Anda di halaman 1dari 5

FISIKA BANGUNAN 1

NAMA : SIMON PETRUS REGI HURYNT

NO.REG : 22119O31

PROGRAM STUDY ARSITEKTUR / FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG

2020/2021

Pengertian Paku Keling :


Paku keling merupakan salah satu jenis paku yang berbentuk silinder dan memiliki batang
pendek pada bagian batang. Ciri lain dari paku ini adalah pada bagian kepalanya berbentuk setengah
bulat, persegi empat, rata atau trapesium. Paku ini digunakan sebagai alat penyambung bagian
konstruksi mulai dari konstruksi yang ringan hingga konstruksi berat.
Contoh penggunaan paku keling terletak pada konstruksi jembatan rangka batang, kerangka pesawat
terbang, bangunan kerangka baja, kanvas sepatu, bagan bus, dan lain sebagainya. paku ini terbuat dari
baja lunak, aluminium, baja keras, kuningan atau tembaga. Sambungan pada paku keling ini termasuk
dalam sambungan tetap atau permanen. Dengan begitu, sambungan ini tidak dapat dibuka kembali
tanpa merusaknya. Hal tersebut tentu berbeda dengan jenis mur biasanya, yang mana penggunaan mur
baut dapat dibongkar ulang tanpa melakukan perusakan.

Sejarah Paku Keling :


Pada zaman dahulu, paku ini hanya digunakan pada jenis konstruksi yang besar seperti
pembuatan jembatan dan lain sebagainya. namun seiring dengan perkembangan zaman, saat ini
terdapat berbagai jenis dan bentuk paku keling yang bisa digunakan. selain untuk konstruksi yang
besar, paku keling banyak digunakan untuk berbagai jenis konstruksi permanen.

Hingga saat ini Paku keling lebih banyak dibuat dari bahan aluminium, tembaga, perunggu, baja atau
nikel. Sedangkan pada umumnya paku keling terdiri dari bagian tangkai dan bagian kepala. Saat ini ada
beberapa jenis paku keling uang banyak digunakan seperti paku keling kepala tirus, bulat, kepala
persegi, paku keling silinder flens hingga paku keling eksplosif.

Fungsi Paku Keling :

Paku Keling memiliki beberapa fungsi bagi para penggunanya. masing-masing paku dibedakan
berdasarkan ukuran, bentuk dan jenis masing-masing paku keling. Untuk paku keling yang memiliki
kepala bulat, lebih sering digunakan pada konstruksi jembatan, ketel uap dan konstruksi lain yang
berhubungan dengan kerapatan. Sedangkan paku keling dengan bentuk trapesium lebih banyak
digunakan pada bangunan kapal, atau pada konstruksi yang membutuhkan minyak.

Selain itu, ada pula paku keling dengan kepala datar yang lebih sering digunakan pada bangunan yang
membutuhkan kerapatan serta permukaan yang rata. Kemudian jenis paku keling yang terakhir yaitu
paku keling khusus yang digunakan untuk sambungan yang mampu dikerjakan hanya dengan satu sisi
saja. Pada fungsi ini lebih banyak digunakan pada pen penarik serta bahan peledak.
Cara Menggunakan Paku Keling :

Dalam menggunakan paku keling ini, terdapat beberapa jenis sambungan untuk mengikat suatu
bagian dengan bagian lainnya. Sambungan yang dihasilkan dengan paku keling merupakan jenis
sambungan permanen/tetap. Dengan begitu, sambungan paku keling tidak dapat dilepas kembali atau
dibongkar pasang. Adapun salah satu cara yang bisa dilakukan untuk melepaskannya adalah dengan
cara merusaknya, seperti pada mur atau baut.

Namun meskipun begitu salah satu keuntungan dari penggunaan paku keling ini adalah tidak
adanya perubahan struktur pada bagian logam yang disambung. Oleh karena itu, sambungan dengan
paku keling lebih banyak digunakan pada pembebanan dinamis. Sedangkan untuk kekurangannya
adalah membutuhkan proses pengerjaan awal yaitu pengeboran lubang pada bagian yang disambung.
Selain itu, paku ini juga memungkinkan terjadinya karat pada sekitar lubang sambungan selama paku
tersebut dipasang.Untuk pemasangan paku keling ini bisa dilakukan dengan cara manual atau dengan
menggunakan mesin pemasang rivet. Pemasangan paku keling secara manual dapat dilakukan dengan
menggunakan peralatan palu, pembentuk rivet serta landasan.

