Anda di halaman 1dari 8

Nama : M Ridwan Hadi Syahputra

NIM : 113160132
Mata Kuliah : Teknik Produksi 2
Kelas :C

Tugas #3 Teknik Produksi 2


Data :

1. Melengkapi data yang dibutuhkan

141,5
- 𝑆𝐺 𝑜𝑖𝑙 = 131,5 + 33 = 0,8602

- 𝑆𝐺 𝑚𝑖𝑥 = (0,7096 × 0,98) + (0,2904 × 0,8062) = 0,9452


- 𝐺𝑓 𝑚𝑖𝑥 = 0,433 × 0,9452 = 0,4093
- Menghitung nilai Ps dengan menggunakan data SFL

Dari persamaan

Dapat dicari nilai Ps

𝑃𝑠 𝑃𝑐
( + ) = 𝐷 − 𝑆𝐹𝐿
𝐺𝑓 𝐺𝑓
Dicari nilai Ps dengan asumsi
Pc = 0 psi
𝑃𝑠 0
( + ) = 4617 − 89
0,4093 0,4093
Ps = 1853,192 psi

- Menghitung nilai Pwf dengan menggunakan WFL

Dari Persamaan

Dapat dicari nilai Pwf

𝑃𝑤𝑓 𝑃𝑐
( + ) = 𝐷 − 𝑊𝐹𝐿
𝐺𝑓 𝐺𝑓
Dicari nilai Pwf dengan asumsi
Pc = 0 psi (ASUMSI)
𝑃𝑤𝑓 0
( + ) = 4617 − 4185
0,4093 0,4093
Pwf = 176,8062591 psi

Didapatkan Tabel :

Data Uji Produksi


Q Fluida 547 BFPD
Q Oil 159 BOPD
WC 70,96 %
SFL 89 ft
WFL 4185 ft
Tubing Press 100 psi
Interval Perfo 4600 4634
Mid Perfo 4617 ft

Fluid Property
Pb (psi) 250
SG Water 0,98
API oil 33
SG oil 0,860182
SG mix 0,945205
Gf mix 0,409274

2. Merekonstruksi IPR
Ps > Pb , Pwf < Pb
PI = 0,326297307 bbl/d/psi
Qb = 523,1170794 BFPD
Qx = 45,31907045 BFPD
Qmax = 568,4361499 BFPD

Q (BFPD) Pwf (Psi)


0 1853,192
82,61571461 1600
181,4074451 1297,234
278,394099 1000
343,6535604 800
410,5445084 595
423,283971 555,9575
418,7019411 570
506,8022141 300
523,1170794 250
537,9817345 200
559,0097832 100
568,4361499 0

Mencari Q optimum
Rules Of Thumb
Pwf (0,3PS min) 555,9575 psi
Pwf (0,7PS max) 1297,234 psi
Q (0,8Qmax) 454,7489 BFPD

Didapatkan IPR sebagai berikut :

Q (BFPD) = 410
3. Menentukan PSD min, PSD max, PSD rekomendasi, TDH, Stages, Pemilihan HP
Motor

a. Menentukan nilai PSD minimum, untuk Q = 410 BFPD dan Pwf = 595 psi
𝑃𝑤𝑓 𝑃𝑐
𝑊𝐹𝐿 = 𝐷 − ( + )
𝐺𝑓 𝐺𝑓
595 0
𝑊𝐹𝐿 = 4617 − ( + ) = 3163,205 𝑓𝑡
0,4093 0,4093
𝑃𝑏 𝑃𝑐
𝑃𝑆𝐷 = 𝑊𝐹𝐿 + +
𝐺𝑓 𝐺𝑓
250 0
𝑃𝑆𝐷 = 3163,205 + + = 3774,043 𝑓𝑡
0,4093 0,4093
b. Menentukan nilai PSD maksimum
𝑃𝑏 𝑃𝑐
𝑃𝑆𝐷 = 𝐷 − −
𝐺𝑓 𝐺𝑓
250 0
𝑃𝑆𝐷 = 4617 − − = 4006,162 𝑓𝑡
0,4093 0,4093
c. Menentukan PSD rekomendasi
PSD = PSDmin + 100
PSD = 3774,043 + 100 = 3874,043 ft

d. Menentukan Besarnya Pump Intake Presure (PIP)

Hitung :
Perbedaan Kedalaman (ft) = Mid Perforasi – PSD Rekomendasi
= 4617 – 3874,043
= 742,9565829 ft
Perbedaan Tekanan (psi) = Perbedaan Kedalaman x Gfmix
= 742,9565829 x 0,4093
= 304,0726252 psi
𝑃𝐼𝑃 = 𝑃𝑤𝑓 − (∆ℎ × 𝐺𝑓 )

𝑃𝐼𝑃 = 595 − (742,9565829 × 0,4093) = 290,9273748 𝑝𝑠𝑖

e. Menentukan Total Dynamic Head

Hitung :

- Vertical Lift (Hd)


𝐻𝑑 = 𝑃𝑆𝐷 − 𝐹𝑂𝑃
𝑃𝐼𝑃 × 2,31
𝐹𝑂𝑃 =
𝑆𝐺 𝑚𝑖𝑥
290,9273748 × 2,31
𝐹𝑂𝑃 = = 711,0015963 𝑓𝑡
0,9452
𝐻𝑑 = 3874,043 − 711,0015963 = 3163,041821 𝑓𝑡

- Tubing Head (Ht)

𝑇𝑢𝑏𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒 × 2,31


𝐻𝑡 =
𝑆𝐺 𝑚𝑖𝑥
100 × 2,31
𝐻𝑡 = = 244,39 𝑓𝑡
0,9452

- Friction Loss Total (Ht)

Dengan menggunakan tubing 1-¼” didapatkan nilaifriction loss sebesar 31 ft/1000 ft

Sehingga dapat dihitung dengan persamaan,

𝐻𝑓 = 𝐹𝑟𝑖𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐿𝑜𝑠𝑠 × 𝑃𝑆𝐷


𝐻𝑓 = (31/1000) × 3874,043 = 120,0953459 𝑓𝑡

Total Dynamic Head (TDH)


𝑇𝐷𝐻 = 𝐻𝑑 + 𝐻𝑡 + 𝐻𝑓
𝑇𝐷𝐻 = 3163,041821 + 244,39 + 120,0953459 = 3525,1 𝑓𝑡
TDH = 3527,528605 ft

f. Menentukan jumlah stages

Berdasarkan grafik diatas didapatkan data sebagai berikut :

 Head/Stages = 20 ft/1 stage


 Hp/Stages = 0,12 HP
 Efficiency = 48,6%

𝑇𝐻𝐷
𝑆𝑡𝑎𝑔𝑒𝑠 =
𝐻𝑒𝑎𝑑/𝑆𝑡𝑎𝑔𝑒𝑠

3527,528605
𝑆𝑡𝑎𝑔𝑒𝑠 = = 176,3764303 ≈ 176 𝑆𝑡𝑎𝑔𝑒𝑠
20/1

g. Penentuan HP Motor
𝐻𝑃 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 = 𝑆𝐺𝑚𝑖𝑥 × 𝑆𝑡 × 𝐻𝑃

𝐻𝑃 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 = 0,9452 × 176 × 0,12 = 19,96273 𝐻𝑃 ≈ 20 𝐻𝑃


h. Penentuan Panjang Kabel
Panjang kabel (L) yang digunakan :
L = PSD Rekomendasi + 100
= 3874,043 + 100
= 3974,043 ft

Analisa :
1. Berdasarkan data Q = 410 BFPD yang diinginkan, didapatkan hasil sebagai berikut :

- PSD minimum = 3774,043 ft


- PSD maximum = 4006,162 ft
- PSD Rekomendasi = 3874,043 ft
- PIP = 290,9273748 psi
- TDH = 3527,528605 ft
- Head/stages = 20 ft/stages
- Hp/stages = 0,12 Hp
- Efficiency = 48,6 %
- Jumlah Stages = 176 stages
- HP Motor = 20 HP
- Panjang Kabel = 3974,043 ft

2. Pemilihan tipe pompa berdasarkan pada rate produksi yang kita inginkan, apabila
diinginkan rate produksi yang besar maka tipe pompa yang digunakan juga harus pompa
dengan tipe yang mampu untuk memproduksikan fluida pada rate tersebut
3. Semakin besar Q yang diinginkan, maka semakin kecil nilai Pwf nya. Semakin kecil nilai
Pwf maka WFL nya akan semakin dalam, karena fluida tidak mampu terdorong lebih
tinggi lagi, sebaliknya apabila Pwf nya besar, maka WFL berada pada kedalaman yang
lebih dangkal karena fluida mampu terdorong lebih tinggi lagi. Begitu juga pada SFL.
4. Nilai WFL berpengaruh dalam penentuan PSD (Pump Setting Depth) minimum dan
optimum, bukan SFL. Karena SFL adalah kondisi fluida dalam keadaaan statis,
sedangkan yang dibutuhkan dalam penentuan pompa adalah pada saat keadaan dinamis.
Semakin besar nilai WFL maka akan semakin dalam PSD nya.
5. Pada penentuan PIP (Pump Intake Pressure), kedalaman perforasi dan PSD rekomendasi
sangat berpengaruh. Karena adanya kehilangan tekanan akibat selisih kedalaman antara
lubang perforasi dan PSD rekomendasinya. Semakin besar selisih kedalamannya semakin
besar pula beda tekananan yang dihasilkan. Sehingga semakin besar beda tekanannya,
akan semakin kecil nilai PIP nya.
6. Pada pengukuran TDH (Total Dynamic Head), terdapat 3 faktor yang mempengaruhi
yaitu Vertical Lift, Tubing Head dan Friction Loss. Pada vertical lift, nilai FOP (Fluid
Over Pump) akan mempengaruhi, semakin besar nilai FOP nya, maka nilai vertical liftnya
akan semakin kecil begitu juga sebaliknya. pada pengukuran tubing head, besarnya tubing
pressure dan Sgmix akan mempengaruhi besarnya tubing head dan pada perhitungan
friction loss, nilai Q dan diameter tubing akan mempengaruhi besar kecilnya friction loss
tersebut. Semakin besar nilai Q pada ukuran tubing yang sama, maka friction lossnya
akan semakin besar, karena fluida banyak yang bergesekan dengan pipa sehingga tekanan
nya akan cepat turun.
7. Pada penentuan jumlah stages, nilai Q dan tipe pompa berpengaruh. Semakin besar nilai
Q nya, kemampuan head dari pompa akan semakin kecil karena kinerja pompa akan
semakin berat. Nilai Q juga berpengaruh terhadap efficiency dari pompa, apabila Q yang
di produksikan melebihi Q optimum pompa, maka efficiency-nya akan menurun. Maka
untuk mendapatkan efficiency dari pompa yang maksimal, harus menggunakan Q yang
optimum agar umur pompa lebih tahan lama.
8. Pemilihan motor juga didasarkan pada tabel yang merupakan ketersediaan horse power
motor tersebut di lapangan. Apabila besarnya horse power yang dibutuhkan motor pada
hasil perhitungan tidak tersedia dalam tabel, maka dipilih motor yang memiliki horse
power lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai