Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. XIII, No.9/I/Puslit/Mei/2021

OLIMPIADE TOKYO
DI TENGAH PANDEMI COVID-19:
BELAJAR DARI KASUS ALL ENGLAND
13
Lukman Nul Hakim

Abstrak
Polemik penyelenggaraan Olimpiade Tokyo pada masa pandemi Covid-19 masih
bergulir hingga saat ini. Sebelumnya Komite Olimpiade Internasional (IOC),
Panitia Pelaksana dan Perdana Menteri (PM) Jepang menegaskan olimpiade
akan diselenggarakan. Namun, PM Jepang pada 9 Mei 2021 menyatakan tidak
pernah mengutamakan olimpiade melainkan melindungi nyawa dan kesehatan.
Pernyataan tersebut bersamaan dengan hasil jajak pendapat yang menunjukkan
60% warga Jepang menginginkan Olimpiade Tokyo dibatalkan. Terlepas dari
polemik, Indonesia perlu mengantisipasi agar kasus kejuaraan Yonex All
England 2021 tidak terjadi, di mana Tim Bulu Tangkis Indonesia diminta
mundur karena berada dalam satu penerbangan dengan penumpang pesawat
positif Covid-19. Artikel ini mengulas langkah antisipatif yang harus dilakukan
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olimpiade Indonesia
(KOI) dan induk-induk cabang olahraga. Para stakeholder harus mempelajari
peraturan protokol kesehatan Jepang dan negara penyelenggara kualifikasi
olimpiade. Komisi X DPR RI perlu melakukan rapat dengan Kemenpora dan
KOI untuk mengawasi kesiapan menghadapi olimpiade, dan manajemen risiko
yang telah disiapkan Kemenpora.

