Yakub adalah orang yang telah melakuan kesalahan sehingga ia harus menerima
akibat dari perbuatannya. Yakub adalah orang yang gagal dalam hidupnya, Ia
telah menipu saudaranya sehingga kini ia harus pergi jauh ke rumah Laban. Yakub
harus meninggalkan saudaranya dan orang tuanya dan memulai suatu perjalanan
kehidupan yang baru. Dalam perjalanan inilah ia menerima sebuah mimpi khusus
dan membuat dia terhentak untuk harus membuat sebuah keputusan penting dalam
hidupnya sebelum ia akan tiba di rumah Laban. Keputusan ini akan menentukan
keberhasilan dari Yakub. Dalam hal ini Yakub merindukan pergumulan
terjawab di masa depannya yaitu: perlindungan Tuhan serta pemeliharaan Tuhan
dalam hidupnya. Dan selama empat belas tahun ia harus bekerja di rumah Laban.
Pada akhirnya semua yang dirindukan terkabul juga sesuai dengan harapannya.
Karena itu Yakub membuat janji/nazar yang ditujukan untuk dirinya sendiri
dihadapan Tuhan berkaitan dengan masa depannya.
Saudara- saudara , Rindukah kita memandang masa depan yang lebih baik,
sekalipun kita telah gagal? Kita harus Ingat bahwa rancangan Allah adalah
rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan. Jadi tidak ada
istilah terlambat. Setiap orang yang ingin bangkit dari kegagalan pasti ada jalan
keluar. Kegagalan bukan akhir segalanya, setiap perjuangan kita adalah
kesempatan emas untuk meraih keberhasilan. Ada tiga hal nazar Yakub dalam teks
ini yang membuat Yakub memandang masa depan dengan penuh harapan :
Sedangkan konsep Allah bagi Yakub adalah suatu pribadi yang Maha Tinggi diatas
segala Allah dan tidak ada lagi yang sanggup melebihiNya. Dia bukan saja Tuhan
tetapi sekaligus adalah Allah sendiri. Tidak ada Tuhan selain Allah. Pengakuan ini
sekaligus merupakan sebuah titik balik bagi Yakub. Ia telah melakukan kesalahan
dengan menipu kakaknya Esau. Dia berada dalam ancaman. Tidak ada jalan
keluar dan tidak ada seorangpun yang sanggup menyelamatkan Yakub. Ini adalah
momen terakhir yang paling menentukan bagi Yakub. Karena itu dalam perjalanan
pulang hatinya penuh kegelisahan, dia menghadapi sebuah dilema (mati atau
hidup), karena itu ayat-ayat sebelumnya Yakub sungguh-sungguh bergumul dalam
doa.
Kita harus menyadari bahwa sebagai manusia biasa kita berada dalam
keterbatasan, itulah sebabnya bila diperhadapkan pada situasi-situasi yang sulit
dimana kita tidak lagi sanggup untuk mengatasinya maka jalan satu-satunya
adalah berserah penuh di bawah kekuasaan Tuhan sebagai Allah kita yang hidup.
Yakub telah melakukan hal ini. Hal yang menarik adalah Yakub telah membuat
sebuah komitmen sebelum melihat jawaban itu nyata. Ini adalah komitmen iman.
Nazar merupakan sebuah komitmen iman yang harus dipatuhi oleh diri sendiri di
hadapan Tuhan dan bersedia menanggung semua resiko karena nazar tersebut.
Konsep Bait Allah dalam perjanjian Lama sangat penting karena Bait Allah
diindentikkan dengan kehadiran Allah secara nyata. Dia hadir di tengah umatNya
dan berkenan unrtuk mendengar segala Doa umatNya. Kehadiran Allah juga
mencerminkan kekudusan . oleh sebab itu setiap orang harus menjaga kekudusan
Bait Allah. Sikap orang terhadap Bait Allah mencerminkan sikap orang terhadap
Tuhan.
Apa alasan bagi Yakub dalam bernasar untuk mendirikan bait Allah? Ada tiga nilai
penting yang menjadi pertimbangan Yakub antara lain:
Pertama, bahwa Lakukan sesuatu yang sifatnya memiliki nilai historis atau
memiliki nilai yang penting, Yakub ingin melakukan sesuatu yang bermakna yang
tidak hanya diingat sesaat melaikan diingat untuk selamanya,
Kedua, lakukan sesuatu yang bernilai teologis, Yakub ingin bahwa mendirikan
rumah Tuhan itu adalah sombol kehadiran Tuhan. kehadiranNya harus dihormati,
dihargai karena Dia layak menerima segala pujian dan hormat. Di dalam rumah
Tuhan setiap orang memperoleh kekuatan, jamahan, penghiburan dan damai
sejahtera
Ketiga, lakukan sesuatu dengan nilai edukatif atau sesuatu yang bersifat
mendidik. Rumah Tuhan sebagai tempat dimana setiap orang menerima Firman
Tuhan yang bersifat pengajaran dan bimbingan hidup agar hidupnya tetap
berkenan pada Tuhan. Dengan membangun Rumah Tuhan, hal itu menjadi teladan
bagi generasi penerus bahwa rumah Tuhan penting untuk di perhatikan jangan
hanya membangun rumah sendiri.
1) Sebagai sebuah pengakuan bahwa kita bersedia mengikat hubungan yang erat
dengan Allah sumber kehidupan dan tetap berjalan bersama Dia.
2) sebagai wujud rasa syukur yang tak terucapkan atas pertolongan Tuhan dalam
menghadapi suatu masalah yang berat yang dihadapi dalam hidup ini.
3) sebagai sebuah pengakuan bahwa semua berkat yang diterima berasal dari
Tuhan bukan dari kekuatan sendiri atau dari hal-hal yang lain.
4) sebagai sebuah kesaksian bagi orang lain bahwa Allah yang kita sembah itu
hidup dan berkuasa yang memelihara hidup kita sampai pada hari ini, minggu ini,
bulan ini atau Tahun-tahun yang kita jalani.
5) sebagai wujud ketaatan pada perintah Tuhan bahwa persepuluhan adalah milik
Tuhan yang harus dikembalikan
5) sebagai wujud dukungan kita secara penuh bagi pekerjaan Tuhan yang Di
Bala keselamatan melalui ke empat bidang pelayanan yang ada.
6) Sebagai kesempatan untuk melatih karakter baru kita yang semakin
menyerupai Kristus. sebagai gaya hidup baru bagi setiap orang yang ada dalam
Kristus
7) Sebagai suatu penempatan skala prioritas penting dalam hidup kita bahwa
kita selalu mengutamakan Tuhan sebelum diri kita, keluarga kita dan orang lain.
KESIMPULAN
Percayalah bahwa Tuhan pasti menolong dan ada jalan keluar tepat pada
waktunya. Ia yang berjanji adalah setia. Dia mengatakan bahwa Ia tetap menyertai
kita dalam situasi apapun, Ia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan (Roma 8:28) Tuhan Yesus memberkati kita
A M I N.