Anda di halaman 1dari 9

BREAKING BAD NEWS

Editor : L
Layouter :
Dokter : dr Icha

Pasien sering mengalami denial ketika dokter memberikan breaking bad news seperti
pada kasus penyakit akut, kronik, berat, terminal dll. Sehingga peran kita sebagai dokter adalah
untuk membantu pasien dari kondisi denial ke kondisi acceptence.

246
I. Bad News (Kabar Buruk)

Bad news merupakan suatu situasi dimana dapat membuat seseorang tidak memiliki
harapan, bisa menjadi ancaman bagi individu baik secara mental ataupun fisik dan dapat
mengganggu kehidupan sehari hari, bad news juga berarti suatu pesan yang disampaikan
kepada individu yang tidak memiliki banyak pilihan dalam hidup (Bor et al, 1993). Informasi apa
pun yang secara negatif dan serius mempengaruhi pandangan individu tentang masa depannya
(Buckman, 1992). Suatu informasi yang tidak bisa diterima/ not welcome (Gallagher, 2003).
Pengalaman buruk/ tidak nyaman baik bagi pemberi informasi dan yang diberi informasi ( Altini
& Aleotti, 2006).
Contoh penyakit yang melibatkan breaking bad news adalah penyakit yang mengancam
jiwa seperti kanker , HIV dan alzheimer/ demensia, penyakit kronis seperti rheumatoid artritis/
systemic lupus erythematous, dan retardasi mental anak seperti sindrom downs/ serebral
palsy. Contoh lainnya adalah :
1. Penyakit reccurence (kambuh kambuhan) / Penyakit metastasis
2. Gagal treatment sehingga mempengaruhi progress penyakit
3. Efek samping irreversible, hasil dari tes genetik
4. Masalah perawatan paliatif dan resusitasi
BBN merupakan bagian dari clinical practice, kita sebagai klinisi akan sering menghadapi
kasus kasus diatas sehingga kita membutuhkan skill khusus untuk bisa melakukan BBN agar
tidak memberikan dampak discouraging pada pasien dan keluarganya. Jangan pernah menutup
nutupi kondisi pasien walaupun kita niatnya mau membantu pasien agar tidak discourage,
karena hal tersebut dianggap tidak etis , jadi kita sebagai dokter harus menjelaskan bagaimana
kondisi pasien tsb dengan cara komunikasi yang baik. BBN dapat membuat pasien mengalami
penyesuaian psikologis yang lebih baik, mengurangi stress pada dokter, memfasilitasi diskusi
terbuka dengan pasien dan keluarga, dan memberdayakan pasien dengan memungkinkan
mereka berbicara/ bercerita lebih banyak dalam treatment.

247
Kabar buruk merupakan konsep yang relatif dan bergantung pada interpretasi pasien
terhadap informasi dan reaksi. Makannya kalo mau ngasih BBN itu harus dengan bahasa yang
baik jangan bikin pasiennya trauma setelah mendengar kabar buruk tersebut. Kenapa
memberikan BBN itu sulit ? Dari perspektif pasien --> biasanya BBN dapat menyebabkan pasien
terngiang ngiang atau memiliki vivid memories mengenai kabar buruk yang didengarnya,
pengalaman negatif seperti mendengar kabar buruk juga akan menyebabkan efek jangka
panjang seperti cemas dan depresi. Sedangkan dari perspektif dokter memberikan BBN dapat
membuat dokter merasa takut menyebabkan kesakitan bagi pasiennya, takut untuk disalahkan,
takut terapi gagal, atau takut terhadap reaksi yang akan diberikan oleh pasiennya, kurangnya
training memberikan BBN, kurang waktu, kurang support, kendala sistem kesehatan, kendala
budaya/ bahasa dan takut mengganggu peran atau struktur keluarga pasien yang ada.

Kepada siapa BBN diberikan ? Pedoman hukum dan etika tertentu dalam praktek klinis
mempersulit dokter dalam menyembunyikan informasi penting dan pribadi, sebelum
memberikan BBN sebaiknya dokter mendiskusikan situasi pasien dengan kolega atau tim
perawatan kesehatan lain scr multidisiplin. Ada beberapa situasi tertentu di mana Anda

248
mungkin perlu mempertimbangkan apakah akan memberikan kabar buruk atau tidak, Contoh :
jika pasien dianggap psikotik, dan tidak memahami apa yang telah terjadi, kita sebagai dokter
dapat menahan berita buruk. Saat merawat seorang anak, dokter biasanya berunding dengan
orang tua atau wali sebelum menyampaikan kabar buruk.

Siapa yang harusnya memberikan BBN? Karena beberapa alasan, mungkin lebih tepat
bagi dokter lain untuk menyampaikan kabar buruk (BBN). Misalnya, pasien yang dikirim ke
rumah sakit untuk tes khusus mungkin masih mengharapkan dokter umum untuk
mengungkapkan hasil daripada konsultan rumah sakit. GP yang biasanya memiliki hubungan
dekat dengan pasien dapat dengan mudah mengantisipasi beberapa masalah yang mungkin
akan muncul. Memberi berita buruk/BBN biasanya membutuhkan beberapa waktu.

Kapan harus menyampaikan BBN? Anda dapat mencoba secara bertahap untuk
memberikan BBN ; dengan memberikan pasien dan keluarga beberapa waktu untuk
menyesuaikan diri. Di sisi lain, tahan berita yang dapat membuat mereka tidak memiliki
kesempatan untuk menghadapinya dan mulai membuat penyesuaian yang diperlukan dalam
kehidupan pribadi mereka. Dalam beberapa situasi, menyembunyikan berita buruk
sampai tahap selanjutnya bisa berbahaya, Contoh: jika pasien mengidap penyakit atau kondisi
infeksi spt hepatitis c atau HIV, ia dapat secara tidak sengaja menulari orang lain, sehingga
pasien atu orang disekitarnya tidak mendapatkan manfaat dari informasi medis awal tentang
penyakit tsb.
Apa yang diinginkan pasien ? untuk dirinya sendiri biasanya pasien menginginkan waktu
lebih untuk berbicara dan menunjukkan perasaannya, sedangkan yang diinginkan pasien dari
dokter adalah memberikan informasi yang dapat membantu dan dapat meningkatkan

249
II. Kenapa Breaking Bad News Penting
A. BBN Merupakan Tugas yang Sering tetapi Membuat Stres
Memberitakan kabar buruk bisa sangat menegangkan jika dokter belum
berpengalaman, pasien masih muda, atau prospek pengobatan yang berhasil terbatas.
B. Pasien Menginginkan Kebenaran
Pada akhir 1970 sebagian besar dokter mulai terbuka tentang memberi tahu diagnosis
pada pasien kanker. Pada tahun 1982 96% dari 1.251 orang Amerika menyatakan bahwa
mereka ingin diberi tahu jika mereka didiagnosis kanker, 85% pasien yang memiliki penyakit
dengan prognosis buruk, berharap bisa diberi perkiraan realistis tentang berapa lama mereka
harus hidup.
C. Etika dan Keharusan Hukum
Kita memiliki kewajiban etik dan hukum yang jelas untuk dapat memberikan pasien
informasi sebanyak yang mereka inginkan tentang penyakit mereka dan bagaimana
pengobatannya.
D. Hasil Klinis
Bagaimana berita buruk yang disampaikan dapat mempengaruhi pemahaman pasien
pada suatu informasi serta kepuasan pasien terhadap perawatan medis, tingkat harapan dan
penyesuaian psikologis selanjutnya.

Terdapat 3 hambatan atau bariers dalam memberikan BBN yaitu :


1. Emosi spt cemas
2. Beban tanggung jawab : misal dokter yang gak mau repot repot menyampaikan informasi
kepada pasien
3. Dan takut mendapatkan evaluasi negatif dari pasien

III. Metode Menyampaikan Breaking Bad news

250
A. ABCDE APPROACH
ABCDE approach terdiri dari Advance preparation, Built therapeutic environment,
Communicate well, Deal with patient and family reaction, and Encourage and validate emotion.
B. SPIKES Approach
SPIKES approach yang paling sering dipakai terdiri dari Setiing up in privacy ,
Perceptions of the patiens, Invitation to break news, Knowledge, Emotions, dan Strategy.
1. Setting up in privacy atau setting up the environment : memberikan privasi,
memperkenalkan diri, menentukan siapa lagi yang harus hadir, memastikan tidak
ada gangguan, menyediakan ruang yang nyaman, dan menciptakan
lingkungan yang ramah.
2. Perception : tanyakan apakah pasien sudah tau tentang kondisi klinisnya atau apa
yang pasien curigai, mendengarkan level pemahaman pasien , dan pahami jika
pasien denial jangan melakukan konfrontasi.
3. Invitation - information : tanyakan kepada pasien apakah dia ingin mengetahui
detail dari kondisi medis serta pengobatannya. Hormati hak pasien jika tidak ingin
mengetahuinya dan tawarkan jika pasien ingin mengetahui nya nanti, maka
kita sebagai dokter harus siap untuk memberikan informasi .
4. Knowledge : berikan informasi menggunakan bahasa yang sederhana, perhatikan
bahasa tubuh, langsung ke intinya, berikan informasi dalam potongan kecil,
jeda serta gunakan "Teach Back" untuk memverifikasi bahwa pesan atau informasi
yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pasien.

251
5. Emotions and emphaty : bersiaplah untuk respons emosional pasien dan keluarga,
antisipasi ketakutan, kemarahan, kesedihan, penyangkalan, rasa bersalah serta
perhatikan respons anda sendiri, dan hibur pasien.
6. Srategy and summary : menilai kesiapan pasien untuk perencanaan
(menegosiasikan langkah selanjutnya, memverifikasi struktur
pendukung,mengetahui & menjawab pertanyaan), dan meringkas rencana
(gunakan teknik "Teach Back", follow up)
C. SAAIQ Approach
SAAIQ approach terdiri dari Set the scene as soon as possible, Assess the understanding
of the attendant, Allert them that I have bad news , Inform in clear, understandable words , dan
Quickly repeat summary of situation .
D. BREAKS Approach
BREAKS approach terdiri dari Background, Rapport, Explore, Announce, Kindling, dan
Summarise.
E. SAD NEWS Approach
SAD NEWS approach terdiri dari Set up & sit down, Aak, don’t tell, Delliver the news, No
fancy lingo, Expect, permit &respond to emotion, Wait, dan Support & summarise.

IV. RESPON DAN REAKSI PASIEN TERHADAP BREAKING BAD NEWS


A. Jika Pasien Mengangis (Cry)
Biarkan pasien memiliki beberapa waktu untuk menangis, kita bisa menunjukan empati
dengan berkata ( saya bisa melihat bahwa anda sangat sedih) , dapat juga menyentuh pasien
dengan cara yang sopan dan tepat. Setelah beberapa waktu kita dapat melanjutkan
pembicaraan walaupun pasien masih menangis
B. Jika Pasien Marah (Angry)
Menunjukkan defensif atau iritasi terhadap pasien tidak membantu, pelajari posisi
pasien dan hindari membicarakannya.
C. Jika Pasien Menolak (Refuses)
Cari tahu kenapa pasien mengalami denial, tidak kombinatif, hargai jika adanya
kesenjangan informasi dan cobalah mendidik pasien dengan cara yang benar, periksa apakah
pasien memiliki pemahaman yang jelas tentang masalahnya, berempati dengan sabar, libatkan

252
anggota keluarga jika dibutuhkan, dan berikan pasien waktu untuk menyesuaikan diri dengan
informasi baru.
Permasalahan yang sering muncul pada saat memberikan BBN adalah waktu/ informasi
yang tidak cukup, kegagalan untuk mendapatkan pemahaman pasien tentang situasinya,
memberikan berita dengan kecepatan dokter (ngomong terlalu cepat tanpa memperhatikan
pasien), tidak memberikan waktu untuk tanggapan, jaminan palsu tentang masa depan,
membiarkan denial tetap ada, dan menghilangkan semua harapan.

Gambar dibawah adalah contoh kalimat tidak jelas yang dapat membuat pasien bingung
serta contoh kalimat yang lebih tepat untuk disampaikan

253
Kesimpulan : Komunikasi dalam BBN adalah 2 arah, pasien juga harus jujur kepada
dokter tentang gejala, preferensi dan kekhawatiran mereka, perlu harapan dan aspirasi yang
realistis dengan menjaga keterbukaan yang jujur

254

Anda mungkin juga menyukai