Anda di halaman 1dari 13

ISSN: 2338 - 4794

Vol.6. No. 1 Januari 2018

PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL MITSUBISHI
PADA PT. KRAMA YUDHA MOTORS AND MANFACTURING
Dwi Ardika Prayudha 1)
1) Mahasiswa Program Studi Manajemen UNKRIS
Nuridin 2)
2) Dosen Program Studi Manajemen UNKRIS
Alamat: Kampus UNKRIS, Jatiwaringin Jakarta Timur
Email : h.nuridin58@gmail.com

Abstract: This research is aimed to examine the influence of brand image and product quality to car purchase
decision at PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing. Data analysis method was used, is
quantitative analysis, by using validity and reliability test, coefficient of determination, and multiple linear
regression analysis. Result of regression equation is: Y = 0,665 + 0,517 X 1 + 0,416 X2 Simultaneously testing of
brand image variables and product quality to purchase decision, shown by F count equal to 85,955 bigger than F
table 3,159 or with sig. F 0.000 is smaller than alpha 0.005. Based on the test results simultaneously, can be seen
that the independent variables (brand image and product quality) have a positive and significant impact on the
car purchase decision at Mitsubishi cars At PT. Krama Yudha Motors and Manufacturing. Suggestions which
can be given for future developments and determinations of policy are, companies should pay attention to brand
image, product quality, to make customers more satisfied and keep using Mitsubishi cars as their choice.

Keywords: Brand Image, Product Quality abd Purchase Decision

PENDAHULUAN konsumen dengan sebuah merek”. (Arslan,


2014). Menurut Koh & Fang dalam Yu et
Berbagai inovasi dan kreatifitas perlu al (2013), “persepsi konsumen terhadap
dilakukan oleh perusahaan dalam citra merek memiliki dampak positif pada
menghadapi persaingan dan perkembangan keputusan pembelian”. Dengan “program
dunia bisnis. Penciptaan citra merek Marketing yang baik dan kuat akan sedikit
merupakan salah satu cara dalam menarik demi sedikit tercipta brand image yang
pangsa pasar. Fungsi dari merek adalah positif dan mudah untuk dikenali”.
memberikan petunjuk bagi konsumen (Mustakarillah, 2011).
mengenai produk tersebut. Merek adalah Fokus utama dalam perusahaan
“janji penjual untuk menyampaikan adalah kualitas produk, sebagai salah satu
kumpulan sifat, manfaat, dan jasa spesifik cara meningkatkan daya saing yang harus
secara konsisten kepada pembeli”. (Kotler, sesuai dan mampu memenuhi harapan
Armstrong, 2002). “Konsumen yang akrab konsumen. “Kualitas produk sebagai salah
dengan merek, puas dengan kinerja produk satu faktor yang dipertimbangkan dalam
akan terus melakukan pembelian pada melakukan keputusan pembelian produk”.
merek yang dianggap sebagai pilihan yang (Purwati, 2012). Keputusan pembelian
aman”. (Walley, 2007). Brand image berfokus pada proses pengambilan
adalah “kesan yang dibuat dalam memori keputusan, adanya kebutuhan yang
konsumen karena adanya keterlibatan berusaha untuk dipenuhi mendorong

15
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Dwi Ardika P dan Nuridin

konsumen untuk memilih berbagai PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors


alternatif yang ada (Kotler dan Keller, dan Manafacturing merupakan perusahaan
2009). Keputusan pembelian dipengaruhi yang memproduksi komponen-komponen
oleh faktor citra merek yang positif, untuk kendaraan, baik itu komponen untuk
dengan adanya citra merek yang kuat dapat badan kendaraan maupun untuk mesin
menyebabkan merek tersebut melekat kendaraan, oleh karena itu dalam
dibenak konsumen (Andreani et al, 2012). kegiatannya terbagi dalam dua bagian yang
Brand adalah “ide, kata, desain grafis dan masing-masing menghasilkan produk yang
suara/bunyi yang mensimbolisasikan berlainan. PT. MKM dalam menjalankan
produk, jasa, dan perusahaan yang kegiatan produksinya memproduksi
memproduksi produk dan jasa tersebut”. komponen-komponen berdasarkan jumlah
(Janita, 2005). Refrensi brand image yang pesanan yang diterima dari distributor
dimiliki konsumen akan membantu tunggal kendaraan Mitsubishi di Indonesia,
konsumen dalam mengambil keputusan yang dipegang oleh PT. Krama Yudha Tiga
pembelian (Arslan, 2014). Berlian (KTB) yang didirikan pada tanggal
27 April 1973.

Tabel 1. Daftar Nama Produk PT. MKM and Manufacturing


Produk yang dihasilkan
Didistribusikan PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM)
No. Jenis
1 Colt Diesel (TD) dan Stamping (Front Floor & Rear Pillar),
Fuso Truck (FM/FN) Engine Assy (Diesel 4D34, 3.908cc),
Machining (Rear Axle Housing; Diff. Case,
Yoke, Front Axel), Welding (Door Assy),
T/M Machining & T/M Assy). Front Pnl
Assy, Engine Assy (Diesel 6D16, 7.545cc
2 Colt T120SS dan Colt Stamping (Front Floor), Engine Assy (Gas
L300 4G15 1500cc), Machining (Cylinder Block;
Cylinder Head, Crankshaft, Camshaft),
Welding (Deck Side Assy & Door Assy),
T/M Machining & Assy Transmission),
Engine Assy (Diesel 4D56, 2.477
Sumber : PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manfacturing

Sedangkan untuk jenis Galant, para pemakai kendaraan mobil, baik mobil
Lancer, dan Kuda diproduksi di luar negeri keluarga maupun niaga dapat mengambil
dengan anggapan bahwa, di Indonesia keputusan untuk membeli produk yang
banyak sekali perusahaan otomotif yang dikeluarkan oleh PT. Mitsubishi Krama
memproduksi mobil komersial, sehingga Yudha Motors and Manfacturing.
pihak Mitsubishi lebih memfokuskan Keputusan pembelian adalah
kepada produksi mobil niaga Menurut Kotler (2009), keputusan
Berdasarkan jenis produk yang pembelian adalah “tindakan dari konsumen
dikeluarkan oleh PT. Mitsubishi Krama untuk mau membeli atau tidak terhadap
Yudha Motors and Manfacturing tersebut produk”. Dari berbagai faktor yang

16
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Dwi Ardika P dan Nuridin

mempengaruhi konsumen dalam Krama Yudha Motors and Manfacturing”.


melakukan pembelian suatu produk atau
jasa, biasanya konsumen selalu LANDASAN TEORI
mempertimbangkan kualitas, harga dan
produk sudah yang sudah dikenal oleh Keputusan Pembelian
masyarakat Sebelum konsumen Keputusan Pembelian Konsumen
memutuskan untuk membeli, biasanya merupakan sebuah tindakan yang
konsumen melalui beberapa tahap terlebih dilakukan konsumen untuk membeli suatu
dahulu yaitu, (1) pengenalan masalah, produk. Setiap produsen pasti menjalankan
(2) pencarian informasi. (3) evaluasi berbagai strategi agar konsumen
alternatif, (4) keputusan membeli atau memutuskan untuk memberli produknya
tidak, (5) perilaku pascapembelian.
Pengertian lain tentang Keputusan Pengertian Keputusan Pembelian
pembelian menurut Schiffman dan Kanuk Menurut Kotler (2009), keputusan
(2009) adalah “the selection of an option pembelian adalah “tindakan dari konsumen
from two or alternative choice”. Dapat untuk mau membeli atau tidak terhadap
diartikan, keputusan pembelian adalah produk”. Dari berbagai faktor yang
suatu keputusan seseorang dimana dia mempengaruhi konsumen dalam
memilih salah satu dari beberapa alternatif melakukan pembelian suatu produk atau
pilihan yang ada. jasa, biasanya konsumen selalu
Berdasarkan definisi diatas mempertimbangkan kualitas, harga dan
disimpulkan bahwa keputusan pembelian produk sudah yang sudah dikenal oleh
adalah tindakan yang dilakukan konsumen masyarakat Sebelum konsumen
untuk melakukan pembelian sebuah memutuskan untuk membeli, biasanya
produk. Oleh karena itu, pengambilan konsumen melalui beberapa tahap terlebih
keputusan pembelian konsumen dahulu yaitu, (1) pengenalan masalah,
merupakan suatu proses pemilihan salah (2) pencarian informasi. (3) evaluasi
satu dari beberapa alternatif penyelesaian alternatif, (4) keputusan membeli atau
masalah dengan tindak lanjut yang nyata. tidak, (5) perilaku pascapembelian.
Setelah itu konsumen dapat melakukan Pengertian lain tentang Keputusan
evaluasi pilihan dan kemudian dapat pembelian menurut Schiffman dan Kanuk
menentukan sikap yang akan diambil (2009) adalah “the selection of an option
selanjutnya. from two or alternative choice”. Dapat
Dari uraian di atas dapat ditarik suatu diartikan, keputusan pembelian adalah
hubungan antara citra merek dan kualitas suatu keputusan seseorang dimana dia
produk dengan keputusan pembelian yakni memilih salah satu dari beberapa alternatif
citra merek dan kualitas produk pilihan yang ada.
mempengaruhi keputusan pembelian. Citra Menurut Drummond (2003), adalah
merek dapat diperoleh jika perusahaan “mengidentifikasikan semua pilihan yang
mampu menghasilkan produk berkualitas mungkin untuk memecahkan persoalan itu
tinggi sehingga konsumen akan dan menilai pilihan-pilihan secara
memutuskan membeli atas produk tersebut. sistematis dan obyektif serta sasaran-
Tujuan penelitian ini adalah untuk sasarannya yang menentukan keuntungan
mengetahui “Pengaruh Citra Merek dan serta kerugiannya masing-masing”.
Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Mobil Mitsubishi Pada PT.
17
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Dwi Ardika P dan Nuridin

Berdasarkan definisi diatas untuk tujuan lain. Perusahaan harus


disimpulkan bahwa keputusan pembelian memusatkan perhatiannya kepada orang-
adalah tindakan yang dilakukan konsumen orang yang bermint membeli mobil serta
untuk melakukan pembelian sebuah alternatif lain yang mereka pertimbangkan.
produk. Oleh karena itu, pengambilan 2) Pilihan Merek; Konsumen dapat
keputusan pembelian konsumen mengambil keputusan untuk membeli
merupakan suatu proses pemilihan salah mobil dengan merek yang sudah
satu dari beberapa alternatif penyelesaian dipilihnya. Keputusan tersebut menyangkut
masalah dengan tindak lanjut yang nyata. kualitas, tipe, dan merek yang sudah
Setelah itu konsumen dapat melakukan dikenal. Perusahaan harus melakukan suatu
evaluasi pilihan dan kemudian dapat riset pemasaran untuk mengetahui
menentukan sikap yang akan diambil kesukaan konsumen tentang merek mobil
selanjutnya. yang menjadi pilihannya. 3) Pilihan
Pemasok; Konsumen harus mengetahui
Peran Konsumen Dalam Keputusan tentang pemasok yang memproduksi mobil
Pembelian tersebut. Keputusan membeli mobil
Menurut Swastha dan Handoko tersebut tentunya konsumen sudah
(2011) berpendapat bahwa lima peran mengetahui pemasok dari mobil yang
individu dalam sebuah keputusan membeli, dibelinya. Dalam hal ini perusahaan harus
yaitu: 1) “Pengambilan inisiatif (initiator): menjaga kredibilitas yang sudah diyakini
individu yang mempunyai inisiatif oleh konsumen. 4) Penentuan Saat
pembelian barang tertentu atau yang Pembelian; Konsumen dapat mengambil
mempunyai kebutuhan atau keinginan keputusan tentang kapan ia harus
tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukan pembelian. Masalah ini akan
melakukan sendiri. 2) Orang yang menyangkut tersedianya uang untuk
mempengaruhi (influencer): individu yang membeli mobil. Oleh karena itu perusahaan
mempengaruhi keputusan untuk membeli harus mengetahui faktor yang
baik secara sengaja maupun tidak sengaja. mempengaruhi keputusan konsumen dalam
3) Pembuat keputusan (decider): individu menentukan waktu pembelian. Dengan
yang memutuskan apakah akan membeli demikian perusahaan dapat mengatur
atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana waktu produksi dan kegiatan
membelinya, kapan dan dimana pemasarannya”.
membelinya. 4) Pembeli (buyer): individu
yang melakukan pembelian yang Pengertian Citra (Image)
sebenarnya. 5) Pemakai (user): individu Image (Citra) adalah persepsi
yang menikmati atau memakai produk atau masyarakat terhadap perusahaan atau
jasa yang dibeli”. produknya. Image dipengaruhi oleh banyak
faktor yang di luar kontrol perusahaan.
Indikator Keputusan Pembelian Citra yang efektif melakukan tiga hal :
Keputusan pembelian seperti yang 1) Memanfaatkan karakter produk.
disampaikan oleh Kotler (2009) dapat 2) Menyampaikan karakter itu dengan cara
diukur dengan indikator sebagai berikut : yang berbeda sehingga tidak dikacaukan
1) “Pilihan Produk; Konsumen dapat dengan karakter pesaing. 3) Memberikan
mengambil keputusan untuk membeli kekuatan emosional yang lebih dari
sebuah produk, dalam hal ini adalah sekedar citra mental.
produk mobil atau menggunakan uangnya
18
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Dwi Ardika P dan Nuridin

“Citra merupakan seperangkat lainnya adalah bahwa merek yang sukses


keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki dapat menjadi penghambat bagi pesaing
oleh seseorang terhadap suatu objek”. yang ingin memperkenalkan merek yang
(Kotler, 2009). Mengembangkan citra yang sama. Menurut Keller dalam Tjiptono
kuat membutuhkan kreatifitas dan kerja (2012), “Merek adalah produk yang
keras. Citra tidak dapat ditanamkan dalam mampu memberikan dimensi tambahan
pikiran manusia dalam semalam atau yang secara unik membedakannya dari
disebarkan melalui media masa. produk-produk lain yang dirancang untuk
Sebaliknya, citra itu harus disampaikan memuaskan kebutuhan serupa”. Perbedaan
melalui tiap sarana komunikasi yang tersebut bisa bersifat rasional dan tangible
tersedia dan disebarkan secara terus- (terkait dengan kinerja produk dari merek
menerus. Untuk berhasil memperoleh dan bersangkutan) maupun simbolik, emosional
mempertahankan konsumenmya maka dan intangible (berkenaan dengan
perusahaan harus berusaha semaksimal representasi merek).
mungkin untuk menampilkan produk Dimensi kedua dari pengetahuan
dengan memiliki citra merek (brand tentang merek yang berdasarkan konsumen
image) yang positif di mata konsumen. (consumer-based brand knowledge) adalah
Dengan menampilkan produk yang citra dari sebuah merek. Citra merek dapat
memiliki citra merek yang positif dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang
mempertinggi kepercayaan konsumen muncul dalam benak konsumen ketika
terhadap produknya dan mendorong mengingat suatu merek tertentu. Asosiasi
konsumen semakin lama akan menjadi tersebut secara sederhana dapat muncul
konsumen yang loyal terhadap produknya dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu
tersebut. yang dikaitkan dengan suatu merek, sama
halnya ketika kita berpikir tentang orang
Pengertian Merek lain. Asosiasi ini dapat dikonseptualisasi
“Merek merupakan salah satu faktor berdasarkan jenis, dukungan, kekuatan, dan
penting dalam kegiatan pemasaran karena keunikan. Jenis asosiasi merek meliputi
kegiatan memperkenalkan dan atribut, manfaat dan sikap. Atribut terdiri
menawarkan produk dan jasa tidak terlepas dari atribut yang berhubungan dengan
dari merek yang dapat diandalkan”. Hal ini produk misalnya desain, warna, ukuran dan
berarti bahwa merek tidak berdiri sendiri. atribut yang tidak berhubungan dengan
Merek harus sesuai dengan komponen produk, misalnya harga, pemakai dan citra
proses pemasaran lainya (Surachman, penggunaan.
2008). Selain itu, pengertian merek bukan
sekedar sesuatu yang dapat menampilkan Pengertian Citra Merek
nilai fungsionalnya, melainkan juga dapat Citra merek dapat didefinisikan
memberikan nilai tertentu dalam lubuk hati sebagai suatu persepsi yang muncul di
atau benak konsumen. benak konsumen ketika mengingat suatu
Merek mempunyai beberapa peran merek dari produk tertentu.
bagi perusahaan yang memasarkannya. Menurut American Marketing
Peran ekonomi yang penting adalah Association dalam Kotler dan Keller
memungkinkan perusahaan untuk (2009) mendefinisikan “merek sebagai
mencapai skala ekonomi dengan nama, istilah, tanda, simbol, atau
memproduksi merek tersebut secara rancangan, atau kombinasinya, yang
massal. Peran ekonomi tidak ternilai dimaksudkan untuk mengidentifikasikan
19
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Dwi Ardika P dan Nuridin

