Anda di halaman 1dari 1

Levetiracetam mempengaruhi signaling Ca2+, yaitu molekul penghantar yang

berperan pada eksitabilitas saraf dan plastisitas sinaptik. Gangguan pada


mekanisme homeostasis Ca2+ menyebabkan meningkatnya Ca2+ intraseluler.
Peningkatan Ca2+ intraseluler ditemukan pada gangguan syaraf multipel termasuk
stroke, gangguan pergerakan, dan kejang. Selama status epileptikus, Ca2+ masuk
ke dalam saraf melalui reseptor NMDA (N-methyl-d-aspartate). Hal ini disebabkan
kebocoran menetap Ca2+ dari tempat penyimpanan intraseluler, sehingga terjadi
status epileptikus. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan memblokade
kebocoran Ca2+ dari retikulum endoplasma yang dimediasi oleh reseptor ryanodine,
dapat menurunkan kadar Ca2+ paska status epileptikus dan mencegah
terbentuknya serangan ulang pada saraf hipokampus. Levetiracetam dapat
menurunkan kadar Ca2+ intraneural dengan menghambat ryanodine dan reseptor
IP3 (inositol triphosphate). Levetiracetam juga dapat mencegah masuknya Ca2+
dengan memblokade saluran Ca2+ tipe L dan N pada saraf hipokampus tikus
percobaan epilepsi.

Mekanisme kerja asam valproat secara umum bisa dijelaskan sebagai berikut :
 Meningkatkan kadar GABA dengan cara meningkatkan aktivitas enzim
sintesis GABA (glutamic acid decarboxylase) dan menghambat enzim
degradatif GABA (GABA transaminase dan succinic semialdehyde
dehydrogenase).
 Mengurangi aktivitas ion Ca2+ dan memperpanjang pemulihan voltage-gated
Na+ channels. Akan tetapi peran asam valproat terhadap konduktansi kanal
K+ masih kontroversial.

McNamara JO. Pharmacotherapy of the Epilepsies dalam Goodman and Gilmans


The Pharmacological Basic of Therapeutics. ed Brunton LL, Lazo JS, Parker KL.
McGraw Hill. New York. 2006

Anda mungkin juga menyukai