Daftar isi :
1.01 Fungsi utama bagian defleksi horisontal adalah membangkitkan tegangan yang berbentuk
pulsa-pulsa untuk diumpankan ke kumparan defleksi horisontal. Arus yang melalui kumparan
defleksi berbentuk gigi gergaji dan digunakan untuk mengendalikan sinar elektron tabung
gambar agar melakukan penyapuan (scanning) dari bagian kiri kearah bagian kanan layar.
Tegangan pulsa-pulsa horisontal diumpankan langsung dari kolektor transistor HOT (Horisontal
Output Transistor) ke kumparan def yoke.
Fungsi kedua adalah membangkitkan tegangan tinggi untuk anode tabung gambar. Setelah
selesai melakukan penyapuan gambar 1 garis horisontal dari kiri ke bagian kanan layar maka
sinar elektron dengan cepat dikembali lagi ke bagian kiri layar untuk memulai lagi penyapuan 1
garis horisontal selanjutnya. Pulsa yang mengendalikan agar sinar elektron kembali lagi dengan
cepat ke bagian kiri layar dinamakan "pulsa horisontal retrace" yang dimanfaatkan untuk
membangkitkan tegangan tinggi dengan memasang tranfo pada bagian horisontal output. Oleh
karena itu tranfo dinamakan flyback (istilah lainnya adalah HVT atau FBT)Dengan kata lain
flyback sebagai pembangkit tegangan tinggi sifatnya hanya nunut saja pada sirkit defleksi
horisontal.
Sirkit VCO, Horisontal Count-down, PH1 dan PH2 pada TV modern berada dalam kemasan IC
besar yang dinamakan IC Jungel bersama dengan bagian lain seperti Vertikal osilator,
Video/Chroma, Video IF dan SoundIF.
1.02 VCO (Voltage Controlled Oscillator) merupakan osilator pembangkit frekwensi tinggi
dimana besar frekwensinya dapat dikendalikan oleh suatu tegangan. Berbagai macam IC Jungel
mempunyai sistim kerja yang sedikit berbeda pada bagian VCO. Pada TV model lama frekwensi
osilator diperoleh dengan menggunakan eksternal keramik resonator yang mempunyai frekwensi
500Khz atau sirkit RC (Resistor-Capacitor). Pada model-model baru eksternal resonator
semacam ini sudah tidak digunakan lagi dan frekwensi osilator menggunakan referensi dari
osilator yang juga digunakan untuk bagian pemroses warna.
1.03 Frekwensi yang dihasilkan VCO masih sangat tinggi dan oleh Horisontal Countdown akan
diturunkan dengan cara dibagi-bagi sehingga diperoleh frekwensi horisontal (atau line
frekwensi). Besarnya keluaran frekwensi horisontal secara otomatis akan mengikuti sistim sinyal
video yang diterima. Jika terima sistim PAL frekwensi horisontal adalah 15.625 Hz dan jika
terima sistim NTSC frekwensinya adalah 15.750 Hz.
1.04 IC Eropa umumnya menggunakan istilah PH1(Phase Horizontal) dan IC Jepang
menggunakan istilah AFC1(Automatic Frekwency Control). Sirkit inilah yang membuat
frekwensi horisontal otomatis menyesuaikan dengan sinyal video yang diterima dan
menstabilkan "frekwensi" horisontal. Frekwensi horisontal yang tidak stabil atau berubah-ubah
akan menyebabkan gambar nampak terkoyak-koyak atau roboh.
Bagian ini bekerja dengan cara membandingkan frekwensi sinyal horisontal dengan frekwensi
sinyal sinkronisasi horisontal. Kalau kedua frekwensi tidak sama, maka frekwensi VCO akan
dikoreksi oleh PH1 sehingga keluaran frekwensi horisontal menjadi sama dengan frekwensinya
sinyal sinkronisasi horisontal.
1.05 PH2 atau AFC2 berfungsi untuk menstabilkan "phase" dari frekwensi horisontal. Phase
frekwensi horisontal yang tidak stabil akan menyebabkan gambar yang nampak tetap utuh tetapi
tidak stabil "bergeser-geser kearah kiri-kanan" layar.
Bagian ini bekerja dengan cara membandingkan phase keluaran frekwensi horisontal dengan
phase pulsa flyback (FBP) yang berasal dari pin-AFC tranfo flyback. Jika kedua pulsa tersebut
phasenya tidak sama, maka akan dikoreksi oleh PH1 agar phase menjadi stabil. Sirkit ajusment
Horisontal Shift berhubungan dengan bagian ini
1.06 Horisontal driver berfungsi untuk memperkuat sinyal frekwensi horisontal dari IC Jungel
sebelum diumpankan ke bagian horisontal output. Sebagai penghubung (kopel) bagian
Horisontal Driver dengan bagian Horisontal Output umumnya digunakan sebuah tranfo sebagai
matching impedansi (penyesuai impedansi) dengan tujuan untuk mendapatkan efisiensi kopel
secara maksimum. Peranan horisontal driver cukup kritis, karena
Idealnya pada saat ON resistansi antara kolektor dengan emitor adalah nol. Jika drive kurang
akan menyebabkan transistor HOT tidak sepenuhnya "on", tetapi masih mempunyai resistansi
yang dapat menyebabkan transistor HOT panas.
Sebaliknya kalau drive over akan menyebabkan "storage time" atau waktu yang dibutuhkan
untuk kembali dari kondisi ON ke kondisi OFF transistor menjadi lebih lama. Akibatnya periode
"on time" transistor HOT menjadi lebih lama, sehingga dapat pula menyebabkan transistor HOT
panas.
1.07 Bagian horisontal output merupakan bagian yang paling sulit dipahami. Bentuk tegangan
yang melalui masing-masing komponen berbeda satu sama lain. Tetapi secara garis besar dapat
dijelaskan fungsi masing-masing part yang ada sebagai berikiut.
1.07.1 Transistor HOT (Horizontal Output Transistor) berfungsi untuk menyediakan power yang
cukup agar mampu menghasilkan tegangan pulsa-pulsa kekumparan defleksi horisontal.
Transistor HOT umumnya mendapat suply tegangan B+ yang besarnya sekitar DC 100 hingga
150v.
Transistor HOT sebenarnya bukan berlaku sebagai sebuah penguat atau amplifier, tetapi berlaku
sebagai "switch on-off" yang dikemudikan oleh pulsa horisontal driver. Pada saat periode "on"
maka kolektor-emitor akan terhubung sepenuhnya dimana idealnya resistansinya adalah "nol".
Tetapi karena resistansi ideal ini tidak mungkin, maka kolektor-emitor masih mempunyai
resistansi yang kecil yang menyebabkan transistor menjadi panas, sehingga transistor HOT perlu
dipasang pada pendingin.
Trafo flyback dilalui arus yang berbentuk pulsa-pulsa yang mengakibatkan timbulnya tegangan
induksi yang cukup tinggi kurang lebih 1500v. Tegangan ini akan diterima oleh kolektor-emitor
transistor HOT, oleh karena itu minimal transistor HOT harus mempunyai tegangan kerja
kolektor-emitor 1500v.
1.07.2 Dinamakan kapasitor resonan karena kapasitor ini membentuk semacam sirkit resonansi
paralel bersama dengan kumparan flyback dan def yoke. Kapasitor resonan (nama lainnya adalah
kapasitor retrace timing, kapasitor safety, kapasitor snubber) umumnya mempunyai tegangan
kerja 1600v dan dipasang pada kolektor HOT dengan ground.
Nilai resonan cukup kritis karena mempunyai pengaruh terhadap lamanya periode "on" transistor
HOT, geometrik lebar raster dan tegangan tinggi yang dihasilkan flyback.
Jika kapasitor ini nilainya berubah mengecil akan menyebabkan raster menyempit kiri-kanan dan
semua tegangan keluaran flyback naik bertambah.
Jika kapasitor resonan sampai lepas solderannya atau nilainya mengecil maka akan
menyebabkan tegangan induksi pada kolektor naik lipat beberapa kali sehingga dapat merusak
transistor HOT. Pada kasus tertentu tegangan yang naik ini mungkin dapat merusak tabung
gambar seperti adanya keluar loncatan api atau leher tabung gambar retak dan patah pada
bagaian yang ada didalam def yoke. TV yang mempunyai sirkit protektor X-ray otomatis akan
mati protek jika tegangan tinggi flyback naik tidak normal, sehingga dapat dicegah terjadinya
kerusakan transistor atau tabung gambar.
Jika nilai kapasitor resonan diganti dengan nilai yang lebih besar maka akibatnya tegangan tinggi
akan turun dan raster akan semakin melebar secara horisontal.
1.07.3 Secara internal didalam transistor HOT terdapat diode yang dinamakan Diode Damper
yang dipasang antara kolektor-emitor. Karena adanya tranfo flyback pada sirkit transistor HOT
maka hal ini memicu terjadinya osilasi yang menghasilkan tegangan bolak-balik dimana
tegangan ini akan diterima oleh kolektor-emitor transistor HOT. Jika tanpa diode damper
akibatnya transistor HOT kadang akan mendapat tegangan dengan polaritas terbalik (kolektor
mendapat tegangan minus dan emitor mendapat tegangan plus). Tentu hal ini akan menyebabkan
transistor rusak.
Diode damper berfungsi untuk meredam osilasi. Pada saat emitor mendapat tegangan (+) dan
kolektor mendapat tegangan (-), maka tegangan ini akan disimpangkan agar melalui diode
damper. Pada TV model lama (kuno) transistor HOT belum menggunakan internal diode damper
dan tambahan diode damper dipasang diluar transistor.
1.07.4 Karena karakteristik kumparan def yoke yang tidak murni induktif tetapi juga mempunyai
karakteristik resistif, maka hal ini menimbulkan cacat yang dinamakan "cacat horisontal linear".
Cacat menyebabkan gambar pada bagian pinggir kanan layar terkompresi,sehingga jika
menampilkan gambar seorang penyiar pundak kiri-kanan nampak tidak simetris. Cacat ini akan
nampak lebih jelas jika gambar menampilkan gambar patern kotak-kotak Sebuah kumparan yang
dinamakan Kumparan Horisontal Linear (H Lin) dipasang secara seri dengan kumparan def yoke
berfungsi untuk memperbaiki cacat ini. Pemasangan polaritas kumparan tidak boleh terbalik, dan
untuk menghindari kesalahan pemasangan maka pada bodi kumparan dan pada pcb umumnya
diberi tanda tertentu.
1.07.5 Akibat bentuk dimensi layar tabung gambar yang jaraknya terhadap penembak elektron
tidak merata, hal ini menyebabkan cacat yang dinamakan "cacat S". Hal ini disebabkan karena
kecepatan penyapuan elektron secara horisontal pada bagian kiri dan bagian kanan layar relatip
lebih cepat dibanding dengan pada saat dibagian tengah layar. Hal ini menyebabkan gambar pada
bagian kiri dan bagian kanan layar sedikit melebar dibanding dengan bagian tengah layar.
Berbeda dengan cacat horisontal linear yang berpengaruh hanya pada salah satu sisi, maka cacat
"S" berpengaruh pada kedua sisi kiri kanan layar. Cacat ini nampak lebih jelas jika menampilkan
gambar patern kotak-kotak.
Sebuah kapasitor yang dinamakan kapasitor "S" dipakai untuk memperbaiki cacat ini dan
umumnya mempunyai tegangan kerja 200v. Kapasitor ini nilainya cukup kritis oleh karena itu
kalau mengganti harus menggunakan dengan nilai yang sama.
Jika kapasitor "S" nilainya dirubah lebih kecil maka akan mengakibatkan gambar bagian
pinggir kiri dan bagian pinggir kanan layar akan seperti dikompres.
Sedangkan jika nilai kapasitor "S" dirubah lebih besar maka akan mengakibatkan gambar
bagian pinggir kiri dan bagian pinggir kanan layar akan seperti direnggangkan.
1.07.6 Cacat "cross-hatch" hanya nampak jelas jika gambar menampilkan gambar patern cross-
hatch (gambar patern kotak-kotak) hitam putih, Akan nampak garis bengkok-bengkok seperti
cacing pada setiap persilangan garis vertikal-horisontal. Pada bagian sirkit horisontal-out
dipasang sirkit "kink correction" untuk menghilangkan gangguan cacat ini. Sirkit terdiri dari
sebuah diode, sebuah elko kecil tegangan tinggi dengan nilai 0.5uF/160v dan sebuah resistor
yang dipasang secara paralel dengan kapasitor "S". Kerusakan pada salah satu part pada bagian
ini tidak akan nampak atau mengganggu jika TV menampilkan gambar biasa.
1.07.7 Kumparan def yoke horisontal dipasang pada leher tabung gambar berfungsi untuk
mengendalikan sinar elektron agar melakukan penyapuan secara horisontal dari bagian kiri ke
bagian kanan layar. Kumparan defleksi horisontal mempunyai sepasang kumparan yang
dipasang dibagian atas dan dibagian bawah leher tabung gambar yang umumnya disambung
secara paralel.
2. Pembangkit tegangan tinggi Flyback
2.01 Pulsa horisontal digunakan untuk mengendalikan agar sinar elektron melakukan penyapuan
gambar 1 garis horisontal dari bagian kiri layar ke bagian kanan. Kemudian dengan kecepatan
tinggi pulsa horisontal akan mengembalikan sinar elektron kebagian kiri layar untuk memulai
mengulang penyapuan 1 garis horisontal lagi. Pulsa pengembalian sinar elektron agar kembali ke
bagian kiri layar ini dinamakan "pulsa horisontal retrace". Pulsa-pulsa inilah yang dimanfaatkan
untuk membangkitkan tegangan tinggi anode dengan cara memasang sebuah tranfo pada bagian
horisontal output. Oleh karena itu tranfo ini dinamakan tranfo flyback.
Arus horisontal retrace yang berubah dengan sangat cepat pada bagian primer flyback akan
menginduksikan tegangan tinggi pada sekunder sekitar 20 hingga 30Kv dan disearahkan
menggunakan diode tegangan tinggi.
VR atau potensio sebagai pembagi tegangan tinggi dipasang didalam bodi flyback guna
mendapatkan tegangan tinggi untuk Fokus sekitar 6Kv dan tegangan Screen sekitar 500V.
Kecuali itu flyback juga digunakan untuk menghasilkan tegangan-tegangan rendah lainnya
seperti untuk bagian vertikal, heater dan video drive.
TV Sony yang menggunakan tabung Trinitron membutuhkan tegangan screen sekitar 400 ~
800v. Tegangan screen bukan diperoleh dari tranfo flyback, tetapi diperoleh dengan cara
menyearahkan pulsa-pulsa horisontal dengan cara memasang sebuah diode pada Kolektor
transistor HOT.
2.03 Tegangan tinggi flyback disearahkan menggunakan deretan diode yang diseri, sehingga
mengakibatkan mempunyai resistansi internal yang relatip tinggi. Perubahan arus yang kecil
dapat mengakibatkan tegangan tinggi drops. Jika teganan tinggi drops akan menyebabkan sinar
elektron kecepatannya menurun dan lebih mudah dibengkokkan oleh def yoke, sehingga
akibatnya raster akan mengembang arah horisontal dan vertikal (blooming).
Jika kontras atau britnes gambar berubah-ubah dapat menimbulan raster kembang-kempis
(breathing). Pada TV yang sederhana untuk mengkoreksi cacat breathing biasanya dipasang
sebuah resistor power pada jalur B+ . Jika kontras atau britnes gambar bertambah akibatnya arus
B+ akan bertambah dan mengakibatkan tegangan drops pada resistor bertambah besar (tegangan
drops V = I x R). Akibatnya tegangan ke horisontal output akan drops dan defleksi horisontal
juga drops sehingga raster tidak jadi mengembang. TV layar besar biasanya memakai sirkit anti
breathing dengan menggunakan pin-EHT input yang terdapat pada IC Jungel. Pulsa dari flyback
dihubungkan ke pin-EHT dan dihubungkan dengan bagian koreksi EW yang akan otomastis
mengendalikan Hor-size dan Vert-size
2.04 Pulsa-pulsa dari tranfo flyback diberikan ke sirkit bagian lain dengan fungsi untuk : 2.02
Besarnya frekwensi pulsa horisontal adalah sekitar 15 Khz. Keuntungan dengan penggunaan
frekwensi tinggi untuk membangkitkan tegangan tinggi ialah bahwa jumlah lilitan tranfo untuk
menaikkan tegangan yang dibutuhkan relatip tidak sebanyak jika dibanding menggunakan tranfo
konvensionil yang dipakai pada listrik ac dengan frekwensi 50Hz. Jika untuk menghasilkan
tegangan tinggi menggunakan trafo seperti yang digunakan pada power suply, tentu akan lebih
banyak membutuhkan gulungan, memakan tempat, dan berat. Karena bekerja pada frekwensi
tinggi, maka inti tranfo flyback menggunakan bahan dari ferit
Pulsa diberikan ke IC Mikrokontrol sebagai pulsa Hor Sync, dimana bersama pulsa Vert Sync
dari bagian vertikal-out dipakai untuk keperluan pembangkit karakter OSD (On Screen Display).
Jika pulsa ini terputus maka akan menyebabkan OSD tidak muncul.
Pulsa diberikan ke IC Jungel /Video Chroma berfungsi untuk pulsa blangking, pembangkit
sinyal sand-castle, pemroses warna dan sebagai pulsa untuk PH2. Jika pulsa ini terputus dapat
menyebabkan raster gelap, gambar sedikit bergeser kekiri sehingga nampak ada blok hitam pada
bagian kanan layar.
Pada beberapa model TV pulsa dari flyback dipakai untuk sinkronisasi ke bagian SMPS
(Switch Mode Power Supply). Berfungsi untuk menghilangkan gangguan frekwensi SMPS
terhadap gambar. Jika pulsa ini terputus dapat menyebabkan problem seperti, power suply
ngerik, power suply tidak kerja, back ground gambar ada gangguan seperti serat kayu.
3. Memahami cara kerja sirkit Koreksi EW (Pin Cushion)
Pada TV tabung gambar layar besar atau layar flat, masalah yang dihadapi adalah cacat raster
yang melengkung pada kiri-kanan layar sehingga raster berbentuk seperti gambar bantal. Istilah
lainnya adalah cacat "pin-cushion" atau "EW". Hal ini disebabkan karena perbedaan geometri
jarak yang tidak merata antara elemen penembak elektron RGB ke seluruh permukaan layar.
Bagian sudut-sudut pojok layar mempunyai jarak yang paling jauh dibanding dengan bagaian
tengah layar. Akibatnya defleksi horisontal pada bagian sudut-sudut layar lebih lebar dibanding
pada bagian tengah layar. Cacat bantal dikoreksi menggunakan sirkit Koreksi EW atau Pin
Cushion
Pin Amplifier, untuk mengatur kelengkungan garis pada bagian pinggir kiri-kanan garis agar
menjadi lurus
Hor Size, untuk mengatur lebar kiri-kanan raster
Upper pin, untuk mengatur cacat garis bengkok pada bagian pojok kiri-kanan atas layar
Lower pin, untuk mengatur cacat garis bengkok pada bagian pojok kiri-kanan bawah layar
Hor Shift, untuk mengatur center gambar secara horisontal
TILT atau Trapesium untuk mengatur cacat raster yang berbentuk trapesium agar menjadi
bujur sangkar.
Hor Bow, untuk mengatur cacat garis pada bagian tengah layar yang melengkung agar
menjadi garis lurus
Hor Angel, untuk mengatur cacat garis lurus pada bagian tengah yang miring layar agar
menjadi tegak lurus.
4.01 Tidak ada tegangan B+ pada kolektor transistor HOT dapat disebabkan antara lain karena :
Transistor HOT kolektor-emitor short.
Diode penyearah tegangan B+ short dari tranfo SMPS short.
Power suply (SMPS) tidak kerja.
Beberapa model TV menggunskan sirkit dimana tegangan B+ rendah pada saat stand by.
Tegangan B+ baru akan naik menjadi normal jika mikrokontrol telah di-on-kan. Kerusakan
bagian mikrokontrol atau sirkit pendukungnya dapat menyebabkan tegangan B+ tidak mau naik
ke normal.
Sirkit suply tegangan B+ menggunakan transistor atau relay sebagai "pemutus on-off" yang
dikendalikan oleh bagian mikrokontrol melalui kontrol pin "power on-off". Kerusakan mungkin
disebabkan pada sirkit ini.
Kerusakan bagian mikrokontrol (kontrol power-on belum kerja).
4.02 Untuk mengetahui apakah bagian defleksi horisontal sudah bekerja, dapat dilakukan
pemeriksaan atau pengamatan visual antara lain seperti :
Diukur ada tegangan heater ada tegangan sekitar 5v ac. Nilai ini bukan nilai sebenarnya sebab
avo-meter biasa tidak cocok untuk mengukur tegangan ac dengan frekwensi tinggi. Jika diukur
dengan VTVM yang dapat dugunakan untuk mengkur teganagan frekwensi tinggi, nilai
sebenarnya tegangan heater adalah 6.8v ac
Secara visual heater nampak menyala.
Diukur ada tegangan screen.
Di cek ada sisa muatan tegangan tinggi pada anode tabung gambar.
4.03 Diperiksa sudah ada tegangan B+ pada kolektor transistor HOT. Maka jika bagian defeleksi
horisontal belum kerja sama sekali dapat disebabkan karena (4.03.1 ~ 4.03.5) :
4.03.1 Osilator horisontal pada IC Jungel belum bekerja. Tergantung dari desain sistim kerja IC
Jungel maka osilator horisontal belum bekerja kerja dapat disebabkan antara lain oleh :
Tegangan suply pada pin-H.Vcc tidak ada atau kurang dari spesikasinya. Kebanyakan IC
Jungel mempunyai tegangan kerja pada pin-Hvcc sebesar 8v (baca 4.04.6)
(TV model lama) Keramik resonator 500khz rusak
Beberapa tipe IC Jungel ada yang menggunakan resistor pull up (yang dihungkan ke jalur
suply plus) pada bagian outputnya ( misal TDA8366, TDA8842). Jika resistor putus maka basis
transistor driver tidak mendapat tegangan bias.
Jalur hubungan pulsa SDA-SCL antara IC Mikrokontrol dengan IC Jungel putus atau jalur
yang ada yang short disebabkan kerusakan pada part lain.
IC mikrokontrol posisi belum "on" atau belum bekerja. Beberapa tipe IC jungel osilator
horisontal sudah dapat langsung bekerja jika ada suply Hvcc tanpa menghidupkan mikrokontrol
dulu atau mikrokontrol rusak. Tetapi ada beberapa tipe yang belum mau bekerja walaupun sudah
ada tegangan suply Hvcc sebelum mikrokontrol mau "on" (contoh adalah TDA8842)
X-ray protektor dipasang untuk mematikan osilator horisontal jika tegangan flyback over. TV
model lama X-ray protektor aktip bekerja dengan menshort ke ground tegangan H.Vcc. Ada
kerusakan salah satu part pada sirkit X-ray protektor dapat menyebabkan ada tegangan pemicu
X-ray protektor bekerja.
Beberapa IC Jungel model lama kadang mempunyai pin-Xray input (misal TA8690, TA8659).
Normal pin X-ray tegangannya adalah nol. Jika pada pin-Xray input diukur ada tegangan
(walaupun kecil) maka osilator tidak mau bekerja.
4.03.2 Kerusakan pada bagian horisontal driver yang dapat disebabkan karena :
Tidak ada suply tegangan ke kolektor.
Kadang dijumpai tegangan kolektor nol, tetapi jika transistor driver dilepas tegangan kolektor
ada. Ini bukan kerusakan bagian driver. Problem disebabkan pada IC Jungel yang menyebabkan
tegangan basis transistor over. Dapat disebabkan karena IC Jungel rusak atau horisontal osilator
belum bekerja.
Tidak ada tegangan pada basis transistor driver. Hal ini dapat disebabkan osilator horisontal
belum bekerja, jalur ada yang putus, atau resistor pull-up pada pin hor-out IC Jungel rusak.
Pada model TV tertentu kadang pada jalur basis transistor driver dipasang semacam transistor
protektor yang disambungkan ke bagian vertikal-out, dimana kolektor-emitor transistor protektor
ini akan men-short-kan ke ground tegangan basis jika ada problem pada bagian vertikal. Coba
open dahulu transistor ini.
Walaupun jarang terjadi kadang disebabkan tranfo horisontal driver rusak
Transistor driver rusak.
Untuk mengetahui bahwa osilator horisontal dan driver horisontal keduanya sudah bekerja dapat
dilakukan dengan cara mengukur tegangan pada bagian sekunder tranfo driver. Umunya kalau
diukur ada tegangan sekitar 2v AC., jika basis transistor HOT diopen.
4.03.3 Kerusakan transistor HOT dimana umumnya kolektor-emitornya short, sehingga
menyebabkan jalur B+ short ke ground. Tetapi kadang transistor HOT rusak karena basis-
emitornya yang short. Mengganti transistor HOT sebaiknya menggunakan nomor part yang sama
untuk menjamin keawetan pemakaian. Mengganti transistor HOT dengan nomor part berbeda
memang dapat dilakukan, hanya kadangkala dapat menimbulkan problem seperti over OVP
(Over Current Protector) aktip bekerja, raster tidak penuh kiri-kanan, atau tidak tahan lama.
Untuk menghindari kerusakan berulang atau pesawat kembali rusak setelah dipakai beberapa
hari atau minggu. Sebelum mengganti transistor HOT yang rusak, maka sebaiknya dilakukanlah
pemeriksaan hal-hal yang mungkin dapat menyebabkan transistor ini rusak :
Cek tegangan B+ apakah normal
Periksa solderan pada kapasitor resonan
Periksa elko pada suply kumparan primer tranfo horisontal driver, mungkin kering
(Kalau perlu) Periksa def yoke.
4.03.4 Kerusakan tranfo flyback dapat ditunjukkan dengan tanda-tanda antara lain :
Transistor HOT rusak short, dan jika diganti baru akan rusak lagi
Bodi flyback ada bagian yang mengelembung, warna berubah, ada lubang kecil yang kadang
keluar semacam lelehan.
Resistor pada sirkit bagian ABL ada yang terbakar
Kapasitor (200v) pada pin-ABL flyback short
Keluar loncatan api dari bagian tertentu atau antar kaki pin-pinnya.
Tegangan tinggi anode, fokus, screen tidak keluar, tetapi tegangan rendah lainnya keluar.
Jika diukur dengan ohm meter( dengan x 1K) ada kebocoran antara anode cap dengan kaki
ground flybak.
Jika diukur dengan ohm meter ada hubungan antara kumparan primer dengan sekunder.
Tanpa skematik diagram kadang sulit mencari lokasi X-ray protektor. Kita dapat melacak
mencari lokasi sirkit X-ray dengan cara sebagai berikut :
Open semua pin pada flyback kecuali pin-B+ dan pin-Kolektor.
Hidupkan TV dan biasanya protek sudah tidak akan aktip bekerja.
Solder kembali pin yang telah di open satu persatu bergantian dengan dicoba hidupkan setiap
kali habis menyambung salah satu pin yang telah diopen.
Jika protektor bekerja, maka sirkit X-ray berhubungan dengan pin yang baru saja disambung
kembali tersebut.
4.05.2 OVP aktip bekerja jika arus B+ yang over. Kerusakan mungkin dapat disebabkan karena :
Kumparan def yoke rusak
Flyback rusak
Beban flyback berat, disebabkan karena sirkit yang mengambil suply dari flyback ada yang
rusak.
sirkit OVP sendiri ada yang part yang rusak.
4.05.3 Kerusakan pada bagian horisontal driver umumnya disebabkan karena :
Transistor mau rusak sehingga kadang mau bekerja pada saat masih dingin,
Suply untuk tegangan kolektor putus.
Kadang tegangan kolektor nol, tetapi jika transistor driver diopen tegangan ada. Kerusakan
bukan pada bagian horisontal driver, tetapi pada bagian osilator horisontal
Walaupun jarang terjadi kadang tranfo horisontal driver rusak.
4.06 Ketika TV dihidupkan transistor HOT langsung rusak sebelum kita sempat melakukan
pengukuran. Kemungkinan dapat disebabkan karena :
Kapasitor resonan pada kolektor HOT yang mempunyai tegangan kerja 1600v nilainya
berubah mengecil atau solderan lepas. Hal ini menyebabkan terjadinya tegangan induksi yang
sangat tinggi pada tranfo flyback yang menyebabkan transistor rusak. Nilai kapasitor ini cukup
kritis oleh karena itu ganti dengan nilai yang sama.
