Disusun Oleh :
Kelompok 6
MASALAH UTAMA
A. Pengertian
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri
sendiri dan kemampuan diri. Adanya perasaan hilang percaya diri, merasa
gagal karena tidak mampu mencapai keinginan ideal diri (Keliat, 2009).
Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang
diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak
Rentang respon
Respon perilaku klien harga diri rendah dapat diidentifikasikan
sepanjang rentang respon adaptif dan rentang inaladaptif yang dapat
dijelaskan sebagai berikut: (rentang respon neurobiologik Stuart, 1998 )
peran budaya.
2. Faktor presipitasi menurut Stuart & Sundeen (2007) dapat berasal dari
a. Trauma
b. Ketegangan peran
kembang
C. Manifestasi Klinik
sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang
ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa
b. Menarik diri
tetapi karena tidak mungkin maka klien lari atau menghindar secara
dengan gambaran diri yang baru. Tanda dan gejala dari gangguan
gambaran diri di atas adalah proses yang adaptif, jika tampak gejala
f) Mengungkapkan keputusasaan.
h) Depersonalisasi.
i) Menolak penjelasan tentang perubahan tubuh.
2. Ideal diri
c. Rasa bersalah
3. Harga diri
dan harga diri. Harga diri rendah dapat terjadi secara situasional (trauma)
atau kronis (negatif self evaluasi yang telah berlangsung lama). Tanda
a. Perasaan malu
c. Merendahkan martabat
d. Menarik diri
4. Peran
Peran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan
e. Apatis/bosan/jenuh/putus
f. Ganti-ganti peran
5. Identitas
diri sendiri sebagai satu kesatuan yang utuh (Stuart and Sudeen, 2007).
1. Gejala positif
2. Gejala negative
diri sendiri)
D. Psikopatologi
Fx predisposisi : Fx presipitasi :
- ketegangan
- Faktor biologis meliputi fx yg - konflik peran
mempengaruhi harga diri : - peran tidak jelas
penolakan ortu, kegagalan - transisi peran situasi
berulang kali, harapan ortu tdk - transisi peran sehat-sakit
realistis
- Sosial budaya meliputi :fx yg
mempengaruhi performa peran :
tuntutan peran kerja
- Psikologis meliputi : fx yg
mempengaruhi identitas
pribadi : ketidakpercayaan ortu,
tekanan kelompok sebaya
Koping individu
Perilaku kekerasan
tdk efektif
G3 hub. sosial
Menarik diri
1. Psikofarmakologi
2. Penatalaksanaan Medis :
a. Chlorpromazine (CPZ)
buang air kecil dan buang air besar, hidung tersumbat, mata
kabur).
c. Trihexyphenidyl (THP)
2004).
Data Subyektif
Data Obyektif
dikamar, banyak diam, ekspresi wajah kosong, tidak ada kontak mata,
Data Subyektif
sendiri.
Data Obyektif
Data Subyektif
Data Obyektif
Ekpresi waja sedih, tidak ada kontak mata ketika diajak bicara, suara
H. Diagnosa Keperawatan
I. Intervensi Keperawatan
Tujuan Umum :
halusinasi
Tujuan Khusus :
Tindakan :
disukai
dasar klien
Tindakan:
tanda-tandanya
perasaannya
Tindakan :
orang lain
Tindakan:
1. Klien – Perawat
dicapai.
d. Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan
ruangan
Tindakan:
oranglain
Tindakan:
2. Jelaskan tujuan
3. Buat kontrak
ditanggapi
seminggu
optimal
Tujuan khusus:
komunikasi terapeutik:
disukai klien
klien
dimiliki.
dimiliki.
hari.
lakukan.
direncanakan.
Tujuan umum: klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri
Tujuan khusus :
Tindakan :
sendiri
dimiliki
Tindakan:
Tindakan:
a. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimilik
pulang ke rumah
Tindakan:
Tindakan:
Tindakan:
klien
1. Kondisi Pasien
d. Penurunan produktifitas
2. Diagnosa Keperawatan
3. Tujuan
Tujuan Umum : Kien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
Tujuan Khusus :
dimiliki
5. Klien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih
4. Intervensi Keperawatan
Harian.
ORIENTASI :
“Selamat pagi, Perkenalkan nama saya yulvia diah bekti senang dipanggil
Yulvia, saya mahasiswa profesi Ners Universitas Ngudi Waluyo yang sedang
praktik diruangan ini. Bagaimana keadaannya hari ini? Nama T siapa ? Senang
dipanggil apa”.
kegiatan yang pernah T lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang
masih dapat T dilakukan dirumah sakit. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu
KERJA :
” T, apa saja kemampuan yang T miliki? Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya
ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa T lakukan? Bagaimana dengan
merapihkan kamar? Menyapu? “Wah, bagus sekali ada lima kemampuan dan
”Sekarang, coba T pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit
ini”. ”O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana
kalau sekarang kita latihan merapikan tempat tidur T”. Mari kita lihat tempat
“Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal
dan selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik.
”Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus!
Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan.
Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita
”T sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan
bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus ” “Coba T lakukan dan jangan lupa
TERMINASI :
ORIENTASI :
cerah”.“Bagimana sudah dicoba merapikan tempat tidur sore kemarin atau tadi
pagi? Bagus (kalau sudah dilakukan, kalau belum bantu lagi, sekarang kita akan
“Ya benar, kita akan latihan mencuci piring di dapur ruangan ini”
KERJA :
“T, sebelum kita mencuci piring kita perlu siapkan dulu perlengkapannya, yaitu
sabut/tapes untuk membersihkan piring, sabun khusus untuk mencuci piring, dan
air untuk membilas. T bisa menggunakan air yang mengalir dari kran ini. Oh ya
“Setelah semuanya perlengkapan tersedia. T ambil satu piring kotor, lalu buang
dulu sisa kotoran yang ada di piring tersebut ketempat sampah. Kemudian T
diberikan sabun pencuci piring. Setelah itu T bisa menggeringkan piring yang
sudah bersih tadi di rak yang sudah tersedia di dapur. Nah, selesai..
“Bagus sekali. T dapat mempraktekkan cuci piring dengan baik. Sekarang dilap
tangannya”
TERMINASI :
“T mau berapa kali mencuci piring? Bagus sekali T mencuci piring tiga kali
setelah makan”. “Besok kita akan latihan untuk kemampuan ketiga, setelah
merapikan tempat tidur dan cuci piring. Masih ingat kegiatan apakah itu : ya
Capernito, LJ. 2008. Diagnosa Keperawatan: Aplikasi pada Praktik Klinis. Jakarta:
EGC.
Keliat, Budi A. 2009. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta: EGC.
Stuart and Sundeen. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Jakarta : EGC