Anda di halaman 1dari 8

Nama : Simon Petrus Regi Hurynt

Nim : 22119031
Mata kuliah : Post Moderen

1. Saudara telah mempelajari dan berdiskusi tentang sejarah perkembangan


arsitektur Cina, Jepang dan Korea. Buktikan bahwa antara arsitektur-arsitektur
tersebut memiliki karakteristik yang satu sama lainnya terdapat keserupaan dan
sekaligus perbedaan yang menjadi kekhasannya masing-masing. Lengkapi
penjelasan saudara dengan sketsa/gambar yang relevan sesuai gaya (langgam)
arsitektur-arsitektur di atas.
Jawaban :
Perbedaan dan kesamaan pada arsitektur cina, korea, dan jepang
 Jepang
Konsep dasar desain interior pada rumah Jepang pada umumnya
adalah kesederhanaan. Desain interior Jepang tidak terlalu suka dengan
banyaknya peletakan furnitur, karena dengan demikian kita akan membuat
ruangan di dalam rumah menjadi luas dan terasa lega, perasaan lega akan
mudah didapatkan ketika memasuki rumah dengan desain interior seperti itu.
Oleh karena itu, ada banyak orang di jaman sekarang yang menggunakan
ruangan dengan desain Jepang sebagai tempat untuk menyendiri atau kadang
bermeditasi karena memang ruangan seperti itu bisa membuat kita

menenangkan pikiran.

Elemen Alam; Budaya Jepang sangat dekat dengan alam. Jadi, mereka
memelihara hubungan dengan alam dengan memadukan unsur-unsur alam pada
hunian mereka. Tambahkan tanaman khas Jepang seperti bambu mini atau
bonsai untuk mendapatkan nuansa Jepang yang kental.

Elemen kayu dan bambu, Selain tanaman hias berupa bambu mini,


furnitur berbahan kayu dan bambu adalah ciri khas desain interior rumah
Jepang. Penduduk Jepang juga mengkreasikan bambu sebagai bahan untuk
karpet, yang dikenal dengan tatami. Seperti contoh desain ruangan di atas yang
menggunakan tatami sebagai elemen pada lantainya.
 Korea
Konsep dasar desain interior pada rumah Korea juga pada dasarnya
hampir sama dengan Jepang namun perbedaan yang mencolok adalah desain
furniturnya yang jauh lebih modern meskipun konsep interiornya tetap minimalis.

 Cina
Konsep interior gaya Cina sering juga disebut sebagai arsitektur gaya feng
shui. Warna-warna yang mendominasi desain interiornya adalah putih, merah,
hitam dan emas. Beberapa hiasan dinding bergambar naga , bunga teratai dan
dewa-dewa kepercayaan orang chinese juga sering digunakan sebagai elemen
dekorasi pada ruangan. Lampion-lampion berwarna merah juga biasanya
menjadi salah satu elemen dekorasi wajib pada interior gaya Cina tersebut .
Desain diatas mencerminkan gabungan gaya klasik oriental yang terlihat
dari penggunaan bahan kayu dan gaya modern yang terlihat dari desain plafond
putih dengan lampu kristal menjuntai diatasnya. Dengan demikian ciri khas dari
konsep interior gaya Cina adalah ornamen dan dekorasinya yang meriah dan
mencolok. Sudah bisa menemukan perbedaan dari ketiga gaya interior dari tiga
negara ini.

2. Pada dasarnya arsitektur Byzantium, Romanika dan Ranaissance (Renesans)


merupakan arsitektur yang dikembangkan dari arsitektur Yunani dan Romawi.
Saudara diminta untuk melakukan analisis atau kajian yang mendalam mengenai
pengubahan atau pengembangan yang dilakukan oleh ketiga arsitektur tersebut
terhadap arsitektur sumbernya (Yunani dan Romawi). Analisis saudara
hendaknya dilengkapi dengan sketsa/gambar yang dapat memperlihatkan

perbedaan dan keserupaan antara arsitektur sumber (Yunani dan Romawi)


dengan ketiga arsitektur tersebut.
Jawaban :
Pengubahan dan Pengembangan yang di lakukukan oleh ketiga arsitektur
( Byzantium, Romanika, dan Ranaissance) yaitu :
 Byzantium

Denah Hogia Sophia

Arsitektur Byzantium memiliki denah yang berpusat dengan lorong


di sekitarnya agar terlihat luas dan menampung banyak orang.

Bentuk bangunan berupa kombinasi dari struktur terpusat (kubah)


dan longitudinal yang menytatukan kedua agama yaitu, kristen
danmuslim.
Konstruksi dan bahan bangunan seperti bangunan romawi yaitu
beton dengan pengubahan gaya arsitektru byzatium itu sendiri.
Menggunakan kubah pada pendentives yang dapat menyesuaikan dengan
bentuk denahnya. Ornamen pada lukisan di dalam bangunan tersebut,
lukisan pada dinding yang berhubungan dengan agama .
 Romanika
Arsitektur Romanika denahnya merupakan pengembangan dari
denah basilica, denah ini berbentuk salib dan simetris.
Bangunannya besar, menggunakan lengkungan- lengkungan gaya
romawi dan bukaan yang kecil serta memiliki tower.
Konstruksi berupa beton seperti konstruksi pada bangunan romawi.
Bukaan-bukaanya berupa lengkungan(setengah lingkaran),
menggunakan barrel vault daan groin vault.

Ornamen ilustrasi kisah Injil tentang binatang buas dan monster ataupun
tentang tokoh- tokoh legenda pada kolom.
Pahatan berbentuk geometric pada bagian atas pintu utama.
Pada dinding dan langit- langit dimanfaatkan sebagai dekorasi mural.
 Ranaissance (Renesans)
Faktor yang sangat mempengaruhi lahirnya masa Renaissance
(pencerahan) adalah adanya konsep-konsep dan pemikiran baru dalam
cara pandang manusia dalam kehidupannya yaitu dengan cara
penghargaan terhadap akal manusia (personal), dengan tidak lagi hanya
menggantungkan pada kepemimpinan gereja.
Masa Renaissance merukan kelahiran kembali arsitektur Klasik,
yang didasari oleh Arsitektur Klasik Yunani dengan pengaruh Arsitektur
Klasik Romawi. Sejarah singkatnya orang Yunani telah secara mendalam
membahas cara hidup enak di dunia.

Pada umumnya arsitektur bangunan masa Renaissance memiliki


fungsi keagamaan seperti gereja dan kapel (peninggalan dan melanjutkan
bangunan masa Medieval), bangunan-bangunan istana, pusat
pemerintahan dan rumah-rumahkediaman pendeta atau saudagar (yang
merupakan anggota masyarakat yang terhormat). Teori-teori yang
menonjol pada bangunan tersebut adalah :
Penerapan konsep simetri yang kuat, pada tampak dan ruang
dalam bangunan. Mayoritas pemakaian bahan bangunan/material dari
marmer pada interior dan warna bangunan yang cenderung monochrome
atau satu warna.
Bangunan kaya akan elemen dekoratif, baik pada interior maupun
eksterior bangunan. Elemen dekoratif tersebut umumnya berupa
ukiran/sculpture, relief sertalukisan-lukisan. Tema elemen dekoratif
tersebut umumya melambangkan karakter- karakter atau
penginterpretasian alam dan sosok manusia, flora, fauna serta
pemandangan alam.
Pada ruang dalam, bagian dinding dan langit-langit umumnya
dilapisi ukiran (stucco) yang obyeknya seputar flora, sosok dan perilaku
dari fauna dan manusia,topeng-topeng, perahu maupun perisai.
Penggunaan patung yang dipadukan dengan detail arsitektural,
baik pada interior maupun eksterior. Pada fasad bangunan terdapat
deretan kolom-kolom dengan kepala dihiasi elemen dekoratif bermotif
flora, susunan order dapat berupa Doric, Ionic, maupun Corinthian.

Anda mungkin juga menyukai