barang atau jasa dari salah satu penjual konsumen seperti National, Toshiba.
atau kelompok penjual dan 4) Merek harus menggambarkan kualitas,
mendiferesiasikan dari barang atau jasa prestise, produk dan sebagainya. 5) Bisa
pesaing”. diadaptasi oleh produk-produk baru yang
Sedangkan pendapat Ginting (2011) mungkin ditambahkan di lini produk.
mendefinisikan merek adalah “suatu nama, 6) Merek harus dapat didaftarkan dan
istilah, tanda, simbol, desain atau mempunyai perlindungan hukum.
kombinasi daripadanya untuk menandai
produk atau jasa dari satu penjual atau Pengertian Kualitas Produk
kelompok penjual dan untuk Penting artinya untuk sebuah
membedakannya dari pesaing”. perusahaan untuk menjaga kualitas dari
Berdasarkan definisi di atas, dapat produk yang dibuatnya, karena dengan
disimpulkan bahwa citra merek merupakan selalu menjaga kualitas produk akan dapat
nama, istilah, simbol, tanda, dan desain menimbulkan rasa loyalitas dari seorang
yang digunakan oleh perusahaan untuk konsumen. Yang dimana efek nya adalah
membedakan produk dengan para pesaing. konsumen tersebut akan terus membeli
produk tersebut karena kualitasnya yang
Makna dan Tipe Merek selalu terjaga.
Menurut Rahman (2010) Menurut Kotler dan Amstrong (2015)
menjelaskan dalam suatu merek memiliki 6 kualitas adalah “karakteristik dari produk
(enam) tingkatan pengertian, sebagai dalam kemampuan untuk memenuhi
berikut: 1) Atribut; Merek mengingatkan kebutuhan-kebutuhan yang telah
pada atribut tertentu dari sebuah produk, ditentukan dan bersifat laten”. Kualitas
baik dari program purna jualnya, dalam pandangan konsumen adalah hal
pelayanan, maupun kelebihannya dan yang mempunyai ruang lingkup tersendiri
perusahaan menggunakan atribut tersebut yang berbeda dengan kualitas dalam
sebagai materi iklan mereka. 2) Manfaat; pandangan produsen saat mengeluarkan
Pelanggan tentu tidak membeli sebatas suatu produk yang biasa dikenal kualitas
atribut dari suatu produk melainkan sebenarnya.
manfaatnya. 3) Nilai; Merek mewakili nilai Menurut Kotler and Amstrong (2015)
dari produknya. Jam tangan merek Rolex, arti dari kualitas produk adalah “the ability
misalnya yang memberikan nilai tinggi of a product to perform its functions, it
bagi penggunanya. 4) Budaya; Merek includes the product’s overall durability,
mewakili budaya tertentu. 5) Kepribadian; reliability, precision, ease of operation and
Merek layaknya seseorang yang repair, and other valued attributes” yang
merefleksikan sebuah kepribadian tertentu. artinya kemampuan sebuah produk dalam
6) Pemakai; Merek menunjukkan jenis memperagakan fungsinya, hal itu termasuk
konsumen yang membeli atau keseluruhan durabilitas, reliabilitas,
menggunakan suatu produk tersebut. ketepatan, kemudahan pengoperasian dan
reparasi produk juga atribut produk
Karakteristik Merek lainnya.
Menurut Sunyoto (2012), beberapa Berdasarkan penjelasan diatas, maka
karakteristik suatu merek yang baik, yaitu: dapat disimpulkan bahwa kualitas produk
1) Mudah dibaca, diucapkan dan diingat. adalah keseluruhan barang dan jasa yang
2) Singkat dan sederhana. 3) Mempunyai berkaitan dengan keinginan konsumen
ciri khas tersendiri dan disenangi oleh yang secara keunggulan produk sudah
20
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Dwi Ardika P dan Nuridin

