Anda di halaman 1dari 4

Allah Menjamin Masa Depan Penuh Harapan

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan- rancangan apa yang ada padaKu mengenai
kamu, demikianlah Firman Tuhan yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan
rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh
harapan (Yeremia 29:11)”.

Teks Firman Tuhan dalam Kitab Yeremia 29:11, ini secara khusus berbicara tentang
rancangan Tuhan untuk bangsa pilihan-Nya yang hendak mengembalikan mereka ke
negerinya setelah melewati tahun-tahun di dalam pembuangan.

Umat Tuhan ketika ditawan di pembuangan mengalami kehidupan yang tidak baik,
diperlakukan sebagai budak, pekerja rodi, dan tawanan yang tidak memiliki hak
seperti layaknya orang merdeka. Betapa keadaan itu pastinya sangat
memprihatinkan bahkan sangat memilukan. Dalam keadaan itu Allah memberikan
janji-Nya bahwa suatu hari kelak umat pilihan Tuhan akan bebas dan mengalami
hidup yang diberkati.

Allah menjamin masa depan penuh harapan bagi umat pilihan-Nya, hal itu
disampaikan oleh nabi Yeremia dengan mengumandangkan bahwa Allah
memberikan rancangan damai sejahtera dan bukan kecelakaan. Dengan mengerti
kalimat ini, jelas dipahami bahwa Tuhan merancang hal yang baik bagi umat- Nya.

Meskipun dalam keadaan tertekan dan sengsara, Tuhan memperhatikan umat-Nya


yang dipembuangan. Allah mengizinkan hal itu terjadi sebagai bagian dari proses
menjadikan mereka bangsa yang setia, dengar-dengaran kepada- Nya, sehingga
rancangan dan masa depan penuh harapan itu dinyatakan.

Masa depan penuh harapan yang dijanjikan Tuhan kepada umat pilihan adalah
sebuah keadaan dimana mereka bebas dari tawanan, tidak lagi dikekang atau
dijadikan budak oleh bangsa lain, mereka kembali ke tanah airnya, dan hidup dengan
merdeka dan menikmati berkat Tuhan.

Dalam kondisi yang demikian ini, maka dapat diperhatikan bahwa peningkatan hidup
dimiliki oleh bangsa itu. Selain itu kualitas kehidupan, baik secara jasmani dan rohani
pun meningkat. Lebih lanjut kepenuhan berkat dan janji-janji Tuhan pun menjadi
semakin nyata dalam keberadaan bangsa pilihan itu.
Seperti Allah memberikan janji dan jaminan masa depan yang penuh harapan
kepada umat pilihan-Nya, hal ini juga pasti terjadi kepada kita umat Tuhan (orang
percaya) yang hidup di zaman ini. Bagi kita tentu Tuhan telah memberikan
rancangan, janji dan karya penyelamatan-Nya, yang telah melepaskan dari
perbudakan dosa. Dengan demikian kehidupan kita telah dan sedang serta terus
mengalami masa depan penuh harapan.

Secara rohani, jelas masa depan penuh harapan adalah keadaan dimana kita akan
dibuat Tuhan mengalami kepenuhan, secara khusus pengenalan, pemahaman,
penger tian dan pengalaman akan karya-karya Tuhan. Ini berarti kerohanian kita
semakin hari semakin dewasa.

Pada dasarnya masa depan penuh harapan bukan hanya bertalian dengan hal
jasmani melainkan juga hal-hal lahiriah, seperti keadaan finansial, kedudukan,
kepemilikan harta benda, dan lain-lain. Allah sangat sanggup melakukan hal-hal ini
dalam diri kita masing-masing, sebab bagi-Nya tidak ada perkara yang mustahil.

Dia sanggup mengubah yang miskin menjadi kaya, mengangkat orang-orang yang
rendah kedudukannya menjadi tinggi, bahkan menempatkan mereka yang tidak
terpandang pada posisi yang sangat sentral. Seperti Yusuf yang diangkat Tuhan dari
budak menjadi pemimpin, inilah yang digambarkan bagi kita tentang masa depan
yang penuh harapan.

Masa depan penuh harapan memang bukan hanya soal jasmani melainkan juga hal-
hal rohani. Masa depan penuh harapan selalu tersedia bagi setiap kita orang-orang
yang percaya kepada-Nya dengan syarat kita hidup sesuai dengan kehendak Tuhan,
bersedia diproses Tuhan, serta memahami cara kerja Tuhan atas seluruh kehidupan
kita.

[Sumber : R.A.B - Pdt. Dr. Purim Marbun, MTh/Foto : Istimewa].


Allah Menjamin Naik Bukan Turun

“Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan ekor, engkau akan
tetap naik dan bukan turun” (Ulangan 28:13). Rancangan tuhan bagi orang-orang
yang percaya kepada-Nya ialah menjadikan mereka kepala bukan ekor, membuat
mereka naik bukan turun.

Rancangan ini pada dasarnya dilakukan bukan karena sesuatu yang diperbuat
manusia, melainkan murni gagasan-Nya. Namun demikian hal ini tidak terjadi
dengan sendirinya melainkan harus melakukan prasyarat yang ditentukan Tuhan
sendiri.

Dalam Ulangan 28:1, disebutkan “Jika engkau baik-baik mendengarkan suara Tuhan
Allahmu dan melakukan dengan setia segala perintah yang kusampaikan
kepadamu...”. Kalimat ini jelas merupakan catatan dan petunjuk bagaimana anak-
anak Tuhan mendapatkan janji dan jaminan Tuhan untuk naik dan bukan turun.

Teks ini memberikan beberapa ketentuan Allah yang harus dilakukan agar jaminan
hidup yang naik bukan turun, menjadi kepala bukan ekor dapat diraih anak-anak
Tuhan. Hal-hal yang harus dilakukan:

Pertama, Mendengarkan suara Tuhan (Ul. 28:1,13). Mendengarkan suara Tuhan


artinya memberi telinga akan perintah-Nya, sehingga apa saja yang difirmankan
Tuhan diterima oleh anak-anak-Nya.

Pada prinsipnya orang yang mendengar Firman Tuhan memiliki kepekaan akan suara
Tuhan, dengan demikian pribadi yang demikian mengerti dan memahami maksud
dan keinginan Tuhan. Ketika seseorang menjadikan mendengarkan suara Tuhan
sebagai kesukaannya dapat dipastikan janji dan jaminan Tuhan bagi hidup ini niscaya
digenapi.

Kedua, Melakukan dengan setia perintah Tuhan (Ul. 28:1,13). Langkah kedua untuk
menerima jaminan Tuhan “naik bukan turun” adalah melakukan perintah Tuhan
dengan setia. Ada tuntutan kehidupan yang setia secara terus menerus agar hidup
ini diberkati oleh Tuhan.
Ketundukan dan ketaatan disini utamanya melakukan firman Tuhan. Orang-orang
yang setia kepada Tuhan tidak akan pernah dikecewakan Tuhan, mereka niscaya
menerima janji Tuhan yakni diangkat naik bukan turun, menjadi kepala dan bukan
ekor.

Ketiga, Tidak mengikuti allah lain (Ul. 28:14). Syarat ketiga untuk naik dan bukan
turun yakni Tuhan merancangkan kehidupan orang percaya selalu naik bukan turun!
[Sumber : R.A.B - Pdt. Dr. Purim Marbun/Foto : Ilustrasi]

Anda mungkin juga menyukai