1
5. Nama domain.
6. Hak kekayaan intelektual dan pelindungan hak pribadi.
7. Perbuatan yang dilarang serta ketentuan pidananya.
Undang-undang ini pernah diminta direvisi pada tahun 2015 yang kemudian
selesai pada tahun 2016. Akhir-akhir ini, Presiden Indonesia kembali meminta
kepada DPR agar UU ITE ini direvisi karena beberapa pasal yang dianggap
bermasalah dan dapat memunculkan penafsiran yang salah pada tiap individu.
Pada umumnya disetiap kebijakan yang dekeluarkan pemerintah pasti menuai pro
dan kontra di kalangan masyarakat, sama halnya dengan adanya perevisian UU
ITE ini. Sebagian masyarakat menganggap bahwa beberapa pasal yang ada dalam
UU ITE ini merupakan pasal karet karena bisa memicu multitafsir dan bisa ditarik
ulur.
3
Aji, M Rosenno. Ed. Eko Ari Wibowo. (2021, Februari 14). TEMPO. Retrieved from Jokowi
Minta Dikritik, Buzzer dan UU ITE: https://fokus.tempo.co/read/1432757/jokowi-minta-dikritik-
buzzer-dan-uu-ite
2
berdasarkan penetapan pengadilan.” Pasal ini dipermasalahkan karena seharusnya
penggunaan informasi media elektronik yang bermuat data pribadi harus melalui
persetujuan pihak yang bersangkutan. Namun, pada pasal tersebut menimbulkan
kekhawatiran bagi pengguna akan penyalahgunaan data pribadi
2. Pasal 27 ayat 1, yang berbunyi “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang
melanggar kesusilaan”. Pasal ini terbukti multitafsir atau menimbulkan
ketidakpastian hukum. Selanjutnya, pada praktiknya pun pengadilan memutuskan
putusan yang berbeda-beda dan tentu menciptakan konsekuensi negatif bagi para
korban.
3. Pasal 27 ayat 3 tentang defamasi atau pencemaran nama baik, yang berbunyi
“Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik
dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau
pencemaran nama baik.” Disini jelas bahwa kebebasan berpendapat sebagaimana
pion utama demokrasi dirampas oleh negara. Disisi lain, seringkali pasal ini
digunakan pihak yang merasa menjadi korban untuk melapor kepada pihak
berwajib padahal yang dilaporkan belum tentu bersalah. 4 Menurut banyak pihak,
pasal ini menekan kebebasan berpendapat dan perlu direvisi sebab merujuk pada
represi ekspresi legal para jurnalis, aktivis, dan masyarakat yang mengkritik
stakeholder pemerintahan.
4. Pasal 28 ayat 2 tentang ujaran kebencian5, yang berbunyi “Setiap orang dengan
sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan
rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu
4
Permatasari, Iman Amanda dan Junior Hendri Wijaya, “Implementasi Undang-Undang Informasi
dan Transaksi Elektronik dalam Penyelesaian Masalah Ujaran Kebencian pada Media Sosial”,
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol.23 No 1 (h. 27-41)
5
Riyanto, Galuh Putri dan Reska K. Nistanto (Ed). . (2021, Februari 16). 9 Pasal Karet yang
Perlu Direvisi Menurut Pengamat. Retrieved from Kompas.com. Diakses dari:
https://tekno.kompas.com/read/2021/02/16/12020197/9-pasal-karet-dalam-uu-ite-yang-perlu-
direvisi-menurut-pengamat?page=all
3
berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).” Pasal ini dapat
menusuk tajam kaum minoritas agama dan rakyat yang mengkritik polisi dan
lembaga pemerintahan.
5. Pasal 40 ayat 2 (a) tentang muatan yang dilarang, pasal ini berbunyi,
“Pemerintah wajib melakukan pencegahan penyebarluasan dan penggunaan
Informasi Elektronik yang mengganggu ketertiban umum, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.” Ayat ini mengandung gejolak karena
dapat dijadikan dalil untuk memutus jaringan atau konektivitas internet dengan
tujuan menghentikan informasi yang tidak benar. 6
Penjabaran diatas hanya 5 dari 9 pasal UU ITE yang perlu menjadi fokus
pemerintah untuk segera direvisi karena substansi yang multitafsir dan
menghalangi kebebasan berpendapat sebagaimana termaktub dalam Pasal 28 E
ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi “Setiap orang berhak atas
kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.”
Pasal karet pada UU ITE ini setidaknya sudah menjerat 74 orang pada
masa pemerintahan SBY dan 233 kasus pada pemerintahan Jokowi, mulai dari
politikus, mahasiswa, hingga yang lainnya. Beberapa orang ditangkap karena
memberikan informasi mengenani beberapa konflik panas yang terjadi di
Indonesia dan sebagian mengkritik pemerintah. Kasus ini tentu menjadi bukti
bahwa kebebasan berekspresi di Indonesia kian merosot. Dibawah ini akan
dipaparkan beberapa kasus akibat jeratan UU ITE
Tokoh Dandhy Laksosno yang dikenal sebagai jurnalis dan aktivis HAM
ditetapkan sebagai tersangka pada 27 September 2019 atas cuitan via akun
Twitternya yang menyinggung Papua pada empat hari sebelum Dandhy ditangkap
Polda Metro Jaya. Penegak hukum mengenai Dandhy dengan pasal 28 ayat (2)
6
Riana Friski, “Ini Deretan Pasal Bermasalah dalam UU ITE Versi SafeNET.”
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://nasional.tempo.co/amp/1433578/ini-deretan-pasal-
bermasalah-dalam-uu-ite-versi-
safenet&ved=2ahUKEwjG3eiBp_buAhWaXSsKHSwWBVUQFjAEegQIIBAC&usg=AOvVaw11
RW8w35FdAI_g4s2HTpdw&cf=1. Diakses pada 19 februari 2021
4
juncto pasal 45 A ayat (2) UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang perubahan atas UU
Nomor 8 tahun 2016 tentang ITE dana tau Pasal 14 dan Pasal 15 UU Nomor 1
Tahun 1946 tentanf Peraturan Hukum Pidana.7
Kemudian UU ITE yang pernah disorot pada September 2019 lalu adalah
kasus penangkapan Ananda Badudu, mantan vokalis Banda Naira, dengan
tudingan provokasi karena telah membuka donasi di salah satu platform media
sosial untuk para demonstran (mahasiswa). Padahal ia melakukan penggalangan
dana untuk menopang akomodasi berupa konsumsi kepada mahasiswa yang
sedang aksi menolak kebijakan RUU (Rancangan Undang Undang) KUHP (Kitab
Undang-undang Hukum Pidana) dan pelemahan Komisi Pemberantas Korupsi
(KPK) pada tahun 2019.8
Pewartaan mengenai revisi pasal karet dalam UU ITE yang akan dilakukan
oleh Presiden Jokowi tentunya menimbulkan opini publik. Banyak diantaranya
berbahagia sebab dimaknai sebagai angin segar bagi masyarakat untuk bisa
mengutarakan pendapatnya, terlebih lagi dalam media sosial. Bagaimana tidak,
menurut data yang bersumber dari Katadata Insight Center, ada sebanyak 99
persen penduduk indonesia menggunakan handphone yang sekaligus berperan
aktif dalam menggunakan media sosial.
7
Prabowo, Haris, “Banjir Kasus Pasal Karet UU ITE Sepanjang 2019”
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://amp.tirto.id/banjir-kasus-pasal-
karet-uu-ite-sepanjang-2019-
eo4V&ved=2ahUKEwjtoNKCtfbuAhUVfSsKHZrLBhYQFjAAegQIAxAD&usg=AOvVaw3J6X
Ft2QuBzbJ8dvkgZ13m&cf=1. Diakses pada 19 Februari 2021
8
Velarosdela, Rindi Nuris, “Siapa Ananda Badudu yang Ditangkap karena Dituduh Danai
Demonstran?” https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://amp.kompas.com/megapolitan/read/2019/09/27/09113771/si
apa-ananda-badudu-yang-ditangkap-karena-dituduh-danai-
demonstran&ved=2ahUKEwjLp6vDuPbuAhWDf30KHUJ3D98QFjACegQIAhAG&usg=AOvVa
w0RKkKZh-Yv7hSTN5W7_jsF&cf=1. Diakses pada 20 Februari 2021
5
masyarakat agar bisa mendapatkan jaminan hukum sesuai tujuan awal
pembentukan UU ini. Tentu saja peraturan tersebut harus memiliki kualifikasi
yang terperinci agar tidak disalahgunakan serta disalahartikan.9
DAFTAR PUSTAKA
9
Maulana, Arif, ‘Soal Revisi UU ITE, Ahli Hukum TIK Unpad: Literasi DigitaL Juga Penting
Dipahami Masyarakat. https://www.unpad.ac.id/2021/02/soal-revisi-uu-ite-ahli-hukum-tik-
unpad-literasi-digital-juga-penting-dipahami-masyarakat/. Diakses pasa 18 Februari 2021.
10
Winarno, Wahyu Agus, “Sebuah Kajian pada Undang-Undang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE)”. JEAM Vol. X No.1:43-48
11
Atmaja, Ap E. (2014). "Kedaulatan Negara di Ruang-maya Kritik UU ITE dalam Pemikiran
Satjipto Rahardjo." Gema Keadilan, vol. 1, no. 1, pp. 103
6
Aji, M Rosenno. Ed. Eko Ari Wibowo. (2021, Februari 14). TEMPO. Retrieved
from Jokowi Minta Dikritik, Buzzer dan UU ITE:
https://fokus.tempo.co/read/1432757/jokowi-minta-dikritik-buzzer-dan-
uu-ite
Atmaja, Ap E. (2014). "Kedaulatan Negara di Ruang-maya Kritik UU ITE dalam
Pemikiran Satjipto Rahardjo." Gema Keadilan, vol. 1, no. 1, pp. 75-108,
doi:10.3592/2.
CNN Indonesia. (2021, Februari 9). Jokowi Minta Dikritik, Warga Dibayangi
Buzzer dan UU ITE. Retrieved from CNN Indonesia.
https://www.cnnindonesia.com/na sional/20210209150236-32-
604214/jokowi-minta-dikritik-warga-dibayangi-buzzer-dan-uu-ite.
DPR. (n.d.). Undang-Undang Nomer 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik. Retrieved from dpr.go.id
Maulana, A. (2021, Februari 17). Soal Revisi UU ITE, Ahli Hukum TIK Unpad:
Literasi Digital Juga Penting Dipahami Masyarakat. Retrieved from
Unpad: https://www. unpad.ac.id/2021/02/soal-revisi-uu-ite-ahli-hukum-
tik-unpad-literasi-digital-juga-penting-dipahami-masyarakat
Permatasari, Iman Amanda dan Junior Hendri Wijaya. (2019). Implementasi
Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronnik dalam Penyelesaian
Masalah Ujaran Kebencian pada Media Sosial. Jurnal Penelitian Pers dan
Komunikasi Pembangunan Vol. 23, No. 1, 27--41.
Prabowo, Haris. (2019, Desember 27). Banjir Kasus Pasal Karet UU ITE
Sepanjang 2019. Retrieved from https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://amp.tirto.id/banjir-kasus-pasal-karet-
uu-ite-sepanjang-2019-
eo4V&ved=2ahUKEwjtoNKCtfbuAhUVfSsKHZrLBhYQFjAAegQIAxA
D&usg=AOvVaw3J6XFt2QuBzbJ8dvkgZ13m&cf=1.
Riana Friski. (2021, Februari 17). Ini Deretan Pasal Bermasalah dalam UU ITE
Versi SafeNET. Retrieved from https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://nasional.tempo.co/amp/1433578/ini-
deretan-pasal-bermasalah-dalam-uu-ite-versi-
safenet&ved=2ahUKEwjG3eiBp_buAhWaXSsKHSwWBVUQFjAEegQII
BAC&usg=AOvVaw11RW8w35FdAI_g4s2HTpdw&cf=1
Riyanto, Galuh Putri dan Reska K. Nistanto (Ed). . (2021, Februari 16). 9 Pasal
Karet yang Perlu Direvisi Menurut Pengamat. Retrieved from
Kompas.com. Diakses dari:
7
https://tekno.kompas.com/read/2021/02/16/12020197/9-pasal-karet-dalam-
uu-ite-yang-perlu-direvisi-menurut-pengamat?page=all
Veladorsa, Rindi Nuris. Ed. Egidius Patnistik. (2019, September 27). Siapa
Ananda Badudu yang Ditangkap karena Dituduh Danai Demonstran?
Retrieved from Kompas.com:
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/27/09113771/siapa-ananda-
badudu-yang-ditangkap-karena-dituduh-danai-demonstran?page=all.