Anda di halaman 1dari 2

Individu dan Kelompok

Nuky Presiari
1606896281
MPKT A – M

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan peran manusia lainnya


dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, untuk berinteraksi,
manusia membutuhkan sebuah kelompok dimana di dalam kelompok tersebut
telah disepakati peraturan dan norma – norma.

Tahap Perkembangan Kelompok


1. Pembentukan (Forming): tahap pengenalan dan pembagian tugas
2. Goncangan (Storming): mulai muncul perbedaan dan pertentangan
3. Membangun norma (Norming): menetapkam suatu aturan
4. Melakukan atau melaksanakan (Performing): anggota kelompok sudah
mengetahui peran dan tugas secara stabil
5. Penangguhan (Adjourning): setelah mencapai keberhasilan, kelompok
dapat bubar secara permanen atau beristirahat sementara.

Kelompok Formal dan Informal


 Kelompok Formal: kelompok yang terbentuk dengan adanya struktur
organisasi yang jelas dan dibentuk dengan sengaja
 Kelompok Informal: tidak memiliki struktur organisasi yang jelas
Ada hal menarik dalam kelompok ini. Terkadang, tanpa dikehendaki, di
dalam kelompok formal sering terbentuk pula kelompok informal.

Tipe Kelompok berdasarkan Efektivitasnya


1. Kelompok Pseudo: kelompok yang mendapat tugas namun tidak sesuai
dengan minatnya. Dalam kelompok ini, semua anggota saling berinteraksi
namun tetap bersaing. Contoh: kelompok salesman
2. Kelompok Tradisional: kelompok yang anggotanya diberi tugas untuk
bekerja sama. Namun, anggota kelompok ini sadar bahwa mereka dinilai
sebagai seorang individu, bukan sebagai satu kelompok. Contoh: kelompok
yang dibentuk seorang guru atau dosen untuk mengerjakan tugas
3. Kelompok Efektif: memiliki komitmen yang tinggi. Kelompok ini memiliki
sasaran operasional yang jelas dan komunikasi dua arah. Kelompok ini juga
menyelesaikan konflik secara konstruktif.

Kelompok Kinerja Tinggi


Kelompok ini merupakan lanjutan dari kelompok efektif. Kelompok kinerja
tinggi memiliki komitmen antaranggota dan komitmen terhadap keberhasilan.
Kelompok ini juga melihat perkembangan setiap anggotanya serta memiliki rasa
menghargai satu sama lain. Sayangnya, masih sangat sedikit kelompok yang
berhasil mencapai tahap kelompok kinerja tinggi.

Strategi Membangun Kelompok yang Efektif dan Kinerja Tinggi


1. Tetapkan tujuan kelompok yang jelas
2. Bangun komunikasi yang efektif
3. Berikan kesempatan bagi setiap anggota untuk berpartisipasi
4. Bagi kekuasaan secara tepat
5. Sesuaikan prosedur pengambilan keputusan dengan situasinya
6. Hadapi konflik dengan konstruktif
7. Strategi Burung Hantu (Kolaborasi)
8. Strategi Boneka Beruang (Akomodasi)
9. Strategi Hiu (Konfrontasi)
10. Strategi Rubah (Kompromi)
11. Strategi Kura – kura (Menghindar)

Anda mungkin juga menyukai