layak diperjualkan sesuai harapan dari Umumnya barang konsumsi dapat


pelanggan. diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu
: a). Barang kebutuhan sehari-hari
Tingkatan Produk Convience Goods) adalah barang-barang
Berdasarkan definisi diatas produk yang biasanya sering dibeli konsumen
dapat dikatakan sebagai fokus inti dari (memiliki frekuensi pembelian tinggi),
semua bisnis. Produk adalah apa yang dibutuhkan dalam waktu segera, dan
dilakukan perusahaan, mulai dari memerlukan waktu yang minim dalam
mendesain, mengadakan sisstem produksi pembandingan dan pembeliannya.
dan operasi, menciptakan program b) Barang belanjaan (Shopping Goods)
pemasaran, sistem distribusi, iklan dan adalah barang-barang yang
mengarahkan tenaga penjual untuk menjual karakteristiknya dibandingkan dengan
produk tersebut. berbagai alternatif yang tersedia oleh
Menurut Kotler dan Amstrong (2015) konsumen berdasarkan kesesuaian,
dalam merencanakan penawaran suatu kualitas, harga, dan daya dalam proses
produk, pemasar harus memahami lima pemilihan dan pembeliannya. c). Barang
tingkat produk, yaitu : 1) “Produk Utama khusus (Speciality Goods) adalah barang-
(Care Benefit), yaitu manfaat yang barang dengan karakteristik dan atau
sebenarnya dibutuhkan dan akan identifikasi yang unik, yang untuknya
dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap sekelompok pembeli yang cukup besar
produk. 2) Produk Generik (Basic bersedia senantiasa melakukan usaha
Produk), adalah produk dasar yang mampu khusus untuk pembeliannya. d). Barang
memenuhi fungsi pokok produk yang yang tidak dicari (Unsought Goods) adalah
paling dasar. 3) Produk Harapan (Expected barang-barang yang tidak diketahui
Product), adalah produk formal yang konsumen atau walau sudah diketahui
ditawarkan dengan berbagai atribut dan namun secara umum konsumen belum
kondisi secara normal (layak) diharapkan terpikir untuk membelinya. 2) Barang
dan disepakati untuk dibeli. 4) Produk Industri; Barang industri adalah barang-
Pelengkap (Augment Product), adalah barang yang dikonsumsi oleh industriawan
berbagai atribut produk yang dilengkapi (konsumen antara atau konsumen bisnis)
atau ditambahkan dengan berbagai manfaat untuk keperluan selain konsumsi langsung,
dan layanan, sehingga dapat memberikan yaitu : untuk diubah, diproduksi menjadi
tambahan kepuasan dan dapat dibedakan barang lain kemudian dijual kembali oleh
dengan produk pesaing. 5) Produk produsen, untuk dijual kembali oleh
Potensial (Potential Product), adalah pedagang tanpa dilakukan transformasi
segala macam tambahan dan perubahan fisik (proses produksi)”.
yang mungkin dikembangkan untuk suatu
produk dimasa mendatang”. Indikator Kualitas Produk
Ada (6) enam dimensi kualitas
Klasifikasi Kualitas Produk produk menurut Tjiptono (2012) seperti
Menurut Kotler dan Amstrong (2015) berikut ini: 1) “Kinerja (Performance);
klasifikasi produk dibagi menjadi dua Yaitu karakteristik operasi pokok dari
bagian, yaitu : 1) “Barang Konsumen; produk inti (Core Product) yang dibeli,
Barang konsumen yaitu barang yang misalnya kecepatan, konsumsi bahan
dikonsumsi untuk kepentingan konsumen bakar, jumlah penumpang yang dapat
akhir sendiri, bukan untuk tujuan bisnis. diangkut, kemudahan dan kenyamanan
21
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Dwi Ardika P dan Nuridin

dalam mengemudi dan sebagainya. determinasi. Uji hipotesis (Uji F).


2) Keistimewaan tambahan (Features);
Yaitu karakteristik sekunder atau HASIL PENELITIAN
pelengkap, misalnya kelengkapan interior
dan eksterior seperti Dash Board, AC, Uji Instrumen Data
Sound System, Door Lock System, Power Berdasarkan pembahasan
Steering, dan sebagainya. 2) Keandalan sebelumnya serta data yang diperoleh,
(Reliability); Yaitu kemungkinan kecil maka untuk dapat menentukan apakah
akan mengalami kerusakan atau gagal benar variabel citra merek dan kualitas
dipakai, misalnya mobil tidak sering produk dapat dijadikan pengukur terhadap
ngadat/ macet/rewel/rusak. 3) Kesesuaian keputusan pembelian mobil Mitsubishi
dengan spesifikasi (Conformance to pada PT. Krama Yudha Motors dan
Specifications); Yaitu sejauh mana Manufacturig, namun sebelum data diolah
karakteristik desain dan operasi memenuhi terlebih dahulu dilakukan pengujian
standar-standar yang telah ditetapkan terhadap variabel yang di gunakan yaitu
sebelumnya. Misalnya standar keamanan citra merek dan kualitas produk untuk
dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda mengetahui apakah data tersebut akurat
untuk truk tentunya harus lebih besar dan dapat dipercaya. Untuk lebih jelasnya
daripada mobil sedan. 4) Daya tahan maka dibawah ini dapat kita lihat hasil dari
(Durability); Berkaitan dengan berapa lama survey, sebagai berikut:
produk tersebut dapat terus digunakan.
Dimensi ini mencakup umur teknis Uji Validitas
maupun umur ekonomis penggunaan Penguji validitas ini dilakukan untuk
mobil. 5) Estetika (Asthethic); Yaitu daya menguji apakah tiap-tiap butir pernyataan
tarik produk terhadap panca indera. telah mewakili indikator yang akan
Misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, diselidiki. Uji validitas dilakukan dengan
model atau desain yang artistik, warna, dan melihat korelasi anatar skor masing-masing
sebagainya. item pernyataan dengan skor total.
Berdasarkan dimensi – dimensi Dari hasil perhitungan korelasi skor
diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu tiap butir pernyataan citra merek, kualitas
dimensi kualitas merupakan syarat agar produk dan keputusan pembelian dari 60
suatu produk memungkinkan untuk bisa responden dengan jumlah pernyataan
memuaskan pelanggan sesuai harapan. masing-masing variabel 8 pernyataan
dengan total skor setiap responden
METODE PENELITIAN diperoleh hasil disajikan dalam tabel
sebagai berikut:
Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian deskriptif dan
kuantitatif dengan jumlah sampel 60
responden Kota Bekasi. Data dikumpulkan
dengan menggunakan metode kuesioner,
uji instrumen data, dan analisis data yang
digunakan adalah analisis regresi linier
berganda, korelasi ganda dan koefisien

