(LITERATUR REVIEW)
Oleh:
SAHRAWANI.J
NIM: 2017.c.09a.0863
(LITERATUR REVIEW)
Oleh:
SAHRAWANI.J
NIM: 2017.c.09a.0863
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Sahrawani.J
Tempat, Tanggal Lahir : Rantau Kujang, 2 Oktober 1998
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat Rumah : Jl. Tinggang No.50, Palangka Raya
No. Hp : 082248579392
Email : waway0987@gmail.com
Riwayat Pendidikan
1. Tahun 2006-2011 : SDN 1 Rantau Kujang
2. Tahun 2011-2014 : SMPN 1 Jenamas
3. Tahun 2014-2017 : SMAN 1 Jenamas
4. Tahun 2017-2021 : STIKES Eka Harap Program Studi S-1
Keperawatan
Data Orang Tua
Ayah : Jawari
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Ibu : Sariah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
ii
SURAT PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA TULIS DAN BEBAS PLAGIASI
Sahrawani.J
2017.C.09a.0863
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Sahrawani.J
NIM : 2017.C.09a.0863
Pembimbing I Pembimbing II
iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI
TIM PENGUJI :
Mengetahui,
KUP Program Studi Sarjana
Keperawatan,
v
PENGESAHAN SKRIPSI
TIM PENGUJI :
Ketua : Maria Adelheid Ensia, S.,Pd., M.Kes. (…………………….)
Mengetahui,
vi
MOTTO
“Bila kita takut akan kegagalan, berarti kita telah membatasi kemampuan
kita ’’
vii
ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERAN
MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN
PENYAKIT COVID-19
Sahrawani.J, 2021
Program Studi Sarjana Keperawatan, STIKES Eka Harap di Palangka Raya
Pembimbing 1: Vina Agustina, Ns., M.Kep
Pembimbing 2: Kristin Rosela., SST.,M.Kes
viii
ABSTRACT
RELATIONSHIP LEVEL OF KNOWLEDGE WITH THE ROLE OF
COMMUNITY IN PREVENTION
DISEASE COVID-19
Sahrawani.J, 2021
Nursing Undergraduate Study Program, STIKES Eka Please in Palangka Raya
Advisor 1: Vina Agustina, Ns., M.Kep
Advisor 2: Kristin Rosela., SST.,M.Kes
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini berjudul “Hubungan Tingkat
Pengetahuan dengan Peran Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Covid-
19 ”. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dan membimbing dalam pembuatan Skripsi ini, yaitu
kepada:
1) DR. dr. Andryansyah Arifin, MPH selaku ketua yayasan STIKes Eka Harap,
yang telah menyediakan sarana dan prasarana kepada penulis dalam
mengikuti pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap
Palangka Raya.
x
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu diharapkan kritik dan saran yang membangun dari
berbagai pihak. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih. Semoga
penulisan Skripsi ini dapat berguna bagi pembaca khususnya untuk mahasiswa
keperawatan.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
xii
2.3.4 Gejala Klinis......................................................................................28
2.3.5 Klasifikasi Klinis...............................................................................28
2.3.6 Tanda dan Gejala...............................................................................31
2.3.7 Data Penunjang..................................................................................32
2.3.8 Penatalaksanaan Medis......................................................................33
2.4 Konsep Pencegahan Covid-19
2.4.1 Pengertian..........................................................................................35
2.4.2 Tindakan Pencegahan........................................................................35
BAB 5 KESIMPULAN........................................................................................61
5.1 Kesimpulan ..........................................................................................61
5.2 Conflict Of Interest ..............................................................................62
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAF BAGAN
Bagan 3.1 Diagram flow Seleksi literatur riview Hubungan tingkat pengetahuan
berhubungan dengan peran masyarakat dalam pencegahan penyakit
covid-19….....................................................................................…..43
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
new normal ini diambil karena WHO mengeluarkan pernyataan bahwa virus
corona ini tidak akan hilang. Virus ini akan terus ada dan membayangi kehidupan
masyarakat, maka dari itu pemerintah mengungkapkan bahwa kita mau tak mau
harus hidup berdampingan dengan virus corona. Selain itu juga pemerintah
mengelurakan aturan protokol kesehatan sebagai pencegahan covid-19
diantaranya dengan menerapkan protokol kesehatan melalui 4 M yaitu memakai
masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari
kerumunan ( Tristia. 2020 : 41).
Proses perjalanan penyakit ini masih belum banyak diketahui, namun
diduga tidak berbeda jauh denngan perjalanan penyakit dari virus pernafasan
lainnya yang sudah diketahui (Li X dalam Susilo, 2020). Pada manusia apabila
virus ini masuk ke dalam saluran pernafasan dapat mengakibatkan kerusakan
alveoli paru dan menyebabkan gagal nafas.Akan tetapi banyak orang yang
terinfeksi Sars-Cov 2 ini mengalami gejala ringan sampai sedang pada saluran
pernafasan yang dapat sembuh dengan sendirinya dan tidak memerlukan
penanganan khusus. Penularan melalui kontak dekat dan droplet, bukan melalui
transmisi udara. Orang yang berisiko terinfeksi adalah yang berhubungan dekat
dengan orang yang positif covid-19. Bagi kelompok orang dengan masalah
kesehatan lain seperti penyakit kardiovaskuler, penyakit pernafasan kronis,
diabetes dan kanker, jika mengalami infeksi covid-19 ini dapat mengalami
masalah yang lebih serius hingga dapat menyebabkan kematian (WHO, 2020).
Masyarakat memiliki peran penting dalam memutus mata rantai penularan covid-
19 dengan cara menerapkan protokol kesehatan diantaranya wajib 4 M (memakai
masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan). Beberapa hal
yang mempengaruhi 4 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak,
menghindari kerumunan) diantaranya adalah tingkat pengetahuan dan peran dari
masyarakat dimana masyarakat masih belum mematuhi pencegahan melalui
protokol kesehatan wajib 4 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak,
menghindari kerumunan). Pengetahuan adalah pemahaman teoritis dan praktis
(know-how) yang dimiliki oleh manusia. Pengetahuan yang dimiliki seseorang
sangat penting bagi intelegensia orang tersebut (Wawan A. & Dewi M., 2017 :
11). Peran adalah suatu rangkaian pola pada perilaku yang diharapkan yang
4
dikaitkan dengan seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam unit sosial
(Saraswati & Sirait, 2015 : 182). Fenomena ini dipicu karena pengetahuan dan
peran masyarakat masih kurang dalam pencegahan penyakit covid-19 seperti
mematuhi protokol kesehatan wajib 4 M (memakai masker, mencuci tangan,
menjaga jarak, dan menghindari kerumunan) Namun masih banyak masyarakat
yang tidak mematuhi peraturan ini.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
mampu tindakan langsung. Ini adalah apa yang disebut potensi menindaki (Donsu
., 2020 : 21).
Dapat di simpulkan bahwasanya Pengetahuan merupakan suatu Informasi
yang di sudah di padu dengan pemahaman serta potensi untuk memutuskan dan
selanjutnya terekam pada pikiran setiap orang. Dengan kata lain pengetahuan
mempunyai arti sebuah kemampuan prediktif pada sesuatu hasil dari pengenalan
pola. Jadi, pada saat informasi dan juga data yang masih dalam kerancuan atau
kebigungan, maka pengetahuan dalam hal ini mampu menangani hal tersebut. Dan
inilah yang di maksud dengan potensial menindaki.
2.1.2 Proses Terjadinya Pengetahuan
Perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidaklah berlangsung
secara mendadak, melainkan terjadi secara bertahap, evolutif. Oleh karena untuk
memahami sejarah perkembangan ilmu mau tidak mau harus melakukan
pembagian atau klasifikasi. Secara periodik/periode menampilkan ciri khas
tertentu dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
(Donsu, 2020 : 21) pengetahuan mengungkapkan bahwa sebelum orang
mengadopsi perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses sebagai
berikut:
1) Kesadaran (Awareness), dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulasi (obyek).
2) Merasa (Interest), tertarik terhadap stimulasi atau obyek tersebut disini
sikap obyek mulai timbul.
3) Menimbang-nimbang (Evaluation), terhadap baik dan tidaknya stimulasi
tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4) Mencoba (Trial), dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang dikehendaki.
8
Informasi adalah adalah suatu yang dapat diketahui, namun ada pula yang
menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Selain itu, informasi juga
dapat didefinisikan sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan,
menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisis dan menyebarkan
informasi dengan tujuan tertentu (Undang-Undang Teknologi Informasi).
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun nonformal dapat
memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan
perubahan atau peningkatan pengetahuan. Berkembang nya teknologi akan
menyediakan bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi
pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sehingga sarana komunikasi,
berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-
lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan
orang. Penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, mediamassa juga
membawa pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini
seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan
kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.
2.1.6.3 Pekerjaan
Seseorang yang bekerja di sektor formal memiliki akses yang lebih baik,
terhadap berbagai informasi, termasuk kesehatan.
2.1.6.5 Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu, baik
lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap
proses masuknya pengetahuan kedalam individu yang berada dalam lingkungan
tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak, yang
akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
2.1.6.6 Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa
lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan akan memberikan
pengetahuan dan keterampilan profesional, serta dapat mengembangkan
kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manisfestasi dari keterpaduan
menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang
kerja.
2.1.6.7 Usia
Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya
sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya,
individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial, serta
lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri
menuju usia tua. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan
verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.
15
N=
2) Jika pertanyaan dijawab benar oleh responden termasuk kategori cukup: 56-
75%
3) Jika pertanyaan dijawab benar oleh responden termasuk kategori kurang baik:
< 56%.
2.2 Konsep Dasar Peran
2.2.1 Definisi Peran
antar individu, kemudian kelompok yang lebih membesar lagi menjadi suatu
kelompok besar orang-orang yang disebut dengan masyarakat (Khairuddin, 2018).
Masyarakat adalah suatu kesatuan yang selalu berubah yang hidup karena
proses masyarakat. Masyarakat terbentuk melalui hasil interaksi yang kontinyu
antar individu. Dalam kehidupan bermasyarakat selalu dijumpai saling pengaruh
mempengaruhi antar kehidupan individu dengan kehidupan bermasyarakat
(Soetomo, 2019). Istilah Masyarakat (Society) artinya tidak diberikan ciri-ciri atau
ruang lingkup tertentu yang dapat dijadikan pegangan, untuk mengadakan suatu
analisa secara ilmiah. Istilah masyarakat mencakup masyarakat sederhana yang
buta huruf, sampai pada masyarakat-masyarakat industrial moderen yang
merupakan suatu negara. Istilah masyarakat juga digunakan untuk menggambar
kelompok manusia yang besar, sampai pada kelompok-kelompok kecil yang
terorganisasi (Soekanto, 2016).
Definisi Masyarakat adalah golongan besar atau kecil yang terdiri dari
beberapa manusia yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan
dan pengaruh-mempengaruhi satu sama lain. Istilah Masyarakat kadang-kadang
digunakan dalam artian "gesellaachafi" atau sebagai asosiasi manusia yang ingin
mencapai tujuan-tujuan tertentu yang terbatas isinya, sehingga direncanakan
pembentukan organisasi- organisasi tertentu (Soekanto, 2016). Masyarakat adalah
kelompok manusia yang sengaja dibentuk secara rasional untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tertentu. Suatu totalitas dari orang-orang yang saling
tergantung dan yang mengembangkan suatu kebudayaan tersendiri juga disebut
masyarakat. Walaupun penggunaan istilah-istilah masyarakat masih sangat samar-
samar dan umum, akan tetapi hal itu dapat dianggap indikasi dari hakikat manusia
yang senantiasa ingin hidup bersama dengan orang-orang lain. Bagaimanapun
juga penggunaan istilah masyarakat tak akan mungkin dilepas dari nila-nilai,
norma-norma tradisi, kepentingan-kepentingan, dan lain sebagainya. Oleh karena
itu pengertian masyarakat tak mungkin dipisahkan dari kebudayaan dan
kepribadian (Soekanto, 2016). Berdasarkan pengertian menurut pendapat diatas
maka dapat disimpulkan masyarakat adalah hubungan satu orang/sekelompok
orang- orang yang hidup secara mengelompok maupun individu dan berinteraksi
18
satu sama lain saling pengaruh dan mempengaruhi menimbulkan perubahan sosial
dalam kehidupan.
