Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DEMOGRAFI (USIA DAN JENIS

KELAMIN), BERAT BADAN, LAMA PENGOBATAN, DAN KEPATUHAN


MINUM OBAT TERHADAP KONVERSI BTA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MRICAN, SUKORAME, DAN NGLETIH KOTA KEDIRI
PADA TAHUN 2018-2019
Gita Sekar Prihanti , Rizqi Dwi Admaja2, Nuha Regina Alifanny2, Nihayatul
1

Husnia2, Nabila Besari Putri2, Karis Akmal Hussin2


1
Pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas
Muhammadiyah Malang, Jalan bendungan Sutami no 188A Malang, Indonesia
2
Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang Jl. Bendungan Sutami no 188A Malang Telp 0341-551149
Email: rizqi.dwi1@gmail.com

ABSTRAK
Latar belakang: Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular akibat kuman
Mycobacterium tuberculosis. Kota Kediri tercatat keseluruhan ada 287 kasus BTA
positif pada tahun 2016, dengan konversi yang ditemukan adalah 131 (78,92%).
Angka konversi merupakan salah satu indikator keberhasilan pengobatan, dengan
angka minimal 80%. Beberapa faktor terkait gagal konversi setelah pengobatan yaitu
usia, jenis kelamin, gradasi BTA sebelum pengobatan, riwayat penyakit Diabetes
Mellitus, Indeks Masa Tubuh, kepatuhan berobat, dan riwayat gagal konversi setelah
pengobatan TB 2 bulan
Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perubahan konversi BTA di
wilayah kerja Puskesmas Mrican, Sukorame, dan Ngletih Kota Kediri tahun 2018-2019
Metode: Penelitian menggunakan metode cross-sectional. Teknik pengambilan
sampel dengan menggunakan total sampling, dan diambil sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi. Data dianalisis menggunakan IBM SPSS
Hasil: Hasil uji bivariat menunjukkan hubungan kelompok jenis kelamin dan berat badan
terhadap konversi BTA tidak signifikan secara statistik (P>0,05). Sedangkan hubungan
kelompok usia, lama pengobatan dan kepatuhan minum obat terhadap konversi BTA
signifikan secara statistik (P<0,05).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin dan berat badan
dengan konversi BTA. Terdapat hubungan signifikan antara usia, lama pengobatan dan
kepatuhan minum obat dengan konversi BTA, dimana kelompok usia <60 tahun, pengobatan
6 bulan dan patuh minum obat lebih tinggi angka terjadi konversi BTA. Lama pengobatan
merupakan faktor yang paling berpengaruh.

Kata Kunci: Konversi BTA, usia, jenis kelamin, berat badan, lama pengobatan, kepatuhan
minum obat.
LATAR BELAKANG Tuberkulosis merupakan salah
satu penyakit menular akibat kuman
Mycobacterium tuberculosis. Saat ini,
Tuberkulosis masih menjadi masalah perempuan yang diperkirakan akibat
kesehatan di dunia, terutama di negara- ketidakteraturan pasien laki-laki dalam
negara berkembang. WHO pengambilan obat anti tuberculosis
menetapkan sebagai Global (OAT) dibandingkan dengan
emergency sejak tahun 1992 dan akan perempuan (10,7,11).
memperkirakan ada 1 miliar orang Mayoritas penderita TB adalah
yang akan terinfeksi, dengan 36 juta usia produktif, dengan presentase
meninggal pada tahun 2002-2020 (1). kelompok usia yang lebih muda lebih
Berdasarkan data nasional, di tinggi dari usia tua. Akan tetapi,
Indonesia tuberculosis mencapai 214 penderita TB dengan resiko gagal
per 100.000 penduduk dengan tingkat konversi BTA lebih tinggi pada usia
konversi 84,6% (2). Prevalensi >50 tahun daripada usia muda (12).
tuberkulosis di Jawa Timur, mencapai Faktor lain yang dapat
187 per 100.000, dengan konversi menyebabkan penurunan imunitas
pengobatan 87% (2). Kota Kediri tubuh adalah kekurangan gizi atau
tercatat keseluruhan ada 287 kasus malnutrisi, sehingga dapat
BTA positif pada tahun 2016, dengan menyebabkan kerentanan tubuh
konversi yang ditemukan adalah 131 terhadap infeksi kuman TB.. Status
(78,92%) (3). gizi berperan penting dalam
Angka konversi merupakan keberhasilan pengobatan TB (13).
