Anda di halaman 1dari 18

Materi Gas 2

Mohammad Sumiran Paputungan


MK Kimia Dasar
Tekanan Parsial Gas

• Tekanan parsial gas adalah tekanan suatu komponen individu gas


dalam suatu campuran gas
• Hukum Dalton→ tekanan total dalam suatu campuran gas adalah
jumlah tekanan parsial anggota-anggota tiap indivitu gas yang ada
didalamnya
• Tabung disamping
memiliki 2 gas, Gas A dan
Gas B di masing-masing
tabung 1 dan 2 yang
dikombinasikan menjadi
campuran gas A dan Gas
B di tabung 3 dengan
tekanan total Pt= PA + PB
• PA adalah tekanan di
tabung 1 yang
disebabkan oleh Gas A,
dan PB adalah tekanan di
tabung 2 yang
disebabkan oleh Gas B

n adalah jumlah mol dari gas A dan gas B (n=


na+ nb)
Fraksi Mol
• Untuk melihat bagimana pengaruh tekanan parsial komponen A
terhadap tekanan total → perlu dihitung nilai fraksi mol komponen A
tersebut
• Fraksi mol gas A dalam suatu volume campuran gas disebut sebagai Xa
yang menyatakan rasio mol gas A dalam total campuran mol gas-gas
dalam suatu volume.

• Jika disubstitusikan nilai n terhadap persamaan gas ideal, maka


Dimana C dilambangkan
Dimana sebagai kondisi V, R dan T
constant.

• Karena nilai C konstan, sehingga bisa dikeluarkan dari persamaan


PA PB adalah tekanan parsial gas A
atau
XA XB adalah fraksi mol gas A
Pt adalah tekanan total seluruh gas
Contoh soal
Campuran gas terdiri dari 3,85 mol Ne, 0,92 mol Ar, dan 2,59 mol Xe.
Hitunglah tekanan parsial Ne jika tekanan total adalah 2,5 atm pada
kondisi suhu tetap
Jawab
Hitung fraksi mol Ne
3,85
𝑋𝑛𝑒 = = 0,52
0,92 + 3,85 + 2,59

𝑃𝑁𝑒 = 𝑋𝑁𝑒 𝑃𝑡
= 0,52 × 2,5 = 1,3 𝑎𝑡𝑚
Aplikasi Tekanan Parsial Gas
• Konsep hukum Dalton dapat
diterapkan juga untuk menghitung
gas-gas terlarut di air
• Contohnya menghitung gas Oksigen
yang larut di dalam air. Gas oksigen
diambil dari air dengan cara
menimbulkan gelembung-gelembung
oksigen dalam air melalui pemanasan
KClO3 yang disambungkan ke wadah
berisi air dan botol untuk mengambil
sampel gas. Gelembung-gelembung
naik ke bagian atas botol sbg gas,
namun tidak hanya gas oksigen saja,
tetapi bersamaan dengan uap air
yang ikut naik
• Sehingga tekanan parsial gas dalam
botol adalah PO2 dan PH2O
Contoh soal
• Untuk mendapatkan gas oksigen pada air yang terdapat dalam suatu wadah
dengan volume 141 mL, diperoleh melalui reaksi oksidasi KClO3(reaksi berjalan
sempurna pada suhu 260C dan tekanan 771 mmHg). Hitunglah massa oksigen (g)
yang didapat jika tekanan uap air pada suhu 260C adalah 25,22 mmHg)
Jawab
Tentukan P-O2 → n-O2 → m O2
P-O2 = PT – PH2O = 771 – 25,22 = 746 mmHg = 0.98 atm

