Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SENI TARI DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS

VII A SMP NEGERI 1 BAEBUNTA

ULFA HANDAYANI
1582040014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK


FAKULTAS SENI DAN DESAIN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2017
JUDUL: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SENI TARI DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII A
SMPN 1 BEABUNTA.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seni Budaya adalah bagian dari mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa.

Seni merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan untuk membentuk manusia

berkualitas. khususnya dalam menari, merupakan pendekatan yang ideal dengan

tujuan merangsang daya imajinasi dan kreativitas dalam berfikir serta membentuk jiwa

melalui pengalaman emosi, imajinatif, dan ungkapan kreatif.

Menyadari besarnya manfaat pembelajaran Seni Tari  maka perlu diterapkan inovasi

pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi dan minat belajar siswa sehingga

tidak membosankan.

Rendahnya minat siswa dalam proses belajar mengajar Seni Tari dapat

mengakibatkan proses belajar menjadi kurang optimal sehingga hasil yang didapat

tidak maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa jika kita ingin meningkatkan hasil belajar

siswa, maka kita harus dapat meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran yang

dipelajari.

Undang – Undang Sistem Pendidikan RI Nomor 20 tahun 2003 bahwa pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlakukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang penelitian, rumusan masalah dapat dituliskan

sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan model kooperatif untuk meningkatkan minat siswa pada

kelas VII A SMPN 1Baebunta.

2. Bagaimana hasil peningkatan minat belajar siwa setelah penerapan model

kooperatif pada siswa kelas VII A SMPN 1Baebunta.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan penerapan minat belajar siswa setelah penerapan metode

kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran Seni budaya ( Seni Tari).

2. Mendeskripsikan hasil tingkat minat belajar siswa setelah penerapan metode

kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran Seni budaya ( Seni Tari ).

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat yang ingin dicapai adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Siswa

1). Siswa menjadi lebih senang belajar Seni Tari.

2). Melatih siswa untuk dapat bekerja sama.

3). Meningkatkan motivasi dan prestasi pada pelajaran Seni Tari.


2. Bagi Guru

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi serta masukan

berharga bagi para guru dalam melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan

kualitas proses dan hasil pembelajaran dengan penerapan metode kooperatif tipe

jigsaw, khususnya dalam mata pelajaran Seni Budaya (Seni Tari).

3. Bagi Sekolah

1).    Dengan Meningkatnya hasil belajar siswa maka akan berpengaruh pada nama

sekolah di mata masyarakat sekitar dan menambah kepercayaan masyarakat sekitar

terhadap mutu pendidikan sekolah .

2).  Sekolah akan lebih mencetak siswa yang berprestasi dan kreativitas.

E. Sistematika Penulisan

BAB I  : Pendahuluan

1. Latar Belakang.

2. Permasalahan.

3. Tujuan.

4. Manfaat Penelitian.

5. Sistematika Skripsi.

BAB II : Landasan teori

BAB III : Metodelogi penelitian


BAB IV : Pembahasan

BAB V: Penutup

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA FIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

a. Mery Rahmawati, Penelitian mengenai “Pengembangan Minat Seni Tari Melalui

Kegiatan Ekstrakulikuler Taridi MI Diponegoro 03 Karangklesem Purwokerto ”

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengembangan minat seni tari

melalui kegiatan ekstrakurikuler tari di MI Diponegoro 03 Karangklesem

Purwokerto. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan jenis penelitian

kualitatif. Metode yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

observasi,wawancara, dan dokumentasi. Kemudian dianalisis dengan mengunakan

pola pikir induktif. Hasil penelitian tentang pengembangan minat seni tari dalam

kegiatan ekstrakurikuler tari di MI Diponegoro 03 Karangklesem Purwokerto

adalah Mengidentifikasi Minat Seni Tari, yaitu dengan memberikan angket

kegiatan ekstrakurikuler terhadap siswa.

b. Fadyah Nugrahanti, penelitian Mengenai “Meningkatkan Minat Terhadap Kesenian

Tari Melalui Model Keratif Pada Siswa IV SDN Karangasem 02 Batang” ,

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Seni Tari

Pada Peserta Didik kelas IV di SD Negeri Karangasem 02 Batang. Penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap
siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan

refleksi. Subjek penelitian adalah guru dan peserta didik kelas IV SD Negeri

Karangasem 02 Batang yang berjumlah 30 peserta didik. Berdasarkan hasil

penelitian nilai rata-rata minat belajar Seni Tari peserta didik mengalami

peningkatan. Pada Keluwesan terhadap pembelajaran seni tari meningkat dari 59%

(Pra Siklus) menjadi 76% (Siklus I) hingga menjadi 88% (Siklus II).

2. Deskripsi Istilah

a. Pengertian Seni

Menurut Plato Seni ialah peniruan terhadap alam, sehingga karya seni merupakan

tiruan dari bentuk alam seperti manusia , binatang, dan tumbuhan. Sedangkan Zuzanne

K. Langer, Seni adalah penciptaan wujud-wujud yang merupakan perasaan manusia.

(Sugiyanto dkk: 2004: 15)

b. Tari Gandrang Bulo

Sebelum tahun 1960-an , Gandrang Bulo dimainkan oleh orang-orang dewasa

dengan membuat lingkaran . mereka menyanyikan lagu jenaka dan gerakan-gerakan

lucu yang dimainkan secara bergiliran dengan iringan instrumen bambu yang

berfungsi sebagai alat musik dan properti.

Konon gerakan lucu itu berawal dari saat mendaratnya Jepang di Sulawesi Selatan.

Ketika itu rakyat disiksa, menderita dengan pemberlakuan kerja paksa. Pukulan,

tendangan dan cambuk adalah kebiasaan tentara Jepang. Disela saat-saat beristirahat,

ketika tanpa pengawan tentara jepang, para pekerja konon bermain-main,

menyanyikan lagu jenaka sambil melakonkan adengan-adengan lucu yang diambil dari
gerakan tentara jepang. Mereka mempertunjukkan bagaimana mereka dihukum saat

bekerja.

Tapi dalam perkembangan selanjutnya tari Gnadrang Bulo berubah menjadi

permainan anak-anak. Tari Gandrang Bulo kemudian berfungsi sebagai hiburan dalam

acara menyambut tamu penting negara. (Monoharto dkk, 2005:65-66)

c. Pengertian Seni Tari

Seni tari adalah gerak terangkai yang berirama sebagai ungkapan jiwa atau ekspresi

manusia yang di dalamnya terdapat unsur keindahan wiraga/tubuh, wirama/irama,

wirasa/penghayatan, dan wirupa/wujud.

Menurut Drs. Soedarsono Tari Adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan

dengan gerak ritmis yang indah. (Sugiyanto dkk: 2004:45)

d. Pengertian Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. (Slameto, 2010:180)

Menurut Soesilowindradini “suatu kegiatan yang dilakukan tidak sesuai minat

akan menghasilkan prestasi yang kurang menyenangkan”. Dapat dikatakan bahwa

dengan terpenuhinya minat seseorang akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan

batin yang dapat menimbulkan motivasi. (Tuharjo,1989:13)

e. Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Joyce bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu

pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas

atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat

pembelajaran. (Lince, 2001:13)

f. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif


Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan

faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda.

Kelemahan pembelajaran kooperati bersumber dari dua factor yaitu factor dari luar

dan factor dari dalam. (Isjoni, 2013:20)

g. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

terdiri dari beberapa orang anggota dalam satu kelompok yang bertanggungjawab atas

penguasaan materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota

lain dalam kelompoknya.(Nur, 2005:63)

Banyaknya anggota kelompok dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw biasanya

terdiri dari 6 - 7 orang. Setiap anggota kelompok memiliki tugas masing-masing, dan

mereka wajib menjelaskan apa yang ditugaskannya itu kepada kelompok yang lain.

Anggota kelompok yang mendapat tugas penguasaan materi itu disebut kelompok ahli.

Sedangkan kelompok yang dibentuk pertama kali oleh guru disebut kelompok asal.

3. Landasan Teori

a. Minat

Menurut Paul B. Diedrich aktivitas siswa digolongkan menjadi 8 golongan, yaitu:

visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing

activities, motor activities, mental activities, dan emotional activities.

(Sardiman, 1990 : 99-100)


Minat merupakan perasaan yang didapat karena berhubungan dengan sesuatu. Jadi,

minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan cenderung mendukung aktivitas

belajar berikutnya. Oleh karena itu minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar.

Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah (2008:133):

Anak didik yang berminat terhadap suatu pelajaran akan mempelajari dengan

sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Anak didik mudah menghapal yang

menarik minatnya. Proses belajar akan berjalan dengan lancar bila disertai dengan

minat.

Minat adalah suatu pemusatan perhatian secara tidak sengaja yang terlahir dengan

penuh kemauan, rasa ketertarikan, keinginan, dan kesenangan (Natawijaya, 1978:94)

Menurut Soesilowindradini (dalam Tuharjo,1989:13), “suatu kegiatan yang

dilakukan tidak sesuai minat akan menghasilkan prestasi yang kurang

menyenangkan”. Dapat dikatakan bahwa dengan terpenuhinya minat seseorang akan

mendapatkan kesenangan dan kepuasan batin yang dapat menimbulkan motivasi.

Purnama (1994:15) menjabarkan karakteristik individu yang memiliki minat tinggi

terhadap sesuatu yaitu: adanya perhatian yang besar, memiliki harapan yang tinggi,

berorientasi pada keberhasilan, mempunyai kebangggaan, kesediaan untuk berusaha

dan mempunyai pertimbangan yang positif. Suyanto (1969:9) memandang minat

sebagai pemusatan perhatian yang tidak sengaja yag terlahir dengan penuh kemauan

dan tergantung dari bakat dan lingkungan.

1. Faktor- faktor yang mempengaruhi minat.

Slameto (2010:54) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat

belajar siswa yaitu:


a. Faktor Internal

1. Faktor jasmaniah, seperti faktor kesehatan dan cacat tubuh.

2. Faktor psikologi, seperti intelegensi, perhatian, bakat, kematangan dan

kesiapan.

b. Faktor Eksternal

1. Faktor keluarga, seperti cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga,

suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang

kebudayaan.

2. Faktor sekolah, seperti metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,

relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar

penilaian diatas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar dan tugas rumah.

1. Jenis- Jenis Minat

menurut Moh. Surya (2004) mengenai jenis minat, menurutnya minat dapat

dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Minat volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa tanpa ada

pengaruh luar.

2. Minat involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa dengan

pengaruh situasi yang diciptakan oleh guru.

3. Minat nonvolunter adalah minat yang ditimbulkan dari dalam diri siswa secara

dipaksa atau dihapuskan.

B. KERANGKA FIKIR
Pembelajaran Seni Tari pada kelas VII A SMPN 1 Baebunta dengan penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Pelajaran seni tari pada kelas VII A

menjelaskan bawha minat belajar siswa terhadap pelajaran Seni Tari masih rendah

karena dari sekian banyak siswa hanya beberapa siswa yang tertarik dengan mata

pelajaran tersebut dan ada juga yang tidak tertarik.

Oleh karena itu diperlukan perubahan proses pembelajaran untuk lebih

meningkatkan minat siswa dan mengurangi ketidaktertarikan siswa dalam belajar seni

tari. Pembelajaran seni tari dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw. Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu berdo’a kemudian

memberikan motivasi kepada siswa-siswi lalu mengabsen. Setelah itu melakukan

pelajaran dengan model kooperatif tipe jigsaw, dengan model ini membuat siswa

dapat bekerjasama dan adanya partisipasi aktif dari siswa. Guru sebagai fasilisator dan

pembimbing yang akan mengarahkan setiap peserta didik menuju pengetahuan yang

benar dan tepat.

Proses ini lebih menyanangkan dan lebih menarik minat siswa untuk lebih

berpartisipasi dalam proses pembelajaran, saling mengajari pasangan kelompok dan

siswa lebih aktif. Setelah mata pelajaran berlangsung guru memberikan evaluasi

dengan menghubungkan sikap dengan materi pelajaran. Berdasarkan uraian di atas,

maka kerangka berfikir dalam penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai

berikut :
Langkah
Teori / Konsep yang Pembelajaran Seni Tari
Pembelajaran
Relevan.

1. Pengertian Seni 1. Pendahuluan


Kelas VII A SMPN 1
Tari. Baebunta - Berdo’a

2. Pengertian Tari - Motivasi

Gandrang Bulo - Absensi


Model Pembelajaran
3. Pengertian Model 2. Inti
Kooperatif Tipe Jigsaw
Pembleajaran - Model

Kooperatif Tipe Pembelajara

Jigsaw. Meningkatkan Minat Siswa n Kooperatif

4. Pengertian Minat. Tipe Jigsaw


3. Penutup
- Evaluasi

Gambar Skema 1. Kerangka Fikir

Anda mungkin juga menyukai