Anda di halaman 1dari 13

Konseling Keluarga

Konseling keluarga terfokus pada masalah – masalah yang


berhubungan dengan situasi keluarga dan
penyelenggaraannya melibatkan anggota keluarga.
Konseling Keluarga memandang
keluarga secara keseluruhan
bahwa anggota keluarga adalah
bagian yang tidak mungkin
dipisahkan dari anak (klien) baik
dalam melihat permasalahannya
maupun penyelesaiannya.
Moursund (1990)
Konseling Keluarga terfokus
pada;
1. Keluarga terfokus pada anak yang mengalami bantuan yang
berat seperti gangguan perkembangan dan skizofrenia, yang
menunjukan jelas – jelas mengalami gangguan, dan
2. Keluarga yang salah satu atau kedua orangtua tidak memiliki
kemampuan dalam mengelola keluarganya, menelantarkan
anggota keluarganya, dan memiliki sebagian masalah
Masalah yang sering dihadapi
dalam Konseling Keluarga

1. Keluarga dengan anak yang tidak patuh dengan harapan


orangtua
2. Konflik antar anggota keluarga
3. Perpisahan diantara anggota keluarga
4. Anak yang mengalami kesulitan belajar atau
bersosialisasi
Proses Konseling Keluarga

proses konseling keluarga ditentukan oleh beberapa faktor


yakni jumlah klien lebih dari satu orang, relasi (hubungan)
antar anggota keluarga sangat beragam dan bersifat
emosional, serta konselor harus melibatkan diri dalam
dinamika konseling keluarga
Lanjutan......
Jenis Relasi ( Hubungan ) dalam konseling
keluarga;
1. Relasi seorang konselor dengan klien
2. Relasi satu klien dengan klien lainnya
3. Relasi konselor dengan sebagian kelompok
4. Relasi konselor dengan keseluruhan anggota
keluarga
5. Relasi antar kelompok dengan kelompok
lain
Tugas Konselor
1. Mampu mengembangkan komunikasi antara
anggota keluarga
2. Mampu mengembangkan penghargaan kepada
potensi yang dimiliki anggota keluarganya
3. Klien berhasil menemukan potensi dirinya dan
seluruh anggota keluarga diharapkan untuk
mendukung potensi tersebut
4. Membantu klien untuk menghambat emosi dan
kecemasannya, mampu mengatasi masalah
dengan bantuan anggota keluarga
Tahapan Proses
Konseling
1. Pengembangan
2. Pengembangan
Rapport
Apresiasi Emosional
 Kontak mata
 Sclupting
 Perilaku nonverbal
 Role Playing
 Bahasa lisan (verbal)

3. Pengembangan Alternative Modus


4. Fase Membina Hubungan Konseling
Perilaku

5. Memperlancar Tindakan Positif


4. Fase Membina Hubungan
Konseling

5. Memperlancar Tindakan
1. Konseli Positif
memasuki
ruangan
2. Tahap klarifikasi
3. Tahap struktur
4. Tahap 1. Tahap
meningkatkan ekplorasi
relasi atau 2. Perencanaan
hubungan bagi klien
3. penutup
Tahapan Awal Tahapan Pelaksanaan
Konseling Konseling

1. Memimpin (leading)
2. Memfokuskan (focusing)
1. Attending 3. Konfrontasi (confrontation)
2. Empati 4. Mendorong (supporting)
3. Refleksi perasaan 5. Menginformasikan
4. Eksplorasi perasaan (informing), hanya jika
5. Menangkap ide diminta klien
6. Bertanya terbuka 6. Memberi nasihat (advising),
7. Mendefinisikan hanya jika diminta klien
masalah 7. Menyimpulkan sementara
8. Dorongan minimal (summarizing)
8. Bertanya terbuka (open
question)
Tahap Perencanaan dan
Penutup

ACTION
Tahap ini bertujuan agar klien 1. Menyimpulkan
mampu menciptakan tindakan – 2. Memimpin
tindakan positif seperti 3. Merencanakan
perubahan perilaku dan emosi 4. mengevaluasi
serta perencanaan hidup di masa
depan yang positif setelah dapat
mengalami masalahnya klien
dapat mandiri, kreatif, dan
produktif
Sikap Konselor dalam
Konseling Keluarga

1. Acceptance
2. Unconditionar
Positive
Regard
3. Understanding
4. Genuine
5. Empati

Anda mungkin juga menyukai