𝑃𝑉 0.98 × 0.141 0.138


𝑛= = = = 0.0057 𝑚𝑜𝑙
𝑅𝑇 0.082 × 299 24.518

𝑚 = 𝑛 × 𝑀𝑟 𝑂2 = 0.0057 × 32 = 0.18 𝑔
Teori Kinetik Gas
• Teori kinetic gas digunakan untuk menjelaskan sifat-sifat gas pada
skala makroskopik atau pada tingkat molecular, seperti tekanan, suhu
dan volume
• Asumsi dalam teori kinetik gas:
• Gas terpisah antara jarak yang jauh (jarak antar molekul gas > ukuran molekul
tersebut)
• Gas bergerak dalam kecepatan konstan pada lintasan yang acak dan dapat
bertumbukkan satu sama lain→ tumbukka lenting sempurna yang
menyebabkan transfer energi antar molekul, namun tidak merubah energi
molekul dalam sebuah sistem.
• Gas tidak menggunakan gaya Tarik menarik atau gaya tolak menolak satu
sama lain
• Energi kinetic rata-rata dari molekul gas sebanding dengan suhu dalam K.
Energi Kinetik Gas
• Untuk satu mol gas memiliki energi kinetik rata-rata sebesar:
3
𝐸𝐾 = 𝑅𝑇 , dimana R adalah konstanta gas ideal
2
• Karena EK berkaitan juga dengan kecepatan pergerakan molekul,
maka persamaan EK rata-rata dapat ditulis juga seperti berikut:
1
𝐸𝐾 = ҧ2
𝑚𝑣𝑟𝑚𝑠, dimana v adalah root mean square dari rata-rata
2
kecepatan kuadrat tiap molekul
Distribusi Kecepatan Molekul
• Gambar disamping
adalah kurva
distribusi kecepatan
molekul Maxwell
• Gambar a
merupakan distribusi
kecepatan rata-rata
gas nitrogen pada
beberapa nilai
temperature
• Gambar b adalah
perbandingan
kecepatan antar
molekul gas

• Nilai puncak merupakan the most probable speed atau kecepatan yang mungkin
dari jumlah molekul yang banyak. Kecepatan semakin bertambah dengan
bertambahnya suhu.
• Gambar b: semakin ringan molekul gas maka semakin cepat gas tersebut bergerak
Persamaan kecepatan molekul
• Dari 2 persamaan energi kinetik dapat ditulis kembali menjadi
3 1
𝑅𝑇 = ҧ 2 𝑁𝐴
𝑚𝑣𝑟𝑚𝑠 , dimana NA merupakan bilangan Avogadro-jumlah
2 2
partikel dari suatu molekul
• Persamaan tersebut dapat disederhanakan, menjadi
3𝑅𝑇 3𝑅𝑇
ҧ2
𝑣𝑟𝑚𝑠 = atau 𝑣𝑟𝑚𝑠 = dimana Mr adalah massa molar molekul
𝑀𝑟 𝑀𝑟
dan v-rms adalah kecepatan molekul dalam satuan m/s, sehingga nilai
R yang digunakan adalah 8.314 J/K
Difusi dan Efusi
• Difusi : pencampuran • Efusi : proses dimana molekul
bertahap antar molekul gas gas pada tekanan tertentu
berdasarkan sifat kinetiknya. dalam suatu wadah keluar
melalui celah kecil menuju
wadah lain.
Kecepatan difusi dan efusi
antar dua molekul gas
𝑣1 𝑀𝑟2
=
𝑣2 𝑀𝑟1
Dimana v menunjukkan
kecepatan molekul gas 1 dan
molekul gas 2; Mr
menunjukkan massa
molekul/molar gas 1 dan gas 2
Contoh soal
• Sebuah molekul gas yang mudah terbakar terbuat dari karbon dan hydrogen mengalami proses
efusi melalui celah suatu wadah dalam waktu 3,5 menit. Pada kondisi suhu dan tekanan yang
sama, gas klorin (Cl2) membutuhkan waktu 7,34 menit untuk melewati celah tersebut. Hitunglah
massa molar dari gas yang tidak diketahui tersebut dan prediksilah bentuk gas tersebut.
Pilihan gas: CO, CO2, CH4
Jawab
3𝑅𝑇
𝑣 𝐶𝑙2 𝑀𝑟 𝐶𝑙2 𝑀𝑟 𝑋
= 3𝑅𝑇 = , karena nilai kecepatan efusi gas pada soal diberikan dalam waktu, maka
𝑣𝑋 𝑀𝑟 𝐶𝑙2
𝑀𝑟 𝑥
semakin lama waktu yang diperlukan oleh gas untuk keluar dari celah -> semakin lambat
kecepatannya. Sehingga
𝑡𝑋 𝑀𝑟 𝑋
=
𝑡 𝐶𝐿2 𝑀𝑟 𝐶𝑙2

3.5 𝑀𝑟 𝑋
=
7.34 70.90
𝑀𝑟 𝑋 = 16.1 𝑔/𝑚𝑜𝑙
Dengan nilai Mr X tersebut dapat diprediksi bahwa senyawa X adalah CH4
Gas Nyata
• Untuk kondisi tertentu,
hukum gas ideal (PV=nRT)
tidak berlaku dalam
menjelaskan sifat-sifat gas
(suhu, tekanan dan
volume)
• Gas nyata:
• Masing-masing gas memiliki
volume
• Gaya antar molekul dapat
memengaruhi pergerakan
molekul (pada kondisi
tekanan tinggi) Sehingga persamaan gas
• Tumbukan antar molekul ideal perlu dimodifikasi
tidak lenting sempurna
Persamaan Gas Nyata
• Hukum Van der Waals

• a: faktor koreksi tekanan (atm L2/mol), dimana molekul makin besar


maka nilai a makin besar
• b: faktor koreksi volume (L/mol), dimana molekul makin besar maka
nilai b makin besar
• P : tekanan gas terukur
• V: volume wadah gas
Tugas Gas 2
1. Berikut adalah reaksi pembentukan Nitrogen Dioksida. Berapa ml
volume oksigen pada suhu 220C dan tekanan 0,98 atm dibutuhkan
untuk bereaksi dengan 184 ml NO yang diukur pada suhu 450C dan
tekanan 0,95. (Gunakan hukum gas ideal dan prinsip Avogadro)

2. Dalam suatu wadah terdapat senyawa gas alam yang terdiri dari 5
mol CH4, 1 mol C2H6 dan 1,5 mol C3H8. Tentukan tekanan parsial
masing-masing gas, apabila tekanan total gas adalah 2 atm.
4. Dalam sebuah wadah yang memiliki volume 6,3 L terdapat gas X yang memiliki
massa 10,08 g pada suhu 62,360C dan tekanan 1 atm. Dengan memanfaatkan
persamaan gas ideal (diasumsikan gas X adalah gas ideal, tentukan jenis/identitas
dari gas X tersebut?
(Pilihannya: N2, O2, CO2, CO, atau SO2)

5. Gas dalam “air bag” dapat diperoleh dari reaksi oksidasi grafit (C) oleh padatan
Stronsium nitrat (Sr(NO3)2). Pada reaksi tersebut dihasilkan gas nitrogen, gas karbon
dioksida dan padatan stronsium oksida SrO. Hitunglah:
a. Jumlah grafit yang diperlukan untuk menghasilkan gas sebanyak 50 L pada
tekanan 1,30 atm dan suhu 250C. Reaksi diasumsikan berlangsung sempurna
dan gas yang dihasilkan bersifat gas ideal
b. Hitunglah tekanan parsial masing-masing gas yang terbentuk. (ingat reaksi
berlangsung sempurna)
6. Jelaskan manakah yang memiliki kecepatan molekul (v-rms) paling
tinggi pada suhu 250C, antara atom Helium dengan molekul Nitrogen.
7. Diketahui nilai tetapan Van der Waals a (atm L2/mol) dan b L/mol
dari N2 dan CO2 sebagai berikut. Tentukan mana tetapan a dan b
masing-masing kedua molekul gas tersebut
A 3.592 0.0427
B 1.39 0.03

Anda mungkin juga menyukai