Kumparan horisontal Def yoke rusak terbakar atau short
Flyback rusak pada bagian gulungan primer antara pin-B+ dengan pin-kolektor short.
Tabung gambar rusak (biasanya ada loncatan api didaamnya).
Tegangan B+ over
(TV lama) Kerusakan pada keramik resonator 500KHz yang menyebabkan frekwensi osilator
berubah menjadi tinggi. Biasanya disertai suara ngencrit sebelum rusak.
Kerusakan pada sirkit PH1 (AFC1) seperti resistor, kapasitor atau IC Jungel.
4.07 Menjumpai transistor HOT rusak secara berulang pada saat melakukan perbaikan TV, maka
dapat dilakukan langkah-langkah percobaan sebagai berikut untuk mencegah kerusakan
tersebut :
Sediakan lampu 100w/220v 2 buah yang disambung paralel.
Masing-masing beri sambungan kabel sepanjang kurang lebih 30cm pada kedua ujungnya
dengan cara disolder.
Putus jalur hubungan antara pin-flyback yang ke kolektor transistor HOT.
Pasang kedua lampu antara pin-flyback dengan kolektor transistor HOT secara paralel.
Hidupkan TV.
Jika lampu menyala terang berarti masih ada kerusakan pada bagian lain yang dapat
menyebabkan transistor HOT rusak.
Jika nyala lampu sudah redup berarti kerusakan telah teratasi dan kembalikan sirkit seperti
semula.
4.08 Transistor HOT panas atau transistor dalam jangka pendek rusak berulang setelah diambil
konsumen.
Penyebab kerusakan transistor HOT dapat dikategorikan sebagai berikut :
Sinyal drive yang kurang sehingga menyebabkan under-drive. Umumnya disebabkan karena
elko kering pada suply Vcc tranfo horisoantal drive. Tegangan suply yang drops pada horisontal
oslator maupun horisontal drive juga dapat menyebabkan masalah ini.
Sinyal drive kurang karena suply Vcc kedua tidak kerja (baca...)
Sinyal drive yang over. Dapat disebabkan tegangan suply pada horisontal osilator atau
horisontal drive yang over. Biasanya karena ada part seperti resistor yang diganti dengan nilai
yang berbeda.
Sinyal drive yang over dapat juga disebabkan karena tegangan Hvcc pada ic jungel over.
Dapat disebabkan karena kerusakan regulator atau ada resistor yang diganti dengan nilai yang
tidak sama.
Arus kolektor over disebabkan karena beban yang over. Mungkin disebabkan karena def yoke,
flyback, bagian vertikal out ada masalah.
Tegangan kolektor over. Dapat disebabkan karena kapasitor resonan nilai mengecil, tegangan
power suply kadang berubah naik.
Transistor yang dipasang tidak asli atau tidak cocok.
Pemasangan HOT dengan pendingin kurang baik.
Ada solderan kurang bagus pada bagian horisontal output, part bagian filter PH1 (AFC1).
(TV lama) Bagian osilator kadang frekwensinya berubah, misalnya keramik resonator 500Khz
yang akan rusak.
Catatan :
Flyaback yang bersuara dapat menunjukkan bahwa frekwensi horisontal tidak normal. Dalam
hal ini kalau TV dihidupkan terlalu lama kadang dapat mengakibatkan transistor HOT rusak.
Beberapa model TV baru kadang salah dalam desainnya sehingga transistor HOT sering rusak.
Dalam hal ini maka perlu dicari informasi modifikasi yang diperlukan.
Kadang listrik yang sering hidup mati, pindah chanel, memasang video in pada saat TV dalam
keadaan hidup, ada sinyal dari handphone terlalu dekat dapat menimbulkan triger yang dapat
merusak transistor HOT.
4.09 Kerusakan gambar tidak sinkron secara horisontal dapat disebabkan karena :
Kerusakan part-part pada bagian filter PH1 atau AFC1 dari IC Jungel atau ada solderan kurang
baik pada bagian tersebut.
(TV lama) Kerusakan x-tal 500Khz resonator eksternal.
Kerusakan X-tal warna pada TV yang sudah tidak menggunakan eksternal resonator. Problem
seperti ini kadang disertai dengan gejala warna sering hilang.
Kadang IC Jungel mempunyai jalur input sendiri untuk sinyal sinronisasi. Jika jalur sinyal ini
terputus maka akan menyebabkan gambar tidak sinkron vertikal mauoun horisontal.
IC jungel yang rusak
EEPROM data korup
4.10 Gambar nampak sedikit bergeser kekiri sehingga timbul blok hitam pada bagian kanan
layar. Problem seperti ini dapat disebabkan karena :
Paling sering disebabakan kerusakan part atau solderan yang menyebabkan jalur sinyal pulsa
horisontal (FBP) dari pin-AFC flyback ke IC Jungel terputus atau short ke ground.
Kerusakan part pada filter PH2 atau AFC2
IC Jungel rusak
4.11 Timbul gangguan ada beberapa blok hitam vertikal pada back-ground gambar pada bagian
kiri layar. Hal ini disebabkan adanya gangguan osilasi pada bentuk pulsa horisontal. Problem
dapat disebabkan karena :
Elko pada suply tegangan B+ dekat pin-tranfo flyback kering.
Elko pada suply tranfo horisontal driver kering.
Resistor yang diseri dengan kapasitor yang terletak pada kolektor tranfo horisontal drive rusak
atau solderan lepas.
Pada jalur suply tegangan B+ ke flyback kadang dipasang sebuah kumparan. Jika kumparan
ini di jumper atau short dapat juga menyebabkan timbulnya gangguan ini.
Tranfo flyback domodifikasi atau diganti lain tipe.
4.12 Timbul gangguan jembret yang berbentuk garis-garis putih atau hitam pendek pada gambar
yang kontras. Gangguan akan nampak jelas jika gambar mempunyai kontras yang tinggi. Dan
akan nampak lebih jelas jika gambar menampilkan tulisan teks atau OSD.
Dapat disebabkan karena kapasitor elko yang terdapat pada jalur tegangan B+ dekat tranfo
flybak kering.
4.13 Raster menyempit tidak penuh pada bagian kiri-kanan layar. Problem dapat disebabkan
karena :
Kapasitor resonan 1600v pada kolektor transistor HOT nilainya sedikit menurun. Dapat
dikoreksi dengan mencoba menambah memasang kapasitor dengan nilai antara 102 hingga 502
dengan tegangan 1600v secara paralel dengan kapasitor resonan.
Ajustment tegangan B+ kurang.
Pada TV yang mempunyai sirkit Koreksi EW mungkin disebabkan karena kesalahan
adjustment Horisontal-Size.
4.14 Raster mengecil kiri-kanan maupun atas bawah sehingga berbentuk seperti trapesium.
Umunya kumparan defleksi terdiri dari 2 buah kumparan yang kebanyakan disambung secara
paralel. Jika salah satu kumparan sedikit short akan menyebabkan terjadinya problem ini. Untuk
memastikan apakah terjadi short pada salah satu kumparan def yoke horisontal, maka dapat
dilakukan :
Lepas dan pisahkan dahulu solderan salah satu ujung sambungan paralel ke 2 kumparan def
yoke.
Masing-masing kumparan diukur resistansinya (sebaiknya menggunakan meter digital). Jika
diukur kedua kumparan ini resistansinya berbeda, berarti yang mempunyai resistansi lebih kecil
ada bagian yang short.
4.15 Raster mengembang (blooming) diakibatkan karena kecepatan sinar elektron berkurang
sehingga mudah dibelokkan oleh def yoke, dimana problem ini dapat disebabkan karena :
Flyback rusak. Kerusakan pada diode penyearah yang ada didalam tranfo flyback.
Tegangan heater kurang, yang dapat karena solderan kurang baik, konektor CRT soket kurang
kontak, atau ada resistor heater yang molor nilainya.
Emisi katode tabung gambar lemah.
4.16 Raster kembang kempis (breathing). Untuk TV kualitas bawah adalah normal jika gambar
nampak sedikit kembang kempis jika kontras atau britnes gambar berubah-ubah. Pada TV yang
sederhana untuk mengkoreksi cacat breathing biasanya dipasang sebuah resistor power pada
jalur B+ . Jika kontras atau britnes gambar bertambah akibatnya arus B+ akan bertambah dan
mengakibatkan tegangan drops pada resistor bertambah besar (tegangan drops V = I x R).
Akibatnya tegangan yang masuk ke horisontal output akan drops pula dan defleksi horisontal
juga drops sehingga raster tidak jadi mengembang.
Pada TV layar besar biasanya dipasang sirkit anti breathing menggunakan pin-EHT input yang
terdapat pada IC Jungel. Pulsa dari flyback dihubungkan ke pin-EHT dan dihubungkan dengan
bagian koreksi EW yang akan otomastis mengendalikan Hor-size dan Vert-size. Disini pin-EHT
juga difungsikan sebagai input X-ray protektor. Protektor akan aktip bekerja jika pulsa dari
flyback over.
Problem kembang kempis dapat disebabkan :
Tergangan B+ problem, kerusakan pada bagian power suply.
Tranfo flyback rusak pada bagian tegangan tinggi.
Transistor HOT yang dipasang tidak cocok
Problem pada sirkit EHT input atau pada sirkit Koreksi EW
Untuk mengurangi problem kembang kempis, maka dapat dilakukan dengan cara mengurangi
level britnes dan kontras gambar.
4.17 Timbul gangguan garis-garis kecil pada bagian pinggir kiri-kanan layar. Problem kadang
disertai dengan timbulnya suara berisik dari tranfo flyback.
Kerusakan dapat disebabkan dari bagian filter PH1 atau AFC1 atau dari IC jungel yang
kerjanya tidak normal.
4.18 Gambar melipat tegak lurus dibagian tengah layar. Atau timbul gangguan garis putih tegak
lurus dibagian tengah layar. Problem dapat disebabkan karena :
Karakteristik transistor HOT berubah sehingga faktor penguatan menurun.
Kualitas Transistor HOT yang dipasang sebagai pengganti tidak baik, atau karakteristiknya
tidak sama.
Problem pada sirkit bagian Horisontal driver sehingga HOT under drive.
4.19 Raster hanya berupa satu garis tegak lurus ditengah layar. Problem dapat disebabkan karena
:
Konektor def yoke horisontal kendor atau hubungan ada yang putus
Kapasitor "S" rusak open. Ganti dengan nilai yang sama karena mempunyai pengaruh
terhadap geometri gambar.
4.20 Cacat horisonal linear. Cacat ini menyebabkan bagian kanan layar gambar terkompresi.
Gejala akan nampak jelas jika sedang menampilkan close up seorang penyiar dimana pundak
kiri-kanan pemyiar nampak tidak simetri. Problem dapat disebabkan karena :
Coil horisontal linear terbakar.
Pemasangan coil horisontal linear terbalik polaritasnya.
Def Yoke diganti bukan aslinya.
4.21 Cacat pin-cushion, gambar tampak melengkung pada kedua sisi kiri-kanan layar. Problem
dapat disebabkan karena :
Adjustment Parabola atau Pin-Amplifier pada EW geometri
Sirkit-Pin Cushion atau Koreksi EW ada part yang rusak atau jalur putus. Yang paling sering
terjadi adalah kerusakan resistor atau transistor power pada Pin-driver amplifier.
4.22 Tegangan B+ drops. Pada saat bagian horisontal belum bekerja tegangan B+ normal, tetapi
pada saat bagian horisontal bekerja tegangan B+ drops. Tegangan B+ drops dapat disebabkan
karena problem pada bagian horisontal output, tetapi dapat juga disebabkan karena problem pada
bagian power suply. Pada TV yang diperlengkai protektor OVP (over current protector) akan
menyebabkan TV mati protek.
Problem pada bagian horisontal output yang dapat menyebabkan tegangan B+ drops antara lain
adalah :
Kumparan def yoke rusak ada yang sedikit short
Kumparan flyback rusak ada yang sedikit short
Diode penyearah yang ada disekitar flyback ada yang short
Beban flyback over yang dapat disebabkan karena IC Vertikal Out short misalnya.
4.23 Membedakan penyebab tegangan B+ drops karena problem bagian horisontal atau karena
problem bagian power suply. Dapat dilakukan dengan mengganti sementara beban B+ dengan
lampu dop :
Sediakan 2 buah lampu dop 100w/220v dan masing-masing diberi kabel untuk penyambungan
dengan panjang kurang lebih 30cm
Lepas sementara hubungan transistor HOT
Pasang kedua buah lampu secara paralel antra jalur B+ dengan ground sebagai beban
pengganti transistor HOT.
Hidupkan power suply.
Jika tegangan B+ drops berarti bagin power suply yang problem.
Jika tegangan B+ normal berarti yang problem bagian horisontal.
4.24 Kerusakan kumparan def yoke disebabkan bagiaan tertentu kawat email ada yang terluka
sehingga memicu terjadinya loncatan api antar kawat gulungan. Loncatan api ini lama kelamaan
dapat menyebabkan gulungan disekitarnya ikut terbakar. Kerusakan umumnya disebakan karena
adanya sejenis lem yang telah kering pada def yoke yang sifatnya berubah menjadi korosif dan
merusak lapisan email.
Kadang pada malam hari terjadi pengembunan pada kaca tabung gambar sehingga didalam def
yoke menjadi basah. Hal ini juga dapat memicu terjadinya kerusakan def yoke.
Jika kerusakan def yoke ringan maka biasanya menyebabkan raster nampak seperti trapesium.
Tetapi keruskan parah dapat menyebabkan def yoke keluar api dan berasap, tegangan B+ drops
atau transistor HOT rusak.
4.25 Pengalaman kami Def yoke yang terbakar pada bagian horisontal kadang masih dapat
diperbaiki bila yang terbakar baru beberapa gulungan saja. Kami sudah mencoba beberapa kali
hal ini dan tidak pernah rusak kembali.
Cara yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
Sekitar bagian yang terbakar tetesi cairan thinner. Lakukan beberapa kali dengan tujuan agar
gulungan yang nampak terbakar dapat diangkat dan dipisahkan dari gulungan lain yang masih
bagus lapisan emailnya.
Bersihkan dengan hati-hati jika ada bekas lem yang kering, jangan sampai merusak email
kawat lain yang masih.
Pisahkan atau angkat dengan hati bagian kawat email yang nampak rusak dari gulungan
lainnya yang masih bagus dengan obeng jam minus kecil dengan hati-hati. Jangan sampai
merusak email gulungan lain yang masih bagus. Kadang kawat email yang akan kita angkat
putus, hal ini tidak masalah, karena dapat disambung kembali dengan kawat email tambahan.
Beri isolasi kawat-kawat yang emailnya mengelupas. Kami biasa gunakan isolasi dari paper
(kertas).
Untuk mencegah kemungkinan ada kawat email lain disekitar gulungan yang terbakar yang
mungkin sedikit rusak kecil, maka kami berikan lem alteco pada sekitar bekas gulungan kawat
yang terbakar.
Mempunyai 2 buah def yoke rusak dengan tipe yang sama, jika masing-masing yang yang rusak
hanya satu gulungan saja, maka ke dua def yoke ini dapat dioplos sehingga mendapatkan sebuah
def yoke yang baik. Menyambung kembali secara parallel 2 kumparan def yoke akan
menimbulkan masalah jika polaritas penyambungan salah. Untuk menghindari kesalahan
penyambungan, maka pemasangan sebaiknya dilakukan satu demi satu.
1. Kapasitor Resonan
Bagaimana hal ini bisa terjadi ?, mari kita lakukan percobaan berikut ini agar didapat gambaran
yang lebih jelas :
- Siapkan trafo power supply yang biasa dipakai untuk amplifier atau radio/tape/DVD compo
yang masih bagus. Kalau bisa cari trafo merk import bukan trafo lokal
- Ambil AVO-meter dan set pada posisi X1
- Pegang probe merah dan hitam pada bagian logam-kontaknya / ujung colokannya (bukan
dipegang pada plastiknya), ujung colokan merah dipegang dengan tangan kiri sementara ujung
colokan hitam dipegang dengan tangan kanan.
- Tempel sebentar kedua probe tersebut pada terminal ac input 220v trafo dan kemudian lepaskan
dengan jari tetap menempel pada ujung logam probe AVO-meter.
- Pada saat melepaskan kontak probe, maka akan dapat dirasakan adanya kejutan atau sengatan
listrik yang kecil.
Dari mana asalnya tegangan kejutan ini ?, padahal kita tahu bahwa AVO-meter hanya
menggunakan tegangan baterai 3 volt saja.
Pada semua induktor (kumparan) yang dilalui arus DC kemudian diputus, maka arus dengan
tiba-tiba akan menghilang. Arus yang menghilang dengan tiba-tiba dengan waktu yang sangat
singkat ini akan membangkitkan tegangan kejut yang waktunya sangat pendek yang dinamakan
tegangan “induksi diri” (self induction) pada kumparan itu sendiri. Tegangan induksi diri ini
besarnya dapat beberapa puluh kali lipat tegangan DC asalnya. Tegangan induksi diri inilah yang
menyebabkan adanya kejutan saat kita mengukur trafo power supply tersebut.
Demikian juga yang terjadi pada kumparan primer trafo flyback. Trafo ini dilalui arus yang
berbentuk pulsa-pulsa on-off secara berulang dengan frekwensi tinggi yang dapat menghasilkan
tegangan kejut hingga puluhan ribu volt.
Kapasitor resonan digunakan untuk "meredam" tegangan kejut yang tinggi ini dengan cara
menyerap tegangan tersebut untuk mengisi kapasitor.
Oleh karena itu jika kapasitor resonan sampai lepas solderannya atau nilai kapasitansinya turun,
maka tegangan induksi diri dari trafo flyback tersebut tidak ada yang meredam. Tegangan kejut
puluhan ribu volt akan diterima oleh kolektor transistor HOT sehingga menyebabkan transistor
mati seketika karena tidak tahan.
Jika kapasitor resonan rusak, tetapi transistor HOT masih tahan bekerja hingga beberapa puluh
detik saja, maka dapat menyebabkan :
Tegangan keluaran dari flyback, seperti heater, screen, tegangan anoda (HV) dll akan
naik.
Jika pesawat dilengkapi dengan X-ray protector maka protector akan aktif bekerja
Raster sedikit menyempit kiri-kanan
Terjadi loncatan internal tegangan tinggi didalam flyback yang dapat merusak flyback itu
sendiri, atau merusak kapasitor tegangan tinggi internal yang ada didalam flyback.
Ada kemungkinan merusak tabung gambar (timbul loncatan api didalamnya).
Pada kondisi normal, saat transistor HOT bekerja, terdapat 2 macam tegangan yang diterima oleh
kolektor transistor HOT.
1. Tegangan DC B+
2. Tegangan berbentuk pulsa-pulsa yang besarnya kurang lebih 10x tegangan B+.
Oleh karena itu transistor HOT minimal harus tahan bekerja pada tegangan 1500v.
Jika nilai kapasitor resonan nilainya diperbesar (ditambah dengan cara diparalel misalnya), maka
akan mengakibatkan :
Tegangan tinggi anoda drop
Kecepatan sinar elektron dari katode ke arah anoda (layar) menurun, sehingga
menyebabkan kecerahan gambar juga menurun.
Sinar elektron jadi lebih mudah untuk dibelokkan oleh kumparan defleksi (yoke)
sehingga raster akan mengembang lebih lebar baik vertikal maupun horisontal.
2. Flyback short pada kumparan primernya
Pada kondisi normal, saat transistor HOT pada kondisi “on” maka arus yang melalui transistor
besarnya akan dibatasi oleh "reaktansi induktif" kumparan primer flyback. Jika kumparan
primer flyback short, maka tidak ada lagi yang membatasi arus ini, sehingga transistor HOT
dapat mati seketika.
Keruskan flyback pada bagian sekunder atau kerusakan pada kumparan defleksi (yoke)
horisontal juga dapat menyebablan transistor HOT rusak, tetapi umumnya tidak meyebabkan
mati seketika.
Bagaimana mencegah kerusakan transistor HOT mati seketika berulang ?, sebelum mengganti
transistor HOT,
Cara lain melakukan pemeriksaan jika tidak memiliki ESR-meter atau Kapasitansi-meter:
Sediakan bola lampu 100w dan beri sambungan kabel kurang lebih 2x20cm.
Putus jalur hubungan antara pin-flyback dengan kolektor transistor HOT.
Pasang transistor HOT yang baru.
Pasang lampu antara flyback dengan kolektor.
Hidupkan pesawat. Lampu akan menyala. Periksa apakah tegangan screen keluar (atur
VR screen maksimal)
Jika tidak ada tegangan screen berarti sirkit ada masalah, misalnya flyback rusak.
Jika tegangan screen tinggi (200v lebih), kemungkinan kapasitor resonan rusak
Jika tegangan screen sekitar 150v atau kurang, kemungkinan tidak ada masalah. Berarti
aman untuk memasang transistor HOT.
modifikasi IC STR-S570x / STR-S670x dengan Transistor Biasa
saat ini, hampir seluruh perangkat elektronik menggunkan regulator switching / SMPS
(Switching Mode Power Supply) untuk supply dayanya, penggunaan regulator switching
memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi dibandaing regulator linier, regulator linier memiliki
tingkat efisiensi maksimum 50%, sedangkan regulator switching memiliki tingkat efisiensi 85%
hingga 95%.
Selain efisiensi, keuntungan lain menggunakan regulator switching adalah faktor fleksibilitas
dan kesetabilan yang tinggi, bahkan beberapa output tegangan dengan polaritas yang berbeda
dan keluaran tegangan yang lebih lebih tinggi daripada masukannya dapat dihasilkan dari satu
sumber tegangan saja, dan yang tak kalah mencengangkan adalah dengan ukuran yang hanya
seperempat regulator linier bisa dihasilkan besar arus yang sama.
Sebuah switching regulator biasanya terdiri atas sebuah PWM control dan sebuah transistor yang
difungsikan sebagai switch. PWM (Pulse Width Modulation) mengontrol berapa lama switch
dalam keadaan memutus atau menyambung dimana switch ini dihubungkan dengan sebuah trafo
atau induktor, perbandingan waktu sambung (TOn) dan waktu putus (TOff) switch dalam satu
periode siklus menjadi penentu besarnya tegangan keluaran dan bukan tergantung pada tegangan
masukannya (Vin), itu sebabnya mengapa televisi Anda tetap menyala normal meskipun
tegangan PLN turun hingga 85 Volt saja. PWM biasanya bekerja pada frekuensi antara 50 Khz
hingga 100 Khz dengan bentuk gelombang yang hampir persegi, dimana frekwensi dengan
bentuk gelombang tersebut akan menimbulkan frekuensi harmonisa jika kurang bagus dalam
peredaman, ini menjelaskan mengapa televisi cina akan tertutup gambar berkelok-kelok seperti
gangguan sinyal RF jika pada tegangan 180 Volt yang mensupply RGB amplifier capasitornya
kering, karena sebenarnya sinyal yang mengganggu tersebut adalah "sinyal" frekuensi dari PWM
yang tidak lagi diredam oleh capasitor 10uF atau 22uF / 250 Volt, karena fungsi utama capasitor
pada keluaran regulator swiching adalah sebagai filter.
Secara sederhana rangkaian dari sebuah switching regulator adalah seperti ditunjukkan gambar
dibawah ini :
Tetapi disini tidak akan dibahas lebih jauh bagaimana sebuah regulator swtching berkerja atau
apa saja jenis dari regulator swiching. sebuah e-book yang bagus dapat menjadi bahan bacaan
Anda untuk dapat mempelajari lebih jauh mengenai regulator switching.
IC Switching Regulator Dengan Jalur Transistor Terpisah
sanken™ memproduksi beberapa seri regulator switching, tetapi yang menjadi perhatian disini
adalah seri dengan jalur transistor yang benar-benar terpisah dengan PWM control-nya meskipun
berada dalam satu keping (chip), ini memberikan keuntungan jika kerusakan hanya terjadi pada
transistor switching nya saja, maka kita dapat mengganti transistor switching internalnya dengan
transistor eksternal tanpa harus mengganti secara keseluruhan dengan sebuah IC baru, dengan
cara tersebut kita dapat menekan biaya reparasi yang seharusya tinggi. Karena dengan hanya
menambahkan sebuah transistor regulator biasa tentu biayanya jauh lebih murah dari pada harus
mengganti secara keseluruhan dengan sebuah IC baru. Selain itu kita juga dapat memilih
transistor dengan parameter yang lebih tinggi sehingga menjadi lebih awet.
Tabel
dibawah ini menunjukkan tipe-tipe IC switching regulator dengan transistor internal jalur
terpisah berikut data Tegangan masukan (Vin) arus output (Ic) dan Daya-nya.
V in (Volt Daya
Tipe Ic
) (W)
STR-
110 - 120 6 140
S5703
STR-
85 - 265 6 90
S5707
STR- 7.
85 - 265 120
S5708 5
STR-
110 - 120 6 140
S6703
STR-
110 - 120 5 100
S6704
STR-
85 - 265 6 90
S6707
STR- 7.
85 - 265 120
S6708 5
STR-
85 - 265 10 160
S6709
Meskipun
sebagian besar kasus yang kami temui
bahwa kerusakan IC switching regulator tipe ini
hanya terjadi pada transistor switching nya saja,
namun sebaiknya Anda melakukan pengecekan terlebih dahulu apakah memang hanya transistor
switching-nya saja yang rusak, karena kemungkinan rangkaian PWM nya juga mengalami
kerusakan bisa saja terjadi. Secara sederhana untuk mengetahui bahwa rangkain kontrol PWM
nya dalam kondisi normal adalah dengan cara melihat komponen eksternal pendukung rangkaian
PWM nya apakah semuanya dalam kondisi normal, tidak ada yang terbakar, putus (open)
ataupun hubung singkat (short), jika semuanya normal, hampir bisa dipastikan bahwa rangkaian
PWM nya dalam kondisi normal, namun jika ditemui rangkaian eksternal pendukung rangkaian
PWM nya ada yang tidak normal, misalnya ditemui dioda nya short, resistornya terbakar atau
transistornya shortmaka upaya penggantian transistor switching internal dengan transistor
switching eksternal tidak bisa dilakukan, satu-satunya jalan jika menemui situasi seperti ini
adalah mengganti secara keseluruhan dengan sebuah IC Switching Regulator baru. Cara kedua
yaitu dengan cara melihat adanya denyut tegangan pada keluaran PWM nya ada atau tidak,
caranya lepas hubungan pin nomor 1 dan 3 STR pada PCB, atau bisa langsung dipotong saja pin
nomor 1 dan 3 pada STR tersebut, kemudian tes keluan PWM nya ( STR-57xx pada pin nomor
8, sedangkan STR-S67xx pada pin nomor 5) jika ada denyut tegangan berarti rangkaian PWM
nya masih normal.
Persamaan Flyback TV
Pin Flyback dilihat / dihitung dari bawah searah jarum jam.
AKIRA CT-29TK9Ae
JF0501-2202
Col_B+125v_Afc/Nc_-12v_+12v_Gnd_H_Abl_Gnd_180v
DETRON
14" 154 - 164F
20" 154 - 165D
24v_14v_B+115V_H_AFC_ABL_GND_185V_NC_COL
SHARP
14" F0067PE
20" F0069PE
COL_B+115V_24V_16V_NC_AFC_GND_H_185V_ABL
21" F0147PE
COL_B+115V_GND_24V_12V_AFC_185V_GND_H_ABL
154-177E
COL_185V_B+90v_BOOST UP_25V_12V_GND_ABL_H_AFC
JVC
21" BSC25 - 0262
COL_B+115V_AFC_NC_24V_GND_H_ABL_185V_ GND
JVC AV20NX
21" JF0501 - 3241 / QQ0189 - 001
Col_B+115v_ AFC_-12V_+12V_Gnd_HT_ABL_185v_Gnd
FUJITEC lama
BSC22 - 2314H
JF0501-1903
FCM14A032
KFS 60844
COL_B+115V_180V_16V_24V_H_GND_ABL_AFC_NC
PANASONIC
TLF14695F/Alpha Gold
TLF 15610 F
TLF 15611 F
KFS60844
Col_B+_Gnd_PS sink -_25v_Ht_185v_Abl_Nc_PS sink+
20" TLF 4N052
Col_B+115v_Nc_24v_H_180v_Gnd_Gnd (R2W 1 ohm)_16v_ABL
ZTF N82014B
Col_B+140v_Nc_+16v_Gnd_H_Gnd_ABL_-16v_ 180v
21" G4GAM3F2
Col_B+90v_180v_Nc_Nc_Nc_Nc_Abl_Gnd_Ht
SANSUI
JF0501 -1206
JF0501-1204
COL_B+115V_185V_16V_24V_H_GND_ABL_AFC_NC
LG
20": 6174 - 600E
Col_185v_B+115V_Gnd_-14v_+14v_Gnd_ABL_H_AFC
21" BSC24-3366J (Super Slim)
LG ultra Slim
21" BSC25-N0363
29" BSC26-N2138
Col_B+115V_+14V_-14V_200V(Video)_Gnd_Inner_26V_Abl_H
LG super slim
6174913002A
BSC24-3366J
COL_185V_B+115V_GND_Nc_24V_Nc_ABL_H_AFC
TOSHIBA
14" TFB 4067 BD
21" TFB 4125CH
21" TFB 4213AG (Flat)
29" TFB 4086A
COL_B+115V_185V_GND_NC_24V_12V_ABL_H_AFC
POLYTRON / DIGITEC
20" FCM 20 B 061N
21"JF 0501- 19577
COL_B+115V_GND_NC_185V_H_NC_ABL_+12V_-12V
21" JF0501-195913
21" FTK-21R011UN
Col_B+115V_Gnd_185v_Nc_H_25v_Bcl_12v_Afc
POLYTRON lama
14" FCK 14A006
20" FCM2015H
20" FTK21R002
NC_NC_GND_185V_16V_H_24V_ABL_B+115V_COL
SAMSUNG
FSV 14A004
FSV14A001
FSV20A001
16,5V_AFC_H_24/40V_180V_GND_NC_ABL_B+125V_COL
FOK14A001
FSV-14A004C
FSV-14A004H
FSA-38031M
FSA 173 B
AA26-002101A
+16,5V_24V_H_-16V,5_185V_GND_NC_ABL_B+125V_COL
14/21" Flat FOK14B001
Col_NC_B+123V_NC_200V_Gnd_H_-16,5V_+16,5V_ABL
TV China
BSC 25 Z 603F
BSC 25 - 4813A
BSC 25 - N1003A
BSC25 - N0608
TP1_COL_TP2_B+115v_TP3_TP4_GND_H_ABL_NC(180V)
BSC24-014001D
BSC25-N0321
BSC25-N1534
BSC25-N1634
BSC25-Z1003
BSC25-Z2705
BSC25-Z2706
BSC25-N0313
BSC25-F1125A
TP1_COL_TP2_B+115v_TP3_TP4_GND_H_ABL_AFC
TV China
BSC 25 - 2004PR
COL_B+115v_NC_AFC_GND_H_ABL_NC_TP1_TP2
BSC24-01N4014K
BSC25-T1010A
T1_COL_T2_B+115v_T3_T4_GND_H_ABL_180V
SANYO
21" L 40 B 15300 / L40B17100
JF0501-32639 (SANYO SLIM 21")
COL _B+115V_NC_185V_AFC_ABL_NC_LOW B_H_GND
KONKA
14" BSC25-2023S
14" BSC25 - 0106
21" BSC25-2666S
20" BSC25-0111
COL_185V_B+115V_GND_AFC_14V_ABL_H_NC_NC
21" BSC25-0146
Col_185v_B+115_Gnd_Nc_Nc_Abl_Ht_Gnd_Afc
SONY
8-598-858-00
8-598-831-00
8-598-811
1-453-284-11
COL_B+_200V_H_GND_-13V_GND_+13V_NC_ABL
SONY Trinitron
29" 1-439-423-32
H1_H2_180v_B+_Col_14V_Abl_Nc_26v_Nc_Gnd
RCA
14" 6174Z - 8006A
B+110_Col_6.5V_Gnd H_H_Abl_-12V_Gnd_180v_+12v
PHILIPS
29" JF0501 - 9185
BSC25 - N2319
BSC25 - N2911
Col_B+125v_180v_Afc_H_8v_12v_ABL_45v_Gnd
SANKEN
21" BSC24-01N4004U
JF0501 - 19959
BSC25 - 0235A
BSC25-N 0103
Col_ B+115_+14V_-14V_Gnd_Ht_Afc_Abl_Nc_180v
Tegangan Menonaktifkan
Model / Series Detektor Yang Dideteksi
Normal Proteksi
DIVA Series, DIPE Pin No.62 IC Suntik Pin No.62
Vertikal Output 5 Volt
Series HBT-00-0X tegangan 5V
Pin No.61 BCL (Beam
EXCEL Series 5 Volt Lepaskan J345
STV223X Current Limiter)
Pin No16
Suntik Pin No.16
IC701(HBM-00- Vertikal Output 5 Volt
BML Chasis tegangan 5V
XX)
(MX5203MS, MX-
BCL (Beam
20323) Pin No.46 IC301
Current Limiter) 5 Volt Lepaskan D304
(STV228X)
Lewat D304
PIN PROTEKSI TV PANASONIC
Panasonic MN152810TT, AN5606K
Menonaktifkan
Masukan Proteksi Detektor Yang Dideteksi Tegangan Normal
Proteksi
R428
Vertikal Output R428 = 0 Volt Lepaskan R428
(56K)
D522 Heater / X-rayAnoda D522 = 0 Volt Lepaskan D522
Pin No.20 IC601 (0
Collector Q451 = 0
Volt) Q451 Tegangan 24V Lepaskan Q451
Volt
Collector Q503 = 0
Q503 Tegangan 12V. Lepaskan Q503
Volt
Pin No.50 IC1102 Sinkronisasi Pin No.50 IC1102 =
Q1136 Lepaskan Q1136
(5.3 Volt) Video 5.3 Volt
Menggunakan IC IXC080WJN5Q
Menonaktifkan
Masukan Proteksi Detektor Yang Dideteksi Tegangan Normal
Proteksi
Anoda D1008 = 4,1
D1108 Tegangan 5V Lepaskan D1108
Volt
Katoda D605 = 4,1
D605 Tegangan 185V Lepaskan D605
Volt
Pin No.63 IC801 (4.1
D608, Katoda D608 = 4,1
V) ABL / X-ray Lepaskan D608
D607 Volt
Menonaktifkan Proteksi
Q603, Collector Q603 =
utama, Heater / X-ray Lepaskan Q603
D604 4,1 Volt
Lepaskan Jumper J497
Tegangan 33V Anoda D203 = 4,1
D203 Lepaskan D203
(Tuner) Volt
Anoda D1105 = 4,1
D1105 Tegangan 5V Lepaskan D1105
Volt
Pin No.64 IC801 (3.9 Power supply Pin No.64 IC801 =
D1002 Lepaskan D1002
V) (AC-Detect) 3.9 Volt
Pin No.65 IC801 (0.6 Pin No.65 IC801 =
R523 Vertical Lepaskan R523
V) 0.6 Volt
Yang Menonaktifkan
Model / Series Masukan Proteksi Detektor
Dideteksi Proteksi
Q527 Vertical Lepaskan RQ527
Pin No.27 IC Micom D681 Tegangan 9V
Lepaskan D681
(LC 8634XX / LC 8632XX, D682 Tegangan 24V
Lepaskan D682
QXXAVB864P, Lepaskan Q449 &
Chasis FC-3A Q449, D468 X-Ray
QXXAVC044P) D468
Me-nonaktifkan protek utama, D664 Tegangan 12V Lepaskan D664
lepaskan R830 (1 K ohm) Tegangan
D486 Lepaskan D486
180V
D392 Tegangan 24V Lepaskan D392
Chasis EB-2A, Pin No.31 IC Micom D393 Tegangan 12V Lepaskan D393
AA1-A (QXXAAC22XX) Tegangan
D391 Lepaskan D391
180V
Chasis AC-1A Pin No.41 IC Micom D445 ABL/X-Ray Lepaskan D445
Tegangan
D492 Lepaskan D492
180V
D655 Tegangan 8V Lepaskan D655
(QXXAAC23XX)
D654 Tegangan 12V Lepaskan D654
Q527 Vertikal Out Lepaskan Q527
D646 Tegangan 24V Lepaskan D646
Pin No.15 IC Micom
Chasis A-3A D792 Tegangan 9V Lepaskan D792
(M34300N4-XXXSP)
Pin No.23 IC Jungle
CG21XS2 Power fail Lepaskan J830
(LA769XX)
PIN PROTEKSI SONY
Sony
PIN PROTEKSI LG
LG
Setelah tv nyala ,ic vertikal bekerja di pin Vblk mengeluarkan denyut sinkronisasi (biasanya di
manfaatkan untuk sinkronisasi disply vertical) tapi untuk type ini di pakai untuk mensuply
tegangan protek. Elko 1uF berfungsi untuk menahan tegangan DC dan meloloskan tegangan AC.
Lalu di searahkan oleh deoda dan hasil tegangannya dipakai untuk memberi tegangan di pin
protek IC HB-00-026.
Untuk Type ini melumpuhkan protek tidak bisa dengan memotong jamper/jalur,apalagi dengan
mencabut ic vertical , karena tegangan di pin protek di dapat dari frekwensi vertical . berbeda
dengan type lain pada umumnya, tegangan protek didapat dari B+ melalui resistor dan apabila
terjadi kerusakan baru di (0) kan oleh deoda seperti post sebelumnya.
