Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN AGREGAT

KOMUNITAS LANSIA DENGAN DEMENSIA


DAN INKONTENSIA URIN
Oleh Kelompok 6 :
Imam Sibroh (181141016)
Nurul Hakim (181141028)
Restu Baitumah Eka Wardani (181141031)
Syafiqah Tsabitah Sari (181141038)
Thoyyibatun Nafiah (181141039)
Pengertian Asuhan Keperawatan Agregat (kelompok khusus)

Komunitas Asuhan keperawatan agregat (kelompok khusus) merupakan upaya di bidang keperawatan
kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada kelompok – kelompok individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah
tersebut yang dilaksanakan secara terorganisir dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok
dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan
upaya kuratif dan rehabilitative yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti dan kepada
kelompok – kelompok yang ada dimasyarakat, diberikan oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan
pemecahan masalah melalui proses keperawatan (Novalia. I dan M. Agustina, 2019).
ASPEK-ASPEK ASUHAN
KEPERAWATAN AGREGAT
KOMUNITAS
1. Model self-care
2. Model health-care
3. Model Keperawatan Komunitas sebagai Mitra
(community as partner)
Lansia dengan demensia merupakan
seorang dalam usia lanjut yang memiliki
penyakit demensia. Lansia merupakan
seorang pria atau wanita yang telah
mencapai usia 60 tahun ke atas,
sedangkan Demensia merupakan
kemunduran kognitif yang sedemikian
beratnya, sehingga mengganggu
aktivitas sosial dan pekerjaannya. PENGERTIAN
LANSIA DENGAN
Pada demensia juga terdapat gangguan
kognisi lain seperti bahasa, orientasi,
DEMENSIA?
kemampuan membuat keputusan,
berpikir abstrak, gangguan emosi dan
perilaku (Sigalingging et.al, 2020 ).
Perubahan aspek-aspek kognitif pada penuaan

1.Central Nervous System (Sistem Saraf Pusat)


a.white matter
b.Penurunan berat otak
c.Penurunan aliran darah ke otak
d.Kehilangan dan penyusutan neuron atau saraf.
e.Penurunan neurotransmitter
f.Akumulasi lipofuscin di sel saraf

2. Memori

3. Psycological Development (Perkembangan Psikologi )


MACAM-MACAM
DEMENSIA?

Demensia Alzheimer
-Demensia yang terbanyak (kurang lebih 70%)

Demensia Vaskular
-Luas area yang terkena, lokasi dan beat
ringannya gejala klinis.
-Stroke => gejala mendadak setelah serangan,
timbul pelan=> pembuluh darah kecil
-Gangguan memori lebih ringan dibanding
alzheimer:
-Bicara
-Proses informasi
-Pengambilan keputusan
-Visual-spasial
-Gangguan moral dan apathi kadang-kadang
Next...
Demnsia Frontotemporal
-Sering pada usia lebih muda 50-60 tahun
-Gangguan kepribadian dan tingkah laku

Demensia Lewy-body
-Visual halusinasi kompleks
-Fase awal => gejala timbul bila ada stres =>
infeksi,dll.
-Parkinsonism : Tremor, jalan lambat instabilitas
postural, berjalan terseok-seok.
Fase awal sering : Jalan lambat cenderung jatuh ke
depan.
-Kadang ada gangguan kognitif hilang timbul =>DD,
Delerium Postural hipotensi dan gangguan tidur
sebelum demensia.

Demensia Penyakit Parkinson


-80% penyakit parkinson dialami oleh pemilik
syndrom demensia
-Gejala sama dengan Demensia Lewy-body,
gangguan kognitif dan psikiatrik timbul lebih lambat.
-Lebih muda (50-60 tahun)
-Visual agnosia (sukar mengenali wajah,

Demensia
obyek, apraksia, akalkulia, dan alexia)
-Hanya mengingat “Early on memory”

Korteks
Lain-lain yang jarang :
-Demensia alkoholi
-HIV dengan gangguan kognitif
Posterior
-Multiple sclerosis
-Hidrosefalus,dll.
Dampak Demensia (Dyah Nastiti, 2015)

Dampak Demensia mengungkapkan dampak buruk demensia


bagi lansia, diantaranya akan terjadi
(Dyah Nastiti,2015) perubahan perilaku pada penderita
seperti, melupakan dirinya, memusuhi
orang-orang sekitar, dan pada lansia
biasanya akan mengalami keluyuran
sendiri sehingga akan mudah hilang
karena tidak ingat akan arah jalan pulang.
• PENGERTIAN LANSIA DENGAN INKONTENSIA URIN
LANSIA DENGAN INKONTENSIA URIN YAITU
SEORANG PRIA ATAU WANITA DENGAN USIA 60
KEATAS YANG MENDERITA PENYAKIT INKONTENSIA
URIN (IU). INKONTINENSIA URIN YAITU KELUARNYA
URIN YANG TIDAK TERKENDALI SEHINGGA
MENIMBULKAN MASALAH HIGIENIS DAN SOSIAL.
INKONTINENSIA URIN YANG PERSISTEN BIASANYA
DAPAT PULA DIKURANGI DENGAN BERBAGAI
MODALITAS TERAP I ( MARTIN DAN FREY, 2005 ) .
ETIOLOGI
INKONTENSIA
URIN
Seiring dengan bertambahnya usia, ada beberapa perubahan pada anatomi dan
fungsi organ kemih, antara lain disebabkan melemahnya otot dasar panggul,
kebiasaan mengejan yang salah ataupun karena penurunan estrogen. Kelemahan
otot dasar panggul dapat terjadi karena kehamilan, setelah melahirkan,
kegemukan (obesitas), menopause, usia lanjut, kurang aktivitas dan operasi
vagina. Penambahan berat dan tekanan selama kehamilan dapat menyebabkan
melemahnya otot dasar panggul karena ditekan selama sembilan bulan. Proses
persalinan juga dapat membuat otototot dasar panggul rusak akibat regangan
otot dan jaringan penunjang serta robekan jalan lahir, sehingga dapat
meningkatkan risiko terjadinya Inkontinensia urin.
Fisiologi dan
Patofisiologi
Berkemih

Proses berkemih normal dikendalikan oleh


mekanisme volunter dan involunter.
Sfingter uretra eksternal dan otot dasar
panggul berada di bawah kontrol mekanisme
volunter. Sedangkan otot detrusor kandung
kemih dan sfingter uretra internal berada di
bawah kontrol sistem saraf otonom. Ketika
otot detrusor berelaksasi maka akan terjadi
proses pengisian kandung kemih sebaliknya
jika otot ini berkontraksi maka proses
berkemih ( pengosongan kandung kemih )
akan berlangsung.
Terima kasih
sudah hadir!

Anda mungkin juga menyukai