Pendahuluan tengah euforia persiapan Olimpiade


Rangkaian perhelatan ke-32 ini masyarakat dunia masih
Olimpiade dan Paralimpiade dilanda kekhawatiran dengan
Musim Panas (selanjutnya disebut penyebaran Covid-19. Terlebih
olimpiade dan paralimpiade) 2020 dalam beberapa hari terakhir, laporan
akan resmi dilaksanakan di Jepang kasus Covid-19 meningkat tajam di
mulai bulan Juli s.d. September 2021. beberapa negara. Dan kondisi yang
PUSLIT BKD Olimpiade akan dimulai 23 Juli paling mengkhawatirkan adalah
2021 s.d. 8 Agustus 2021. Sementara yang terjadi di India, mencatat rekor
Paralimpiade akan diselenggarakan kenaikan harian yaitu 401.993 kasus
mulai 24 Agustus s.d. 5 September baru Covid-19 pada minggu 1 Mei
2021 (olympics.com, 6 Mei 2021). Di 2021 (kompas.com, 6 Mei 2021).
Fenomena kenaikan kasus Covid-19 ini Indonesia dianggap walkover (WO).
tidak hanya melanda India, melainkan Kasus All England harus menjadi
juga di Laos, Thailand, Pakistan, perhatian serius Pemerintah melalui
Bangladesh, Filipina, dan Afganistan Kementerian Pemuda dan Olahraga
(health.detik.com, 22 April 2021). (Kemenpora) dan Komite Olimpiade
Di Jepang sendiri, Indonesia (KOI) dengan melakukan
penyelenggaraan olimpiade masih langkah-langkah antisipasi agar kasus
menjadi perdebatan. Berdasarkan All England tidak terjadi lagi. Tulisan
survei yang dilakukan harian Yomiuri ini memaparkan langkah antisipatif
Shimbun pada 9 Mei 2021, 60% yang harus dilakukan Kemenpora,
responden masyarakat Jepang memilih KOI dan induk-induk cabang olahraga
pelaksanaan olimpiade dibatalkan agar kasus All England tidak terjadi
(kontan.co.id, 10 Mei 2021). Sikap pada Olimpiade Tokyo.
masyarakat tersebut didukung tokoh
Partai Demokrat Liberal Toshihiro
Nikai yang menyatakan bahwa
Kasus All England 14
Kasus All England bermula dari
pembatalan Olimpiade Tokyo bisa diterimanya email dari Pemerintah
menjadi opsi apabila situasi Covid-19 Inggris kepada 20 orang dari total
memburuk. Sementara PM Jepang, 24 orang tim dari Indonesia yang
Yoshihide Suga, menyatakan bahwa berangkat ke Birmingham untuk
olimpiade yang telah tertunda sejak kejuaraan Yonex All England 2021.
tahun 2020 ini harus tetap dijalankan Email itu berisi penjelasan bahwa
(antara.com, 15 April 2021). KOI dalam penerbangan tim Indonesia
juga menegaskan bahwa Olimpiade dari Istanbul ke Birmingham
akan tetap dilaksanakan, bahkan menggunakan Turkish Airlines,
Panitia Pelaksana Tokyo 2021 sudah terdapat seorang penumpang yang
menerbitkan pedoman protokol terjangkit Covid-19. Berdasarkan
kesehatan. Pada 9 Mei 2021, PM Jepang peraturan Pemerintah Inggris yang
memberikan klarifikasi bahwa dirinya disampaikan melalui National Health
tidak mengutamakan Olimpiade Service (NHS) tersebut, tim Indonesia
melainkan melindungi nyawa dan harus melakukan isolasi selama 10 hari
kesehatan warga Jepang (antaranews. terhitung sejak tanggal penerbangan.
com, 10 Mei 2021). Konsekuensinya adalah tim Indonesia
Mengingat adanya pandemi tidak dapat melanjutkan partisipasi di
Covid-19 pelaksanaan olimpiade kali kejuaraan tersebut. Dengan demikian
ini akan berbeda dari sebelumnya. status tim Indonesia adalah WO.
Dalam upaya menghindari penyebaran Padahal pada saat tim Indonesia
Covid-19 panitia olimpiade dan diminta mundur, sebagian pemain
pemerintah Jepang akan menerapkan telah bertanding dan memenangkan
protokol kesehatan yang ketat. Hal pertandingan sehingga melaju ke
ini harus diantisipasi agar kasus All babak selanjutnya.
England tidak terjadi di Olimpiade Menurut Jordan Praveen (salah
Tokyo, yaitu peristiwa ditarik seorang atlet bulu tangkis yang
mundurnya kontingen Indonesia ikut ke Birmingham), tim Indonesia
dalam kejuaraan bulu tangkis All telah mengikuti prosedur protokol
England di Inggris pada 17 Maret kesehatan. Sebelum keberangkatan
2021. Pada kasus itu seluruh pemain ke kejuaraan tersebut seluruh tim
Indonesia telah divaksinasi lengkap. Inggris. Duta Besar Indonesia untuk
Satu hari sebelum keberangkatan Inggris Desra Percaya mengatakan
mereka melakukan tes PCR dengan bahwa Kedutaan telah menyampaikan
hasil negatif. Setiba di Birmingham tiga opsi kepada pemerintah Inggris,
tim Indonesia kembali melakukan tes yaitu: (1) Memberikan kesempatan
PCR dengan hasil negatif sehingga bagi para atlet Indonesia serta tim
mereka bisa mengikuti pertandingan pendukung untuk menjalani tes PCR;
(cnnindonesia.com, 18 Maret 2021). (2) Jika ditemukan kasus positif maka
Yang menjadi kejanggalan adalah All-England sebaiknya dihentikan
adanya perlakuan yang berbeda antara sementara dan semua yang terlibat
tim Indonesia dengan tim negara lain. diminta untuk melakukan isolasi
Sebelum All England dimulai ada mandiri, mengingat tim Indonesia
beberapa orang dari tim negara lain berinteraksi dengan banyak orang
yang positif terpapar Covid-19 antara dalam turnamen; (3) Jika angka positif
15 lain asisten pelatih Denmark Thomas
Stavngaard, tiga pemain India, dan
yang ditemukan cukup masif, maka
All-England sebaiknya dihentikan
satu staf pelatih India. Kepada mereka sama sekali.
kemudian dilakukan pengetesan ulang Respons dari BWF adalah
dengan hasil negatif dan kemudian permintaan maaf dan pernyataan
diperbolehkan mengikuti pertandingan bahwa keputusan karantina tim
(bola.com, 18 Maret 2021). Karena Indonesia murni didasarkan temuan
kejadian tersebut waktu mulai deteksi kesehatan, dan bukan
kejuaraan diundur selama 5 jam (inews. karena diskriminasi. Menanggapi
id, 17 Maret 2021). respons tersebut, PBSI dan KOI
Kejanggalan lainnya adalah, berencana melaporkan ke The Court
dari 24 orang tim Indonesia, ada of Arbitration for Sport (CAS), lembaga
empat orang yang tidak mendapat yang menyelesaikan sengketa
email pemberitahuan isolasi. Mereka hukum di bidang olahraga. Namun
adalah Mohammad Ahsan, Irwansyah demikian rencana PBSI dan KOI ini
(asisten pelatih), Iwan Hermawan tidak mendapatkan dukungan dari
(Kasubid Sport Science), dan Gilang Kemenpora. Saat artikel ini ditulis
(Masseur). Padahal keempat orang belum diketahui perkembangan
tersebut satu pesawat dengan 20 orang terakhir dari rencana PBSI dan KOI
lainnya. Dari dua kejadian tersebut tersebut.
terlihat bahwa tidak ada konsistensi
penerapan aturan protokol kesehatan Langkah Antisipasi
oleh panitia kejuaraan. Hal-hal seperti Untuk mengantisipasi
ini menjadi catatan penting yang harus terulangnya kasus All England, maka
diantisipasi oleh kontingen Indonesia para stakeholder harus mempersiapkan
saat mengikuti Olimpiade Tokyo nanti. manajemen risiko (risk management).
Kementerian Luar Negeri Manajemen risiko adalah proses
melalui Kedutaan Besar Republik terstruktur dan sistematis dalam
Indonesia (KBRI) di London telah mengidentifikasi, mengukur,
melakukan komunikasi dengan Duta memetakan, mengembangkan
Besar Inggris untuk Indonesia Owen alternatif penanganan risiko,
Jenkins, Presiden BWF Poul-Erik memonitor, dan mengendalikan
Hoyer Larsen, dan Otoritas Kesehatan penanganan risiko (Djohanputro, 2008).
Gambar 1. Proses Manajemen Risiko
Sumber: https://crmsindonesia.org