salah satu indikator keberhasilan Secara nasional, pengendalian
pengobatan, dengan angka minimal TB dilakukan dengan menerapkan
80% (4,5). Beberapa faktor terkait strategi Directly Observed Treatment
gagal konversi setelah pengobatan Shortcourse (DOTS) yang merupakan
yaitu usia, jenis kelamin, gradasi BTA strategi tatalaksana TB yang
sebelum pengobatan, riwayat penyakit mengutamakan pengawasan agar
Diabetes Mellitus, Indeks Masa pasien menyelesaikan pengobatan
Tubuh, kepatuhan berobat, dan riwayat sampai dinyatakan sembuh. Salah satu
gagal konversi setelah pengobatan TB tempat pelayanan dalam pelaksanaan
2 bulan (6,7,8). strategi DOTS ini adalah pada
WHO tahun 2016 menyatakan Puskesmas (14). Pengobatan dapat
perbandingan penderita TB jenis diberikan setelah diagnosis ditetapkan
kelamin laki-laki dan perempuan yaitu dan diklasifikasikan bagi setiap pasien.
1,6:1 (9). Penelitian oleh Djouma et Tahap pengobatan terdiri dari dua
al., (2015) dan Mlotshwa et al., (2016) tahap, yaitu pengobatan tahap awal
menunjukkan bahwa pasien jenis dan tahap lanjutan yang pada setiap
kelamin laki-laki lebih berresiko tahapan tersebut harus dijalani secara
mengalami gagal konversi benar dan teratur (15). Pada tahap awal
dibandingkan dengan pasien menggunakan paduan obat rifampisin,
isoniazid, pirazinamid, dan etambutol, obat/meninggal, responden
sedangkan pada tahap lanjutan terdiagnosis TB namun tidak bersedia
menggunakan paduan obat rifampisin memberikan informasi/memiliki data
dan isoniazid (16). yang tidak lengkap yang meliputi usia,
jenis kelamin, berat badan, lama
METODE PENELITIAN
pengobatan dan kepatuhan minum
Penelitian ini menggunakan obat.
metode cross-sectional. Penelitian ini Data dianalisis dengan
dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2021 menggunakan IBM SPSS. Analisis
hingga 19 Juni 2021. Populasi yang deskriptif disajikan dalam bentuk tabel
dipakai dalam penelitian ini adalah frekuensi distribusi. Signifikansi dua
masyarakat dengan diagnosis TB paru variabel diperoleh dengan
di wilayah kerja Puskesmas Mrican, menggunakan Chi Square, tetapi
Sukorame, dan Ngletih Kota Kediri apabila tidak dapat memenuhi syarat,
tahun 2018-2019. maka digunakan uji Mann Whitney.
Teknik pengambilan sampel HASIL PENELITIAN
dengan menggunakan total sampling, Dari 193 pasien yang
dan diambil sesuai dengan kriteria terdiagnosis TB paru, didapatkan
inklusi dan eksklusi. sampel yang memenuhi kriteria inklusi
Kriteria inklusi dari penelitian dan eksklusi sejumlah 116 pasien.
ini adalah responden yang terdiagnosis Tabel 1. Distribusi karakteristik pasien TB paru
TB dan tercatat bertempat tinggal di
Kategori Sub BTA Akhir TOTAL
wilayah kerja Puskesmas Mrican, Kategori Pengobatan
Sukorame, dan Ngletih Kota Kediri Positif Negatif
sesuai dengan Kartu Keluarga tahun
Jenis Kelamin Laki-laki 12 54 66
2018-2019, responden yang (18%) (82%)
terdiagnosis TB dengan hasil BTA Perempuan 11 39 50
positif pada awal pengobatan yang (22%) (78%)
diketahui usia, jenis kelamin, berat Berat Badan 30-39 kg 0 4 4
badan, lama pengobatan, dan (0%) (100%
)
kepatuhan minum obat. Kriteria 40-54 kg 8 37 45
eksklusi yaitu responden yang (18%) (82%)
>54 kg 15 52 67
terdiagnosis TB namun memiliki cacat (22%) (78%)
mental, responden yang terdiagnosis
TB dengan hasil pemeriksaan BTA
negatif pada awal pengobatan,
responden yang terdiagnosis TB
namun pada masa pengobatan
dinyatakan dropout/pindah/putus
Kategori Sub BTA Akhir TOTAL
Kategori Pengobatan
pasien patuh dalam mengkonsumsi
OAT, yakni sebanyak 102 pasien.
Positif Negatif
Tabel 2. Hasil uji Bivariat
Usia (tahun) 1-14 0 1 1
(0%) (100% Kategori Sig.
) Jenis Kelamin 0,783
15-30 2 25 27
(7%) (93%) Usia 0,000
31-45 2 27 29 Berat badan 0,503
(7%) (93%) Lama pengobatan 0,003
46-60 12 38 50
(24%) (76%) Kepatuhan minum obat 0,001
>60 7 2 9
(78%) (22%) Pada tabel 2, didapatkan bahwa
Lama <6 bulan 6 4 (40%) 10
Pengobatan (60%) jenis kelamin dan berat badan tidak
6 bulan 16 87 103 berpengaruh signifikan (p>0,005)
(16%) (84%)
>6 bulan 1 2 (67%) 3
terhadap konversi BTA, sedangkan
(33%) usia, lama pengobatan dan kepatuhan
Kepatuhan Patuh 15 87 102 minum obat berpengaruh signifikan
Minum Obat (15%) (85%)
Tidak 8 6 (43%) 14 (p<0,005) terhadap konversi BTA.
Patuh (57%) Terdapat perbedaan yang
TOTAL RESPONDEN 116
signifikan antara kelompok usia 15-30
Berdasarkan jenis kelamin, tahun dengan kelompok usia >60
sebagian besar pasien adalah laki-laki tahun, kelompok usia 31-45 tahun
dengan jumlah sebanyak 66 pasien dengan kelompok usia >60 tahun, dan
(57%). Kemudian dari data diatas juga kelompok 46-60 tahun dengan
dapat kita lihat bahwa berdasarkan kelompok usia >60 tahun terhadap
usia, sebagian besar pasien (43%) konversi BTA (Tabel 3).
berada pada kelompok usia 46-60 Tabel 3. Uji Mann Whitney variabel usia
tahun, yaitu sejumlah 50 orang.
Sedangkan kelompok usia dengan Kategori (Mean Kategori(Mean Sig
Rank) Rank)
jumlah paling sedikit yaitu kelompok
1-14 tahun (13,50) 15-30 tahun (14,54) 0,782
usia 1-14 tahun dengan jumlah pasien 1-14 tahun (14,50) 31-45 tahun (15,53) 0,789
sebanyak 1 orang (0,9%). 1-14 tahun (20,00) 46-60 tahun (26,12) 0,579
Berdasarkan berat badan, 1-14 tahun (2,00) >60 tahun (5,89) 0,127
sebagian besar pasien (58%) memiliki 15-30 tahun (28,43) 31-45 tahun (28,57) 0,941
berat badan >54 kg, yaitu sejumlah 67 15-30 tahun (34,85) 46-60 tahun (41,24) 0,074
15-30 tahun (15,33) >60 tahun (28,00) 0,000
pasien. Sedangkan pasien yang 31-45 tahun (35,72) 46-60 tahun (42,48) 0,057
memiliki rentang berat badan 30-39 kg 31-45 tahun (16,31) >60 tahun (29,78) 0,000
berjumlah 4 pasien (3,4%). Untuk 46-60 tahun (27,58) >60 tahun (43,44) 0,002
variabel lama pengobatan, sebagian
besar pasien menjalani lama Lama pengobatan <6 bulan dan
pengobatan 6 bulan, yakni sebanyak 6 bulan memiliki perbedaan yang
103 pasien. Kemudian untuk variabel signifikan terhadap konversi BTA. Hal
kepatuhan minum obat sebagian besar ini dapat kita lihat dari nilai p<0,05,
yakni p=0,001 (Tabel 4).
daripada perempuan yang disebabkan
oleh perilaku beresiko tinggi pada laki-
Tabel 4. Hasil uji Mann Whitney Variabel
Lama Pengobatan laki seperti minum alkohol dan
merokok (12,20,21,22,23). Menurut
Kategori Kategori Sig penelitian Yuwono (2021), orang
<6 bulan 6 bulan 0,001 dengan jenis kelamin laki-laki
<6 bulan >6 bulan 0,435 memiliki tingkat konversi BTA lebih
6 bulan >6 bulan 0,410 tinggi dari pada orang dengan jenis
kelamin perempuan (24). Adanya
Dari hasil uji multivariat penyakit sebelumnya seperti Diabetes
didaptkan bahwa Lama pengobatan 1 (6 Melitus (DM), penyakit paru obstruktif
bulan) menghasilkan nilai p=0.003 kronik (PPOK), dan penyakit jantung
yang menunjukkan bahwa lama kronik juga berpengaruh terhadap
pengobantan 6 bulan berpengaruh terlambatnya konversi BTA pada
terhadap Konversi BTA. orang dengan pasien TB (25). Hal ini
Nilai OR yang diperoleh adalah sesuai dengan penelitian Yuwono
0.086 yang artinya peluang responden (2021), yang menyebutkan bahwa
dengan hasil konversi BTA + di akhir orang dengan tanpa penyakit penyerta
pengobatan dengan lama pengobatan 6 seperti DM dan HIV akan mengalami
bulan adalah 8.6% kali dibandingkan konnversi BTA lebih banyak daripada
dengan lama pengobatan <6 bulan. yang memiliki penyakit DM dan HIV
Dapat disimpulkan bahwa yang (24).
paling berpengaruh untuk terjadinya Pada hasil uji Kruskal Wallis
konversi BTA adalah lama didapatkan p=0,00 (p<0,05) yang
pengobatan. Pada hasil uji statistis di menunjukkan bahwa ada hubungan
atas dapat disimpulkan lama antara usia dengan konversi BTA,
pengobatan 6 bulan lebih berpengaruh dimana pada usia >60 tahun banyak
terhadap konversi BTA dari pada yang tidak terjadi konversi BTA.
pengobatan <6 bulan. Penelitian sebelumnya yang
PEMBAHASAN menunjukkan bahwa semakin tua usia
Dari hasil penelitian ini pasien maka akan memiliki hasil
menunjukkan tidak ada hubungan pengobatan yang kurang baik,
antara jenis kelamin dengan konversi disebabkan karena koinfeksi dengan
BTA, ditunjukkan dari uji Chi square penyakit lain sehingga mempengaruhi
p=0,783 (p>0,05). Hal ini sesuai hasil pengobatan yang kurang baik
dengan penelitian Bisognin et al., (26,27,12,6,28). Pada penelitian
(2019), Shibabawet al., (2018), dan sebelumnya, usia >45 tahun beresiko
Javaid et al., (2018) bahwa jenis menyebakan gagalnya conversi BTA
kelamin tidak berhubungan dengan (29). Usia >45 tahun beresiko terhadap
keberhasilan konversi sputum ketidak berhasilan pengobatan karena
(17,18,19). Sedangkan penelitian pada usia lebih tua memiliki
sebelumnya menyebutkan jenis manifestasi klinik yang atipikal dan
kelamin laki-laki memiliki penyakit terkait usia yang menyertai
keberhasilan pengobatan lebih rendah (30). Sedangkan pada penelitian Izudi,
Tamwesigire, dan Bajunirwe (2020);
Musteikienė et al., (2017); Park et al., untuk TB pulmonal sensitif obat, dan
(2016) menunjukkan tidak ada konversi sputum menjadi tanda
hubungan antara konversi sputum keberhasilan pengobatan (40).
dengan usia pasien, disebabkan karena Pada uji Fisher didapatkan
pada kedua penelitian tersebut hanya p=0,001 (p<0,05), hal ini
menggunakan dua kategori usia menunjukkan ada hubungan anatara
(31,32,33). kepatuhan minum obat dengan
Dari hasil penelitian ini konversi BTA. Hal ini sesuai dengan
menunjukkan tidak ada hubungan penelitian sebelumnya yang
antara berat badan dengan konversi menunjukkan bahwa pasien dengan
BTA, ditunjukkan dari uji Kruskal kepatuhan baik akan mengalami
Wallis p=0,503 (p>0,05). Hal ini keberhasilan pengobatan
sesuai dengan penelitian oleh Diallo et (41,42,43,44). Sedangkan pada
al., (2018) dan Ko et a.l, (2017) bahwa penilitian Kusmiati et al., (2020),
tidak ada perbedaan antar kelompok disebutkan bahwa kepatuhan minum
berdasarkan berat badan (34,35). obat tidak berhubungan dengan waktu
Sedangkan pada penelitian lain konversi sputum BTA dengan nilai
menunjukkan adanya hubungan antara P>0,05, dikarenakan sampel pada
berat badan dengan konversi sputum penelitian tersebut lebih sedikit (45).
BTA. Hal tersebut disebabkan karena Selain itu ada beberapa faktor
penelitian sebelumnya menggunakan yang juga berpengaruh terhadap
data berat badan dan tinggi badan rendahnya angka keberhasilan
(BMI) sebagai variabelnya. Beberapa konversi BTA, salah satunya adalah
penelitian yang menggunakan variabel adanya sejumlah kavitas dalam paru-
BMI menyebutkan bahwa orang paru pasien. Dalam penelitiannya
dengan BMI kategori underweight tentang pengaruh jumlah dan volume
memiliki pengaruh yang signifikan kavitas pada pasien TB terhadap
dengan ketidak berhasilan konversi bertambah lamanya waktu konversi
sputum (36,37,38). Pada penilitian BTA, dapat disimpulkan bahwa
tahun 2018, ditemukan bahwa orang semakin banyak dan besar kavitas
dengan BMI yang normal atau yang ada dalam paru-paru pasien maka
overweight mengalami konversi BTA akan semakin lama waktu terjadi
selama 2-3 bulan daripada yang konversi BTA (46). Pada penelitian
memiliki BMI underweight dengan yang lain juga menyebutkan bahwa
nilai p= 0,034. (39). usia >35 tahun dan derajat sputum
Dari hasil penelitian ini BTA (bacillary load) berhubungan
menunjukkan ada hubungan antara dengan tertundanya konversi BTA
lama pengobatan dengan konversi pada pasien TB paru (25). Selain itu
BTA, ditunjukkan dari uji Kruskal faktor yang tidak kalah penting dalam
Wallis p=0,03 (p<0,05), terdapat rendahnya angka konversi adalah
perbedaan antara pasien yang resistensi terhadap obat anti
melakukan pengobatan <6 bulan dan tuberkulosis (OAT), baik terhadap
yang melakukan pengobatan 6 bulan. salah satu jenis obat maupun beberapa
Pengobatan 6 bulan dengan rifampisin jenis obat (47).
dipertimbangkan sebagai terapi kuratif
KESIMPULAN DAN SARAN tahun 2016. 2017; 142
Berdasarkan penelitian yang 4. Hadifah Z, Subronto YW, Ikhsan
telah dilakukan disimpulkan bahwa MR. Faktor Risiko Gagal
jenis kelamin dan berat badan tidak Konversi BTA pada Pasien
berpengruh signifikan konversi BTA. Tuberkulosis Paru Fase Intensif di
Sedangkan usia, lama pengobatan dan Kota Yogyakarta. Buletin
kepatuhan minum obat terdapat Penelitian Kesehatan. 2019; 47(2):
hubungan yang signifikan terhadap 83-88
konversi BTA. Akan tetapi dari 3 5. Ditjen P2&PL. Pedoman Nasional
variabel yang berpengaruh signifikan Penanggulangan Tuberkulosis.
terhadap konversi BTA, lama Jakarta; Kementerian Kesehatan
pengobatan merupakan variable yang Republik Indonesia. 2014
paling berpengaruh terhadap konversi 6. D’Souza KA, Zaidi SMA, Jaswal
BTA. M, Butt S, Khowaja S, Habib SS,
Menurut kesimpulan yang telah et al. Factors associated with
dibuat tersebut, saran yang dapat month 2 smear nonconversion
penulis sampaikan untuk perbaikan among Category 1 tuberculosis
selanjutnya yaitu diperlukan adanya patients in Karachi, Pakistan. J
penelitian lebih dalam mengenai faktor Infect Public Health. 2018;
yang lain yang dapat mempengaruhi 11(2):283-285
konversi BTA seperti BMI, kavitas 7. Mlotshwa M, Abraham N, Beery
dalam paru, derajat sputum BTA, serta M, Williams S, Smit S, Uys M, et
resistensi obat anti tuberculosis. Perlu al. Risk factors for tuberculosis
dilakukan suatu penyuluhan dan smear non- conversion in Eden
pengawasan yang ketat agar pasien TB district, Western Cape, South
patuh mengkonsumi OAT dalam masa Africa, 2007–2013: a retrospective
pengobatannya. cohort study. BMC Infect Dis.
2016;16(365)
8. Mohd SN, Shah SA, Kamaludin F.
Previous treatment, sputum-smear
nonconversion, and suburban
DAFTAR PUSTAKA living: The risk factors of
multidrug-resistant tuberculosis
1. Muchtar NH, Herman D, among Malaysians. Int J
Yulistini. Gambaran Faktor Risiko Mycobacteriology. 2016; 5(1):
Timbulnya Tuberkulosis Paru 51–58
pada Pasien yang Berkunjung ke 9. World Health Organization.
Unit DOTS RSUP Dr. M. Djamil Global Tuberculosis Report 2016.
Padang Tahun 2015. Jurnal 2016
Kesehatan Andalas. 2018; 7(1): 10. Djouma FN, Noubom M,
80-87 Ateudjieu J, Donfack H. Delay in
2. Kementrian Kesehatan RI. Profil sputum smear conversion and
Kesehatan Indonesia 2018. 2019 outcomes of smear-positive
3. Dinas Kesehatan Kota Kediri. tuberculosis patients: A
Profil Kesehatan Kota Kediri retrospective cohort study in
Bafoussam, Cameroon. BMC 18. Shibabaw, Agumas, Baye G, Shu
Infect Dis. 2015;15(1):1–7 HW, Belay T. Time to sputum
11. Marizan M, Mahendradhata Y, smear and culture conversions in
Wibowo TA. Faktor yang multidrug resistant tuberculosis at
berhubungan dengan nonkonversi University of Gondar Hospital,
BTA positif pada pengobatan Northwest Ethiopia. Plos One
tuberkulosis paru di Kota [Internet]. 2018. Available from:
Semarang. Ber Kedokt Masy. https://doi.org/10.1371/journal.po
2016; 32(3):77–81. ne.0198080
12. Gunda DW, Nkandala I, Kavishe 19. Javaid A, Nafees A, Afsar KA,
GA, Kilonzo SB, Kabangila R, Arila B, Amer HK, Izaz A, et al.
Mpondo BC. Prevalence and Risk Validity of Time to Sputum
Factors of Delayed Sputum Culture Conversion to Predict
Conversion among Patients Cure in Patients with Multidrug-
Treated for Smear Positive PTB in Resistant Tuberculosis: A
Northwestern Rural Tanzania: A Retrospective Single-Center
Retrospective Cohort Study. J Study. American Journal Tropical
Trop Med [Internet]. 2017. Medicine and Hygiene. 2018;
Available from: 98(6):1629-1636
https://doi.org/10.1155/2017/5352 20. Fibriana A, Saefurrohim MS,
906 Setiana A, Azam M, Pratama A.
13. Puspita E, Christianto E, Yovi I. Predictors of smear non-
Gambaran status gizi pada pasien conversion among new-treatment
tuberkulosis paru (TB paru) yang pulmonary tuberculosis: a single
menjalani rawat jalan di RSUD center case-control study in
Arifin Achmad Pekanbaru. JOM. Indonesia. Medical Journal of
2016; 3(2):1–16. Indonesia [Internet]. 2020; 29:
14. Kementerian Kesehatan Republik 410-416. Available from:
Indonesia. Profil Kesehatan 10.13181/mji.oa.204216.
Indonesia 2012. 2013; 133 21. Holden IK, Lillebaek T,
15. Kementrian Kesehatan RI. Seersholm N, Andersen P, Wejse
Pengobatan Pasien Tuberkulosis. C, Johansen I. Predictors for
Direktorat Jenderal Pencegahan Pulmonary Tuberculosis
dan Pengendalian Penyakit. 2017. Treatment Outcome in Denmark
16. Ikatan Dokter Indonesia. Panduan 2009–2014. Scientific Reports
Praktik Klinis Bagi Dokter di [Internet]. 2019; 9. Available
Fasilitas Pelayanan Kesehatan from: 10.1038/s41598-019-
Primer Edisi I. IDI Jakarta. 2017 49439-9
17. Bisognin F, Amodio F, Lombardi 22. Sariem C, Odumosu P, Dapar M,
G, et al. Predictors of time to Musa J, Ibrahim L, Aguiyi J.
sputum smear conversion in Tuberculosis Treatment
patients with pulmonary Outcomes: A Fifteen Year
tuberculosis under treatment. New Retrospective Study in Jos North
Microbiologica, 2019; 42(3): 171- and Mangu, Plateau State, North –
175 Central Nigeria. Research Square.
2019. Available from: Directly Observed Treatment
10.21203/rs.2.11227/v4. Short Course and Factors
23. Mundra A, Deshmukh PR, Affecting Outcome in Southern
Dawale A. Magnitude and Ethiopia: A Five-Year
determinants of adverse treatment Retrospective Study. PL0S ONE
outcomes among tuberculosis [Internet]. 2016; 11(2): e0150560.
patients registered under Revised Available from:
National Tuberculosis Control doi:10.1371/journal.pone.015056
Program in a Tuberculosis Unit, 28. Asres A, Jerene D, Deressa W.
Wardha, Central India: A record- Tuberculosis treatment outcomes
based cohort study. Journal of of six and eight-month treatment
epidemiology and global health. regimens in districts of
2017; 7(2): 111–118. Southwestern Ethiopia: a
24. Yuwono, Arto S, Chica P, Prayudi comparative cross-sectional study.
S, Bony WL. Factors affecting BMC Infectious Disease
outcome of longer regimen [Internet]. 2016; 16 (653).
multidrug-resistant tuberculosis Available from: DOI
treatment in West Java Indonesia: 10.1186/s12879-016-1917-0
A retrospective cohort study. Plos 29. Yellappa, Vijayashree, Vani K,
One [Internet]. 2021.Available Dorothy L, Asma T. Determinants
from: of sputum conversion at two
https://doi.org/10.1371/journal.po months of treatment under
ne.0246284 National Tuberculosis
25. Azarkar Z, Sharifzadeh G, Programme, South India.
Ebrahimzadeh A, Olumi S. Time International Journal of Medical
to Sputum Smear Conversion in Science and Public Health. 2016;
Smear Positive Pulmonary 5(11)
Tuberculosis Patients and Factors 30. Wen Y, Zhang Z, Li X, Xia D, Ma
for Delayed Conversion. Iran J, Dong Y, et al. Treatment
Journal Medical Science. 2016; outcomes and factors affecting
41(01): 44-47. unsuccessful outcome among new
26. Atif M, Anwar Z, Fatima RK, pulmonary smear positive and
Malik I, Asghar S, Scahill negative tuberculosis patients in
S. Analysis of tuberculosis Anqing, China: A retrospective
treatment outcomes among study. BMC Infectious Diseases
pulmonary tuberculosis patients in [Internet]. 2018; 18. Available
Bahawalpur, Pakistan. BMC Res from: 10.1186/s12879-018-3019-
Notes [Internet]. 2018; 11, 370. 7.
Available from: 31. Izudi J, Tamwesigire IK,
https://doi.org/10.1186/s13104- Bajunirwe F. Sputum smear non-
018-3473-8 conversion among adult persons
27. Gebrezgabiher G, Romha G, Ejeta with bacteriologically confirmed
E, Asebe G, Zemene E, Ameni G. pulmonary tuberculosis in rural
Treatment Outcome of eastern Uganda. Journal Clinica;
Tuberculosis Patients under Tuberculosis Other
Mycibacterium Disease [Internet]. directional cohort study. PloS one
2020; 20: 100168, ISSN 2405- [Internet]. 2021; 16. e0247945.
5794. Available from: Available from:
https://doi.org/10.1016/j.jctube.20 10.1371/journal.pone.0247945.
20.100168 37. Sari DK, Mega JY, Harahap J.
32. Musteikienė G, Miliauskas S, Nutrition Status Related to
Zaveckienė J, Žemaitis M, Clinical Improvement in AFB-
Vitkauskienė A. Factors Positive Pulmonary Tuberculosis
associated with sputum culture Patients in Primary Health Centres
conversion in patients with in Medan, Indonesia. Open Access
pulmonary tuberculosis. Medicina. Macedonian Journal of Medical
2017; 53(6):386-393. Sciences. 2019; 7(10): 1621-1627
33. Park. HO, Sung HK, Seong-HM, 38. Asemahagn, Mulusew. Sputum
Joung HB, Jong WK, Chung EL, smear conversion and associated
et al. Association between Body factors among smear-positive
Mass Index and Sputum Culture pulmonary tuberculosis patients in
Conversion among South Korean East Gojjam Zone, Northwest
Patients with Multidrug Resistant Ethiopia: a longitudinal study.
Tuberculosis in a Tuberculosis BMC Pulmonary Medicine
Referral Hospital. Infection and [Internet]. 2021; 21. Available
Chemotherapy. 2016; 48(4): 317- from: 10.1186/s12890-021-01483-
323. w.
34. Diallo A, Dahourou DL, Dah 39. Nandasena, Sumal, Chaminda S,
TTE, Tassembedo S, Sawadogo R, Champa M, Chapa W, Ridmi S.
Meda N. Factors associated with Characteristics and sputum
tuberculosis treatment failure in conversion of tuberculosis (TB)
the Central East Health region of patients in Kalutara, Sri Lanka.
Burkina Faso. Pan African Indian Journal of Tuberculosis.
Medical Journal [Internet]. 2018; 2018
30 (293). Available from: 40. Ambreen A, Jamil M, Rahman
doi:10.11604/pamj.2018.30.293.1 MA, et al. Viable Mycobacterium
5074 tuberculosis in sputum after
35. Ko Y, Shin J, Lee H, Lee Y, Lee pulmonary tuberculosis cure.
S, Park S, et al. Duration of BMC Infectious Disease
Pulmonary Tuberculosis [Internet]. 2019; 19(923).
Infectiousness under Adequate Available from:
Therapy, as Assessed Using https://doi.org/10.1186/s12879-
Induced Sputum 019-4561-7
Samples. Tuberculosis and 41. Rahimy N, Luvira V,
Respiratory Diseases. 2017; 80(1): Charunwatthana P, Iamsirithaworn
27. S, Sutherat M,
36. Sahile Z, Tezera R, Mariam D, Phumratanaprapapin W.
Collins J, Ali J. Nutritional status Predicting Factors of Treatment
and TB treatment outcomes in Failure in Smear Positive
Addis Ababa, Ethiopia: An ambi- Pulmonary Tuberculosis: A
Retrospective Cohort Study in 11(1): 1510592. Available from:
Bangkok Using a Combination of DOI:
Symptoms and Sputum 10.1080/16549716.2018.1510592
Smear/Chest Radiography. 45. Kusmiati, Tutik, Anita NC, Nur
JOURNAL OF THE MEDICAL PN, Soedarsono. Drug-Resistant
ASSOCIATION OF THAILAND. tuberculosis: Correlation between
2018; 101(2): 181-188 Positivity of Acid-Fast Bacilli
42. Yin J, Wang X, Zhou L, Wei X. Sputum and time to Conversion on
The relationship between social Patients With short-term treatment
support, treatment interruption and Regimen. Journal of Pure and
treatment outcome in patients with Appled Microbiology. 2020;14(4).
multidrug-resistant tuberculosis in 46. Hernandez-Romieu A, Little B,
China: a mixed-methods Bernheim A, Schechter M, Ray S,
study. Tropical medicine & Bizune D, et al. Increasing
international health: TM & IH Number and Volume of Cavitary
[Internet]. 2018; 23(6): 668–677. Lesions on Chest Computed
Available from: Tomography Are Associated With
https://doi.org/10.1111/tmi.13066 Prolonged Time to Culture
43. Gong X, Li Y, Wang J, Wu G, Conversion in Pulmonary
Mohemaiti A, Wushouer Q, et al. Tuberculosis. Open Forum
Treatment adherence among Infectious Diseases. 2019; 6(6)
sputum smear-positive pulmonary 47. Liu Q, Lu P, Martinez L, Yang H,
tuberculosis patients in Xinjiang, Lu W, Ding X, et al. Factors
China: A prospective study. RSC affecting time to sputum culture
Advances [Internet]. 2018; 8: conversion and treatment outcome
8983-8989. Available from: of patients with multidrug-
10.1039/C7RA11820A. resistant tuberculosis in
44. RuruY, Matasik M, Oktavian A, China. BMC Infectious Diseases.
Senyorita R, Mirino Y, Tarigan 2018; 18(1)
LH, et al. Factors associated with
non-adherence during tuberculosis
treatment among patients treated
with DOTS strategy in Jayapura,
Papua Province, Indonesia. Global
health Action [Internet]. 2018;

Anda mungkin juga menyukai