2.2.4 Peran Keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat
dan keinginan yang berhubungan dengan individu dalam posisi tertentu. Peranan
individu dalam keluarga di dasari oleh harapan pola perilaku keluarga, kelompok
dan masyarakat ( Indriyani & Asmuji, 2014 : 12 )
Selanjutnya menurut Friedman (2016), ada beberapa peran dalam keluarga,
yaitu sebagai berikut.
1) Peran ayah adalah menggunakan kepemimpinan moral dalam keluarga.
Sebaliknya pencari nafkah yang berjarak menggambarkan peran utama ayah
sebagai penyedia tetapi tidak terlibat dalam perawatan anak.
2) Peran ibu dalam keluarga sebagai pemeran peranan penting yang tertumpu
yaitu sebagai istri, pemimpin, dan pemberi asuhan kesehatan.
3) Peran kakak/adik dalam keluarga yaitu ketika anak telah beranjak dewasa
peran sebagai kakak adik (sibling rule) mendapat arti yang penting sebagai
pelaku yang mampu melakukan sosialisasi (socializing age)
19
1) Pendorong
Pendorong memuji, setuju dengan, dan menerima konstribusi dari orang
lain. Akibatnya dapat merangkul orang lain dan membuat mereka merasa
bahwa pemikiran mereka penting dan bernilai untuk didengar.
2) Pengharmonis
Pengharmonis menengahi perbedaan yang terdapat di antara para anggota
menghibur menyatukan kembali perbedaan pendapat.
3) Inisiator-konstributor
Inisiator-konstributor mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru atau
cara-cara mengingat masalah-masalah atau tujuan-tujuan kelompok.
4) Pendamai
Pendamai (compromiser) merupakan salah satu bagian dari konflik dan
ketidaksepakatan. Pendamai menyatakan posisinya dan mengakui
kesalahannya, atau menawarkan penyelesaian “setengah jalan”.
5) Penghalang
Penghalang cenderung negatif terhadap semua ide yang ditolak tanpa
alasan.
6) Dominator
Dominator cenderung memaksakan kekuasaan atau superioritas dengan
memanipulasi anggota kelompok tertentu dan membanggakan
kekuasaannya dan bertindak seakan-akan mengetahui segala-galanya dan
tampil sempurna.
7) Perawat keluarga
Perawat keluarga adalah orang yang terpanggil untuk merawat dan
mengasuh anggota keluarga lain yang membutuhkan.
8) Penghubung keluarga
Perantara keluarga adalah penghubung, ia (biasanya ibu) mengirim dan
memonitor komunikasi dalam keluarga
2.2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Peran
Menurut Kurniawan (2015 : 12) faktor- faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan peran serta meliputi:
21
2.3.2 Patofisiologi
Kebanyakan Coronavirus menginfeksi hewan dan bersirkulasi di hewan.
Coronavirus menyebabkan sejumlah besar penyakit pada hewan dan
kemampuannya menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti babi, sapi, kuda,
kucing dan ayam. Coronavirus disebut dengan virus zoonotik yaitu virus yang
ditransmisikan dari hewan ke manusia. Banyak hewan liar yang dapat membawa
patogen dan bertindak sebagai vektor untuk penyakit menular tertentu.
Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang merupakan host yang biasa
ditemukan untuk Coronavirus. Coronavirus pada kelelawar merupakan sumber
utama untuk kejadian severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle East
22
respiratory syndrome (MERS). Namun pada kasus SARS, saat itu host
intermediet (masked palm civet atau luwak) justru ditemukan terlebih dahulu dan
awalnya disangka sebagai host alamiah. Barulah pada penelitian lebih lanjut
ditemukan bahwa luwak hanyalah sebagai host intermediet dan kelelawar tapal
kuda (horseshoe bars) sebagai host alamiahnya.Secara umum, alur Coronavirus
dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia melalui transmisi kontak,
transmisi droplet, rute feses dan oral.
Berdasarkan penemuan, terdapat tujuh tipe Coronavirus yang dapat
menginfeksi manusia saat ini yaitu dua alphacoronavirus (229E dan NL63) dan
empat betacoronavirus, yakni OC43, HKU1, Middle East respiratory syndrome-
associated coronavirus (MERS-CoV), dan severe acute respiratory syndrome-
associated coronavirus (SARS- CoV). Yang ketujuh adalah Coronavirus tipe baru
yang menjadi penyebab kejadian luar biasa di Wuhan, yakni Novel Coronavirus
2019 (2019-nCoV). Isolat 229E dan OC43 ditemukan sekitar 50 tahun yang lalu.
NL63 dan HKU1 diidentifikasi mengikuti kejadian luar biasa SARS. NL63
dikaitkan dengan penyakit akut laringotrakeitis (croup).
karakteristik Coronavirus yang lebih menyukai suhu dingin dan kelembaban tidak
terlalu tinggi.
Semua orang secara umum rentan terinfeksi. Pneumonia Coronavirus jenis
baru dapat terjadi pada pasien immunocompromis dan populasi normal,
bergantung paparan jumlah virus. Jika kita terpapar virus dalam jumlah besar
dalam satu waktu, dapat menimbulkan penyakit walaupun sistem imun tubuh
berfungsi normal. Orang-orang dengan sistem imun lemah seperti orang tua,
wanita hamil, dan kondisi lainnya, penyakit dapat secara progresif lebih cepat dan
lebih parah. Infeksi Coronavirus menimbulkan sistem kekebalan tubuh yang
lemah terhadap virus ini lagi sehingga dapat terjadi re-infeksi.
Pada tahun 2002-2003, terjadi kejadian luar biasa di Provinsi Guangdong,
Tiongkok yaitu kejadian SARS. Total kasus SARS sekitar 8098 tersebar di 32
negara, total kematian 774 kasus. Agen virus Coronavirus pada kasus SARS
disebut SARS-CoV, grup 2b betacoronavirus Penyebaran kasus SARS sangat
cepat total jumlah kasus tersebut ditemukan dalam waktu sekitar 6 bulan. Virus
SARS diduga sangat mudah dan cepat menyebar antar manusia. Gejala yang
muncul dari SARS yaitu demam, batuk, nyeri kepala, nyeri otot, dan gejala infeksi
saluran napas lain. Kebanyakan pasien sembuh sendiri, dengan tingkat kematian
sekitar 10-14% terutama pasien dengan usia lebih dari 40 tahun dengan penyakit
penyerta seperti penyakit jantung, asma, penyakit paru kronik dan diabetes.
Tahun 2012, Coronavirus jenis baru kembali ditemukan di Timur Tengah
diberi nama MERS-CoV (grup 2c β-coronavirus). Kasus pertama MERS pada
tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 ditemukan jumlah total 1143 kasus.
Berbeda dengan SARS, MERS cenderang tidak bersifat infeksius dibandingkan
SARS. Dalam 3 tahun ditemukan jumlah kasus 1143. MERS diduga tidak mudah
menyebar dari manusia ke manusia, namun SARS dapat dengan mudah dan cepat
menyebar dari manusia ke manusia. Namun, disisi lain MERS lebih tinggi tingkat
kematiannya, jika SARS sekitar 10%, tingkat kematian MERS mencapai sekitar
40%.
Coronavirus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya. Virus
tidak bisa hidup tanpa sel host. Berikut siklus dari Coronavirus setelah
menemukan sel host sesuai tropismenya. Pertama, penempelan dan masuk virus
24
ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada dipermukaan virus.5 Protein S
penentu utama dalam menginfeksi spesies host-nya serta penentu tropisnya.5 Pada
studi SARS-CoV protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim
ACE-2 (angiotensin- converting enzyme 2). ACE-2 dapat ditemukan pada mukosa
oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung, usus halus, usus besar, kulit, timus,
sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel epitel alveolar paru, sel enterosit usus
halus, sel endotel arteri vena, dan sel otot polos.20 Setelah berhasil masuk
selanjutnya translasi replikasi gen dari RNA genom virus. Selanjutnya replikasi
dan transkripsi dimana sintesis virus RNA melalui translasi dan perakitan dari
kompleks replikasi virus. Tahap selanjutnya adalah perakitan dan rilis virus.12
Berikut gambar siklus hidup virus (gambar 3). Setelah terjadi transmisi, virus
masuk ke saluran napas atas kemudian bereplikasi di sel epitel saluran napas atas
(melakukan siklus hidupnya). Setelah itu menyebar ke saluran napas bawah. Pada
infeksi akut terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan virus dapat berlanjut
meluruh beberapa waktu di sel gastrointestinal setelah penyembuhan. Masa
inkubasi virus sampai muncul penyakit sekitar 3-7 hari.
angka kematian. Angka kematian SARS mencapai 10% dan MERS 37%. Namun,
saat ini tingkat infektivitas virus pneumoni COVID-19 ini diketahui setidaknya
setara atau lebih tinggi dari SARS-CoV. Hal ini ditunjukkan oleh R0-nya, dimana
penelitian terbaru menunjukkan R0 dari virus pneumoni SARS- CoV-2 ini adalah
4,08. Sebagai perbandingan, R0 dari SARS-CoV adalah 2,0. Coronavirus jenis
baru ini bersifat letal namun tingkat kematian masih belum pasti, serta saat ini
masih dapat dicegah dan dikontrol.
dan sangat infeksius. Satu pasien menginfeksi lebih dari 3 orang dianggap super-
spreader, jika lebih dari 10 lebih tepat lagi dikatakan super spreader.
kolaps paru atau nodul. Sumber dari edema tidak sepenuhnya dapat dijelaskan
oleh gagal jantung atau kelebihan cairan, dibutuhkan pemeriksaan objektif lain
seperti ekokardiografi untuk mengeksklusi penyebab hidrostatik penyebab edema
jika tidak ada faktor risiko. Penting dilakukan analisis gas darah untuk melihat
tekanan oksigen darah dalam menentukan tingkat keparahan ARDS serta terapi.
Berikut rincian oksigenasi pada pasien ARDS.
Dewasa:
1) ARDS ringan : 200 mmHg < PaO2/FiO2 ≤ 300 mmHg (dengan PEEP
atau CPAP ≥ 5 cmH2O atau tanpa diventilasi)
2) ARDS sedang : 100 mmHg < PaO2/FiO2 ≤ 200 mmHg dengan PEEP ≥ 5
cmH2O atau tanpa diventilasi
3) ARDS berat : PaO2/FiO2 ≤ 100 mmHg dengan PEEP ≥ 5 cmH2O atau
tanpa diventilasi
4) Tidak tersedia data PaO2 : SpO2/FiO2 ≤ 315 diduga ARDS (termasuk
pasien tanpa ventilasi)
Anak:
1) Bilevel NIV atau CPAP ≥ 5 cmH2O melalui masker full wajah :
PaO2/FiO2 ≤ 300 mmHg atau SpO2/FiO2 ≤ 264
2) ARDS ringan (ventilasi invasif): 4 ≤ oxygenation index (OI) < 8 or 5 ≤
OSI < 7.5
3) ARDS sedang (ventilasi invasif): 8 ≤ OI < 16 atau 7.5 ≤
oxygenation index using SpO2 (OSI) < 12.3
4) ARDS berat (ventilasi invasif): OI ≥ 16 atau OSI ≥ 12.3
2.3.5.5 Sepsis
Sepsis merupakan suatu kondisi respons disregulasi tubuh terhadap suspek
infeksi atau infeksi yang terbukti dengan disertai disfungsi organ. Tanda disfungsi
organ perubahan status mental, susah bernapas atau frekuensi napas cepat, saturasi
oksigen rendah, keluaran urin berkurang, frekuensi nadi meningkat, nadi teraba
lemah, akral dingin atau tekanan darah rendah, kulit mottling atau terdapat bukti
laboratorium koagulopati, trombositopenia, asidosis, tinggi laktat atau
hiperbilirubinemia.
31
Skor SOFA dapat digunakan untuk menentukan diagnosis sepsis dari nilai
0-24 dengan menilai 6 sistem organ yaitu respirasi (hipoksemia melalui tekanan
oksigen atau fraksi oksigen), koagulasi (trombositopenia), liver (bilirubin
meningkat), kardivaskular (hipotensi), system saraf pusat (tingkat kesadaran
dihitung dengan Glasgow coma scale) dan ginjal (luaran urin berkurang atau
tinggi kreatinin). Sepsis didefinisikan peningkatan skor Sequential (Sepsis-
related) Organ Failure Assesment (SOFA) ≥ 2 poin.
Pada anak-anak didiagnosis sepsis bila curiga atau terbukti infeksi dan ≥ 2
kriteria systemic inflammatory Response Syndrom (SIRS) yang salah satunya
harus suhu abnormal atau hitung leukosit.
2.3.5.6 Syok septik
Definisi syok septik yaitu hipotensi persisten setelah resusitasi volum
adekuat sehingga diperlukan vasopressor untuk mempertahankan MAP ≥ 65
mmHg dan serum laktat > 2 mmol/L. Definisi syok septik pada anak yaitu
hipotensi dengan tekanan sistolik < persentil 5 atau > 2 SD dibawah rata rata
tekanan sistolik normal berdasarkan usia atau diikuti dengan 2-3 kondisi berikut :
1) Perubahan status mental
2) Bradikardia atau takikardia
a) Pada balita: frekuensi nadi < 90 x/menit atau > 160x/menit
b) Pada anak-anak: frekuensi nadi < 70x/menit atau
> 150x/menit26
3) Capillary refill time meningkat (> 2 detik) atau vasodilatasi hangat dengan
bounding pulse
4) Takipnea
5) Kulit mottled atau petekia atau purpura
6) Peningkatan laktat
7) Oliguria
8) Hipertemia atau hipotermia
2.3.6 Tanda dan Gejala
Suhu badan lebih dari 38ᵒC, ditambah batuk, sulit bernapas, dan napas
pendek-pendek. Jika sudah terjadi gejala-gejala itu dan pernah berkontak dekat
dengan pasien penyakit ini, orang bisa disebut suspect SARS. Kalau setelah di
32
rontgen terlihat ada pneumonia (radang paru-paru) atau terjadi gagal pernapasan,
orang itu bisa disebut probable SARS atau bisa diduga terkena SARS.
Gejala lainnya sakit kepala, otot terasa kaku, diare yang tak kunjung henti,
timbul bintik-bintik merah pada kulit, dan badan lemas beberapa hari. Ini semua
adalah gejala yang kasat mata bisa dirasakan langsung oleh orang yang diduga
menderita SARS itu. Tapi gejala itu tidak cukup kuat jika belum ada kontak
langsung dengan pasien. Tetap diperlukan pemeriksaan medis sebelum seseorang
disimpulkan terkena penyakit ini. Paru-parunya mengalami radang, limfositnya
menurun, trombositnya mungkin juga menurun. Kalau sudah berat, oksigen dalam
darah menurun dan enzim hati akan meningkat. Ini semua gejala yang bisa dilihat
dengan alat medis. Tapi semua gejala itu masih bisa berubah. Penelitian terus
dilangsungkan sampai sekarang.
2.3.7 Data Penunjang
1) Pemeriksaan radiologis : air bronchogram : Streptococcus pneumonia.
2) Pada pemeriksaan fisik : dengan menggunakan stetoskop, terdengar bunyi
pernafasan abnormal (seperti ronki atau wheezing). Tekanan darah
seringkali rendah dan kulit, bibir serta kuku penderita tampak kebiruan
(sianosis, karena kekurangan oksigen).
3) Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis SARS :
a) Rontgen dada (menunjukkan adanya penimbunan cairan di tempat
yang seharusnya terisi udara)
b) Gas darah arteri
c) Hitung jenis darah dan kimia darah
d) Bronkoskopi.
4) Pemeriksaan Laboratorium : Leukosit.
5) Pemeriksaan Bakteriologis : sputum, darah, aspirasi nasotrakeal atau
transtrakeal, aspirasi jarum transtorakal, torakosentesis, bronskoskopi,
biopsy
6) Test DNA sequencing bagi coronavirus yang dapat diperoleh hasilnya
dalam 8 jam dan sangat akurat. Test yang lama hanya mampu mendeteksi
antibody.
33
1) Terapi oksigen
2) Humidifikasi dengan nebulizer
3) Fisioterapi dada
4) Pengaturan cairan
5) Pemberian kortokosteroid pada fase sepsis berat
6) Obat inotropik
7) Ventilasi mekanis
8) Drainase empiema
9) Bila terdapat gagal nafas, diberikan nutrisi dengan kalori cukup
1) Tinggal di rumah
Anda harus membatasi aktivitas di luar rumah, kecuali untuk memperoleh
layanan kesehatan. Selain itu, disarankan untuk tidak pergi bekerja, ke
sekolah, atau mengunjungi tempat-tempat publik. Hindari menggunakan
transportasi publik, berbagi kendaraan, atau taksi.
2) Menggunakan Masker
Gunakan masker saat berada di sekitar orang lain, binatang peliharaan,
atau jika akan tempat publik. Jika anda tidak dapat menggunakan masker,
orang yang tinggal bersama anda tidak diperbolehkan untuk berada dalam
ruangan yang sama. Atau sebaliknya, orang tersebut harus menggunakan
masker ketika masuk ke ruangan anda.
3) Sering mencuci tangan
Cuci tangan lebih sering dengan menggunakan sabun dan air setidaknya
20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia, cucilah tangan dengan
pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.
4) Membersihkan permukaan benda yang sering disentuh
Permukaan benda yang seringkali disentuh, termasuk meja, gagang pintu,
perlengkapan kamar mandi, toilet, telepon, keyboard, tablet, hingga tempat
tidur. Selain itu, bersihkan pula semua permukaan yang mungkin
tersentuh darah, feses, atau cairan tubuh. Gunakan semprotan pembersih
dan lakukan pembersihan sesuai instruksi atau petunjuk yang tertera.
Misalnya, prosedur pemakaian sarung tangan hingga ventilasi yang cukup
saat penggunaan semprotan pembersih.
5) Menghindari penggunaan alat-alat pribadi bersama
Penggunaan alat-alat pribadi bersama yang harus dihindari misalnya
adalah gelas, peralatan makan, dan handuk. Setelah digunakan, peralatan
tersebut harus segera dicucui dengan sabun dan air.
6) Menutupi batuk dan bersin
Tutupi mulut dan hidung Anda dengan tisu ketika batuk atau bersin.
Buang tisu yang telah digunakan dalam tempat sampah. Setelah itu,
segera mungkin cuci tangan dengan sabun dan air selama setidaknya 20
37
detik. Selain itu, bisa juga membersihkan tangan dengan pembersih tangan
yang mengandung 60 persen hingga 95 persen alkohol.
7) Tidak berjabat tangan
Dengan tidak berjabat tangan, akan menghindarkan terjadinya kontak
kulit. Hal itu akan sedikit mampu mencegah penyebaran virus corona.
8) Hindari kontak dekat
Sebisa mungkin, hindari kontak dekat dari orang lain yang sedang sakit.
Selain itu, jangan memegang binatang peliharaan ataupun hewan lain saat
sakit.
9) Perhatikan gejala yang muncul
Carilah pertolongan medis sebelum penyakit semakin memburuk. Sebelum
mencari layanan tersebut, jangan lupa untuk menghubungi terlebih dahulu
dan menceritakan apa yang dialami untuk segera dievaluasi. Jika anda
memiliki kondisi darurat, hubungi hotline dari kewenangan kesehatan
setempat. Jika memungkinkan, gunakan masker sebelum petugas medis
darurat datang.
10) Mengunjugi layanan kesehatan
Sebelum mengunjungi layanan kesehatan, Anda dapat menghubungi
dokter untuk memastikan apakah anda mungkin mengalami covid-19 atau
tidak. Langkah ini dapat membantu penyedia layanan kesehatan untuk
mengambil langkah sekaligus menjaga orang lain untuk terinfeksi atau
terpapar ( Swaesti , 2020 :70).
2.4.2.1 Vaksinasi
Vaksin dibuat untuk mencegah penyakit. vaksin covid-19 adalah harapan
terbaik untuk menekan penularan virus corona. Namun, mungkin masih banyak
masyarakat awam yang masih mempertanyakan manfaat vaksin covid-19, cara
kerjanya, atau mungkin efek samping yang dapat terjadi. Infeksi covid-19 dapat
menyebabkan komplikasi medis yang parah dan menyebabkan kematian pada
beberapa orang. Tidak ada cara untuk mengetahui bagaimana virus corona ini
mempengaruhi kondisi tubuh seseorang. Mendapatkan vaksin covid-19 maka bisa
melindungi tubuh dengan menciptakan respons antibodi di tubuh tanpa harus sakit
38
karena virus corona. Vaksin covid-19 mampu mencegah seseorang terkena virus
corona. Atau, apabila kamu tertular covid-19, vaksin dapat mencegah tubuh dari
sakit parah atau potensi hadirnya komplikasi serius. Dengan mendapatkan vaksin,
kamu juga akan membantu melindungi orang-orang di sekitar dari virus corona.
Terutama orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah akibat covid-
19. Sasaran penerima vaksin covid-19 tenaga medis, TNI/Polri, aparat hukum, dan
pelayanan publik sebanyak 3,4 juta orang, tokoh agama/masyarakat, perangkat
daerah (kecamatan, desa, RT/RW) sebanyak 5,6 juta orang, seluruh tokoh/tenaga
pendidik mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, sampai sederajat perguruan
tinggi, sebanyak 4,3 juta orang, aparatur pemerintah (pusat, daerah, dan legislatif)
sebanyak 2,3 juta penerima vaksin, penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS
Kesehatan sebanyak 86 juta orang, masyarakat usia 19 hingga 59 tahun, sebesar
57 juta orang (Widyani,dkk. 2020 : 25 ).
antara lain dapat berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk dan
keluar, dan lain sebagainya.
4) Menghindari kerumunan adalah langka yang tepat yang dapat dilakukan
oleh semua lapisan masyarakat sebagai upaya antisipasi penularan covid-19.
Hal ini karena setiap orang bisa menjadi carrier virus corona dan tidak
diketahui tanda secara fisik bila tanpa gejala (mmc.kalteng.go.id).
40
BAB 3
METODE PENELITIAN
Dalam penyusunan bab 3 tentang Metode Penelitian terdiri dari 6 sub bab
seperti berikut ( Nursalam, 2020) :
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti
dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan
investigasi pada data yang telah didapatkan tersebut. Metode penelitian
memberikan gambaran rancangan penelitian yang meliputi antara lain: prosedur
dan langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, dan
dengan langkah apa data-data tersebut diperoleh dan selanjutnya diolah dan
dianalisis. (Hidayat, 2017).Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah literature review. Literature review adalah analisis terintegrasi tulisan
ilmiah yang terkait langsung dengan pertanyaan penelitian (Nursalam, 2020 : 4).
Literature review adalah analisis terintegrasi (bukan hanya ringkasan) tulisan
ilmiah yang terkait langsung dengan pertanyaan penelitian. Artinya, literatur
menunjukkan korespondensi antara tulisan-tulisan dan pertanyaan penelitian yang
dirumuskan. Literature review dapat berupa karya yang berdiri sendiri atau
pengantar untuk makalah penelitian yang lebih besar, tergantung pada jenis
kebutuhannya. Literature review penting karena dapat menjelaskan latar belakang
penelitian tentang suatu topik, menunjukkan mengapa suatu topik penting untuk
diteliti, menemukan hubungan antara studi/ide penelitian, mengidentifikasi tema,
konsep, dan peneliti utama pada suatu topik, identifikasi kesenjangan utama dan
membahas pertanyaan penelitian lebih lanjut berdasarkan studi sebelumnya
(Nursalam,2020 : 4 ).
3.2 Kriteria Kelayakan Literature Review
Startegi yang digunakan untuk mencari literatur dalam penelitin ini adalah
menggunakan PICOS dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Adapun kriteria inklusi
dan ekslusi dalam penelitian ini sebagai berikut.
Adapun kriteria inklusi dan ekslusi dalam penelitian ini sebagai berikut :
40
41
3.2.1 Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2011).
Dikeluarkan tidak
Idnetifikasi berdasarkan abstrak
berdasarkan
(n=26)
abstark (n=35)
Artikel full Text Artikel Ekslusi
KELAYAKAN (n=6) (n=20)
BAB 4
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini terdapat hasil dan analisis terdiri dari empat sub bab, yang
pertama karakteristik literatur, terdapat beberapa poin yang di uraikan meliputi
tempat/negara dilakukan penelitian pada artikel yang ditemukan menggunakan
intervensi atau tidak, desain penelitian yang digunakan dan tahun publikasi dan
yang kedua karakteristik responden dalam penjelasan karakteristik responden
terdapat poin-poin yang yang akan di uraikan dengan jelas gambaran secara
keselurhan dari semua artikel yang di dapat meliputi : kriteria populasi dan
responden, jumlah responden, jenis kelamin responden, usia responden dan
pendidikan responden yang ketiga analisis studi literatur Dalam analisis studi
literatur poin yang di sajikan berupa hasil analisis atau rangkuman dari literatur
yang didapatkan. Sub bab yang ke empat adalah pembahasan peneliti membahas
dengan menguraikan dan menjelaskan hasil dari analisis literatur secara
keseluruhan. Dalam pembahasan mengadung unsur FTO (Fakta, Teori, Opini)
(Nursalam, 2020 : 6 ).
46
47
Sebanyak 6 artikel yang didapatkan berdasarkan analisis literature dan selanjutnya akan dibuatkan rangkuman hasil literature
dengan kriteria inklusi dalam bentuk tabel berikut
1. Hubungan Persepsi Universitas Cross sectional 230 responden 1. Pengetahuan tentang manfaat yang diperoleh
Masyarakat Islam Sumatra masyarakat bila menghindari terinfeksi covid-19 juga
Terhadap Tindakan Utara mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan
Pencegahan Covid- pencegahan tersebut. Di dapatkan hasil sebesar 67,8%
19 Di Desa Bangun dan 22,2%.
Rejo Dusun Iii 2. Didapatkan hasil hubungan persepsi masyarakat akan
Tanjung Morawa kerentanan dan keparahan dari covid-19 memiliki
hubungan yang signifikan dengan tindakan pencegahan
Covid 19 yang dilakukan oleh masyarakat. Sebesar
Umi Sartika, dkk 40,4% dan 59,6 %.
(2020). 3. Uji korelasi Spearman terhadap masing- masing skor
persepsi berdasarkan Health Belief Model dengan
tindakan pencegahan covid-19 didapatkan seluruhnya
memiliki korelasi yang bermakna (p<0,05).
49
2. Hubungan Indonesia Metode Analitik 120 responden 1. Hasil penelitian pada 120 responden menunjukkan
Pengetahuan Dan Universitas tingkat pengetahuan responden tentang covid-19 yang
Persepsi Diponegoro baik sebesar 93,9% dan tingkat pengetahuan yang cukup
Masyarakat Dengan sebesar 6,7%.
Upaya Pencegahan 2. Didapatkan hasil persepsi masyarakat yang memiliki
Covid-19 Di persepsi baik sebesar 91,7%.
Kelurahan Srondol, 3. Didapatkan hasil upaya pencegahan sebanyak 51,7%.
Wetan, Semarang . 4. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan
Fatma Nur dengan upaya pencegahan covid-19 dengan p -
Suryanigrum ,dkk., value dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,358 yaitu
(2020) menunjukkan kekuatan hubungan yang cukup dan arah
hubungan yang positif, lalu terdapat hubungan yang
signifikan antara persepsi dengan upaya pencegahan
covid-19 dengan p value sebesar 0,045 dengan nilai
koefisien korelasi sebesar 0,184 yaitu menunjukkan
tingkat hubungan yang sangat lemah dan arah hubungan
yang positif.
3. Pengetahuan Program Studi Cross sectional 1.096 responden 1. Didapatkan hasil gambaran pengetahuan mengenai
Terkait Usaha Ilmu Kesehatan deskripsi umum virus covid-19, sebanyak (83,7%)
50
4. Hubungan Cross sectional 781 responden 1. Didapatkan hasil hubungan pengetahuan sebanyak
Indonesia
Pengetahuan (Universitas (94,4%) .
Tentang Covid-19 Borneo Tarakan 2. Didapatkan hasil mayoritas melakukan physical
51
6. Tingkat FIKES UNSIQ Metode Kuantitatif 144 responden 1. Pengetahuan tentang covid-19 pada masyarakat
Pengetahuan Dan Dengan Design Kabupaten wonosobo menunjukkan pengetahuan yang
Perilaku
Masyarakat Penelitian Analitik tinggi. Menyebutkan bahwa 99% masyarakat Indonesia
52
4.2 Pembahasan
dari pengakuan pola. Ketika informasi dan data dari mampu untuk
menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, pengetahuan mampu
tindakan langsung. Ini adalah apa yang disebut potensi menindaki (Donsu, 2020 :
21).
membutuhkan adaptasi dan usaha agar berjalan lancar dan mulai dari pencegahan
maupun penularan covid-19 secara teori agar mempermudah masyarakat
memahami teori covid-19 dan pencegahan secara bersamaan masih terdapat
vasiasi pada tingkat pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap pencegahan
covid-19. Hal ini dikarenakan semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka
semakin paham seseorang dengan suatu penyakit, maka orang tersebut semakin
mengerti dan memahami dalam menghadapi bencana penyakit atau suatu wabah
penyakit. Sama halnya dengan sikap yang dapat menjadi suatu faktor pencetus
yang memper mudah untuk bertindak. Faktor penyebab terjadinya peran pada diri
seseorang merupakan pengetahuan dan sikap seseorang terhadap apa yang telah
dilakukan. Masyarakat yang memiliki pengetahuan baik juga memiliki sikap dan
perilaku yang baik pula.
anggota keluarganya agar menjalani pola hidup sehat dan bersih agar terhindar
dari berbagai macam penyakit dengan cara menjalani protokol kesehatan.
