10 Khotbah
10 Khotbah
Proposisi : Umat Tuhan harus memiliki pengenalan yang benar akan Allah dalam kehidupan
kerohaniannya.
Pendahuluan :
Abraham menantikan janji Allah dalam hidupnya dan apa yang diharapkan ternyata dibuktikan ketika
kerinduannya memiliki seorang anak terwujud yaitu Ishak, namun apa yang sangat diharapkan tersebut
Allah memintanya kembali, dan Abraham memilki pengenalan akan Allah secara pribadi sehingga
Abraham tahu bahwa Allah akan memberikan yang terbaik dan lulus dalam ujian imannya.
Kalimat Tanya:
Kalimat Peralihan:
Kisah Abraham dapat kita ambil 3 hal bagaimana ciri-ciri pengenalan akan Allah:
Kesimpulan :
waktu Abraham memiliki seorang anak, Tuhan mau supaya ia mempersembahkan anaknya, yaitu Ishak
sebagai korban bakaran untuk Tuhan. Hal ini dilakukan Tuhan, hanya untuk menguji kesetiaan dan kasih
Abraham kepada-Nya. Abraham lulus dalam ujian ini, sebab ia memiliki pengenalan yang benar akan
Allah. Dan Abraham semakin disayang oleh Allah, sehingga berkat yang dimiliki selalu dilimpahkan Allah
kepada Abraham. Bagaimana sikap kita hari-hari ini, apakah kita memiliki kerinduan untuk memiliki
pengenalan yang benar akan Allah seperti Abraham?
Judul : Dampak Doa Bersyafaat
Proposisi : Tuhan menghendaki agar umat Tuhan berdoa syafaat bagi semua orang
Doa Syafaat adalah meminta kepada Tuhan bukan untuk kesenagan pribadi, namun untuk banyak orang
yang meminta akan keselamatan. Abraham memiliki hati untuk berdoa syafaat bagi saudaranya Lot
serta negri yang sangat memerlukan dukungan doa agar Allah tidak mencurahkan murka-Nya terhadap
Lot. Doa syafaat adalah doa yang bukan ingin hanya memuaskan hawa nafsu saja, namun berdoa bagi
orang-orang yang perlu diselamatkan sama seperti Abraham dan Tuhan mencari hari-hari ini uamt-Nya
berdoa bagi bangsa, keluarga, dan banyak orang untuk diselamatkan.
Kalimat Peralihan :
Ada 2 hal yang dapat kita pelajari mengapa sangat penting umat Tuhan berdoa syafaat?
-Tuhan melihat kesetiaan Abraham sehingga Tuhan Ingat akan janji-janji-Nya (ayat 17-19)
-Abraham Terus memiliki Api Doa Syafaat, untuk melunakan hati Tuhan untuk menyelamatkan
saudaranya Lot (ayat 26-33).
Apa Yang menjadi kendala kita tidak mempunyai Api Doa Syafaat:
1. Tidak ada rasa yang terbeban bagi banyak orang, keluarga dan bangsa Negara. (Yeh.22:30-31).
Kesimpulan :
Hari-Hari ini Tuhan rindu agar kita memiliki Api doa Syafaat bagi banyak orang, Dalam Yeh. 22:30-31,
Tuhan sebenarnya rindu mencari orang-orang yang bisa menjadi menara doa bagi banyak orang. Sebab
Hari-hari ini adalah hari dimana kita mulai bangkit dengan berdoa syafaat karena ke 2 hal diatas, yaitu
Tuhan ingin melihat kesetiaan kita, dan dapat melunakan hati Tuhan. Bagaimana dengan kita saat hari
ini, Saat ini keluarga kita, kantor dimana kita bekerja, orang-orang terdekat serta semua bangsa
membutuhkan keselamatan dari Tuhan, sama seperti Lot dan keluarganya yang terkena mUrka Allah,
namun dengan Kerinduan Abraham meminta Perkenanan Tuhan, maka Tuhan menyelamatkan Lot dan
keluarganya. Bagaimana dengan kita apakah kita rindu mendoakan banyak orang serta orang terdekat
kita agar mereka memiliki keselamatan?
