ULFA HANDAYANI
1582040014
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni Budaya adalah bagian dari mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa.
Seni merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan untuk membentuk manusia
tujuan merangsang daya imajinasi dan kreativitas dalam berfikir serta membentuk jiwa
Menyadari besarnya manfaat pembelajaran Seni Tari maka perlu diterapkan inovasi
pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi dan minat belajar siswa sehingga
tidak membosankan.
Rendahnya minat siswa dalam proses belajar mengajar Seni Tari dapat
mengakibatkan proses belajar menjadi kurang optimal sehingga hasil yang didapat
tidak maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa jika kita ingin meningkatkan hasil belajar
siswa, maka kita harus dapat meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran yang
dipelajari.
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
mulia, serta keterampilan yang diperlakukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Siswa
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi serta masukan
berharga bagi para guru dalam melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil pembelajaran dengan penerapan metode kooperatif tipe
3. Bagi Sekolah
1). Dengan Meningkatnya hasil belajar siswa maka akan berpengaruh pada nama
2). Sekolah akan lebih mencetak siswa yang berprestasi dan kreativitas.
E. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
1. Latar Belakang.
2. Permasalahan.
3. Tujuan.
4. Manfaat Penelitian.
5. Sistematika Skripsi.
BAB V: Penutup
A. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengembangan minat seni tari
kualitatif. Metode yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
pola pikir induktif. Hasil penelitian tentang pengembangan minat seni tari dalam
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Seni Tari
merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap
siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Subjek penelitian adalah guru dan peserta didik kelas IV SD Negeri
penelitian nilai rata-rata minat belajar Seni Tari peserta didik mengalami
peningkatan. Pada Keluwesan terhadap pembelajaran seni tari meningkat dari 59%
(Pra Siklus) menjadi 76% (Siklus I) hingga menjadi 88% (Siklus II).
2. Deskripsi Istilah
a. Pengertian Seni
Menurut Plato Seni ialah peniruan terhadap alam, sehingga karya seni merupakan
tiruan dari bentuk alam seperti manusia , binatang, dan tumbuhan. Sedangkan Zuzanne
lucu yang dimainkan secara bergiliran dengan iringan instrumen bambu yang
Konon gerakan lucu itu berawal dari saat mendaratnya Jepang di Sulawesi Selatan.
Ketika itu rakyat disiksa, menderita dengan pemberlakuan kerja paksa. Pukulan,
tendangan dan cambuk adalah kebiasaan tentara Jepang. Disela saat-saat beristirahat,
menyanyikan lagu jenaka sambil melakonkan adengan-adengan lucu yang diambil dari
gerakan tentara jepang. Mereka mempertunjukkan bagaimana mereka dihukum saat
bekerja.
permainan anak-anak. Tari Gandrang Bulo kemudian berfungsi sebagai hiburan dalam
Seni tari adalah gerak terangkai yang berirama sebagai ungkapan jiwa atau ekspresi
Menurut Drs. Soedarsono Tari Adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan
d. Pengertian Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
Menurut Joyce bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu
sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda.
Kelemahan pembelajaran kooperati bersumber dari dua factor yaitu factor dari luar
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
terdiri dari beberapa orang anggota dalam satu kelompok yang bertanggungjawab atas
penguasaan materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota
terdiri dari 6 - 7 orang. Setiap anggota kelompok memiliki tugas masing-masing, dan
mereka wajib menjelaskan apa yang ditugaskannya itu kepada kelompok yang lain.
Anggota kelompok yang mendapat tugas penguasaan materi itu disebut kelompok ahli.
Sedangkan kelompok yang dibentuk pertama kali oleh guru disebut kelompok asal.
3. Landasan Teori
a. Minat
minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan cenderung mendukung aktivitas
belajar berikutnya. Oleh karena itu minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar.
Anak didik yang berminat terhadap suatu pelajaran akan mempelajari dengan
sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Anak didik mudah menghapal yang
menarik minatnya. Proses belajar akan berjalan dengan lancar bila disertai dengan
minat.
Minat adalah suatu pemusatan perhatian secara tidak sengaja yang terlahir dengan
terhadap sesuatu yaitu: adanya perhatian yang besar, memiliki harapan yang tinggi,
sebagai pemusatan perhatian yang tidak sengaja yag terlahir dengan penuh kemauan
kesiapan.
b. Faktor Eksternal
1. Faktor keluarga, seperti cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang
kebudayaan.
2. Faktor sekolah, seperti metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
penilaian diatas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar dan tugas rumah.
menurut Moh. Surya (2004) mengenai jenis minat, menurutnya minat dapat
1. Minat volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa tanpa ada
pengaruh luar.
2. Minat involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa dengan
3. Minat nonvolunter adalah minat yang ditimbulkan dari dalam diri siswa secara
B. KERANGKA FIKIR
Pembelajaran Seni Tari pada kelas VII A SMPN 1 Baebunta dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Pelajaran seni tari pada kelas VII A
menjelaskan bawha minat belajar siswa terhadap pelajaran Seni Tari masih rendah
karena dari sekian banyak siswa hanya beberapa siswa yang tertarik dengan mata
meningkatkan minat siswa dan mengurangi ketidaktertarikan siswa dalam belajar seni
tari. Pembelajaran seni tari dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw. Sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu berdo’a kemudian
pelajaran dengan model kooperatif tipe jigsaw, dengan model ini membuat siswa
dapat bekerjasama dan adanya partisipasi aktif dari siswa. Guru sebagai fasilisator dan
pembimbing yang akan mengarahkan setiap peserta didik menuju pengetahuan yang
Proses ini lebih menyanangkan dan lebih menarik minat siswa untuk lebih
siswa lebih aktif. Setelah mata pelajaran berlangsung guru memberikan evaluasi
maka kerangka berfikir dalam penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai
berikut :
Langkah
Teori / Konsep yang Pembelajaran Seni Tari
Pembelajaran
Relevan.