Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI

TEORI BENTUK BADAN USAHA

Disusun Oleh :
Tasya Nabila
26219296
2EB14

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2021
BAB 7
1.1 Bentuk-bentuk Badan Usaha
Ada beberapa pengertian badan usaha, seperti diambil dari Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) yakni sekumpulan orang dan modal dengan aktivitas yang bergerak
pada bidang perdagangan atau dunia usaha (berupa perusahaan). Menurut Undang-
undang Ketentuan Umum Pajak Indonesia, yakni sekumpulan orang dan modal yang
satu kesatuan. Secara bersama-sama melakukan usaha dan tidak melakukan usaha.
Perkembangan manusia yang kompleks dan beragam menyebabkan beragamnya usaha
yang tumbuh di sekitarnya. Walaupun begitu, keberadaan usaha tersebut dapat menjadi
katalis bagi perekonomian negara. Bentuk usaha bermacam-macam, yaitu sebagai
berikut ini:
1. Berdasarkan Kepemilikan Modal
Untuk menjalankan sebuah kegiatan usaha tentu dibutuhkan modal. Sumber modal
ini bermacam-macam sehingga menciptakan bentuk lembaga yang berbeda pula,
maka dibedakan menjadi:
a. Milik Negara. Modal yang digunakan berasal dari kekayaan negara. Oleh
sebab itu, kekuasaan tertinggi terletak di tangan pemerintah atau negara.
Seluruh aktivitas harus melalui persetujuan pemerintah karena uang yang
dipakai adalah uang negara.
b. Milik Swasta. Kebalikan dari yang di atas, badan ini dibentuk atas
kepemilikan modal pribadi atau instansi swasta. Asalnya boleh dari dalam
negeri ataupun luar negeri, serta tujuannya mencari laba sebanyak-
banyaknya.
c. Milik Daerah. Ini mirip seperti badan yang modalnya dari negara, hanya
saja badan ini menggunakan dana pemerintah daerah. Dengan demikian,
meski kekuasaan tertinggi berada di pemerintahan, namun cukup sebatas
pemerintah daerah saja.
d. Campuran. Modal berasal dari pemerintah dan pihak swasta. Maka dalam
pengambilan keputusannya harus berdasarkan kesepakatan dua pihak
tersebut.

2. Berdasarkan Aktivitas Usaha


Ada banyak jenis aktivitas usaha yang bisa dilakukan untuk mendapatkan
keuntungan. Aktivitas-aktivitas tersebut adalah, sebagai berikut:
a. Agraris. Bidang usaha yang dijalani adalah pertanian. Salah satu bentuk
kegiatannya budidaya tumbuh-tumbuhan, hasil pertanian, dan apa pun yang
berhubungan dengan botani.
b. Industri. Ini adalah badan yang paling banyak dan mudah ditemui karena
mereka mengolah bahan mentah menjadi barang yang siap dikonsumsi atau
matang. Ada nilai tambah yang diberikan sehingga masyarakat tertarik
untuk mengkonsumsi sebanyak-banyaknya sehingga memberikan
keuntungan.
c. Ekstraktif. Mirip seperti di bidang agraris, hanya saja badan yang bergerak
di bidang ekstraktif mengolah bahan-bahan yang dihasilkan oleh alam,
seperti batu bara, minyak bumi, dan sebagainya.
d. Perdagangan. Kegiatannya adalah jual-beli barang tanpa mengubah bentuk
dan fungsi barang tersebut untuk mendapatkan keuntungan.
e. Jasa. Selain mendapatkan keuntungan, fokus kegiatan usaha ini adalah
kepuasan pelanggan dari pelayanan yang diberikan untuk memenuhi
kebutuhan mereka.

3. Berdasarkan Wilayah Modal


Ada dua jenis bentuk badan ini jika dilihat berdasarkan wilayah modal pertama kali
ditanamkan, yaitu:
a. Dalam Negeri. Modal yang berasal dari dalam negeri, maka badan ini
bergerak di bawah pengawasan pemerintah setempat dan masyarakat.
Segala urusan terkait penanaman modal, pengelolaan, hingga evaluasi
produksi, dilakukan di negara tersebut.
b. Asing. Badan yang seperti ini artinya modal berasal dari negara luar, namun
beroperasi di dalam negeri. Ada banyak badan serupa di Indonesia.
Keberadaannya menjadi pemasukan negara dari pihak asing.

1.2 Perseroan Terbatas


Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal,
didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
Pengertian PT sudah diatur dalam undang-undang. Jadi sebaiknya kita mengacu
pada sumber tersebut. Dan pengertian di atas adalah pengertian PT yang di ambil
dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007. Perseroan Terbatas adalah sebuah badan
usaha dimana saham yang ada didalamnya bisa diperjualbelikan dan dimiliki oleh lebih
dari satu orang. Atau dengan kata lain di dalam PT terdapat persekutuan saham atau
modal dimana nantinya masing-masing pemegang saham akan memiliki tanggung
jawab sebesar saham miliknya.
a. Perseroan Terbatas atau sering disebut dengan singkatan PT memiliki beberapa
jenis, yaitu seperti berikut ini.
1. Perseroan Terbatas (PT) Terbuka
Kalau Anda pernah melihat tulisan Tbk setelah nama sebuah PT atau
perusahaan itulah yang dimaksud dengan jenis terbuka. Tbk sendiri
merupakan singkatan dari terbuka dimana saham dari perusahaan atau PT
sifatnya go public yang bisa dibeli dan dimiliki sahamnya oleh publik pada
umumnya. Saham dari PT terbuka diperjualbelikan melalui Bursa Efek
Indonesia (BEI). Contoh : PT. Telkom Indonesia, Tbk
2. Perseroan Terbatas (PT) Tertutup
Kebalikan dari PT yang bentuknya terbuka atau Tbk maka jenis PT yang
tertutup ini tidak memperjualbelikan modal atau saham perusahaan kepada
publik. Biasanya saham hanya dimiliki oleh orang-orang di dalam lingkaran
dekat seperti keluarga dan kerabat saja. Contoh : Sinar Mas Grup, Salim Grup.
3. Perseroan Terbatas (PT) Kosong
Perseroan Terbatas atau PT kosong adalah sebuah perusahaan yang sudah
melengkapi semua syarat perijinan tetapi belum melakukan aktivitas
operasionalnya. Contoh : PT. Semen Kupang
b. Ciri – Ciri Perseroan Terbatas
 PT adalah badan usaha yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan atau
berorientasi pada perolehan profit / laba.
 PT merupakan badan usaha yang memiliki 2 fungsi yaitu komersial dan
ekonomi.
 Modal dari PT diperoleh dari obligasi dan saham.
 PT adalah badan usaha yang tidak mendapatkan bantuan dan fasilitas dari
pemerintah.
 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada PT merupakan pemegang
kekuasaan yang tertinggi dan segala hal menyangkut perusahaan ditentukan
melalui RUPS tersebut.
 Tanggung jawab para pemilik saham atau modal pada perusahaan adalah
sebesar saham yang dimilikinya.
 Para pemilik saham atau penanam modal akan mendapatkan laba atau
keuntungan dengan sistem deviden atau bagi hasil.
 Perusahaan berbentuk PT dipimpin oleh direksi.

c. Kekurangan dan Kelebihan PT


Perseroan Terbatas atau PT sendiri memang sebuah jenis badan usaha yang
mungkin paling mapan dibandingkan dengan CV ataupun Firma. Meskipun
begitu tetap saja badan usaha dalam bentuk PT memiliki kekurangan dan
kelebihan. Inilah beberapa kekurangan dan kelebihan dari PT.
1. Kekurangan PT
 Membutuhkan jumlah modal yang sangat besar dalam pendiriannya.
 Memerlukan proses yang cukup panjang dan lama dalam
pendiriannya jika dibandingkan dengan bentuk usaha lainnya.
 Badan usaha dalam bentuk PT akan kena pajak
 Para pemilik modal biasanya sering merasa perusahaan tidak
transparan dalam melaporkan keuntungan yang diperoleh
2. Kelebihan PT
 PT adalah badan hukum sehingga relatif aman meskipun terjadi
pergantian pemilik perusahaan.
 Perpindahan saham bisa dilakukan dengan cara yang relatif mudah.
 Usaha bisa diperluas dengan cara yang mudah karena cenderung
lebih mudah mendapatkan tambahan atau suntikan modal baru.
 Modal pada PT dikelola secara profesional sehingga pemakaiannya
akan lebih efektif serta efisien.
1.3 Koperasi
Pengertian koperasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 Pasal
1 ialah badan hukum yang didirikan dengan pemisahan kekayaan dari anggota sebagai
modal untuk menjalankan usaha sesuai prinsip dan nilai koperasi. Koperasi diketahui
memakai asas kekeluargaan dan didirikan berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945. Asas kekeluargaan mengartikan bahwa koperasi bertujuan mencapai
kesejahteraan bersama.
a. Jenis Koperasi
Berdasarkan fungsinya, koperasi dibedakan menjadi lima jenis.
 Koperasi serba usaha (KSU), yang menyediakan berbagai layanan
sekaligus, seperti jasa simpan pinjam dan menyediakan makanan pokok.
 Koperasi simpan pinjam, koperasi yang memberi pinjaman anggotanya.
Jadi, anggota dapat meminjam uang dengan mudah dan bunga yang rendah.
 Koperasi Jasa, yang menyediakan layanan jasa untuk anggotanya, jasa
asuransi misalnya
 Koperasi Produsen, yang menjual produk anggotanya. Misalnya koperasi
susu dari para peternak sapi perah.
 Koperasi Konsumen, yang menjual berbagai bahan kebutuhan pokok.
b. Prinsip Koperasi
Ingat, koperasi berbeda dari badan usaha lainnya. Dengan demikian, dalam
menjalankan koperasi, butuh menerapkan prinsip-prinsip tertentu. Prinsip koperasi
meliputi:
 Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela
 Pengawasan yang dilakukan secara demokrasi
 Anggota diharuskan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ekonomi.
 Memberi balas jasa sesuai modal yang disetorkan
 Bersifat independen dan otonom
 Melakukan pelatihan dan pendidikan untuk anggota atau masyarakat umum
 Senantiasa bergerak bersama untuk memperkuat koperasi.
Dengan demikian, koperasi akan memiliki manfaat yang besar untuk perekonomian
nasional.
c. Perihal Modal Koperasi
Tanpa modal, koperasi tidak dapat menjalankan usahanya. Dengan modal,
koperasi akan membeli berbagai produk untuk kesejahteraan anggota. Dalam
koperasi, modal diperoleh dari internal atau anggota dan dari eksternal atau bukan
anggota.
 Modal internal meliputi dana cadangan, simpanan sukarela, simpanan
wajib, dan simpanan pokok.
 Dana cadangan berdasarkan pengertian koperasi adalah bagian sisa hasil
usaha yang tetap disimpan.
 Simpanan sukarela merupakan simpanan yang besarnya tidak
ditentukan dan dapat diambil kapan pun.
 Simpanan wajib merupakan simpanan yang dibayar setiap bulan sesuai
besaran yang ditentukan. Simpanan ini tidak dapat diambil selama
menjadi anggota.
 pokok merupakan simpanan yang dibayar saat mendaftar sebagai
anggota sesuai besaran yang ditentukan.
 Simpanan eksternal yang meliputi hibah atau pemberian, pinjaman, dan
sumber-sumber lain yang sah.

d. Struktur Organisasi
Koperasi memiliki anggota yang menduduki jabatan tertentu dalam
menjalankan usaha. Jabatan-jabatan dalam koperasi meliputi rapat anggota sebagai
pemegang kekuasaan yang paling tinggi, pengurus yang menjalankan usaha
koperasi, pengawas yang bertugas mengawasi agar tidak terjadi hal-hal yang
merugikan, dan pengelola yang mengurus koperasi secara umum.
Seringkali, koperasi juga bergabung dengan koperasi yang lain untuk
kepentingan bersama. Kemudian, ketika sebuah koperasi memiliki jumlah anggota
lebih dari 20 orang, maka koperasi tersebut disebut sebagai koperasi primer. Lalu,
gabungan-gabungan koperasi dapat membentuk koperasi pusat, koperasi gabungan,
hingga koperasi induk di tingkat nasional.
Demikian penjelasan lengkap perihal koperasi. Setelah mengetahui mengenai
pengertian, jenis, prinsip, modal, dan struktur koperasi, tidak ada salahnya mencoba
untuk menjadi anggota. Dengan demikian, kamu akan mendapat berbagai benefit.

1.4 Yayasan
a. Pengertian Yayasan

Yayasan sendiri tidak memiliki anggota dan yayasan didirikan dengan


memperhatikan persyaratan formal yang telah ditentukan oleh undang-undang. Di
Indonesia, yayasan diatur oleh undang-undang nomor 16 Tahun 2001 dan Undang-
undang nomor 28 tahun 2004 tentang perubahan atas undang-undang nomor 16
tahun 2001 tentang yayasan.

Untuk mendirikan sebuah yayasan, dilakukan dengan akta notaris dan


mempunyai status badan hukum, karena yayasan merupakan badan hukum yang
resmi sehingga dibutuhkan pengesahan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia atau pejabat yang ditunjuk.

Ada dua jenis yayasan yakni yayasan yang didirikan pemerintah dan
yayasan swasta atau perseorangan. Yayasan memiliki kekayaan sendiri yang
dipisahkan dari kekayaan pendiri atau pengurusnya, yang digunakan sebagai modal
awal untuk melaksanakan kegiatan. Adapun jumlah kekayaan awal Yayasan
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6 PP No.63 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan
UU tentang Yayasan adalah senilai Rp 10.000.000,00. Senilai disini maksudnya
bisa berbentuk uang maupun barang, baik barang bergerak maupun tidak bergerak.

b. Tujuan Yayasan

Pendirian yayasan memiliki tujuan yang jelas baik itu di bidang sosial,
pendidikan dan lainnya. Tujuan pendirian yayasan juga harus dicantumkan dalam
AD/ART yayasan. Adapun tujuan yayasan menurut UUY adalah:
1. Untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.
2. Yayasan harus bersifat sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.
3. Maksud dan tujuan yayasan wajib dicantumkan dalam anggaran dasar yayasan.

c. Syarat Pendirian Yayasan

Mendirikan yayasan bukan dengan sembarang cara. Yayasan telah diatur dalam
undang-undang, maka pendiriannya juga harus memenuhi syarat dan ketentuan
yang berlaku. Adapun syarat-syarat pendirian yayasan adalah:
1. Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan cara memisahkan
sebagian harta kekayaan pendiriannya menjadi kekayaan awal yayasan itu.
2. Pendirian yayasan dilakukan melalui akta notaris dan dibuat menggunakan
bahasa Indonesia.
3. Struktur organisasi yang ada di yayasan terdiri atas Pembina, Pengurus
yayasan dan pengawas.
4. Yayasan dapat juga didirikan berdasarkan dari surat wasiat.
5. Yayasan dapat memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian
yayasan telah disahkan oleh menteri atau pejabat yang telah ditunjuk.
6. Yayasan tidak boleh menggunakan nama yang telah dipakai secara sah oleh
yayasan lainnya dan yayasan tidak boleh bertentangan dengan ketertiban
umum dan kesusilaan.

d. Cara Mendirikan Yayasan

Yayasan bisa didirikan oleh satu atau beberapa orang. Mereka yang mendirikan
yayasan tersebut nantinya akan disebut pendiri. Untuk mendirikan sebuah yayasan
tentu diperlukan berkas-berkas sebagai syarat. Adapun dokumen yang harus diurus
untuk mendirikan yayasan adalah sebagai berikut.
1. Akta Pendirian Yayasan dari Notaris
2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan dari Kelurahan dan Kecamatan
3. Surat Keterangan Terdaftar/NPWP dari Kantor Perpajakan
4. Surat Keputusan Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia
5. Pengumuman dalam lembaran Berita Negara RI dari Perum Percetakan
Negara RI
6. Tanda Daftar Yayasan dari Dinas Sosial

e. Prosedur Mendirikan Yayasan

Prosedur mendirikan yayasan sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Jadi


ketika Anda sudah berurusan dengan notaris, sebenarnya urusan Anda sudah lebih
mudah. Karena notaris yang akan membuat Akta Pendirian Yayasan dalam bentuk
akta notaris dan juga mengawal proses pendirian yayasan. Yakni mulai dari
pemesanan nama, pengajuan permohonan pengesahan badan hukum Yayasan
kepada Menteri, hingga penerimaan berkas-berkas proses jadinya Yayasan. Bila
syarat-syarat tersebut sudah lengkap, maka para pendiri bersama-sama menghadap
Notaris untuk menandatangani akta pendirian. Yayasan ini sudah dianggap berdiri
sejak ditandatanganinya akta pendirian oleh para pendiri di hadapan Notaris.

1.5 Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


a. Pengertian BUMN
Secara umum BUMN atau badan usaha milik negara yaitu badan usaha yang
sebagian atau keseluruhan kepemilikan dikuasai oleh negara. Negara dalam hal ini
khususnya negara kesatuan Republik Indonesia. Badan usaha milik negara juga ada
yang dalam bentuk usaha nirlaba.
Tujuan berdirinya badan usaha milik negara berbasis nirlaba ini adalah
menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat. Badan usaha milik negara hadir
sebagai perwujudan pemerintah dalam berperan sebagai pelaku ekonomi. Selain itu
soal permodalan badan usaha milik negara, baik sebagian maupun seluruhnya
dimiliki oleh pemerintah Indonesia.
Bahkan pengertian dari BUMN sendiri telah diatur dalam undang-undang.
Tepatnya pada undang-undang no.19 tahun 2003 pasal 1. Dalam pasal tersebut
disebutkan jika badan usaha milik negara merupakan sebuah badan usaha yang
seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh pemerintah.
Dari modalnya sendiri diperoleh melalui penyertaan langsung yang berasal dari
kekayaan negara dan sengaja dipisahkan. Dalam pasal tersebut juga disebutkan jika
kegiatan utama badan usaha milik negara adalah mengelola cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara. Dalam rangka mewujudkan kemakmuran
rakyat.
b. Fungsi BUMN
Adapun beberapa fungsi badan usaha milik negara semuanya ditujukan untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan berdirinya
badan tersebut. Berikut beberapa fungsi dari berdirinya badan usaha milik negara:
 Sebagai badan penyedia produk baik itu barang dan jasa bagi masyarakat,
dalam hal ini rakyat Indonesia.
 Berfungsi sebagai salah satu media bagi pemerintah untuk membuat
kebijakan perekonomian.
 Sebagai alat untuk menciptakan lapangan kerja
 Berfungsi sebagai sumber pendapatan atau devisa negara.
 Badan usaha milik negara juga bisa dijadikan media pengembangan usaha
kecil. Termasuk UKM, serta koperasi.
 Sebagai salah satu simultan atau istilahnya adalah pendorong munculnya
beberapa peluang usaha baru. Ini ada hubungannya dengan fungsi
sebelumnya yaitu menciptakan lapangan kerja.
 Pengelolaan sumber daya alam milik negara juga perlu diatur dengan benar.
Maka dengan adanya badan usaha milik negara ini lah bisa dijadikan media
pengatur yang tepat.
 Badan usaha milik negara juga berfungsi sebagai pelopor pembangunan.
Dari beberapa macam sektor usaha yang sekiranya belum terjamah oleh
sektor swasta.

c. Ciri – Ciri BUMN


Setelah mengetahui pengertian serta fungsi dari BUMN, supaya lebih paham
sebaiknya perlu tahu juga tentang apa saja ciri-cirinya. Secara umumnya ciri badan
usaha milik negara ini ada 6. Berikut penjelasan dari keenam point ciri-ciri tersebut
:
1. Sebagai Sumber Pemasukan Negara
Dana yang diperoleh negara selama ini sebagian besar berasal dari sini. Badan
usaha milik negara kerap kali melakukan kegiatan penyediaan dan pelayanan
barang bagi masyarakat. Hal inilah yang menjadi pemasukan negara secara rutin.
2. Pemerintah Memegang Kekuasaan Penuh
Dalam lingkup kegiatannya badan usaha milik negara ini diawasi, dikontrol,
serta dikuasai penuh oleh negara. Upaya untuk memegang penuh kekuasaan ini
bertujuan supaya menghindari penyelewengan dari pihak yang tidak bertanggung
jawab.
3. Segala Resiko Ditanggung Pemerintah
Pemerintah atau negara punya tanggung jawab dan hak penuh atas
operasional BUMN. Jadi bagaimana jalannya badan usaha milik negara semua
tergantung bagaimana pemerintah memegang kendali.
4. Melayani Kepentingan Umum Dan Pelayanan Untuk Publik
Tujuan utama badan usaha milik negara dibentuk memang pada dasarnya
untuk melayani masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari bidang usaha yang
dijalankan. Mulai dari pelayanan listrik, komunikasi, air, dan lain sebagainya.
5. Kepemilikan Saham Bisa Dimiliki Masyarakat
Soal kepemilikan saham, sebenarnya badan usaha milik negara tidak hanya
dimiliki oleh pemerintah atau negara saja. Pihak lain juga ternyata boleh untuk
menguasainya. Namun pihak lain selain negara yang ikut memiliki saham juga
tidak boleh sembarangan. Mereka yang memiliki saham badan usaha milik
negara jumlahnya tidak boleh lebih dari 50% kepemilikan pemerintah.
6. Menyediakan Produk Yang Merupakan Kebutuhan Masyarakat
Badan usaha milik negara juga memiliki ciri menyediakan produk atau jasa
sesuai kebutuhan masyarakat. Lebih sederhananya jika badan usaha milik
negara tidak menyediakan suatu produk atau jasa, maka masyarakat akan sangat
sulit untuk mencarinya.
d. Contoh BUMN
Ada banyak sekali contoh BUMN di Indonesia. Tentu saja badan usaha milik
negara tersebut bergerak dalam berbagai bidang yang berbeda. Berikut apa saja
contoh dari badan usaha milik negara sesuai dengan bidang masing-masing
 Bidang pemberdayaan energi, contohnya seperti PT. PLN yang
menyediakan kebutuhan listrik masyarakat, PT. Perusahaan Gas Negara,
PT. Tambang Bukit Asam yang menyediakan bahan bakar batu bara.
 Bandar udara, badan usaha milik negara dalam bidang ini saat ini masih
dipegang oleh PT. Angkasa Pura
 Angkutan darat, contohnya seperti perum DAMRI menyediakan layanan
bus, serta PT. Kereta Api Indonesia
 Logistik, misalnya PT. pos Indonesia dan Perum Bulog
 Perbankan, termasuk PT. BNI, PT. BRI, PT.BTN, serta PT. Bank Mandiri,
tbk
 Farmasi seperti PT. Kimia Farma Tbk serta PT. Bio Farma
 Bidang Asuransi ada PT. Asuransi jasa Raharja, PT. Asuransi Jiwasraya,
PT. Taspen, serta PT. Jamsostek.
 Jasa konstruksi, termasuk PT. Adhi Karya Tbk, PT. Istaka Karya, PT.
Hutama Karya, serta Perum Pengembangan Perumahan Nasional
 Bidang pelayaran ada PT. Pelni atau Pelayaran Nasional Indonesia
 Usaha penerbangan sudah ada PT. Garuda Indonesia
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.linovhr.com/badan-usaha/
 https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-badan-usaha-dan-jenisnya/
 https://projasaweb.com/pengertian-pt/
 https://saintif.com/pengertian-koperasi/
 https://pelayananpublik.id/2019/08/05/pengertian-yayasan-tujuan-syarat-dan-
cara-mendirikannya/
 https://accurate.id/marketing-manajemen/apa-itu-bumn/

Anda mungkin juga menyukai