Anda di halaman 1dari 6

Aspek Indikator

Sarana prasarana olahraga Berdasarkan PP 89 ayat 2


 ruang dan tempat berolahraga yang sesuai
persyaratan teknis cabang olahraga;
 lingkungan yang terbebas dari polusi air,
udara, dan suara;
 keselamatan yang sesuai dengan
persyaratan keselamatan bangunan;
 keamanan yang dinyatakan dengan
terpenuhinya persyaratan sistem
pengamanan;
 kesehatan yang dinyatakan dengan
tersedianya perlengkapan medik dan
kebersihan.
Berdasarkan PP 89 ayat 3
 perlengkapan dan peralatan yang sesuai
persyaratan teknis cabang olahraga;
 keselamatan yang sesuai dengan
persyaratan keselamatan perlengkapan dan
peralatan;
 kesehatan yang dinyatakan dengan
dipenuhinya persyaratan kebersihan dan
higienis;
 pemenuhan syarat produk yang ramah
lingkungan.

Sumber : Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan


1. Tersedianya sarana prasarana untuk berolahraga
Kegiatan prasarana dana alokasi khusus fisik bidang pendidikan terdiri:
Lapangan olahraga (berstandar internasional) Jumlah
Lapangan bulu tangkis 4
Lapangan voli 1
Lapangan basket 1
Lapangan futsal 1
Lapangan tenis 1
Lapangan sepak takraw 1
Apabila dibutuhkan, arena GOR Tipe B juga dapat dipergunakan untuk cabang olahraga
lain yang tidak membutuhkan lapangan khusus seperti beladiri, senam, dsb.
Keseluruhan cabang olahraga diatas prasarana yang harus dipenuhi sebagai kebutuhan
dasarnya adalah :
a. Ruang Technical Meeting/Media dan Konferensi Pers
b. Ruang ganti (lounge) untuk wasit dan juri
Ruang ganti wasit dan pelatih masing-masing minimum 2 unit untuk pelatih dan 1
unit untuk wasit dengan fasilitas:
 1 washtafel
 1 closet
 1 ruang bilas
 1 ruang simpan lengkap dengan 3 locker
 3 tempat duduk
c. Ruang medis/Tes Doping
luas minimun 18 m2, lokasinya harus dekat dengan ruang ganti, dilengkapi dengan:
 2 tempat tidur untuk pemeriksaan dan perawatan sementara
 1 washtafel
 1 toilet dengan 1 closet didalamnya
 ruang tunggu dengan kursi/bangku
 ruang pemeriksaan sampel serta tempat simpan
d. Ruang ganti atlet
 toilet minimun 2 buah bak cuci tangan dan cermin, 4 closet
 ruang bilas minimum 4 buah shower dengan air panas
 ruang ganti pakaian lengkap dengan tempat simpan benda-benda dan pakaian atlet
minimum 20 kotak simpan dan minimum 20 tempat duduk
 ruang ganti harus cukup luas, tersedia tempat untuk pelatih memberi arahan kepada
atlet
 1 unit toilet khusus penyandang cacat dengan 1 buah closet, 1 urinoir, 1 washtafel,
dan bangku
e. Ruang fisioterapi dan massage
ruangan ini memiliki luas 12 m2, dilengkapi dengan
 2 meja massage dan fisioterapi
 1 washtafel
 1 closet
f. Ruang rehat pemain
g. Ruang pemanasan dan latihan beban
h. Ruang kantor pengelola
i. Ruang gedung alat olahraga dan kebersihan
j. Ruang kontrol (sound system, games/big screen, CCTV, lightning) dan mekanikal
elektrikal
k. Ruang pos keamanan
Sedangkan untuk sarana DAK fisik bidang pendidikan sebagai berikut