Penulis pernah mengalami protek pada type MX 6202 ini. semuanya tegangan normal vertical
juga normal Vblk signal normal, setelah ukur di pin protek HB00-026 pin 62 tegangan Cuma ada
2volt setelah di periksa ternyata elco 1uF kering ,jadi tidak bisa nenghantarkan tegangan ac
dengan sempurna.untuk mengatasinya ganti elco 1uf atau dengan nilai yg lebih besar seperti
dengan nilai 47 uf..
Sistim protek Sanyo dengan QXXAVB908 dan QXXAVB889
Protek input ic mikrokontrol QXXAVB908 adalah pin-24 dimana pada kondisi normal
mempunyai tegangan “high”. Jika tegangan berubah menjadi “low” maka akan menyebabkan
protek aktip bekerja
Untuk melumpuhkan semua fungsi protek – maka dapat dilepas R854
Adalah merupakan ic Quasy Resonant Flyback (QRF) Swiching Regulator yang terdiri dari (a)
kontrol IC dan (b) power MOSFET yang dikemas menjadi satu kesatuan. Regulator ini didesain
sehingga hanya membutuhkan sedikit komponen luar.
Sanken
Cara kerja
4. Protektor
Regulator diperlengkapi dengan macam-macam protektor.
Over-current protektor (OCP) atau Over Load protektor (OLP). Misalnya jika terjadi
kerusakan pada flyback atau def yoke, maka akan menyebabkan beban tegangan B+ over. Jika
terjadi hal demikian maka regulator akan mati protek sehingga IC tidak rusak. Sebagai sensor
over current adalah resistor dengan nilai kecil yang dipasang pada pin-2 ke ground.
Short protektor. Jika tegangan keluaran B+ short, maka regulator akan mati protek.
Over-voltage protektor (OVP). Regulator yang tidak diperlengkapi dengan protektor maka jika
jalur umpan balik terputus dapat menyebabkan tegangan keluaran dari tanfo switching naik atau
power regulator rusak.. Dengan OVP regulator akan mati protek jika tegangan suply Vcc pin-4
naik melebihi 22.5v.
Thermal protektor. Regulator akan berhenti bekerja jika temperatur mencapai 140 derajat
celcius.
6. Auto start.
Regulator akan auto start secara otomatis jika mati sendiri (protek) setelah OVP atau OCP
Trobelshuting
Tidak ada tegangan suply start-up Vcc atau tegangan kurang dari 16v
Elko filter tegangan suply Vcc kering.
Elko filter tegangan suply Vcc pada pin-4 kering. Ganti dengan nilai yang sama atau sedikit
lebih besar.
men-triger UVLO
kapasitor filter pada input umpan pin-1 balik kering nilai menurun
men-triger OLP
Diode penyearah dari tranfo switching rusak (kadang kalau diperiksa dengan avo-meter
nampak seperti masih bagus)
Kerusakan part atau jalur putus pada sirkit umpan balik dari tegangan B+ ke regulator lewat
photocoupler
men-triger OVP
men-triger OVP
Salah satu tegangan keluaran dari bagian sekunder tranfo switching ada yang short (beban
over)
mentriger OLP
mentriger OLP
4. Saat st-by tegangan normal. Tetapi ketika power di-on-kan regulator langsung mati protek
tidak ada tegangan pada bagaian sekunder. Elko besar masih menyimpan muatan.
Dapat disebabkan karena :
Sensor OVP resistor nilai kecil pada pin-2 ke ground nilai molor sehingga men-triger OLP
atau OCP.
IC regulator rusak
Catatan : Hati-hati ketika regulator tidak kerja. Karena mungkin elko besar masih menyimpan
muatan ketika dimatikan.
Posted by Unknown at 9:53 AM
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Labels: ilmupintar1.blogspot.com
2 comments:
1.
2.
Search
custom
Total Pageviews
0 21
1 15
2 21
3 28
4 26
5 19
6 17
7 46
8 18
9 14
10 18
11 41
12 91
13 22
14 25
15 31
16 14
17 21
18 100
19 23
20 57
21 13
22 29
23 42
24 15
25 41
26 44
27 87
28 36
29 9
289,706
Blog Archive
▼ 2016 (27)
o ► July (1)
o ▼ June (26)
Kitab Mantra Magnetism
Internet sebagai sumber penghasilan anda
Cara Upload Website ke Internet
http://ilmupintar1.blogspot.com TENAGA DALAM PUKUL...
http://ilmupintar1.blogspot.com Membangkitkan Kesa...
Trik Jitu Amankan File-File Penting Dari VIRUS
BELADIRI DENGAN KEKUATAN KAROMAH
KITAB ILMU HIKMAH
Rahasia Mengamalkan Surat Al-Faatihah
Doa MahaRezeki
ASMAUL-HUSNA MAKNA DAN KEGUNAANNYA
PSIKOTES CPNS DAN BUMN
KOMPONEN KARBURATOR DAN CARA KERJANYA
<!--[if !mso]>v\:* {behavior:url(#default#VML);}o\...
FUNGSI KOMPONEN PADA MOBIL
FUNGSI
PELAKSANAAN PERAWATAN BERKALA UNTUK MOBIL
CONTOH LAMARAN KERJA BANK
CONTOH LAMARAN KERJA
CARA SERVICE TV
SERVICE TABUNG
MENGENAL BAGIAN-BAGIAN TV
RANGKAIAN PENGUAT VERTICAL DAN HORINZONTAL
horinzontal tv
Kerusakan bagian Defleksi Horisontal
BUKU REPARASI TV
Search This Blog
Search
About Me
Unknown
View my complete profile
Blog Archive
▼ 2016 (27)
o ► July (1)
o ▼ June (26)
Kitab Mantra Magnetism
Internet sebagai sumber penghasilan anda
Cara Upload Website ke Internet
http://ilmupintar1.blogspot.com TENAGA DALAM PUKUL...
http://ilmupintar1.blogspot.com Membangkitkan Kesa...
Trik Jitu Amankan File-File Penting Dari VIRUS
BELADIRI DENGAN KEKUATAN KAROMAH
KITAB ILMU HIKMAH
Rahasia Mengamalkan Surat Al-Faatihah
Doa MahaRezeki
ASMAUL-HUSNA MAKNA DAN KEGUNAANNYA
PSIKOTES CPNS DAN BUMN
KOMPONEN KARBURATOR DAN CARA KERJANYA
<!--[if !mso]>v\:* {behavior:url(#default#VML);}o\...
FUNGSI KOMPONEN PADA MOBIL
FUNGSI
PELAKSANAAN PERAWATAN BERKALA UNTUK MOBIL
CONTOH LAMARAN KERJA BANK
CONTOH LAMARAN KERJA
CARA SERVICE TV
SERVICE TABUNG
MENGENAL BAGIAN-BAGIAN TV
RANGKAIAN PENGUAT VERTICAL DAN HORINZONTAL
horinzontal tv
Kerusakan bagian Defleksi Horisontal
BUKU REPARASI TV
Ilmu pintar 1
Email *
Message *
ilmu pintar
Kartun anak anak - 1/6/2018 - Jaka ardiansyah,ST
Iklan - 1/6/2018 - Jaka ardiansyah,ST
Big family - 1/6/2018 - Jaka ardiansyah,ST
Family me - 1/6/2018 - Jaka ardiansyah,ST
Masya Allah... Inilah Foto Foto Ruang Didalam Ka'bah - 7/17/2016 - Jaka ardiansyah,ST
Entri Populer
BUKU REPARASI TV
BUKU REPARASI TV CACAT VERTICAL PADA LAYAR Followers
TELEVISI . Rangkaian bagian vertical pada Televisi Tabung/CRT
berguna untuk mendrive/men...
SERVICE TABUNG
Service tabung schema alat tembak saat pnembakan ada 5 kabl yg di jepit
ke socet CRT. G1 G2 RGB H1 H2 sdiakn 5 kab...
CARA SERVICE TV
Cara Service Tv CARA SERVICE TV TIDAK ADA GAMBAR
Jika TV hanya ada garis tengah saja : ü Kemungkinan kerusakan...
KOMPONEN KARBURATOR DAN CARA KERJANYA
KOMPONEN KARBURATOR DAN CARA KERJANYA Setelah kita
mengetahui komponen apa saja yang terdapat pada Karburator, pada
episode ini akan...
RANGKAIAN PENGUAT VERTICAL DAN HORINZONTAL
Rangkaian Penguat Vertikal dan Horisontal * Rangkaian penguat vertikal.
Rangkaian penguat vertikal digunakan untuk menguatkan si...
PSIKOTES CPNS DAN BUMN
Created by Cauza Multimedia. Inc Blog : http://cauza.wordpress.com |
Web : http://cauza.web.id | mail : cauza04@gmail.com TES 1 : Tes
Penget...
horinzontal tv
Problem TV Mati Protek Lampu kedip-kedip 001 Bagaimana yang
dimaksud mati protek atau rusak protek. Pesawat televisi yang diperlen...
Kerusakan bagian Defleksi Horisontal
Kerusakan bagian Defleksi Horisontal Memahami dan Melacak
Kerusakan sirkit Defleksi Horisontal Dokumen ini kami susun dari
berbag...
(no title)
Setelah kita mengetahui komponen apa saja yang terdapat pada
Karburator, pada episode ini akan diterangkan bagaimana cara kerja secara
d...
MENGENAL BAGIAN-BAGIAN TV
Memahami bagian-2 sirkit Horisontal-out Jalur utama pulsa horisontal
adalah dari kolektor transistor HOT >>def yoke >> ku...
Laman
Beranda
Ethereal theme. Powered by Blogger.
http://ilmupintar1.blogspot.com/2016/06/kerusakan-bagian-defleksi-horisontal.html