Proposisi : Kekudusan Tuhan harus tercermin dalam kehidupan Orang Kristen
Bicara tentang kekudusan berarti kita mau hidup dalam jalannya Tuhan dan apa yang Tuhan inginkam
dalam hidup kita. Namun permasalahannya adalah banyak umat Tuhan yang tidak tahan dengan
berbagai ujian sehuingga kekudusan yang dimilkinya akhirnya dinodai oleh dosa. Yoh.10:10 mengatakan
Iblis datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan, Yusuf memiliki komitmen yang teguh dalam
menjaga kekudusan hidupnya kepada Allah, walaupun banyak tantangan yang dialaminya, namun Yusuf
tetap kuat menjaga kekudusan hidupnya, sehingga Yusuf sangat disayang Tuhan.
Kalimat Peralihan :
Ada 3 hal dan 2 dampak yang dapat kita pelajari dalam kehidupan Yusuf yang tetap menjaga
kekudusanya?
3. Yusuf Lari dari dari hal yang berbau kenajisan (ayat 12-13)
-Yusuf dijebak dan dipenjara serta difitnah oleh potifar (ayat 20)
-Allah memberkati Yusuf karena ketaatannya untuk menjaga kekudusan (ayat 23)
Kesimpulan :
Iblis mulai mengintimidasi umatnya dengan berbagai macam tawaran-tawaran yang menggiurkan
(Yoh.10:10). Tuhan ingin kita tetap menjaga kekudusan ditengah-tengah dunia yang jahat ini, Belajar
sepeti Yusuf yang tetap menjaga komitmenya untuk menjaga kekudusan serta hidup memuliakan Allah
dalam hidupnya. Walaupun akan banyak cemooh, fitnah, serta tantangan dalam menjaga kekudusan,
Tuhan akan selalu menjaga setiap orang yang tetap setia menjaga komitmenya, serta akan menerima
berkat yang dialami Yusuf, walaupun sakit di awal, namun akan senang diakhir!
Pendahuluan :
Kehidupan kita penuh dengan ujian yang harus dibayar dengan kesabaran. Kesabaran memang sangat
menyakitkan. Abraham mengalami hal yang demikian, ketika ia harus bersabar menunggu janji Allah
yang tidak kunjung nyata. Banyak orang yang tidak kuat untuk bersabar, dan akhirnya mundur dari iman
kepada Kristus. Abraham pun pernah tidak sabar menantikan Janji Allah, namun Tuhan Berjanji tidak
akan pernah mengingkari perjanjian antara Abraham dengan Allah.
Kalimat Tanya: apa dasar Abraham dan Sara tetap bersabar dalam kehidupannya?
Kalimat Peralihan:
Ada 2 hal yang menjadi dasar Abraham tetap bersabar dalam menantikan Janji Allah.
Kesimpulan :
Abraham tetap berserah kepada Allah, sebab Abraham tahu bahwa Allah tetap akan memberikan apa
yang telah dijanjikan oleh Allah. Demikian dalam perjalanan iman kita dalam kehidupan yang kita lalui,
kita tidak tahu apa yang harus dilakukan, kadang-kadang dalam keputusasaan kita merasa bahwa Allah
tidak mau peduli. Percayalah bahwa janji Allah kekal untuk selamanya, Abraham mengalami hal yang
demikian, namun ia tahu bahwa Allah tetap menyertainya, melakukan setiap janji-Nya serta ia
berkomitmen tepat apa yang Tuhan inginkan. Percayalah apapun masalah kita Tuhan tetap akan
memberikan jalan keluar, sebab Allah menempati Janji-Nya tepat pada waktunya . Kesabaran kita akan
mendatangkan berkat bagi kita.
Proposisi : Tuhan ingin bahwa kita semua hidup berkenan dan hidup yang tidak bercela ditengah-
tengah dunia.
Pendahuluan :
Kesetiaan adalah hal yang jarang ditemui di masa sekarang. Keegoisan, ketamakan serta hawa nafsu
membuat orang menjadi berubah setia baik dalam kehidupan pekerjaa, pelayanan serta dalam hal
hubungan suami dan istri. Namun kita akan belajar dari seorang pribadi yang hidup benar dan tidak
bercacat cela yang selalu menyenangkan hati Tuhan, serta Tuhan pun selalu memberikan yang terbaik
karena kesetiaannya. Tokoh tersebut ialah Nuh yang memiliki kesetiaan yang baik terhadap Allah.
Kalimat Tanya: Apa rahasia Nuh selalu diberkati Tuhan dalam kehidupannya?
