Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MATA KULIAH : TEORI ARSITEKTUR III

DOSEN PENGAMPUH : Ir. PILIPUS JERAMAN, MT

ARSITEKTUR DAN IKLIM

DI SUSUN OLEH :

SIMON PETRUS REGI HURYNT (221 19 031)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR-FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA

KUPANG

2020/2021
Abstrak
Bangunan sebagai hasil perancangan arsitektur dimaksudkan untuk memberikan
kenyamanan dan mendukung aktifitas manusia yang berada di dalam bangunan.
Kondisi ruangan yang baik dapat membuat manusia sebagai pemakai bangunan
beraktifitas dengan baik sesuai dengan kehendaknya. Kondisi ini menuntut ruangan
sebagai wadah aktifitas manusia untuk dapat memenuhi persyaratan kenyamanan yang
meliputi kenyamanan terhadap suara (acoustics), pencahayaan (lighting), dan
kenyamanan termal (thermal comfort). Oleh karena itu dalam perancangan arsitektur
harus memperhatikan faktor iklim ini sehingga dapat tercipta lingkungan dan bangunan
yang memberikan kenyamanan, kenikmatan, dan keselamatan terhadap pemakainya

Kata kunci: Iklim, Pengaruh Iklim, dan Perancangan Arsitektur


1. Pendahuluan

Arsitektur tropis merupakan arsitektur yang berada di daerah tropis dan


telah beradaptasi dengan iklim tropis. Indonesia sebagai daerah beriklim tropis
memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap bentuk bangunan rumah
tinggal, dalam hal ini khususnya rumah tradisional. Kondisi iklim seperti
temperatur udara, radiasi matahari, angin, kelembapan, serta curah hujan,
mempengaruhi desain dari rumah-rumah tradisional. Masyarakat pada zaman
dahulu dalam membangun rumahnya berusaha untuk menyesuaikan kondisi
iklim yang ada guna mendapatkan desain rumah yang nyaman dan aman.

Arsitektur `dan iklim dikenal salah satunya sebagai pendekatan arsitektur


bioklimatik. Bioklimatik menggambarkan suatu pendekatan desain bangunan
yang diinspirasikan keadaan alam dan menggunakan logika yang berkelanjutan
didalam  setiap aspek suatu  proyek, memfokuskan  pada optimasi dan
penggunaan lingkungan.

         Konsep rumah tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap


iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam
desainnya. Pengaruh terutama dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi,
dimana pengaruhnya adalah pada tingkat kenyamanan berada dalam ruangan.
Tingkat kenyamanan seperti tingkat sejuk udara dalam rumah, oleh aliran udara,
adalah salah satu contoh aplikasi konsep rumah tropis. Meskipun konsep rumah
tropis selalu dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk (tipologi)
bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren yang
berkembang dalam masyarakat; sebagai penggunaan material tertentu sebagai
representasi dari kekayaan alam tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan
material asli yang diekspos lainnya.

2. Tinjauan Pustaka
2.1 Iklim Tropis Lembab (Panas, Hujan, Kelembaban)

    Arsitektur tropis merupakan arsitektur yang berada di daerah tropis


dan telah beradaptasi dengan iklim tropis. Sebagaimana diketahui, secara
umum iklim tropis ditandai dengan kondisi dumusim, kemarau dan hujan,
yang kerap kali mencapai keadaan cukup ekstrim. Design arsitektur tropis
harus mampu menanggapi kedua kondisi tersebut dengan baik.

Iklim tropis hangat lembap adalah paling sulit di toleransi.


Maksimum temperaturnya tidak setinggi pada iklim panas kering (hot
arid) namun pada malam hari panas masih tersisa dan berpotensi
meningkatakan temperature di atas zona nyaman. Khususnya pada
musim hujan. Kelembapan sangat tinggi sehinga penguapan pada
permukaan kulit terbatas.

2.2 Angin/Udara dan Ventilasi


ventilasi alami adalah proses pertukaran udara di dalam bangunan
melalui bantuan elemen-elemen bangunan yang terbuka.Sirkulasi udara
yang baik di dalam bangunan dapat memberikan kenyamanan. Aliran
udara dapat mempercepat proses penguapan di permukaan kulit
sehingga dapat memberikan kesejukan bagi penghuni bangunan.
Perlu diwaspadai pula bahwa angin ini terkadang membawa debu.
Lingkungan luar yang penuh dengan perkerasan atau terbuka dengan
penutup tanah/pasir berpotensi menerbangkan debu hingga terbawa
angin masuk ke dalam bangunan. Untuk mengantisipasi selayaknya di
sekeliling bangunan banyak ditanam pepohonan dan rumput sebagai
filter debu sekaligus pendingin suhu. Rumput dan tanaman perdu yang
terkena debu akan bersih ketika terjadi penyiraman pada dedaunan dan
membawa kotoran jatuh ke dalam tanah. udara yang bergerak yang
diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan
udara(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Angin merupakan
udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari
suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi. Angin terjadi karena
adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu
daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas
matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah,
daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan
mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang
cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi
antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan 5 daerah
lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan
terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.

3. Metode Penulisan
Data dan informasi yang mendukung, penulisan dikumpulkan dengan
melakukan penelusuran pustaka, pencarian sumber-sumber yang relevan, dan
pencarian data melalui internet. Data dan informasi yang digunakan yaitu data
dari media elektronik, dan beberapa pustaka yang relevan.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Studi Kasus Arsitektur
Arsitektur tropis adalah jenis arsitektur yang memberikan jawaban/
adaptasi bentuk bangunan terhadap pengaruh iklim tropis, dimana iklim
tropis memiliki karakter tertentu yang disebabkan oleh  panas matahari,
kelembapan yang cukup tinggi, curah hujan, pergerakan angin, dan
sebagainya.   mencakup pada penggunaan material yang memberikan ciri
karakter material lokal (daerah tropis) yang lebih sesuai daripada material
impor.
4.1.1 Arsitektur Kantor Pengadilan Wangi-Wangi

Konsep pada kantor di atas, pada dasarnya adalah adaptasi


bangunan terhadap iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan
penanganan khusus dalam desainnya. Pengaruh terutama dari kondisi
suhu tinggi dan kelembaban tinggi yang sangat
berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan berada dalam
ruangan yang merupakan salah satu contoh aplikasi pada bangunan
tersebut . Meskipun pada banguanan tersebut selalu dihubungkan
dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk (tipologi) bangunan
terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren yang
berkembang dalam masyarakat. Misalnya penggunaan material
tertentu sebagai representasi dari kekayaan alam tropis, batuan
ekspos, dan material asli yang diekspos lainnya.

4.1.2 Arsitektur Rumah Minimalis


Konsep rumah tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan

terhadap iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan


khusus dalam desainnya. Pengaruh terutama dari kondisi suhu tinggi dan
kelembaban tinggi, dimana pengaruhnya adalah pada tingkat
kenyamanan berada dalam ruangan. Tingkat kenyamanan seperti tingkat
sejuk udara dalam rumah, oleh aliran udara, adalah salah satu contoh
aplikasi konsep rumah tropis. Meskipun konsep rumah tropis selalu
dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk (tipologi)
bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren
yang berkembang dalam masyarakat; sebagai penggunaan material
tertentu sebagai representasi dari kekayaan alam tropis, seperti kayu,
batuan ekspos, dan material asli yang diekspos lainnya.

4.2 Analisis
4.2.1 Pengaruh Iklim Terhadap Arsitektur.
Iklim memiliki pengaruh yang cukup besar bagi bentuk arsitektur
suatu bangunan. Hal ini diakibatkan karena bentuk bangunan yang
sering dengan kondisi alam, matahari, angin, cuaca atau bahkan iklim
di wilayah tersebut.
Fungsi utama dari arsitektur adalah harus mampu menciptakan
lingkungan hidup yang lebih baik dengan cara menentang dan
menyesuaikan dengan kondisi iklim yang ada pada ke dua bangunan
tersebut ( kantor dan rumah ). Guna mencapai kondisi keseimbangan
antara iklim dan arsitektur tetapi sangat sulit sekali untuk di
tengahkan.
Dalam proses perancangan rumah dan kantor, pengaruh iklim
dipusatkan pada aspek kenyamanan manusia pada suatu bangunan
dimana aktifitasnya terlaksana. Aspek-aspek tersebut adalah.
1. Radiasi matahari
2. Pergerakan udara
3. Kelembapan udara
4. Curah hujan
5. Suhu udara rata-rata
4.2.2 Persoalan Kenyamanan Fisik.

1. Kenyamanan Thermal
Usaha untuk mendapatkan kenyamanan thermal terutama adalah
mengurangi perolehan panas, memberikan aliran udara yang cukup
dan membawa panas keluar bangunan serta mencegah radiasi panas,
baik radiasi langsung matahari maupun dari permukaan dalam yang
panas.

Perolehan panas dapat dikurangi dengan menggunakan bahan atau


material yang mempunyai tahan panas yang besar, sehingga laju
aliran panas yang menembus bahan tersebut akan
terhambat.Permukaan yang paling besar menerima panas adalah
atap. Sedangkan bahan atap umumnya mempunyai tahanan panas
dan kapasitas panas yang lebih kecil dari dinding. Untuk
mempercepat kapasitas panas dari bagian atas agak sulit karena akan
memperberat atap. Tahan panas dari bagian atas bangunan dapat
diperbesar dengan beberapa cara, misalnya rongga langit-langit,
penggunaan pemantul panas reflektif juga akan memperbesar tahan
panas.

Cara lain untuk memperkecil panas yang masuk antara lain yaitu :

1. Memperkecil luas permukaan yang menghadap ke timur dan barat.


2. Melindungi dinding dengan alat peneduh.
Perolehan panas dapat juga dikurangi dengan memperkecil
penyerapan panas dari permukaan, terutama untuk permukaan atap.
Warna terang pada atap kantor mempunyai penyerapan radiasi
matahari yang kecil sedang warna gelap pada rumah adalah
sebaliknya. Penyerapan panas yang besar akan menyebabkan
temperatur permukaan naik. Sehingga akan jauh lebih besar dari
temperatur udara luar. Hal ini menyebabkan perbedaan temperatur
yang besar antara kedua permukaan bahan, yang akan menyebabkan
aliran panas yang besar.

2. Aliran Udara Melalui Bangunan


Kegunaan dari aliran udara atau ventilasi pada rumah dan kantor
adalah:

1. Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yaitu penyediaan oksigen


untuk pernafasan, membawa asap dan uap air keluar ruangan,
mengurangi konsentrasi gas-gas dan bakteri serta menghilangkan
bau.
2. Untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan thermal, mengeluarkan
panas, membantu mendinginkan bagian dalam bangunan.

Aliran udara terjadi karena adanya gaya thermal yaitu terdapat


perbedaan temperature antara udara di dalam dan diluar ruangan dan
perbedaan tinggi antara lubang ventilasi. Kedua gaya ini dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendapatkan jumlah aliran udara
yang ada pada bangunan kantor dan rumah . Jumlah aliran udara
dapat memenuhi kebutuhan kesehatan pada umumnya lebih kecil
daripada yang diperlukan untuk memenuhi kenyamanan thermal.
Untuk yang pertama sebaiknya digunakan lubang ventilasi tetap yang
selalu terbuka. Untuk memenuhi yang kedua, sebaiknya digunakan
lubang ventilasi yang bukaannya dapat diatur.

3. Radiasi Panas
Radiasi panas dapat terjadi oleh sinar matahari yang langsung
masuk ke dalam bangunan dan dari permukaan yang lebih panas dari
sekitarnya, untuk mencegah hal itu dapat digunakan alat-alat peneduh
(Sun Shading Device).

Pancaran panas dari suatu permukaan akan memberikan ketidak


nyamanan thermal bagi penghuni, jika beda temperatur udara
melebihi 40C. hal ini sering kali terjadi pada permukaan bawah dari
langit-langit atau permukaan bawah dari atap.

Penerangan Alami pada Siang Hari

Cahaya alam siang hari yang terdiri dari :

1. Cahaya matahari langsung.


2. Cahaya matahari difus
Di Indonesia seharusnya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya cahaya
ini untuk penerangan siang hari di dalam bangunan. Tetapi untuk
maksud ini, cahaya matahari langsung tidak dikehendaki masuk ke
dalam bangunan karena akan menimbulkan pemanasan dan
penyilauan, kecuali sinar matahari pada pagi hari. Sehingga yang perlu
dimanfaatkan untuk penerangan adalah cahaya langit.

Untuk bangunan berlantai banyak, makin tinggi lantai bangunan makin


kuat potensi cahaya langit yang bisa dimanfaatkan. Cahaya langit yang
sampai pada bidang kerja dapat dibagi dalam 3 (tiga) komponen :

1. Komponen langit.
2. Komponen refleksi luar
3. Komponen refleksi dalam
Dari ketiga komponen tersebut komponen langit memberikan bagian
terbesar pada tingkat penerangan yang dihasilkan oleh suatu lubang
cahaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat
penerangan pada bidang kerja tersebut adalah :

1. Luas dan posisi lubang cahaya.


2. Lebar teritis
3. Penghalang yang ada dimuka lubang cahaya
4. Faktor refleksi cahaya dari permukaan dalam dari
ruangan.
5. Permukaan di luar bangunan di sekitar lubang cahaya.

4.2.3 Persoalan Kenyamanan Psikis.


Pada kenyamanan pisikis pada iklim yang di ubah oleh banguan
menjadi lingkungan dalam yang mempengaruhi langsung
Kenyamanan manusia dalam aktivitas di kantor maupun di rumah
dengan kehendaknya sendiri. Oleh karena itu ada 2 persyaratan
utama dalam kenyamanan pisikis yaitu:
1. Tidak menyebapkan tekanan (stress) yang mungkin dapat
merusak system ekologi manusia.
2. Memberikan rasa aman pada manusia dan lingkungan yang
berhubungan dengan aktivitasnya.
4.2.4 Penyelesaian Teknis Arsitektur Terhadap Iklim
Yang penting dalam Arsitektur Tropis ialah apakah rancangan
tersebut dapat menyelesaikan masalah pada iklim tropis seperti hujan
deras,terik matahari,suhu udara. Dalam perancangan kantor dan
rumah minimlis sudah menerpakan pengaruh iklim yang akan terjadi
kedepanya, dengan mengunakan material yang kuat sehinga
bangunan (kantor dan rumah) tidak mudah rusak dalam menghadapi
iklim yang akan terjadi.
5. Kesimpulan

Iklim merupakan suatu kondisi dan gejala alam yang sangat besar
pengaruhnya terhadap perencanaan dan perancangan suatu bangunan.Iklim
dapat membentuk corak, sifat, gaya dan langgam arsitektur tersendiri sesuai
dengan kondisi iklim setempat pada suatu daerah-daerah tertentu di permukaan
bumi. Kenikmatan, kenyamanan, dan keamanan manusia sebagai pemakai
bangunan dapat dicapai dengan melakukan pencegahan, perlindungan dan
penyesuaian terhadap bangunan dari pengaruh-pengaruh iklim, yaitu sinar
matahari, curah hujan dan angina.
Daftar Pustaka

http://herusu71.blogspot.com/2015/10/tentang-iklim-tropis-lembab-dan-
tropis.html
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/388f852d9cd6abb
771d88d6ac1f5f638.pdf
https://firmaaansyh.wordpress.com/2016/11/22/arsitektur-tropis/
https://docplayer.info/30009446-Pengaruh-iklim-dalam-perancangan-
arsitektur.html
http://arsitektur-indonesia.com/arsitektur/perancangan-arsitektur-daerah-
tropis/
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai