Diskusi Tuton Minggu Ke-3
Diskusi Tuton Minggu Ke-3
Minggu Ke-3
MAPO5101.02 - Teori Administrasi
DISKUSI KE-3
Berikan pendapat dan kritik Anda dengan mengacu pada pertanyaan berikut:
1. Menurut Anda pemikiran yang digunakan penulis mengacu pada teori modernisasi
klasik atau teori modernisasi Modern?
2. Menurut Anda manakah pemikiran yang tepat digunakan untuk melihat kasus "Think
Globally, Act Locally"
1. Uraikan terlebih dahulu, dengan bahasa Anda sendiri, point-point dari artikel di atas
yang Anda anggap relevan dengan pendapat yang akan Anda kemukakan!
2. Kemukakan pendapat Anda (jangan takut untuk berbeda pendapat dengan penulis
artikel)!
3. Dukung pendapat Anda ini dengan topik bahasan dari BMP Teori dan Isu
Pembangunan!
Globalisasi merupakan suatu alur perkembangan zaman yang sudah tidak dapat
terelakan lagi bagi masyarakat dunia, dimana teknologi semakin canggih, perdagangan
semakin mudah serta tidak ada lagi batasan jarak di antara masyarakat dengan
kemudahan media sosial dan jangkauan internet yang dapat diakses oleh siapa saja,
kapan saja serta dimana saja. Untuk melihat wujud dari perubahan perilaku masyarakat
yang menganut paham globalisasi dapat kita lihat ketika semua orang di negara ini
memakai celana Levis dan sepatu Reebok, makan McDonald atau KFC, minum Coca-
Cola. Dimana mereka akan merasa memilki kebanggaan sendiri ketika mereka
mengkomsumsi hal-hal tersebut. Keadaan ini semakin hari akan semakin mengikis
nilai-nilai sosial dimasyarakat, interaksi di dunia maya telah dianggap sebagai interaksi
yang lazim dan menyampingkan interaksi sosial. Penempelan label harga di
supermarket semakin menghilangkan interaksi sosial pedagang dan pembeli terjadi
seperti yang biasa kita temukan di pasar tradisional.
Jadi walaupun ada dampak positif globalisasi seperti misalnya hadirnya jaringan
komunikasi dan informasi yang mempermudah kehidupan umat manusia, ditinjau dari
sudut kepentingan masyarakat miskin, globalisasi memiliki lebih banyak dampak
negatifnya. Kita melihat aspek negatif itu dalam ketidak-adilan perdagangan antar-
bangsa dengan diberlakukannya pasar bebas, akumulasi kekayaan dan kekuasaan di
tangan para kapitalis negara-negara maju yang mengakibatkan kemelaratan yang tak
terbayangkan di negara-negara miskin, termasuk di Indonesia. Kurang dari waktu
setahun negara ini akan mengikuti bursa perdagangan bebas, yang memungkinkan
semua negara bersaing untuk berdagang secara bersama tanpa batasan, dan ketika
harga lebih murah dan kualitas lebih baik, maka produk itulah yang akan laris manis di
pasaran.
Hal tersebutlah yang menjadi hambatan besar bagi para perajin dan pedagang di
Indonesia, dimana mereka sulit bersaing dengan produk luar negeri dari segi harga
produk yang akan dipasarkan serta kemasan yang lebih menarik. Untuk mencegah
kerugian terjadi ketika pasar bebas diterapkan sebaiknya masyarakat Indonesia
bersama-sama perlu menerapkan gerakan berpikir global bertindak lokal, dimana kita
menghasilkan produk yang dapat bersaing dengan pasar global, dikemas dengan baik,
dengan cita rasa yang baik pula namun berasal dari bahan-bahan lokal. Mengelolah
bahan lokal seperti ubi menjadi produk yang berkelas, dengan nama sweet potato
contohnya, salah satu gerakan berpikir global bertindak lokal shehingga masyarkat
tidak harus menjual produk yang sama yang dijual oleh negara-negara lain, tetapi
mengelolah produk tradisional dari wilayah masing-masing dengan dukungan package
yang lebih menarik namun harga pun tidak terlalu mahal, karna bahan baku berasal dari
wilayah masyarakat itu sendiri serta memiliki cita rasa dan penampilan produk yang
dapat bersaing.
Kedepan gerakan berpikir global bertindak lokal dapat dijalankan suatu budaya
menyeluruh oleh masyarakat, sehingga menjadi suatu gerakan massal dan sutau
keharusan dengan tidak formal yang berfokus pada pemberdayaan komunitas sehingga
tidak perlu rasa takut dan cemas terhadap pasar bebas yang akan diberlakukan oleh
negara kita, tapi justru masyarakat semakin mengasah kreativitas mereka untuk
mengkemas menjadi lebih menarik dan dapat dijual dipasaran. Masyarat dapat
memberdayakan komunitas-komunitas lokal di pedesaan dengan memberikan
keterampilan dan pengetahuan dalam mengelolah bahan baku yang berada disekitar
mereka, dikemas dengan cantik dan menarik serta diberikan pemahaman mengenai
pemasaran produk. Dengan menggunakan bahan baku yang berada diwilayah mereka
akan mengurangi biaya produksi dan terjangkau oleh masyarkat.
Ikatan kedekatan yang kuat serta budaya gotong royong masyarakat yang masih
kental kita jumpai dipedesaan, menjadi suatu modal besar dalam pemberdayaan
kreatifitas masyarakat untuk penciptaan produk-roduk lokal yang bercita rasa global.
Terdapat banyak komunitas dipedesaaan yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Sehingga hal tersebut menjadi dasar yang baik dalam pemberdayaan komunitas untuk
berfikir global bertindak lokal.
Sumber: http://puspensos.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=85
3. Jelaskan bagaimana teknik pengumpulan data dan Analisis data pada penelitian
kuantiatif?.
5. Jelaskan apa saja analisis statistik yang bisa digunakan dalam analisis data pada
penelitian kuantitatif?
Bahan utama sebagai rujukan dalam pembahasan ini dapat Anda peroleh dari Modul 4
dan 5 Buku Materi Pokok (BMP) Metodologi Penelitian Administrasi dan buku lainnya
yang relevan.
Sumber : http://berita.plasa.msn.com/nasional/plasadana/ingin-jadi-manajer-yang-baik-
ini-caranya