22
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Dwi Ardika P dan Nuridin

Tabel 2. Hasil Uji Validitas


R hitung
R
Pernyataan Citra Kualitas Keputusan Kesimpulan
kritis
Merek Produk Pembelian
Instrumen No. 1 0,454 0,531 0,503 0,300 Valid
Instrumen No. 2 0,560 0,520 0,501 0,300 Valid
Instrumen No. 3 0,587 0,530 0,578 0,300 Valid
Instrumen No. 4 0,555 0,519 0,517 0,300 Valid
Instrumen No. 5 0,513 0,545 0,486 0,300 Valid
Instrumen No. 6 0,483 0,491 0,555 0,300 Valid
Instrumen No. 7 0,484 0,528 0,500 0,300 Valid
Instrumen No. 8 0,493 0,519 0,556 0,300 Valid
Sumber: data diolah tahun 2017
Berdasarkan Tabel di atas, dapat pengukurannya dapat diandalkan dan
dilihat bahwa dari 8 butir pernyataan dari konsisten. Pada Tabel Hasil pengujian
variabel citra merek, kualitas produk dan berikut diketahui bahwa semua variabel
keputusan pembelian hasilnya adalah valid. mempunyai alpha di atas 0.60 yang berarti
bahwa semua variabel dalam penelitian ini
Uji Reliabiltas dapat diandalkan.
Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas
untuk mengetahui sejauh mana hasil
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach Nilai kritis
Variabel Keterangan
Alpha (α) = 5%
Citra Merek 0.601 0.600 Reliabel
Kualitas Produk 0.610 0.600 Reliabel
Keputusan Pembelian 0.616 0.600 Reliabel
Sumber: diolah tahun 2017
Berdasarkan angka-angka reliabilitas membentuk ukuran yang reliabel dari
cronbach alpha tersebut tampak bahwa masing-masing dimensi.
seluruh pernyataan yang ada membentuk
ukuran yang reliabel citra merek, kualitas Analisis Hasil Penelitian
produk dan keputusan pembelian

Tabel 4. Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Pembelian Mobil Mitsubishi pada PT. Krama Yudha Motors dan Manufacturing

Parameter
Hubungan
Mult. R Kons
Variabel Coef. B Sig α
R Square tanta
Citra Merek. 0.517
0.867 0.751 0.665 0.000 5%
Kualitas Produk 0.416
Pengujian Signifikan
F hitung > F Tabel = 85.955 > 3.159
Keterangan: Variabel Keputusan Pembelian
Sumber: data diolah