2) Peran ibu dalam keluarga sebagai pemeran peranan penting yang tertumpu
yaitu sebagai istri, pemimpin, dan pemberi asuhan kesehatan.
3) Peran kakak/adik dalam keluarga yaitu ketika anak telah beranjak dewasa
peran sebagai kakak adik (sibling rule) mendapat arti yang penting sebagai
pelaku yang mampu melakukan sosialisasi (socializing age)
physical distancing. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan diperlukan
sebagai dukungan dalam menimbulkan rasa percaya diri, sehingga dapat
dikatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan dalam penelitian ini adalah
responden mampu mengetahui tentang covid-19 dan upaya pencegahannya.
Pengetahuan yang diteliti pada penelitian ini adalah tentang penyebab covid-19,
gejala dan akibat fatal dari covid-19, media penularan, belum ditemukannya obat
dan vaksin, serta upaya pencegahan covid-19. Hasil penelitian pada 120
responden menunjukkan tingkat pengetahuan responden tentang covid-19 yang
baik sebesar 93,9% dan tingkat pengetahuan yang cukup sebesar 6,7%.
Berdasarkan hasil penelitian yang tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden di wilayah Kelurahan Srondol Wetan Kota Semarang memiliki
pengetahuan yang baik tentang covid-19. Sebagian besar masyarakat telah
mengetahui bahwa covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
virus, dapat menyerang semua kelompok masyarakat dengan tanda dan gejala
berupa demam, batuk, dan sesak napas atau kesulitas bernapas.
selalu dalam keadaan sehat apalagi dalam kondisi pandemi covid-19 ini tentu
orang tua akan semakin khawatir. Salah satu peran yang dapat dilakukan orang tua
adalah mengingatkan anggota keluarganya agar menjalani pola hidup sehat dan
bersih agar terhindar dari berbagai macam penyakit dengan cara menjalani
protokol kesehatan.
2) Peran ibu dalam keluarga sebagai pemeran peranan penting yang tertumpu
yaitu sebagai istri, pemimpin, dan pemberi asuhan kesehatan.
3) Peran kakak/adik dalam keluarga yaitu ketika anak telah beranjak dewasa
peran sebagai kakak adik (sibling rule) mendapat arti yang penting sebagai
pelaku yang mampu melakukan sosialisasi (socializing age)
mengambil artikel tersebut untuk dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan hasil analisis
literatur pada 6 artikel, peneliti berasumsi bahwa pengetahuan sangat menentukan
setiap individu sehingga akan mempengaruhi tindakan atau peran dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan semakin tinggi tingkat pengetahuan
seseorang maka semakin paham seseorang dengan suatu penyakit, maka orang
tersebut semakin mengerti dan memahami dalam menghadapi bencana penyakit
atau suatu wabah penyakit. Sama halnya dengan peran yang dapat menjadi suatu
faktor pencetus yang memper mudah untuk bertindak.
BAB 5
KESIMPULAN
Dalam bab kesimpulan terdiri dari dua sub bab untuk sub yang pertama
yaitu kesimpulan berisi simpulan atau rangkuman secara keselurahan dari hasil
penelitian sub bab yang kedua conflict of interst atau bisa juga di artikan sebagai
mengemukan penyusnan atau penulisan literatur ini dilakukan dan didanai oleh
individu secara mandiri, sehingga tindak terdapat konflik kepentingan dalam
pemanfaatan hasil penelitian. (Nursalam, 2020 : 8 )
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian dengan metode literature review tentang hubungan tingkat
pengetahuan dengan peran masyarakat dalam pencegahan penyakit covid-19,
diperoleh adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan
peran masyarakat , hampir seluruh masyarakat memiliki sikap positif mengenai
covid-19 yaitu berhati-hati dan memiliki tindakan usaha peningkatan kesehatan
pribadi. Hasil pengetahuan berpengaruh terhadap sikap dan tindakan individu
sebagai usaha pencegahan covid-19, pemberian pengetahuan yang spesifik, valid,
dan tepat sasaran dapat meningkatkan perilaku dalam usaha pencegahan
masyarakat dan meningkatkan peran masyarakat dalam usaha pencegahan
terhadap penyakit covid-19.
61
62
DAFTAR PUSTAKA
Beitzke, G., Coing, H., Firsching, K., & Korkisch, F. (2020). Artikel 9. Einleitung,
Artikel 7, 8, 9 Und 11 EGBGB, 123–151. https://doi.org/10.1515/9783112313589-
005
Hidayat, A. (2017). Metode Penelitian: Pengertian, Tujuan, Jenis. Stastikian. Com.
Notoatmodjo, S. . (2014). Metodologi penelitian. Rineka cipta.
Nursalam. (2020). Penulis Literature Review Dan Systematic Review Pada
Pendidikan Kesehatan (Contoh).
Nurul Aula, S. K. (2020). Peran Tokoh Agama Dalam Memutus Rantai Pandemin
Covid-19 Di Media Online Indonesia. Living Islam: Journal of Islamic Discourses,
3(1), 125. https://doi.org/10.14421/lijid.v3i1.2224
Rahayu, C. D., & Mulyani, S. (2020). Jurnal Ilmiah Kesehatan 2020 Jurnal Ilmiah
Kesehatan 2020. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 19(Mei), 33–42.
Siswanto, S. (2012). Systematic Review Sebagai Metode Penelitian Untuk
Mensintesis Hasil-Hasil Penelitian (Sebuah Pengantar). Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan, 13(4 Okt). https://doi.org/10.22435/bpsk.v13i4
Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
Jakarta: Salemba Medika.
Tambun, Lenny Tristia.2020. Ini Tugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid
-19 https://koran.tempo.co/read/opini/451249/pembatasan-mobilitas-dan-peran gugus
tugas-corona.