.
Anderson, R.E. 2014. Multivariate
16(2): 67–78.
Data Analysis. 7th ed.. New Jersey:
Pearson Education Limited. Kertarajasa, A.Y., Marwa, T. & Wahyudi, T.
2019. The Effect of Competence,
Experience, Independence, Due Profes-
N. Rialdy et al. : Model Pengukuran Kualitas Audit Internal (Studi pada Auditor Internal... 223
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
N. Rialdy et al. : Model Pengukuran Kualitas Audit Internal (Studi pada Auditor Internal... 224
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
N. Rialdy et al. : Model Pengukuran Kualitas Audit Internal (Studi pada Auditor Internal... 225
Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis P-ISSN 2089-1989
Volume 11, Nomor 2, Juli 2020 E-ISSN 2614-1523
Terakreditasi (SK No. 28/E/KPT/2019)
N. Rialdy et al. : Model Pengukuran Kualitas Audit Internal (Studi pada Auditor Internal... 226