Anda di halaman 1dari 4

Cert. No.

EGS-09050010

TUGAS PRAKTIK PROFESI NERS “KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH”

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

“PENGGUNAAN ALAT GERAK TONGKAT”

Disusun Oleh :

FIKA NADIA SARI (2008142)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG

2021
SOP
PENGGUNAAN ALAT GERAK TONGKAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/3
STANDAR Tanggal Ditetapkan Oleh
OPERASIONAL Terbit Ketua STIKES Karya Husada Semarang
PROSEDUR
Dr. Ns. Fery Agusman MM, M.Kep, Sp.Kom
PENGERTIAN Berjalan menggunakan alat bantu berupa tongkat.
TUJUAN 1. Membantu mempertahankan keseimbangan
2. Menghindari risiko cedera saat berjalan
3. Mengurangi dampak negatif imobilisasi
KEBIJAKAN Tongkat digunakan pada pasien yang memerlukan bantuan berjalan
terutama untuk menjaga keseimbangan.
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Tongkat dengan ukuran panjang yang sesuai
2. Sendal yang sesuai
PROSEDUR A. FASE ORIENTASI
PELAKSANAAN 1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri / Menanyakan nama pasien
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langkah dan prosedur
5. Menanyakan kesiapan pasien

B. FASE KERJA
1. Letakan peralatan dekat dengan pasien
2. Cuci tangan
3. Jelaskan kepada pasien gaya berjalan menggunakan tongkat
4. Bantu pasien berdiri dengan di topang 2 buah kruk
5. Instruksikan pasien untuk memegang tongkat pada sisi
tubuh yang kuat atau sehat
6. Letakan tongkat sekitar 30 cm di depan kaki pasien
7. Minta pasien melangkahkan kaki yang kuat ke depan
8. Selalu siapkan diri anda di sisi pasien untuk membantu
menjaga keseimbangan jika dibutuhkan
9. Kaji setiap kemajuan yang dicapai pasien dan lakukan
koreksi jika perlu
10. Bereskan peralatan
11. Cuci tangan
12. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan

INTERPRETASI Hasil :
PROSEDUR Catat setiap kemajuan yang dicapai pasien.

Patient Safety :
Perawat melakukan identifikasi sebelum melakukan tindakan,
menggunakan komunikasi yang mudah dipahami (komunikasi
efektif), mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan,
menggunakan APD (masker), memastikan tindakan dan prosedur
apa yang sesuai dengan keadaan pasien, dan memastikan keamanan
pasien.

Komunikasi :
Komunikasi yang digunakan perawat ke pasien dan perawat antar
perawat harus menggunakan komunikasi yang efektif, yang tepat
waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh penerima
akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien.

Dokumentasi :
Mendokumentasikan hasil tindakan yang sudah dilakukan, sebagai
bukti sudah memberikan terapi dan tindakan terhadap pasien.

DOKUMEN Kusyati, Eni., dkk. 2016. Keterampilan Dan Prosedur


TERKAIT Laboratorium Keperawatan Dasar Edisi 2. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai