Anda di halaman 1dari 2

COVID TIDAK MENJADI PENGHALANG MAHASISWA UNTUK MENGABDI KEPADA MASYARAKAT

Ditengah Pandemi Covid-19 ini, beberapa Universitas di Indonesia bergerak untuk mengambil Langkah
Nyata untuk membantu Masyarakat dalam Pencegahan Covid-19 di Indonesia. Salah satunya adalah
Universitas Sebelas Maret. Universitas Sebelas Maret memberikan Kontribusi Nyata dengan mengadakan
program KKN UNS Tanggap COVID-19 sebagai pengganti Kegiatan KKN yang tidak bisa dilakukan
seperti sebelumnya karena adanya pandemi COVID-19. Program KKN Covid-19 ini dilakukan secara
individu di lingkungan tempat tinggal atau domisili masing-masing Mahasiswa dengan tetap
mengutamakan Protokol Kesehatan dan Keamanan Mahasiswanya. KKN UNS Tanggap COVID-19 ini
terbagi menjadi Batch I, Batch II, dan Batch III. Batch 2 sendiri dimulai pada 14 Mei 2020 hingga 30 Juni
2020.

Salah satu mahasiswa Program Studi Teknik Elektro FT UNS, Berlianne Shanaza Andriany NIM
I0717012, ikut mengambil peran dalam KKN UNS Tanggap Covid-19 Batch II. Dengan berpedoman
pada protocol Kesehatan dan dibimbing oleh Bapak Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T. selaku Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL), Berlianne ikut membantu dalam kegiatan Pencegahan COVID-19 yang
ada di Dukuh Pedakan, Desa Kaliboto, Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.

Permasalahan di Desa Kaliboto akibat pandemi Covid-19 ini memberikan dampak pada berbagai bidang
baik bidang kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Selain itu, Mojogedang sudah memiliki
warga yang positif Covid19 yang meninggal di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, pada Jumat (10/4) asal
Sewurejo yang berdekatan dengan Desa kaliboto. Hal tersebut sangat memberi dampak pada keluarga dan
juga warga sekitarnya. Apalagi pemahaman terkait Covid-19 ini sepertinya belum menyeluruh di
masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan penyuluhan pemahaman terkait Covid-19 ini kepada masyarakat
desa Kaliboto agar dapat waspada terhadap penyebaran virus Covid-19 ini.

Mengusung Tema KKN “Pemahaman Masyarakat Terhadap Pandemi Covid-19 dan Penyediaan Fasilitas
Pencegahannya”, Maka Mahasiswi KKN Berlianne melakukan beberapa program Kerja seperti :
Penyediaan fasilitas pencegah Covid berupa Masker, Penyediaan Fasilitas berupa Handsanitizer,
Supporting Pemahaman Masyarakat tentang physical Distancing, Supporting pemahaman tentang
Pentingnya penggunaan masker dan cara pembuatan masker dan Handsanitizer, Lomba Mewarnai dan
Pelatihan Cuci tangan untuk anak-anak.

Pada Penyediaan Fasilitas berupa Masker, Mahasiswi melakukan produksi dengan bekerjasama dengan
UKM di lingkungan RT agar UKM tersebut mendapatkan pemasukan dan dapat membuat masker Kain
yang sesuai dengan anjuran WHO. Masker diberikan ke rumah-rumah di RT.03 RW. 11 Dukuh Pedakan
dan Pedagang yang sering melewati daerah tersebut. Selanjutnya pada penyediaan fasilitas berupa
Handsanitizer, mahasiswi membuat handsanitizer secara mandiri Bersama kelompok KKN yang
berdekatan lalu membagikan handsanitizer ke tempat-tempat Umum dan ke rumah-rumah RT.03 RW.11
Dukuh Pedakan. Tempat umum yang diberikan seperti Pasar, Pos Jaga, Masjid dan pada acara layatan di
dukuh Pedakan.
Pemberian HandSanitizer dan masker pun juga dibarengi dengan pemberian informasi mengenai Poster
Cara Pencegahan Covid-19, Brosur cara Pembuatan Masker Kain, Brosur cara Pembuatan Handsanitizer
mandiri, Stiker pengingat untuk selalu menggunakan masker ketika keluar rumah, Stiker pengingat selalu
membawa HandSanitizer & Menjaga jarak aman. Pemberian Edukasi lain juga berupa membuatan video
animasi mengenai Physical Distancing yang dibagikan ke grup media social lingkungan desa.

Dilanjutkan dengan edukasi dan mengisi waktu luang anak-anak di desa agar tidak bosan dirumah tetapi
tetap produktif, yaitu dengan mengadakan lomba mewarnai dengan gambar berupa informasi seputar
covid, agar anak-anak mengerti cara pencegahan covid-19. Selain itu, diadakan juga pelatihan cuci tangan
untuk anak-anak dan pemberian hadiah sabun agar anak-anak termotivasi untuk rajin mencuci tangan
dirumah dan dimanapun mereka berada. Anak-anak sangat antusias dengan kegiatan-kegiatan diatas dan
masyarakat memberikan respon positif kegiatan KKN yang berlangsung selama kurang lebih 45 hari di
Dukuh Pedakan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai