DIBUAT OLEH :
KUPANG
2021
Robert Venturi menyerukan sebuah “Hyrid Architecture” yang menggabungkan
“masa lalu” dalam bentuk sejarah dan tradisional “kekinian” sebagai budaya
popular, bahan bangunan modern (hi-tech) dan teknik. Dualitas ini menjadi kunci
arsitektur Venturi. Dia lebih menyukai ruang sederhana modernisme karena dia
melihat kebutuhan akan bangunan yang berantakan, jelek, kacau,
membosankan, biasa, ikonis, ironis, dan double coded.
Hybrid adalah salah satu metode perancangan dalam sebuah karya arsitektur
yang muncul d era Post Modern. Secara etomlogis, Hybrid merupakan
penggabungan beberapa aspek yang berbeda (binary oposisi), tentunya dalam
bidang Arsitektur.
Di Indonesia konsep Hybrid ini dapat kita lihat di bangunan yang dimana
menggabungkan antara Arsitektur Vernakular dengan Arsitektur Modern.
Sehingga adanya penggabungan tersebut muncul sebuah konsep/ide gagasan
yang baru yang menghasilkan sebuah karya berbeda.
Arsitektur hibrid dari Rumah Vanna Venturi, misalnya, tampilan bangunan yang
modern dengan material beton dengan konsep post modern digabungkan
dengan gagasan tradisional tentang rumah (atap bernada, cerobong asap),
referensi ke bangunan bersejarah (ornamen berbentuk busur, lintel, dan batu
kunci), dan kompleksitas dan kontradiksi spasial seperti tangga yang tidak
menuju ke mana-mana. Arsitektur hibrid dari Rumah Vanna Venturi, misalnya,
tampilan bangunan yang modern dengan material beton dengan konsep post
modern digabungkan dengan gagasan tradisional tentang rumah (atap bernada,
cerobong asap), referensi ke bangunan bersejarah (ornamen berbentuk busur,
lintel, dan batu kunci), dan kompleksitas dan kontradiksi spasial seperti tangga
yang tidak menuju ke mana-mana.
(Sainsb ury
Wing, National Gallery, Inggris (1991) [Seminal Project])
Venturi ingin memberi orang ‘pengalaman modern’ dengan kepekaan sejarah.
Karena ia merasa bangunan modern tidak cukup menarik, ia mengacu pada
aspek desain historis, tradisional, dan kontemporer. Bagi Venturi, arsitektur
harus bersifat referensial dalam bentuk pinjaman dari masa lalu, kembali ke
ornamen, dan menempatkan sejarah ke dalam konteks baru.