Anda di halaman 1dari 4

Jumat, 6 Maret 2020

Minggu Ke-3
MAPO5101.02 - Teori Administrasi
DISKUSI KE-3

Dalam inisiasi ini, kita akan berdiskusi tentang teori organisasi/administrasi.


Analisislah organisasi tempat Saudara bekerja dikaitkan dengan teori-teori organisasi
pada inisiasi 2.

MAPO5102.03 - Teori dan Isu Pembangunan


BAHAN DISKUSI

Berikan pendapat dan kritik Anda dengan mengacu pada pertanyaan berikut:

1. Menurut Anda pemikiran yang digunakan penulis mengacu pada teori modernisasi
klasik atau teori modernisasi Modern?

2. Menurut Anda manakah pemikiran yang tepat digunakan untuk melihat kasus "Think
Globally, Act Locally"

Ikuti petunjuk berikut ini dalam menyampaikan pendapat!

1. Uraikan terlebih dahulu, dengan bahasa Anda sendiri, point-point dari artikel di atas
yang Anda anggap relevan dengan pendapat yang akan Anda kemukakan!

2. Kemukakan pendapat Anda (jangan takut untuk berbeda pendapat dengan penulis
artikel)!

3. Dukung pendapat Anda ini dengan topik bahasan dari BMP Teori dan Isu
Pembangunan!

4. Pendapat yang Anda kemukakan harus orisinal/murni pendapat Anda, bukan


pendapat orang lain yang diambil dari materi web.

Mari kita diskusikan bersama dengan pendapat yang Anda kemukakan.

Gerakan Berfikir Global Bertindak Lokal

Dipublikasi pada Tuesday, 26 August 2014 oleh koernia


Oleh Ika Ayudya Pratiwi

Globalisasi merupakan suatu alur perkembangan zaman yang sudah tidak dapat
terelakan lagi bagi masyarakat dunia, dimana teknologi semakin canggih, perdagangan
semakin mudah serta tidak ada lagi batasan jarak di antara masyarakat dengan
kemudahan media sosial dan jangkauan internet yang dapat diakses oleh siapa saja,
kapan saja serta dimana saja. Untuk melihat wujud dari perubahan perilaku masyarakat
yang menganut paham globalisasi dapat kita lihat ketika semua orang di negara ini
memakai celana Levis dan sepatu Reebok, makan McDonald atau KFC, minum Coca-
Cola. Dimana mereka akan merasa memilki kebanggaan sendiri ketika mereka
mengkomsumsi hal-hal tersebut. Keadaan ini semakin hari akan semakin mengikis
nilai-nilai sosial dimasyarakat, interaksi di dunia maya telah dianggap sebagai interaksi
yang lazim dan menyampingkan interaksi sosial. Penempelan label harga di
supermarket semakin menghilangkan interaksi sosial pedagang dan pembeli terjadi
seperti yang biasa kita temukan di pasar tradisional.

Jadi walaupun ada dampak positif globalisasi seperti misalnya hadirnya jaringan
komunikasi dan informasi yang mempermudah kehidupan umat manusia, ditinjau dari
sudut kepentingan masyarakat miskin, globalisasi memiliki lebih banyak dampak
negatifnya. Kita melihat aspek negatif itu dalam ketidak-adilan perdagangan antar-
bangsa dengan diberlakukannya pasar bebas, akumulasi kekayaan dan kekuasaan di
tangan para kapitalis negara-negara maju yang mengakibatkan kemelaratan yang tak
terbayangkan di negara-negara miskin, termasuk di Indonesia. Kurang dari waktu
setahun negara ini akan mengikuti bursa perdagangan bebas, yang memungkinkan
semua negara bersaing untuk berdagang secara bersama tanpa batasan, dan ketika
harga lebih murah dan kualitas lebih baik, maka produk itulah yang akan laris manis di
pasaran.

Hal tersebutlah yang menjadi hambatan besar bagi para perajin dan pedagang di
Indonesia, dimana mereka sulit bersaing dengan produk luar negeri dari segi harga
produk yang akan dipasarkan serta kemasan yang lebih menarik. Untuk mencegah
kerugian terjadi ketika pasar bebas diterapkan sebaiknya masyarakat Indonesia
bersama-sama perlu menerapkan gerakan berpikir global bertindak lokal, dimana kita
menghasilkan produk yang dapat bersaing dengan pasar global, dikemas dengan baik,
dengan cita rasa yang baik pula namun berasal dari bahan-bahan lokal. Mengelolah
bahan lokal seperti ubi menjadi produk yang berkelas, dengan nama sweet potato
contohnya, salah satu gerakan berpikir global bertindak lokal shehingga masyarkat
tidak harus menjual produk yang sama yang dijual oleh negara-negara lain, tetapi
mengelolah produk tradisional dari wilayah masing-masing dengan dukungan package
yang lebih menarik namun harga pun tidak terlalu mahal, karna bahan baku berasal dari
wilayah masyarakat itu sendiri serta memiliki cita rasa dan penampilan produk yang
dapat bersaing.

Kedepan gerakan berpikir global bertindak lokal dapat dijalankan suatu budaya
menyeluruh oleh masyarakat, sehingga menjadi suatu gerakan massal dan sutau
keharusan dengan tidak formal yang berfokus pada pemberdayaan komunitas sehingga
tidak perlu rasa takut dan cemas terhadap pasar bebas yang akan diberlakukan oleh
negara kita, tapi justru masyarakat semakin mengasah kreativitas mereka untuk
mengkemas menjadi lebih menarik dan dapat dijual dipasaran. Masyarat dapat
memberdayakan komunitas-komunitas lokal di pedesaan dengan memberikan
keterampilan dan pengetahuan dalam mengelolah bahan baku yang berada disekitar
mereka, dikemas dengan cantik dan menarik serta diberikan pemahaman mengenai
pemasaran produk. Dengan menggunakan bahan baku yang berada diwilayah mereka
akan mengurangi biaya produksi dan terjangkau oleh masyarkat.

Ikatan kedekatan yang kuat serta budaya gotong royong masyarakat yang masih
kental kita jumpai dipedesaan, menjadi suatu modal besar dalam pemberdayaan
kreatifitas masyarakat untuk penciptaan produk-roduk lokal yang bercita rasa global.
Terdapat banyak komunitas dipedesaaan yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Sehingga hal tersebut menjadi dasar yang baik dalam pemberdayaan komunitas untuk
berfikir global bertindak lokal.
Sumber: http://puspensos.kemsos.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=85

MAPO5103.03 - Metode Penelitian Administrasi


DISKUSI 3

Rekan-rekan mahasiswa, kita akan mendiskusikan tentang perancangan dan analisis


pada penelitian kuantitatif. Silahkan Anda diskusikan tema-tema berikut berkaitan
dengan penelitian kuantitatif.

1. Jelaskan mengapa sampel penelitian diperlukan dalam penelitian kuantitatif.


Jelaskan bagaimana metode penentuan sampel?

2. Jelaskan apa saja skala pengukuran dalam penelitian kuantitatif?.

3. Jelaskan bagaimana teknik pengumpulan data dan Analisis data pada penelitian
kuantiatif?.

4. Jelaskan apakah metode kuantitatif selalu menggunakan analisis statistik untuk


menganalisis data?

5. Jelaskan apa saja analisis statistik yang bisa digunakan dalam analisis data pada
penelitian kuantitatif?
Bahan utama sebagai rujukan dalam pembahasan ini dapat Anda peroleh dari Modul 4
dan 5 Buku Materi Pokok (BMP) Metodologi Penelitian Administrasi dan buku lainnya
yang relevan.

MAPO5104.05 - Inovasi dan Perubahan Organisasi


Diskusi 3
Cobalah Anda amati atau cermati hal hal apa saja yang Anda lakukan (jika Anda
sebagai pemimpin di tempat kerja Anda) atau atasan Anda dalam rangka menjalankan
tugas sebagai pemimpin? Silakan cocokkan apa yang Anda atau pimpinan Anda
lakukan dengan bacaan berikut, apakah cara-cara yang diberikan dalam bacaan
bacaan berikut ini memang dapat digunakan untuk menjadi pemimpin yang baik.

Ingin Jadi Manajer Yang Baik? Ini Caranya


plasadana.com - Banyak manajer profesional yang berhasil dalam karirnya. Di bawah
kepemimpinannya, perusahaan bisa mencetak untung yang tinggi, pertumbuhan pasar
yang signifikan, atau terdorong untuk berekspansi besar-besaran.
Namun tak semua manajer sukses bisa dikatakan sebagai manajer yang baik. Apa
sebabnya?
Investor dan mentor perusahaan start-up asal Amerika, Martin Zwilling mengatakan,
manajer sukses biasanya hanya berhasil meraih pencapaian kuantitatif. Hal ini
membuatnya terlihat "berkilau" di kejauhan. Namun ternyata mereka kerap kali tak
dihargai karyawan, mungkin karena terlalu ambisius atau sikap mentalnya kurang baik.
Menurut Zwilling, manajer yang baik bisa saja meraih target lebih lambat. Sebab, dia
selalu berupaya mendorong kinerja perusahaan tanpa "mengorbankan" bawahannya.
Bagi manajer yang baik, pencapaian total berarti bisa mencapai target kuantitatif
sekaligus menghargai norma, mengedepanjan rasa hormat serta memperlakukan
bawahan seperti teman. "Hal ini selalu dikedepankan meski bisnis perusahaan berada
di ambang kehancuran," ujarnya.

Ingin menjadi manajer yang baik? Berikut tips dari Zwilling.


1. Tunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam menuntun karyawan untuk mencapai
target. Hal ini tentu harus dilakukan dengan cara yang benar dan menaati seluruh
norma. Ada pepatah yang mengatakan pemimpin yang baik bisa melakukan hal
yang benar, namun manajer biasa hanya mampu melakukan hal-hal yang
dianggapnya benar untuk mencapai tujuan.
2. Buat perencanaan dan pendelegasian wewenang. Ketahui apa saja keistimewaan
setiap anggota tim. Berikan tugas sesuai kemampuand dan tuntun mereka agar
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Bertindak sebagai pemandu, bukan
komandan.
3. Tentukan ekspektasi yang realitis. Agar bisa bekerja sesuai target, para staf harus
mengetahui apa yang diharapkan perusahaan dari kinerjanya. Seorang manajer
yang baik harus bisa menyampaikan target dan tujuan secara jernih, memberi
panduan teknis serta melakukan evaluasi secara berkala. Buat target, panduan
kerja serta evaluasi secara harian, bulanan hingga setiap semester.
4. Membangun motivasi kerja. Di jaman modern, motivasi kerja tidak didorong oleh
cambuk atau rotan. Penghargaan secara finansial serta input yang berharga untuk
kemampuan pribadi menjadi incaran seorang karyawan. Karena itu buat daftar hal
yang bisa memotivasi karyawan, tunjukkan sikap yang baik dan beri penghargaan
untuk setiap pencapaian.
5. Miliki sikap mental yang baik. Ini hasil survei Zwilling tentang sosok manajer yang
baik di mata pekerja: jujur, simpatik, menunjukkan empati, menjadi pendengar yang
baik, tenang serta memiliki rasa humor.

Sumber : http://berita.plasa.msn.com/nasional/plasadana/ingin-jadi-manajer-yang-baik-
ini-caranya

Anda mungkin juga menyukai