Anda di halaman 1dari 6

Nuky Presiari – 1606896281

Kelas PHB D
Absen 16

Resume
Kuliah 12: Hukum Penanaman Modal
Latar Belakang : Terutama setelah perang dunia ke-2, penanaman modal berkembang karena
pertumbuhan ekonomi meningkat, baik di Amerika maupun di Eropa Barat dan Jepang.
Di Indonesia berkembang dan meningkat sejak Era Orde Baru yang membuka peluang
penanaman modal, terutama dalam luar negeri (penanaman modal asing)
Pengertian : Penanaman modal dalam konteks UU No. 25/2007 adalah penanaman modal
secara langsung (direct investment)
Asas-asas penanaman modal : Kepastian hukum; Keterbukaan; Akuntabilitas; Perlakuan
yang sama untuk semua penanam modal; Kebersamaan; Efisiensi berkeadilan; Berkelanjutan;
Berwawasan lingkungan; Kemandirian; Keseimbangan; Kesatuan ekonomi nasional.
Tujuan Penanaman Modal : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional; Menciptakan
lapangan kerja; Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan; Meningkatkan daya
saing dunia usaha nasional; Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional;
Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan ;Mengolah ekonomi potensial menjadi
kekuatan ekonomi riil; dan Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Kebijakan Dasar : Mendorong terciptanya iklim usaha nasional yang kondusif bagi
penanaman modal dan Mempercepat peningkatan penanaman modal
Bentuk hukum usaha:
• Untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN): badan usaha berbadan hukum,
tidak berbadan hukum atau usaha perseorangan
• Untuk Penanaman Modal Asing (PMA): wajib dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT)
dan berkedudukan di wilayah RI
• Untuk PMDN dan PMA dalam bentuk PT dilakukan dengan mengambil bagian
saham pada saat pendirian PT, membeli saham, atau cara lain.
Perlakuan dan jaminan penanaman modal:
• Perlakuan yang sama kepada semua penanam modal
• Perlakuan khusus bagi penanam modal berdasarkan perjanjian internasional
• Jika terjadi rasionalisasi atau pengambilalihan, akan diberikan kompensasi
berdasarkan harga pasar
• Jika kompensasi atau ganti rugi jika tidak sepakat, akan diselesaikan melalui arbitrase
• Penanam modal dapat mengalihkan asetnya kepada pihak lain
Nuky Presiari – 1606896281
Kelas PHB D
Absen 16
Penanam modal diberi hak untuk melakukan transfer dan repatriasi dalam valuta asing, antara
lain terhadap:
1. Modal
2. Keuntungan, bunga bank, deviden dan pendapatan lain
3. Dana yang diperlukan untuk : (a) Pembelian bahan baku dan penolong, barang
setengah jadi atau barang jadi (b) Penggantian barang modal untuk melindungi kelangsungan
perusahaan
4. Tambahan dana untuk pembiayaan penanaman modal
5. Dana untuk pembayaran kembali pinjaman
6. Royalti atau biaya yang harus dibayar
7. Pendapatan dari ekspatriat pada perusahaan penanam modal
8. Hasil penjualan atau likuidasi penanaman modal
9. Kompensasi atas kerugian
10. Kompensasi atas pengambilalihan
11. Pembayaran untuk bantuan teknis, jasa teknik, dan manajemen, kontrak proyek,
pembayaran HAKI
12. Hasil penjualan asset
Penanam modal wajib menyampaikan laporan, mematuhi perundangan, membayar pajak/
royalty, melindungi hak kreditor, menghindari kerugian Negara.
Bidang Usaha
• Semua bidang usaha terbuka bagi penanaman modal, kecuali yang dinyatakan tertutup
dan terbuka dengan persyaratan
• Bidang usaha yang tertutup bagi PMA :
1. Produksi senjata, mesin, alat peledak dan peralatan perang
2. Bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang-undang
• Pemerintah menetapkan bidang usaha yang tertutup untuk PMA/PMDN berdasarkan
kriteria kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan/keamanan nasional dan
kepentingan nasional lainnya
• Pemerintah menetapkan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan berdasarkan
criteria kepentingan nasional  perlindungan sumber daya alam, perlindungan dan
pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menenga (UMKM) dan koperasi, pengawasan
produksi dan distribusi, peningkatan kapasitas teknologi, partisipasi modal dalam negeri serta
kerjasama dengan badan usaha yang ditunjuk
Nuky Presiari – 1606896281
Kelas PHB D
Absen 16
Ketenagakerjaan
• Harus mengutamakan tenaga kerja WNI
• Berhak menggunakan tenaga kerja asing untuk jabatan dan keahlian tertentu
• Wajib meningkatkan kompetensi tenaga kerja WNI melalui pelatihan kerja
• Alih teknologi kepada tenaga kerja WNI + pelatihan kerja
• Perselisihan hubungan industrial wajib diselesaikan secara musyawarah, mekanisme
tripartite dan pengadilan hubungan industrial
Fasilitas penanaman modal
• Diberikan fasilitas bagi penanaman modal yang melakukan perluasan usaha atau
melakukan penanaman modal baru
• Fasilitas diberikan jika memenuhi salah satu kritesia sebagai berikut:
1. Menyerap banyak tenaga kerja
2. Termasuk skala proritas
3. Termasuk pembangunan infrastruktur
4. Melakukan alih teknologi
5. Melaksanakan industri pionir
6. Berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah perbatasan atau daerah tertentu
7. Menjaga kelestarian lingkungan hidup
8. Melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, dan inovasi
9. Bermitra dengan UMKM + koperasi
10. Industri menggunakan barang modal/mesin/peralatan yang diproduksi di Indonesia
• Berbentuk fasilitas yang diberikan (untuk PMA harus berbentuk PT) 
1. PPh melalui pengurangan penghasilan netto sampai tingkat tertentu terhadap jumlah
modal yang ditanam dalam waktu tertentu
2. Pembebasan bea masuk atas impor barang modal, mesin atau peralatan untuk
keperluan produksi yang belum dapat dibuat di Indonesia
3. Pembebasan bea masuk bahan baku/bahan penolong untuk produksi untuk waktu
tertentu dan persyaratan tertentu
4. Pembebasan atas penanggulangan PPn atas impor barang modal/mesin/peralatan
untuk keperluan produksi yang belum dapat dibuat di Indonesia selama jangka waktu tertentu
5. Penyusutan atau amortisasi dipercepat
6. Keringanan PBB terutama untuk bidang usaha tertentu pada wilayah/kawasan tertentu
Nuky Presiari – 1606896281
Kelas PHB D
Absen 16
7. Pembebasan atau pengurangan PPn badan dalam jumlah dan waktu tertentu hanya
dapat diberikan kepada penanaman modal baru yang merupakan industri pionir yang
memiliki keterkaitan yang luas, memberi nilai tambah dan eksternalisasi yang tinggi,
memperkenalkan teknologi baru serta memiliki nilai strategis bagi perekonomian nasional
8. Bagi penanaman modal yang sedang berlangsung yang melakukan penggantian mesin
atau barang modal lainnya, dapat diberikan fasilitas berupa keringanan atau pembebasan bea
masuk.
• Fasilitas kemudahan pelayanan
Hak atas tanah Negara (diperpanjang dimuka) dengan area terbatas, tidak merugikan
masyarakat
• Tidak melanggar perundang-undangan
• HGU = 95 thn (60 thn + 35 thn)
• HGB = 80thn (50 thn + 30 thn)
• Hak pakai = 70 thn (45 thn + 25 thn)
Sanksi
• Dilarang kepemilikan saham PT penanam modal untuk dan atas nama orang lain
(batal demi hukum)
• Perusahaan patungan/kerjasama dengan Negara RI yang melakukan kejahatan
korporasi berupa tindak pidana perpajakan dan penggelembungan biaya atas putusan
pengadilan, dapat diakhiri oleh Pemerintah RI
• Perusahaan yang tidak memenuhi hak dan kewajibannya dapat dikenakan sanksi
administratif
a. Peringatan tertulis
b. Pembatasan kegiatan usaha
c. Pembekuan kegiatan usaha/fasilitas penanaman modal
d. Pencabutan kegiatan usaha/fasilitas penanaman modal
Tatacara Penanaman Modal (Keppres 29/2004)
a. Surat Persetujuan Penanaman Modal (SP-PMA/SP-PMDN)
b. Surat persetujuan Pemberian Fasilitas atas Pengimporan barang modal/ bahan baku/
penolong
c. Angka Pengenal Importir (APIT)
d. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA)
e. Izin Usaha Tetap (IUT)
Nuky Presiari – 1606896281
Kelas PHB D
Absen 16
f. Izin lokasi diberikan dan ditandatangani oleh Bupati/ Walikota, khusus untuk DKI
Jakarta oleh Gubernur
g. Izin Undang-undang gangguan (UUG/HO) oleh kabupaten/kota
h. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) oleh kabupaten/kota
i. Izin Kerja Tenaga Asing (IKTA)
Sebelum memperoleh perizinan, penanam modal mengajukan/mengisi formulir Permohonan
Penanaman Modal, setelah memperoleh gambaran (studi kelayakan) tentang kondisi
geografis, sosial, keamanan, potensi ekonomi, hukum, infrastruktur, politik dan
pemerintahan, pemasok, teknologi, pasar dan persaingan. Kendala yang dihadapi adanya UU
No. 32/2004 tentang otonomi daerah yang memberikan kewenangan kepada Pemda
memberikan pelayanan administrasi penanaman modal (pengelolaan investasi di daerah)
yang seiring bertantangan dengan kebijakan Pelayanan Satu Atap investasi yang
dikoordinasikan BKPM.
Perusahaan-perusahaan terkait penanaman modal:

a. Perusahaan Nasional
• Sahamnya (> 51 %) dimiliki negara/ perusahaan swasta nasional
• Produknya dipasarkan di dalam negeri dan di ekspor

b. Perusahaan domestik
• Beroperasi dalam negeri sendiri/setempat/tertentu
• Produknya umumnya dipasarkan di dalam negeri

c. Perusahaan Internasional
• Beroperasi di luar negeri dan di dalam negeri
• Produknya terutama untuk diekspor
• Dikendalikan dari dalam negeri

d. Perusahaan Global
• Mengutamakan kebutuhan lokal (pasar dalam negeri)
• Produknya juga untuk pasar dunia
• Ada koordinasi terpadu dari negeri sendiri
Nuky Presiari – 1606896281
Kelas PHB D
Absen 16
e. Perusahaan Transnasional
• Mengutamakan produk ekspor
• Bisnis lintas Negara
• Ada kendali terpusat
• Efisiensi usaha

f. Perusahaan Multinasional
• Penghasil macam-macam produk (modivikasi/diversifikasi)
• Strategi pemasaran dan praktik manajemen berbeda pada Negara-negara berbeda
• Dikendalikan dari dalam negeri sendiri atau dari Negara lain

Anda mungkin juga menyukai