Anda di halaman 1dari 2

Judul SOP

MELATIH PENGGUNAAN ALAT GERAK (WALKER)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/3

Tanggal Ditetapkan Oleh


Terbit Ketua STIKES Karya Husada Semarang
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Ns. Fery Agusman MM,
M.Kep,Sp.Kom

PENGERTIAN Berjalan menggunakan alat bantu berupa walker

TUJUAN 1. Membantu mempertahankan keseimbangan


2. Menghindari risiko cedera saat berjalan
3. Mengurangi dampak negatif imobilisasi
KEBIJAKAN 1. Digunakan sebagai alat bantu berjalan
2. Mengatur dan memberikan keseimbangan waktu berjalan
PETUGAS Perawat

PERALATAN 1. Walker
2. Sandal yang sesuai
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam
PROSEDUR 2. Memperkenalkan diri / Menanyakan nama pasien
PELAKSANAAN 3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah dan prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan
2. Bantu klien berdiri
3. Minta klien untuk memegang gagang walker
4. Minta klien untuk berjalan maju menggunakan bantuan
walker, dengan tetap mempertahankan 4 titik walker diatas
lantai
5. Pastikan klien mengangkat kakinya pada saat berjalan,
bukan menarik
6. Selalu siapkan diri ana disisi klien untuk membantu
menjaga keseimbangan jika dibutuhkan
7. Kaji setiap kemajuan yang dicapai klien, dan lakukan
koreksi jika perlu
8. Mencuci tangan
9. Dokumentasikan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan

INTERPRETASI Hasil Melatih Penggunaan alat Gerak Walker:


PROSEDUR Klien dapat berjalan mandiri menggunakan walker tanpa bantuan.
Patient safety:
Perawat melakukan identifikasi sebelum melakukan tindakan,
menggunakan komunikasi yang mudah dipahami (komunikasi
efektif), mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan,
menggunakan APD (handscone dan masker), memastikan tindakan
dan prosedur apa yang sesuai dengan keadaan pasien, dan
memastikan keamanan pasien.
Komunikasi:
Komunikasi yang digunakan perawat ke pasien dan perawat antar
perawat harus menggunakan komunikasi yang efektif, yang tepat
waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh penerima
akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien.
Dokumentasi:
Mendokumentasikan hasil tindakan yang sudah dilakukan, sebagai
bukti sudah memberikan terapi dan tindakan terhadap pasien.

DOKUMEN Kusyati, Eni., dkk. 2012. Keterampilan Dan Prosedur


TERKAIT Laboratorium Keperawatan Dasar Edisi 2. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai