Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mekanisme kerja obat lainnya adalah berikatan dengan reseptor karena

sebagian besar obat berikatan dengan suatu reseptor. Suatu reseptor dapat

berinteraksi dengan suatu ligan, antara lain: hormone-hormon endogen dan

neurotransmitter, atau agen-agen pengatur lainnya. Pada umumnya obat atau

ligan dapat bertindak sebagai agonis atau antagonis. Agonis merupakan analog

hormone endogen dan neurotransmitter, artinya agonis menimbulkan suatu efek

biologis, meskipun efek yang ditimbulkannya bias bersifat menstimulasi atau

menghambat (Rollando. 2017)

Agonis yang berbeda mengaktifkan reseptor dengan tingkat efektivitas

yang berbeda pula. Agonis yang menyebabkan atau menstabilkan proses

konformasi yang kurang produktif disebut agonis parsial. Sebaliknya, obat-

obatan antagonis adalah agen-agen yang menghambat efek-efek yang

diperantarai oleh reseptor setelah dipicu oleh hormone, neurotransmitter, atau

obat-obat agonis melalui persaingan untuk mendapatkan reseptor (Ahmad.

2014).

Obat-obat antagonis adalah penghambat kompetitif bagi agonis dalam

mendapatkan reseptor. Namun, baru-baru ini, agen-agen antagonis ditemukan

memiliki aktivitas intrinsic negative, atau bertindak bertolak-belakang dengan


agonis dan menurunkan aktivitas reseptor “basal” (tidak tergantung agonis atau

constitutive).Sebagian antagonis menjadi perantara efek melalui interaksi

dengan lokasi alosterik lain, bukan di tempat berikatannya suatu agonis aslinya

(lokasiortosterik) (Rollando. 2017)

B. Rumusan Masalah

1. Mengetahui Pengertian Reseptor

2. Mengetahui Bagaimana Struktur Reseptor

3. Tipe ikatan Dalam Interaksi Obat Reseptor


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpula

Reseptor merupakan suatu molekul yang jelas dan spesifik terdapat

dalam organisme, tempat molekul obat (agonis) berinteraksi membentuk

suatu kompeks yang reversibel sehingga pada akhirnya sehingga

menimbulkan respon.

Adapun fungsi reseptor terlibat dalam komunikasi antar sel. Reseptor

menerima rangsang dengan berikatan dengan pembawa pesan pertama (first

messenger) yaitu agonis yang kemudian menyampaikan informasi yang

diterima kedalam sel dengan langsung menimbulkan efek seluler melalui

perubahan petmeabilitas membran, pembentukan pembawa pesan kedua atau

mempengaruhi transkripsi gen.

B. Saran

Pada penyusunan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh

karena itu, kritik dan saran dari para pembaca sangat diperlukan demi

kesempurnaan makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. 2014. Jurnal Farasih Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia. Universitas
Airlangga : Jakarta
Rollando,S.Farm.,M.Sc.,Apt. 2017. Pengantar Kimia Medisinal. Penerbit CV Seribu
Bintang : Malang

Anda mungkin juga menyukai