TUGAS KE I
OLEH :
FIDYAH MUHDAR
DIBI20055
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fermentasi adalah suatu proses yang melibatkan aktivitas
mikroorganisme, untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Produk
fermentasi tradisional yang telah banyak dikenal diantaranya adalah tape, tempe,
dadih, yoghurt dan lain-lain.
Fermentasi memberikan efek yang menguntungkan, diantaranya
mengawetkan, menghilangkan bau yang tidak diinginkan, meningkatkan daya
cerna dan meningkatkan flavor. Aneka produk olahan susu fermentasi, saat ini
popular sebagai pangan fungsional yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh
manusia. Pangan probiotik merupakan pangan (makanan/minuman) yang
mengandung sejumlah bakteri hidup yang memberikan efek yang
menguntungkan bagi kesehatan.
Tempe kedelai merupakan salah satu makanan yang populer di
Indonesia. Selain murah harganya dan enak rasanya, kandungan protein di
dalam tempe cukup tinggi dan banyak mengandung asam ammolisin.
Roti merupakan makanan yang berbahan dasar tepung terigu yang
difermentasi dengan khamir Saccharomyces cereviceae. Berdasarkan proses
pemasakannya, roti terbagi menjadi tiga macam, yaitu roti kukus, roti goreng
dan roti yang dipanggang. Roti mempunyai struktur yang berongga dan
bertekstur empuk dan elastis. Berdasarkan jenis adonannya, roti terbagi menjadi
tiga jenis, yaitu roti manis, roti tawar dan soft rolls.
Nata merupakan salah satu produk makanan organik yang memiliki
kandungan serat tinggi melalui fermentasi air kelapa oleh Acetobacter xylinum.
Nata memiliki kandungan selulosa yang tinggi, tidak mengandung kolesterol,
dan rendah lemak sehingga produk nata tergolong dalam dietary fiber.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan bagaimana proses fermentasi asinya dari bahan baku menjadi
prosuk akhir ?
2. Jelaskan bagaimana proses fermentasi asinya dari bahan baku menjadi
prosuk akhir ?
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tempe kedelai merupakan salah satu makanan yang populer di
Indonesia. Selain murah harganya dan enak rasanya, kandungan protein di
dalam tempe cukup tinggi dan banyak mengandung asam ammolisin.
Roti merupakan makanan yang berbahan dasar tepung terigu yang
difermentasi dengan khamir Saccharomyces cereviceae. Berdasarkan proses
pemasakannya, roti terbagi menjadi tiga macam, yaitu roti kukus, roti goreng
dan roti yang dipanggang.
Nata merupakan salah satu produk makanan organik yang memiliki
kandungan serat tinggi melalui fermentasi air kelapa oleh Acetobacter xylinum.
Nata memiliki kandungan selulosa yang tinggi, tidak mengandung kolesterol,
dan rendah lemak sehingga produk nata tergolong dalam dietary fiber.
B. Saran
Saya harap dari teori singkat ini dapat menambah wawasan para
pembaca mengenai respon tubuh terhadap agen menular.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat. 2020. Identifikasi Molekul Bakteri Asam Laktat Dari Roti Berdasarkan
Seku Gen RNA. A Scientific Journal Vol37, No2 Mei.
Putri. 2021. Pengaruh Mikroorganisme, Bahan Baku, Dan Waktu Inkubasi Pada
Karakter Nata: Review. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian 14 Februari.
Rahmani. 2020. Proses Pembuatan Tempe Home Industry Berbahan Dasar Kedelai
(Glycine max (L.) Merr) Dan Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) Di
Candiwesi, Salatiga. Universitas Islam Negeri Walisongo : Semarang
Sitiari. 2016. Substitusi Gula Sukrosa Dengan Gula Fruktosa Pada Proses
Pembuatan Roti Terhadap Sifat Sensori Dan Nilai Kalori Roti. Universitas
Diponegoro : Semarang.
Lusi. 2017. Pengaruh Dosis Gula Dan Penambahan Ekstrak Teh Hitam Terhadap
Fermentasi Dan Produksi Nata De Coco. Universitas Andalas Limau
Manis : Padang