Kalimat Peralihan:
Ada 2 hal yang dapat kita pelajari dari kehidupan Nuh?
Apa Dampak dari kesetiaan dan cara hidup Nuh yang benar kepada Allah dengan Dampak hidup tidak
benar Dihadapan Allah?
Kesimpulan
Nuh adalah orang yang selalu tidak terpengaruh dengan keadaan zaman, ia tetap memiliki komitmen
untuk tetap setia dan melakukan yang benar kepada Allah. Dan apapun yang diperintahkan Allah, Nuh
tetap melakukannya dengan tetap percaya, akibatnya Tuhan memberikan anugrahnya kepada Nuh dan
menyelamatkan keluarga Nuh dari segala kebusukan dosa yang ada didunia. Teladan Nuh dapat menjadi
cermin bagi kita senua agar kita memiliki komitmen yang teguh diakhir zaman ini untuk tetap memiliki
konsisten hidup benar dan setia kepada Allah, percayalah bahwa Allah akan melihat segala jerih payah
kita, dan jerih apayah kita tersebut tidak akan sia-sia sebab yang kit lakukan tersebut hanya untuk Tuaan
(Kol. 3:23-24) dan Tuhan akan selalu menyertai kehidupan kita sama seperti Nuh. Jadilah teladan, terang
dan garam sama seperti Nuh dalam hidup kita ditengah-tengah dunia ini.
Proposisi : Tuhan menetapkan kita sebagai umat yang dipanggil Allah untuk menikmati Janji Allah.
Pendahuluan :
Allah menginginkan memiliki seseorang yang mengenal dan melayani-Nya dengan iman yang tulus sama
seperti kisah Abraham. Namun banyak anak Tuhan yang keliru akan makna panggilan Tuhan dalam
hidupnya. Oleh sebab itu, satu pribadi yaitu Abraham adalah suatu prinsip hidup yang dapat kita ambil.
Kalimat Tanya:
Kalimat Peralihan:
Ada 2 prinsip penting yang dapat kita ambil dari panggilan Abraham:
1. Panggilan Abraham melibatkan pemisahan diri dari tanah airnya, bangsanya, serta rumah
tangganya (ayat 1)
2. Panggilan Abraham tidak hanya terdiri atas berbagai janji, melainkan atas berbagai kewajiban (ayat
2-6)
Kesimpulan :
Tuhan ingin kita sebagai umat Tuhan, kita belajar dari ketaatan dalam panggilan Tuhan terhadap
Abraham, Abraham selalu menaati setiap perintah Tuhan, berserah sepenuhnya kepada Tuhan. Untuk
itu Tuhan memanggil kita untuk hidup dalam kehendak-Nya serta melakukan dengan setia setiap
perintah serta panggilan-Nya sebab Allah berjanji kepada setiap umat-Nya akan hidup seperti Abraham
hidup. Lakukanlah dengan setia dan berserah kepada Tuhan akan setiap panggilan yang kita terima.
Pendahuluan :
Yakub sadar bahwa keluarganya dalam kemerosotan rohani, dan ia tidak mau keluarganya kena murka
Allah. Sadar atau tidak sadar Tuhan mau agar kita terus peduli akan kerohanian keluarga kita, Yakub
memberikan kita teladan untuk membawa keluarga kita hidup dalam kerohanian yang dewasa kepada
Allah.
Kalimat Tanya:
Kalimat Peralihan:
1. Membuang segala sesuatu yang tidak berkenan kepada Allah dalam keluarganya (ayat 1-2)
Kesimpulan :
Yakub memberikan dampak positif bagi kaum keuarganya karena ia memiliki hati yang rindu agar
keluarganya dapat dipulihkan. Keselamatan keluarga kita ada ditangan kita sebagai orang percaya,
Yakub mengajak pembaharuan dalam keluaga dalam bidang persekutuan dengan Allah yang harmonis,
Meninggalkan kebiasaan yang jahat, serta hidup berdasarkan kehendak Allah. Dan kita tahu bahwa ada
janji Allah kepada setiap keluarga yang mengalamipembaharuan rohani yaitu berkat-berkat Allah serta
ada Kuasa yang melingkupi keluarga kita. Bagaimana dengan kita saat ini, apakah kita rindu memiliki hati
untuk melakukan pembaharuan dalam kerohanian keluarga kita?
Proposisi : Tuhan memberikan berkatnya kepada orang yang suka mengampuni
Pendahuluan :
Yusuf adalah orang yang sangat tidak disukai oleh saudara-saudaranya, yusuf difitnah, dijual dan
dijadikan budak, namun ia belajar bersabar dan mengampuni. Dan jika kita lihat kejadian-kejadian
kehidupan Yusuf ternyata apa yang dibuat Yusuf tidak sia-sia, ketika ia belajar mengampuni saudaranya.
Kalimat Tanya:
Kalimat Peralihan:
Ada 3 hal yang dapat kita jadikan cerim dari kehidupan Yusuf yang terus diberkati Allah?
1. Yusuf Belajar untuk tidak mengingat kejadian buruk yang dilakukan saudara-saudaranya (ayat 1-4)
-Yusuf tidak menyesali perbuataan jahat yang dilakukan saudaranya (ayat 5-6)
Kesimpulan :
Penghinaan, cacian dan fitnahan yang mungkin sering dialami oleh Yusuf tak memadamkan hati untuk
mengampuni kepada saudara-saudaranya. Yusuf malah bersyukur dengan setiap keadaan yang dialami
olehnya, sebab Tuhan terus memberikan jalan keluar. Dan ketika Yusuf menjadi orang yang sukses, ia
tidak tidak pernah membalas akan setiap kesalahannya sebab ia tahu bahwa Tuhan yang memulihkan
keadaan Yusuf hingga sukses, oleh sebab itu iapun membalas kejahatan dengan kebaikan. Secara
manusia kita tidak bisa untuk mengampuni, namun belajarlah dan ingatlat pengampunan yang besar
yang kita terima dari pengorbanan Yesus diatas kayu salib. Belajarlah untuk mengampuni sebab dengan
demikian Tuhan akan mengalirkan berkat.
Pendahuluan :
Ketika kita mengalami titik jenuh akan kerohanian kita, maka kita akan berpikir bahwa Allah lupa akan
setiap janji-Nya. Abram pun pernah mengalami hal yang demikian namun Allah tetap setia dalam setiap
janji-Nya.
Kalimat Tanya:
Kalimat Peralihan:
Ada 3 hal yang menjadikan berkat Allah mengalir dalam hidup Abram?
Apa Janji Allah dalam Kehidupan Abram ketika melakukan ketiga hal tersebut:
Kesimpulan :
Abram selalu percaya kepada setiap janji Allah dalam kehidupan yang dia jalani, walaupun dalam
kegelisahan dalam hidup karena ketaatan Abram, Allah terus menyatakan kesetiaan-Nya juga pada
Abram dalam setiap janji-Nya. Dalam kisah Abram tersebut dapat kita ambil bahwa Allah tetap menjaga
setiap kehidupan kita sebagai orang percaya asalkan kita tetap melakukan hal-hal yang Allah
perintahkan dalam kehidupan kita.
Proposisi : Persembahan yang menyenangkan hati Tuhan adalah hati yang tulus dan setia.
Pendahuluan :
Dalam teks ini ada hal-hal dapat kita pelajari dari kehidupan Kain dan Habel yang sama-sama
memberikan persembahan kepada Allah, namun Allah bukan melihat seberapa banyak jumlah
persembahannya, tetapi Allah hanya ingin melihat hati yang tulus dan setia dalam melakukan
persembahan tersebut.
Kalimat Tanya:
Kalimat Peralihan:
Ada 2 perbadingan antrara persembahan habel dan kain yang menjadikan persembahan tersebut
menyenangkan hati Allah?
Kesimpulan :
Tuhan ingin kita menyadari bahwa persembahan bukanlah suatu rutinitas digereja, namun kita dapat
belajar dari peristiwa kain dan habel, dimana Tuhan bukan melihat hasil, namun Tuhan melihat
kesungguhan hati dari orang yang member. Tuhan ingin kita sebagai umat Tuhan untuk memberikan
hati yang tulus dan sukacita dalam memberikan persembahan tersebut. Percayalah bahwa Tuhan akan
memberrikan yang terbaik, jika kita juga memberikan yang terbaik dalam hidup kita. Persembahkanlah
tubuhmu bagi kemuliaan Tuhan serta memberikan persembahan yang menjadi milikinya Tuhan.