Anda di halaman 1dari 3

Nuky Presiari – 1606896281

Kelas PHB D
Absen 16

Resume
Kuliah 4: Hukum Perjanjian
a. Pengertian perjanjian
 Perikatan adalah suatu perhubungan hukum antara dua orang atau dua
pihak, berdasarkan pihak yang satu berhak menuntut suatu hal dari
pihak yang lain dan pihak lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan
itu.
 Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada
orang lain atau dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu
hal. Dari peristiwa ini, timbulah suatu hubungan antara dua orang
tersebut yang dinamakan perikatan.
b. Syarat-syarat sah perjanjian
 Sepakat mereka mengikat dirinya
 Cakap untuk membuat suatu perjanjian
 Mengenai suatu hal tertentu
 Suatu sebab yang halal
c. Asas-asas hak perjanjian:
 Konsensualitas/konsensualisme (pasal 1320 KUHPer)
 Kebebasan berkontrak/sistem terbuka dalam perjanjian (pasal 1338 (1)
KUHPer: tidak boleh melanggar ketrtiban umum, kesusilaan,
ketentuan undang-undang).
 Dilaksanakan dengan itikad baik (pasal 1338 (3) KUHPer).
 Keterikatan/komitmen (pasal 1339 KUHPer).
 Syarat batal berlaku surut (pasal 1261 KUHPer).
 Bersifat pribadi/berlaku diantara pihak-pihak yang membuatnya (pasal
1315 jo pasal 1340 KUHPer).
d. Macam-macam perikatan
 Perikatan bersyarat: suatu perikatan yang digantungkan pada suatu
kejadian di kemudian hari, yang masih belum tentu akan atau tidak
terjadi.
Nuky Presiari – 1606896281
Kelas PHB D
Absen 16
 Perikatan dengan ketetapan waktu: perbedaan antara suatu syarat
dengan suatu ketetapan waktu ialah pertama berupa suatu kejadian
atau peristiwa yang belum tentu atau tidak akan terlaksana, sedangkan
yang kedua adalah suatu hal yang pasti akan datang, meskipun
mungkin belum dapat ditentukan kapan datangnya.
 Perikatan alternatif: suatu perikatan di mana terdapat dua atau lebih
macam prestasi, sedangkan kepada si berhutang diserahkan yang mana
akan ia akan lakukan.
 Perikatan tanggung menanggung atau solider: suatu perikatan di
mana beberapa orang bersama-sama sebagai pihak yang berhutang
berhadapan dengan satu orang yang menghutangkan, atau sebaliknya.
 Perikatan yang dapat dibagi dan yang tidak dapat dibagi:
tergantung pada kemungkinan tidaknya membagi prestasi. Pada
hakekatnya tergantung pula dari kehendak atau maksud kedua belah
pihak yang membuat suatu perjanjian.
 Perikatan dengan ancaman hukuman: untuk mencegah jangan
sampai si berhutang dengan mudah saja melalaikan kewajibannya,
dalam praktek banyak dipakai perjanjian dimana si berhutang
dikenakan suatu hukuman, apabila ia tidak menepati kewajibannya.
e. Berakhirnya perikatan (cara-cara hapusnya suatu perikatan):
 Pembayaran: pemenuhan perjanjian secara suka rela.
 Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan atau
penitipan: suatu cara pembayaran yang harus dilakukan apabila si
berpiutang (kreditur) menolak pembayaran.
 Pembaharuan hutang: suatu perjanjian baru untuk menggantikan
yang lama.
 Perjumpaan utang atau kompensasi: suatu cara penghapusan utang
dengan jalan mempertemukan atau memperhitungkan utang piutang
secara timbal balik antara kreditur dan debitur.
 Pencampuran utang: apabila kedudukan sebagai orang berpiutang
(kreditur) dan orang berutang (debitur) berkumpul pada satu orang,
maka terjadilah demi hukum suatu percampuran utang dengan mana
Nuky Presiari – 1606896281
Kelas PHB D
Absen 16
utang-piutang itu dihapuskan. Misal debitur ditunjuk jadi ahli waris
oleh kreditur, atau debitur kawin dengan debitur.
 Pembebasan utang: bahwa apabila si berpiutang dengan tegas
menyatakan tidak menghendaki lagi prestasi dri si berutang dan
melepaskan haknya atas pembayaran atau pemenuhan perjanjian, maka
perikatan (yaitu hubungan utang-piutang) hapus.
 Musnahnya barang yang terutang: jika barang tertentu yang menjadi
objek perjanjian musnah, tak lagi dapat diperdagangkan, atau hilang,
hingga sama sekali tak diketahui apakah barang itu masih ada, maka
hapuslah perikatannya, asal barang tadi musnah atau hilang di luar
kesalahan si berutang sebelum ia lalai menyerahkannya.
 Batal/pembatalan.
 Berlakunya suatu syarat batal.
 Lewat waktu: suatu upaya untuk memperoleh sesuatu atau untuk
dibebaskan dari suatu perikatan dengan lewatnya waktu tertentu dan
atas syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai