Anda di halaman 1dari 6

2019

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI


PIHAK KETIGA (LSP P3)
LSP TEKNOLOGI DIGITAL

JUDUL SKEMA OKUPASI :


JUNIOR MOBILE PROGRAMMER
Skema sertifikasi Okupasi JUNIOR MOBILE PROGRAMMER disusun oleh komite skema LSP Teknologi
Digital. Skema ini bertujuan untuk memastikan kompetensi sebagai JUNIOR MOBILE PROGRAMMER,
Skema ini mengacu pada SKKNI keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor : 458
Tahun 2015 Tentang Penetapan SKKNI kategori Informasi dan Komunikasi golongan pokok kegiatan jasa
informasi bidang Mobile Computing dan Peta Okupasi Nomor : 172/KOMINFO/BLSDM/KS.01.07/7/2017.
Skema ini digunakan sebagai acuan pada pelaksanaan asesmen oleh Asesor Kompetensi LSP Teknologi
Digital.

Ditetapkan tanggal: 27 Juli 2019 Disyahkan tanggal: 27 Juli 2019


Oleh: Oleh:

Roy Buana, S.Kom. Ir. Gunawan Ramli, M.Kom


Ketua Komite Skema Direktur Eksekutif

Nomor Dokumen : SKK-17-07/2019


Nomor Salinan :
Status Distribusi :
Terkendali
Tak terkendali
SKEMA SERTIFIKASI JUNIOR MOBILE PROGRAMMER

1. LATARBELAKANG
Perangkat lunak telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari bersama dengan semakin
berkembangnya penggunaan teknologi informasi baik untuk keperluan pribadi, bisnis maupun
pemerintahan.
Hal ini memacu kebutuhan akan tersedianya tenaga kompeten dalam bidang pengembangan
perangkat lunak. Kemampuan personil di bidang pengembangan perangkat lunak sangat bervariasi sejalan
dengan munculnya berbagai institusi pendidikan formal maupun non formal di bidang tersebut serta dengan
diterapkannya AFTA (ASEAN Free Trade Area) di awal tahun 2016. Untuk memberi kepastian bagi berbagai
pihak yang berkepentingan dengan ketersediaan tenaga kerja di bidang ini maka diperlukan standar
kemasan kompetensi yang sesuai.
Dengan skema sertifikasi yang mengacu langsung pada SKKNI ini diharapkan dapat memberi
manfaat langsung para pemangku kepentingan.

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1. Ruang lingkup Junior Mobile Programmer;
2.2. Lingkup penggunaan:
2.2.1. Perusahaan, Instansi, lembaga atau organisasi yang berkaitan dengan teknologi informasi dan
komunikasi.
3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi tenaga kerja pada jabatan Bidang Junior Mobile Programmer;
3.2. Sebagai acuan dalam pelaksanaan asesmen oleh LSP Teknologi Digital dan asesor kompetensi.

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang-undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
4.2. Peraturan Pemerintah No 10 Tahun 2018 Tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
4.3. Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
4.4. Peraturan Presiden No.8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
4.5. Keputusan Menteri Ketenagakarjaan Nomor 458 tahun 2016 Tentang SKKNI software development
subbidang Mobile Computing
4.6. Pedoman Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 Tentang Penilaian Kesesuaian –
Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi.
4.7. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 4/BNSP/VII/2014 Tentang pedoman
Pengembangan dan pemeliharaan Skema Sertifikasi

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


5.1. Jenis Kemasan : OKUPASI
5.2. Nama Skema : Junior Mobile Programmer
5.3. Sikap Kerja
a. Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik didalam menyelesaikan tugasnya.
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan
lingkungan.

5.4. Rincian Unit Kompetensi

NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi


Menunjukkan Platform Operating System dan Bahasa Pemrograman di dalam
1 J.612000.001
Perangkat Lunak
2 J.612000.003 Merancang Database dan Data Persistence pada Mobile Data

2
SKEMA SERTIFIKASI JUNIOR MOBILE PROGRAMMER

3 J.612000.006 Menyusun Mobile location Based Service, GPS dan Mobile Navigation.

4 J.612000.007 Merancang Mobile Interface

5 J.612000.008 Menjelaskan Dasar-dasar Mobile Security

6 J.612000.022 Menjelaskan Mobile Sensor dan Spesifikasi Teknisnya untuk Mobile Computing

7 J.612000.025 Menentukan Mobile Seluler Network

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI


6.1. Minimal SMK Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak, atau
6.2. Memiliki sertifikat pelatihan sesuai ruang lingkup skema Junior Mobile Programmer atau,
6.3. Pekerja dengan pengalaman minimal selama 1 tahun di bidang Junior Mobile Programmer.

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon
7.1.1. Memperoleh Penjelasan tentang gambaran proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi
7.1.2. Memperoleh hak bertanya berkaitan dengan kompetensi
7.1.3. Memperoleh pemberitahuan tentang kesempatan untuk menyatakan, dengan alasan, permintaan
untuk kesediaan kebutuhan khusus sepanjang integritas asesmen tidak dilanggar, serta
mempertimbangkan aturan yang bersifat nasional
7.1.4. Memperoleh jaminan kerahasian terhadap proses sertifikasi
7.1.5. Memperoleh hak banding terhadap keputusan sertifikasi
7.1.6. Memperoleh sertifikat kompetensi jika dinyatakan kompeten
7.1.7. Menggunakan sertifikat yang diperoleh untuk promosi diri sebagai tenaga pada Bidang Junior
Mobile Programmer.

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1. Melaksanakan keprofesian di kompetensi keahlian Junior Mobile Programmer
7.2.2. Menjaga dan mentaati kode etik profesi secara sungguh-sungguh dan konsekuen
7.2.3. Menjamin bahwa sertifikat kompetensi tidak disalahgunakan
7.2.4. Menjamin terpelihara kompetensi yang sesuai pada sertifikat kompetensi.
7.2.5. Menjamin bahwa seluruh pernyataan dan informasi yang diberikan adalah terbaru, benar dan
dapat dipertanggung jawabkan.
7.2.6. Membayar biaya sertifikasi.
7.2.7. Pemegang sertifikat kompetensi menandatangani perjanjian dengan pertimbangan sebagai
berikut :
a. Untuk membuat pernyataan bahwa sertifikasi yang diterima hanya untuk ruang lingkup
sertifikasi yang telah diberikan
b. Untuk tidak menggunakan sertifikasi yang dapat mencemarkan LSP, dan tidak membuat
pernyataan terkait sertifikasi yang oleh LSP dianggap menyesatkan atau tidak dapat
dipertanggungjawabkan
c. Menghentikan penggunaan semua pengakuan atas sertifikasi yang merujuk pada LSP atau
sertifikasi LSP apabila sertifikat dibekukan atau dicabut, dan mengembalikan sertifikat yang
diterbitkan LSP
7.2.8. Memelihara dan meningkatkan kompetensi sesuai dengan yang tercantum dalam sertifikat
kompetensinya

3
SKEMA SERTIFIKASI JUNIOR MOBILE PROGRAMMER

8. BIAYA SERTIFIKASI
8.1. Komponen biaya sertifikasi ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan struktur biaya personil dan
biaya non personil. Biaya sertifikasi uji kompetensi ditetapkan oleh Dewan Pengarah LSP Teknologi
Digital.
8.2. Biaya uji terdiri dari biaya pendaftaran peserta, penerbitan sertifikat, honor asesor, penggandaan materi,
biaya akomodasi dan transportasi asesor yang diperhitungkan sesuai kondisi dan rencana pelaksanaan
asesmen.

9. PERSYARATAN PROSES SERTIFIKASI


9.1. Proses Pendaftaran
9.1.1. Pemohon memahami proses Asesmen (Skema Junior Mobile Programmer) ini yang mencakup
persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi, penjelasan proses penilaian, hak pemohon, biaya
sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat;
9.1.2. Pemohon mengisi formulir Permohonan Sertifikasi (FR-APL-01) yang dilengkapi dengan bukti :
 Copy ijazah dan atau Surat Keterangan;
 Menyerahkan pas foto 4x6 sebanyak 3 lembar;
 Copy Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku;
 Daftar riwayat hidup (Pendidikan dan Pengalaman Kerja);
 Rekaman pengalaman kerja;
9.1.3. Peserta mengisi formulir asesmen mandiri (FR-APL-02) dan dilengkapi dengan bukti-bukti
pendukung.
9.1.4. Pemohon menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap
informasi yang diperlukan untuk penilaian.
9.1.5. LSP Teknologi Digital menelaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa peserta sertifikasi
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi.

9.2. Proses Asesmen


9.2.1. Asesmen direncanakan dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan
skema sertifikasi telah dilakukan secara obyektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi
untuk memastikan kompetensi;
9.2.2. LSP Teknologi digital memilih dan menugaskan Asesor Kompetensi untuk melaksanakan
asesmen.
9.2.3. Asesor melakukan verifikasi persyaratan skema menggunakan perangkat asesmen dan
mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti tersebut akan
dikumpulkan
9.2.4. Asesor menjelaskan, membahas dan mensepakati rincian rencana asesmen dan proses
asesmen dengan Perserta Sertifikasi.
9.2.5. Asesor melakukan pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari dokumen pendukung yang
disampaikan pada lampiran dokumen Asesmen Mandiri APL-02 untuk memastikan bahwa bukti
tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan.
9.2.6. Hasil proses Asesmen yang telah memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan Kompeten
dan yang belum memenuhi aturan bukti VATM direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut
uji kompetensi .

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1. Uji kompetensi dirancang untuk menilai kompetensi secara praktek, tertulis, lisan, pengamatan
atau cara lain yang andal dan objektif, serta berdasarkan dan konsisten dengan skema sertifikasi.
Rancangan persyaratan uji kompetensi menjamin setiap hasil uji dapat dibandingkan satu sama
lain, baik dalam hal muatan dan tingkat kesulitan, termasuk keputusan yang sah untuk kompeten
atau tidak kompeten;
9.3.2. Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang ditetapkan melalui verifikasi
LSP Teknologi Digital

4
SKEMA SERTIFIKASI JUNIOR MOBILE PROGRAMMER

9.3.3. Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian Sertifikasi Bidang Junior Mobile
Programmer diverifikasi atau dikalibrasi secara tepat;
9.3.4. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai dengan persyaratan dasar
peserta untuk mengumpulkan bukti yang berkualitas;
9.3.5. Bukti yang dikumpulkan diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut
mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan
bukti Sahih/Valid, Otentik, Terkini, Memadai;
9.3.6. Hasil proeses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti Sahih/Valid, Otentik, Terkini, Memadai
direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi aturan bukti Sahih/Valid, Otentik,
Terkini, Memadai direkomendasikan “Belum Kompeten”
9.3.7. Asesor melaporkan dan menyampaikan rekomendasi hasil uji kompetensi kepada LSP Teknologi
Digital.

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. LSP Teknologi Digital menjamin bahwa informasi yang dikumpulkan selama proses sertifikasi
mencukupi untuk :
 mengambil keputusan sertifikasi;
 melakukan penelusuran apabila terjadi banding;
9.4.2. Keputusan sertifikasi terhadap peserta hanya dilakukan oleh LSP Teknolgi Digital berdasarkan
rekomendasi dan informasi yang dikumpulkan oleh asesor kompetensi melalui proses sertifikasi.
Personil yang membuat keputusan sertifikasi tidak ikut serta dalam pelaksanaan asesmen dan
uji kompetensi serta pelatihan calon;
9.4.3. Personil yang membuat keputusan sertifikasi memiliki pengetahuan yang cukup dan
pengalaman proses sertifikasi untuk menentukan persyaratan sertifikasi telah dipenuhi;
9.4.4. LSP Teknologi Digital melakukan rapat teknis untuk memverifikasi berkas sertifikasi dan
menetapkan status kompetensi yang dibuat dalam berita acara, untuk proses penerbitan
sertifikat kompetensi.
9.4.5. LSP Teknologi Digital menerbitkan sertifikat kompetensi kepada semua yang telah berhak
menerima sertifikat dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang ditandatangani dan disahkan oleh
personil yang ditunjuk LSP Teknologi Digital, Sertifikat kompetensi profesi Bidang Junior Mobile
Programmer ini berlaku selama 3 (tiga) tahun
9.4.6. Sertifikat tidak diserahkan sebelum seluruh persyaratan sertifikasi dipenuhi

9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat


9.5.1. LSP Teknologi Digital akan melakukan pembekuan apabila
a. Pemegang sertifikat menyalahgunakan kewenangan yang telah diberikan
b. Pemegang sertifikat mencemarkan nama baik LSP Teknologi Digital.
9.5.2. LSP Teknologi Digital akan melakukan pencabutan sertifikat apabila terjadi penyalahgunaan
sertifikat dan pelanggaran telah diberikan peringatan tetapi tidak diindahkan.

9.6. Pemeliharaan Sertifikat


Untuk memelihara kompetensi, LSP Teknologi Digital melakukan surveilan kepada pemegang sertifikat
kompetensi, yang mencakup:
9.6.1. Evaluasi rekaman kegiatan Sertifikat Bidang Junior Mobile Programmer minimal sekali dalam
setahun.
9.6.2. Evaluasi asesi (sampling).
9.6.3. Witness (bila diperlukan).

9.7. Proses Sertifikasi Ulang


9.7.1. LSP menetapkan persyaratan sertifikasi ulang sesuai dengan persyaratan awal
9.7.2. Metode assesmen:

5
SKEMA SERTIFIKASI JUNIOR MOBILE PROGRAMMER

9.7.2.1. Rekaman kegiatan assesmen


9.7.2.2. Portofolio
9.7.2.3. Konfirmasi keberlangsungan pekerjaan yang memuaskan dan rekaman pengalaman
kerja.

9.8. Penggunaan Sertifikat


Profesi yang disertifikasi harus menandatangani persetujuan untuk :
9.8.1. Memenuhi ketentuan skema sertifikasi;
9.8.2. Menyatakan bahwa sertifikatnya hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang diberikan;
9.8.3. Tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP Teknologi Digital dan tidak
memberikan persyaratan yang berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP Teknologi Digital
dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah;
9.8.4. Menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi yang
memuat acuan LSP Teknologi Digital setelah dibekukan atau dicabut sertifikatnya serta
mengembalikan sertifikat kepada LSP Teknologi Digital yang menerbitkannya.

9.9. Banding
9.9.1. Peserta Uji Kompetensi dapat mengajukan banding terhadap hasil asesmen jika mendapatkan
perlakuan yang tidak adil dari asesor. Perlakuan tidak adil tersebut meliputi diskriminasi,
mempersulit dalam pembuktian asesmen dan konflik kepentingan.
9.9.2. Prosedur pengajukan banding atas keputusan hasil asesmen adalah sebagai berikut :
a. Berilah komentar perlakuan tidak adil di dalam formulir umpan balik. Jika Peserta Uji
Kompetensi tidak dapat memberikan komentar maka Peserta Uji Kompetensi tidak
diwajibkan menanda tangani persetujuan hasil asesmen tersebut.
b. Mengajukan surat permohonan banding kepada Direktur Eksekutif LSP Teknologi Digital.
c. Direktur Eksekutif LSP akan menjawab surat pengajuan banding setelah mengadakan
pengkajian terhadap alasan keberatan yang diajukan oleh peserta uji kompetensi.
d. Jika terbukti ditemukan perlakuan tidak adil, maka peserta uji kompetensi akan diberi
kesempatan melakukan asesmen ulang untuk membuktikan bahwa peserta uji kompetensi
kompeten.

10. Kode Etik Profesi


10.1 Para pelaku profesional di bidang Teknologi Informasi mempunyai kewajiban untuk menghindari dan
tidak mempublikasikan informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi dalam
segala bentuk
10.2. Para profesional Teknologi Informasi menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang
memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA)
termasuk didalamnya usaha penghinaa, pelecehan, pendiskreditan, serta segala bentuk
pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok/lembaga/institusi lain.
10.3. Para profesional Teknologi Informasi, menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi
instruksi untuk melakukan perbutan melawan hukum.

Anda mungkin juga menyukai