23
Dari hasil Tabel di atas, model akan meningkat sebesar 0, 145. 6) Kedua
summary nilai R = 0,867 dan R Square = variabel tersebut bertanda positif
0,751 sedangkan berdasarkan hasil menunjukkan adanya hubungan signifikan
perhitungan koefisien regresi secara dari variabel citra merek dan kualitas
simultan diperoleh persamaan regresi yaitu produk terhadap keputusan pembelian
sebesar Ŷ = 0,665 + 0,517 (X1) + 0,416 mobil Mitsubishi pada PT. Krama Yudha
(X2). Dari persamaan regresi berganda Motors dan Manufacturing. 7) Pengujian
(bersama-sama) dapat dilihat arah hubungan secara simultan citra merek dan
hubungan yang dihasilkan dari variabel kualitas produk terhadap keputusan
bebas terhadap variabel terikatnya, dengan pembelian mobil Mitsubishi signifikan atau
asumsi variabel lain konstan yaitu: 1) Besar tidak, dilakukan pengujian F hitung
hubungan secara simultan antar citra merek dibandingkan F tabel atau dengan tingkat
dan kualitas produk terhadap keputusan Signifikansi F = 0.000 untuk α = 0.05.
pembelian mobil Mitsubishi pada PT. Berdasarkan perhitungan tersebut di atas
Krama Yudha Motors dan Manufacturing dapat dinyatakan bahwa Nilai F hitung =
0,867, artinya hubungan secara simultan 85,955 lebih besar dibandingkan dengan F
antar kedua variabel signifikan pada tabel 3,159; (dk = n – k – 1; 60 – 2 – 1 =
tingkat hubungan yang sangat kuat. 2) 57, uji 2 pihak, alpha 5%), atau tingkat
Angka R square sebesar 0,751 atau 75,1%. signifikan = 0.000 jauh lebih kecil dari
Angka ini berarti bahwa sebesar 75,1% 0.05, maka dapat diartikan terdapat
keputusan pembelian mobil Mitsubishi pengaruh secara signifikan kompetensi dan
pada PT. Krama Yudha Motors dan disiplin kerja terhadap keputusan
Manufacturing yang terjadi dapat pembelian mobil Mitsubishi pada PT.
dijelaskan dengan menggunakan variabel Krama Yudha Motors dan Manufacturing.
citra merek dan kualitas produk, sedangkan Berdasarkan penjelasan di atas
sisanya yaitu 24,9% dapat dijelaskan oleh menunjukkan bahwa citra merek dan
faktor-faktor penyebab lainnya. 3) kualitas produk mempunyai pengaruh yang
Konstanta sebesar 0,665 mempunyai arti : positif dan signifikan terhadap keputusan
jika tidak ada (penambahan) citra merek pembelian mobil Mitsubishi pada PT.
dan kualitas produk, maka keputusan Krama Yudha Motors dan Manufacturing,
pembelian mobil Mitsubishi pada PT. dan citra merek mempunyai pengaruh yang
Krama Yudha Motors dan Manufacturing lebih besar daripada variabel lain yaitu
sebesar 0,665. Dengan kata lain, kinerja kualitas produk dalam mempengaruhi
pegawai akan sebesar 1,906 saat nilai keputusan pembelian mobil Mitsubishi
variabel citra merek dan kualitas produk pada PT. Krama Yudha Motors dan
sama dengan nol (0). 4) Koefisien regresi Manufacturing, hal ini menunjukkan
citra merek sebesar 0,517 mempunyai arti bahwa citra merek merupakan faktor yang
bahwa setiap penambahan 1 kali citra sangat menentukan untuk meningkatkan
merek atau penambahan per 1 satuan, maka keputusan pembelian mobil Mitsubishi
keputusan pembelian mobil Mitsubishi pada PT. Krama Yudha Motors dan
akan meningkat sebesar 0,517. 5) Manufacturing.
Koefisien regresi kualitas produk sebesar
0,416 mempunyai arti bahwa setiap Pembahasan
penambahan 1 kali kualitas produk atau Dari hasil penelitian menunjukan
penambahan per 1 satuan, maka maka bahwa adanya peningkatan citra merek
keputusan pembelian mobil Mitsubishi diduga akan meningkatkan keputusan
24
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Dwi Ardika P dan Nuridin

pembelian mobil Mitusbishi pada PT. Mitsubishi pada PT. Krama Yudha Motors
Krama Yudha Motors dan Manufacturing. dan Manufacturing pada tingkat signifikan
Hal ini dikarenakan pernyataan bahwa  = 0,05 (5%); artinya peningkatan citra
Pertama kali meluncurkan produknya merek dan kualitas produk sangat
selalu menawarkan harga terjangkau dan berpengaruh terhadap keputusan
kualitas terjamin, sudah teruji karena aman pembelian mobil Mitsubishi. Besarnya
saat digunakan, ukuran mobil sesuai pengaruh variabel citra merek dan kualitas
dengan kebutuhan keluarga dan praktis produk adalah sebesar 75.1 % (R Square
untuk berpergian, daya tahan kuat untuk atau koefisien diterminasi). 2) Terdapat
digunakan jarak jauh, perubahan desain hubungan yang signifikan antara citra
selalu menarik pembeli, banyak pilihan merek dengan keputusan pembelian mobil
warna yang cocok sesuai selera, harga Mitsubishi pada PT. Krama Yudha Motors
relatif terjangkau semua golongan dan Manufacturing pada tingkat signifikan
masyarakat, dapat diperuntukan di lokasi  = 0,05 (5%), artinya citra merek
apa saja sesuai dengan tipenya. memberikan pengaruh terhadap keputusan
Dari hasil penelitian menyatakan pembelian mobil Mitsubishi. Besarnya
bahwa adanya peningkatan kuyalitas pengaruh variabel citra merek adalah
produk diduga akan meningkatkan sebesar 68.0 % (R Square atau koefisien
keputusan pembelian mobil Mitusbishi diterminasi). 3) Terdapat hubungan yang
pada PT. Krama Yudha Motors dan signifikan antara harga dengan keputusan
Manufacturing. Hal ini dikarenakan pembelian mobil Mitsubishi pada PT.
pernyataan bahwa keamanan dalam Krama Yudha Motors dan Manufacturing
mengemudi dapat diandalkan, penggunaan pada tingkat signifikan  = 0,05 (5%),
bahan bakarnya irit, kelengkapan interior artinya kualitas produk memberikan
dan eksterior lebih menarik, kemungkinan pengaruh terhadap keputusan pembelian
kecil mengalamai kegagalan, sesuai dengan mobil Mitsubishi. Besarnya pengaruh
standar yang sudah ditetapkan sebelumnya, variabel kualitas produk adalah sebesar
dapat bertahan terus sesuai dimensi umur 72.2 % (R Square atau koefisien
teknis dan ekonomisnya, bentuk fisiknya diterminasi).
menarik perhatian pengguna, model
mobilnya yang artistik menjadi perhatian Saran
tersendiri. Berdasarkan kesimpulan di atas
maka dalam memelihara dan
KESIMPULAN DAN SARAN meningkatkan keputusan pembelian mobil
Mitsubishi pada PT. Krama Yudha Motors
Kesimpulan dan Manufacturing disarankan sebagai
Dari hasil perhitungan, analisis dan berikut : 1) Citra Merek merupakan kesan
pembahasan mengenai citra merek dan pertama kali pelanggan mau menggunakan
kualitas produk terhadap keputusan produk mobil tersebut, Mitsubishi
pembelian mobil Mitsubishi pada PT. masyarakat Indonesia sudah tidak asing
Krama Yudha Motors dan Manufacturing, lagi, oleh karena itu merek yang sudah ada
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: tetap harus dijaga jangan sampai kalah
1) Terdapat hubungan yang signifikan oleh para pesaing. PT. Krama Yudha
antara citra merek dan kualitas produk Motors dan Manufacturing mempunyai
terhadap keputusan pembelian mobil kemampuan untuk hal ini. 2) Kualitas

25
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Dwi Ardika P dan Nuridin

produk tersebut sudah cukup dikenal, yang Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis
menjadi perhatian adalah bagaimana Multivariate: Dengan Program IBM
perusahaan dapat memberikan layanan SPSS 23, Edisi 8. Semarang. Badan
yang baik terhadap para penggunanya. Penerbit Universitas Diponegoro.
Produk-produknya terus dikembangkan Ginting, Nembah F. Hartimbul. 2011.
untuk tetap dapat bersaing dengan produk Manajemen Pemasaran. Bandung.
sejenis. 3) Dilihat dari hasil bahwa citra Penerbit CV. Yrama Widya.
merek dan kualitas produk dapat Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2002.
mempengaruhi keputusan pembelian, Marketing: An Introduction, 6th
maka perusahaan mengembangkan dan Edition. New Jersey: Prentice-Hall.
penentuan kebijakan dimasa yang akan Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2015.
datang adalah memberikan informasi yang Principles of Marketing, 16th Edition.
penting tentang produk tersebut dan layani New Jersey: Pearson Education, Inc.
pengguna sebaik mungkin. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.
2009. Marketing Management, 13th
DAFTAR PUSTAKA Edition. New Jersey: Prentice-Hall.
Mustikarillah, Rizki Nurafdal. 2011.
Andreani, Fransisca; Tan Lucy Taniaji and “Pengaruh Brand Image Terhadap
Ruth Natalia Made Puspitasari. 2012. Pengambilan Keputusan Pembelian
“The Impact of Brand Image, Mobil Toyota Rush Pada PT. Hadji
Customer Loyalty with Customer Kalla Di Makassar.” Skripsi. Fakultas
Satisfaction as A Mediator in Ekonomi Jurusan Manajemen
Mcdonald’s.” Jurnal Manajemen dan Universitas Hasanuddin.
Kewirausahaan, Vol.14, No. 1, Hal. Rahman, Abdul. 2010. Panduan
63−70. Pelaksanaan Administrasi
Arslan, Muhammad dan Rashid Zaman. Perpajakan untuk Karyawan, Pelaku
2014. “Impact of Brand Image and Bisnis dan Perusahaan. Bandung.
Service Quality on Consumer Penerbit Nuansa Cendekia.
Purchase Intentions. A Study of Riduwan & Sunarto. 2011. Pengantar
Retail Stores in Pakistan.” Research Statistika untuk Penelitian :
on Humanities and Social Sciences, Pendidikan, Sosial, Komunikasi,
Vol. 4, No. 22, pp. 98-107. Ekonomi dan Bisnis. Bandung.
Dewi, Ike Janita. 2005. Perspektif Baru Penerbit Alfabeta.
Dalam Strategi Branding, Bisnis dan Schiffman, Leon G. dan Leslie Lazar
Karir : Unilever, Starbucks, Coca- Kanuk. 2009. Consumer Behavior,
Cola, Kodak, British Airways, 10th Edition. New Jersey: Pearson
General Electric. Jakarta. Penerbit Education, Inc.
Amara Books. Sugiyono. 2016. Statikstika Untuk
Drummond, Helga. 2003. “Did Nick Penelitian. Bandung. Penerbit
Leeson Have an Accomplice? The Alfabeta.
Role of Information Technology in Sunyoto, Danang. 2012. Dasar-dasar
The Collapse of Barings Bank.” Manajemen Pemasaran : Konsep,
Journal of Information Technology, Strategi, dan Kasus, Cetakan
Volume 18, Issue 2, pp. 93-101. Pertama. Yogyakarta. Penerbit CAPS
(Center for Academic Publishing
Service).
26
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Dwi Ardika P dan Nuridin

Surachman S. A. 2008. Dasar-Dasar


Manajemen Merek : Alat Pemasaran
untuk Memenangkan Persaingan.
Malang. Penerbit Bayumedia.
Swastha, Basu dan T. Hani Handoko. 2011.
Manajemen Pemasaran : Analisis
Perilaku Konsumen, Edisi Pertama.
Yogyakarta. Penerbit BPFE
Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra.
2012. Pemasaran Strategik, Edisi 2.
Yogyakarta. Penerbit Andy Offset.
Walley, Keith; Paul Custance; Sam Taylor;
Adam Lindgreen; and Martin
Hingley. 2007. “The Importance of
Brand In The Industrial Purchase
Decision: A Case Study of United
Kingdom Tractor Market.” Journal
of Business and Industrial Marketing,
Vol. 22, No. 6, pp. 383-393.
Yu, Chih-Ching; Pei-Jou Lin and Chun-
Shuo Chen. 2013. “How Brand
Image, Country Of Origin, And Self-
Congruity Influence Internet Users
Purchase Intention.” Social Behavior
And Personality: an International
Journal, National Taipei University.
Volume 41, Number 4, pp: 599-614.

27

Anda mungkin juga menyukai