Sarana yang harus dipenuhi untuk penyelenggara bertaraf internasional, yang diperluka oleh
lima cabang olahraga yakni bulutangkis, basket, voli, sepak takraw, tenis lapangan meliputi:
a. AC sentral
b. Scoring system/big scree (LED kecil yang dapat dihubungkan/dipantulkan ke LED besar.
Jika memungkinkan, LED besar punya dua buah untuk kiri dan kanan atau depan dan
belakang)
c. Kotak penyimpan bola
Peraturan Menteri Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2019 Tentang
Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pendidikan Subbidang
Olahraga Tahun 2019
2. Tersedianya tempat bermain anak-anak dan rekreasi
Menurut Johnson (1998) jenis permain, membagi playground menjadi 3 tipe, yaitu
traditional playground, creative/contemporary playground, dan adventure playground. Jenis
taman bermain yang akan dibahas adalah creative/contemporary playground karena taman
bermain ini memiliki permainan yang bervariasi. Berbeda dengan adventure playground yang
memiliki permainan dengan tingkat kesulitan tinggi. Alur sirkulasi pada
creative/contemporary playground memperlihatkan hubungan yang erat antara satu
permainan dengan permainan lainnya. Sedangkan adventure playground tidak memiliki alur
sirkulasi yang jelas karena proses berpindah dari satu permainan ke permainan lain juga
memiliki pengalaman tersendiri. Ada empat hal penting yang perlu diutamakan dalam sebuah
layout dan desain taman bermain (U.S. Consumer Product Safety Commission), yaitu:
a. Pemilihan Lokasi Taman Bermain
Pemilihan site berfungsi untuk memilih lokasi yang tepat bagi taman bermain. Ini
berhubungan dengan karakteristik site yang nantinya akan digunakan sebagai elemen
yang dimasukkan ke dalam rancangan taman bermain. Menurut Francis (1998), ada
beberapa komponen di dalam taman bermain yang perlu diperhatikan, yaitu akses,
topografi dan unsur alam, serta area aktivitas dan jalan setapak (path).
b. Lokasi Penempatan Permainan dan Zona Bermain
Kebiasaan bermain pada anak berbeda-beda, ada anak yang suka bermain sendiri,
bermain dalam kelompok kecil, ataupun kelompok besar. Oleh karena itu, area bermain
dipisah menjadi tiga bagian yaitu quiet play area, active play area, dan natural area (State
Government of Victoria, Australia, Department of Human Services). Pada quiet play
area, jenis permainan menuntut ketekunan anak. Contoh jenis permainannya adalah
bermain pasir dan balok. Di sini anak dapat bermain sendiri ataupun dalam kelompok
kecil. Tempat yang kecil dan terpencil dapat memicu imajinasi anak, sehingga area ini
dapat menjadi tempat rahasia bagi anak.
Pada active play area, jenis permainannya antara lain jungkat-jungkit,
perosotan/seluncur, panjatan, ayunan, kotak pasir, monkey bars, permainan tangga, dan
lainnya. Banyak kegiatan lain yang dapat dilakukan antara lain berlari, lompat, main bola,
olah raga, dan bermain sepeda. Jika kegiatan pada active play area dilakukan oleh
kelompok besar, maka ruang yang dibutuhkan untuk berinteraksi pun menjadi lebih luas.
Semua kegiatan yang ada di sini berfungsi untuk mengembangkan kekuatan fisik,
keseimbangan, koordinasi, dan rasa percaya diri anak. Pada natural area biasanya diisi
oleh elemen natural seperti rumput, pohon, pasir. Unsur alam yang membuat area
bermain menjadi teduh dan nyaman. Di area ini anak memiliki banyak kesempatan untuk
mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Vegetasi sebaiknya menyatu dengan area bermain
sehingga dapat menjadi objek bermain bagi anak (State Government of Victoria,
Australia, Department of Human Services), misalnya bermain masak-masakan. Pohon
yang tinggi memerlukan perawatan dan pemangkasan agar tidak berbahaya bagi anak.
Aspek dalam tempat bermain anak Indikator
Aksebilitas  Lokasi taman bermain mudah diakses oleh sasaran
penggunanya;
 Area taman bermain di tempatkan jauh dari
jangkauan anak terhadap
 kawasan ramai lalu lintas;
 Jalan masuk menuju tempat bermain jelas terlihat
dan mengarahkan
 anak-anak melalui rute pejalan kaki yang aman
menuju lokasi;
 Pada taman bermain tersedia jalan diperuntukan
(dipisahkan) bagi
 kendaraan bermotor dan pejalan kaki.
Ruang bermain  Ruang bermain anak luas sehingga anak dapat
bermain dengan leluasa;
 Terhindar dari area bermain anak yang terlalu
rapat dan padat, karena dapat membatasi ruang
gerak anak, dan menyebabkan bentrok antar
pengguna permaian;
 Memperhatikan peletakan peralatan bermain
sebagai penunjang kegiatan bermain serta
penempatan fasilitas di lokasi yang tepat untuk
mengurangi kecelakaan yang terjadi
Tantangan yang aman  Area bermain sebagai penunjang kegiatan bermain
dan menyediakan permainan dengan adanya
tantangan, bermacam permainan berguna untuk
pertumbuhan fisik anak, keseimbangan dan
koordinasi, tetapi tidak melakukan hal yang
berbahaya;
 Tantangan menimbulkan resiko yang disadari oleh
anak saat bermain
Variasi permainan Berbagai macam permainan yang tersedia di area
bermain memicu timbulnya suatu kreativitas anak
Tersedianya tantangan sesuai Taman bermain menyediakan aktivitas serta rentang
dengan usia anak tantangan dan tingkatan/level dalam permaianan yang
dimainkan oleh anak dari berbagai usia yang
menimbulkan resiko.
Fleksibilitas  Elemen fisik mudah dipindahkan dan dirubah
sangat dibutuhkan. Anak berkembang secara
kontinyu sehingga mereka membutukan perubahan
saat mereka belajar dan berkembang;
 Dalam perencanaan ruang yang baik dapat diubah
secara kontinyu, memiliki ruang yang berpotensi
terjadinya perubahan.
Sumber : Public Playground Safety Handbook

Anda mungkin juga menyukai