Adapun untuk langkah pemasangan paku keling secara manual dapat dilakukan dengan cara
berikut:

1. Langkah pertama adalah membuat lubang pada bagian atau pelat yang akan disambung dengan
cara dibor. Untuk ukuran lubang ini, pada umumnya dilebihkan sekitar 1.5 mm dari diameter
tangkai paku keling yang dipilih untuk digunakan.
2. Setelah itu, masukkan tangkai paku keling pada lubang yang telah dibuat. Pastikan panjang
tangkai yang keluar dari pelat tersebut sama dengan 1,5 kali diameter paku rivet atau paku
keling.
3. Langkah selanjutnya adalah memukul ujung tangkai paku keling beberapa kali dengan
menggunakan palu sampai kepala paku keling mulai terbentuk.
4. Pasang die atau pembentuk kepala paku keling pada bagian kepala paku yang mulai terbentuk
pada ujung tangkai. Setelah itu, pukul pembentuk kepala paku dengan menggunakan palu,
sehingga kepala paku keling terlihat lebih berbentuk rapi.

Perlu diperhatikan, pada bagian pemasangan keling kepala tirus, pastikan bahwa lubang pada
permukaan bagian yang akan disambung harus dibuang secara tirus. Dengan begitu, bentuk paku keling
akan sesuai dengan bentuk kepala paku keling itu sendiri.Jika Anda ingin melakukan pemasangan paku
keling dengan ukuran yang lebih besar, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah
memanaskan paku keling terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar pembentukan kepala paku keling yang
baru bisa dilakukan dengan cara yang lebih mudah. Setelah posisi paku keling menjadi panas membara,
langkah selanjutnya adalah memasukkan tangkai paku keling ke dalam lubang sambungan. Jika paku
sudah masuk ke lubang, langkah selanjutnya adalah dipukul-pukul dengan menggunakan palu seperti
pada pemasangan paku keling yang berukuran kecil.Sedangkan untuk pemasangan paku keling
eksplosif, tidak diperlukan proses memukul paku dengan menggunakan palu. Namun untuk pemasangan
paku ini dilakukan dengan cara dipanaskan terlebih dahulu. Untuk langkah pertama, masukkan paku
keling eksplosif ke dalam lubang sambungan.Setelah dimasukkan pada lubang yang sesuai, panaskan
kepala paku keling dengan menggunakan api yang menyala. Dampak yang diciptakan dari pemanasan
ini adalah bahan eksplosif yang ada pada ujung tangkai paku keling akan meletus. Dengan begitu, ujung
tangkai pada paku keling akan mengembang sehingga menciptakan suatu bentuk sambungan paku
keling eksplosif.Jenis yang terakhir adalah paku keling buntu atau blind rivet. Jenis paku ini juga sering
disebut dengan pop rivet, dimanah penamaan tersebut dikarenakan paku keling ini dapat dipasang pada
bagian sambungan. Namun sambungan tersebut hanya memiliki akses atau jalan masih pada satu sisi
lubang paku.Untuk memasang paku pop rivet ini dibutuhkan adanya driver rivet atau rivet gun, atau
sering juga disebut dengan tang rivet. Untuk langkah pemasangan tersebut, yang pertama adalah
dengan memasukkan tangkai paku keling ke dalam lubang bagian yang akan disambung.Setelah itu,
pasang driver rivet ke dalam ujung tangkai bagian tengah paku keling. Setelah terpasang, tekan rivet
gun dengan kuat sehingga membentuk kepala paku keling yang baru. Terakhir tarik rivet gun hingga
bagian tangkai tengah dan rivet terputus. Setelah melewati proses tersebut akan terbentuk suatu
sambungan blind rivet.

Contoh Perhitungan

Anda mungkin juga menyukai