Dalam manajemen risiko, diri dengan sebaik-baiknya untuk 16


langkah pertama yang harus dilakukan kejuaraan Olimpiade Tokyo ini. Hal ini
adalah mengidentifikasi risiko. Pada untuk mengantisipasi permasalahan
tahap ini Kemenpora, KOI, dan yang berpotensi menghambat
para induk cabang olahraga harus partisipasi tim Indonesia, baik pada
mengetahui hal-hal yang berpotensi fase kualifikasi Olimpiade maupun
menjadi masalah dalam keikutsertaan pada pelaksanaan Olimpiade Tokyo
kontingen Indonesia di kejuaraan nanti.
Olimpiade. Sebagai contoh aturan Beberapa hal yang perlu
durasi isolasi ketika seseorang berada dilakukan yaitu pertama, melakukan
dalam satu pesawat dengan orang koordinasi sejak awal dengan
yang positif Covid-19. Perwakilan Republik Indonesia di
Langkah kedua, menganalisis negara penyelenggara kejuaraan. Hal
risiko dari setiap pilihan antisipasi ini penting agar jika ada permasalahan
terhadap risiko. Misalnya untuk dapat cepat terselesaikan. Kedua,
menghindari berada dalam satu mempelajari protokol kesehatan
pesawat dengan penderita Covid-19 dari negara-negara penyelenggara
maka pemerintah perlu menyewa kejuaraan, baik negara penyelenggara
satu pesawat. Langkah ketiga adalah kejuaraan kualifikasi olimpiade,
tahap mengevaluasi risiko, di mana peraturan protokol kesehatan di Jepang
setiap opsi atas sebuah risiko harus sebagai penyelenggara olimpiade,
dievaluasi feasibilitasnya. Keempat, aturan protokol yang diterapkan oleh
mengantisipasi risiko, para stakeholder federasi-federasi cabang olahraga,
harus melakukan hal-hal yang dapat maupun aturan-aturan khusus
dilakukan untuk mengantisipasi yang mungkin dimiliki oleh panitia
terjadinya risiko. Terakhir adalah kejuaraan.
memantau dan meninjau risiko. Ketiga, Kemenpora dan KOI
Langkah-langkah yang telah disiapkan harus melakukan sosialisasi kepada
tersebut harus diawasi agar dapat organisasi-organisasi induk cabang
berjalan secara optimal. olahraga dan para atlet tentang
Pemerintah melalui Kemenpora, penerapan aturan penanganan
KOI, serta induk-induk cabang Covid-19 di negara yang akan
olahraga harus mempersiapkan dikunjungi dan peraturan dari federasi-
federasi olahraga. Kementerian Luar Negeri demi
Berkaca pada kasus All England, kelancaran kegiatan. Sementara Komisi
Inggris selaku negara penyelenggara X DPR RI perlu melakukan rapat
mempunyai aturan bahwa jika dalam dengan Kemenpora dan KOI untuk
1 pesawat ada salah satu penumpang menanyakan kesiapan menghadapi
yang positif terkena Covid-19 maka olimpiade, dan menanyakan langkah-
seluruh penumpang diharuskan langkah antisipasi atas potensi masalah
melakukan isolasi selama 10 hari. yang muncul.
Untuk mengantisipasi peraturan
seperti ini Pemerintah Indonesia Referensi
dapat memberangkatkan tim dengan “5 Kronologis Kasus All England Versi
menyewa pesawat tersendiri, sehingga Praveen Jordan”, 18 Maret 2021,
dalam satu pesawat seluruhnya https://www.cnnindonesia.com/
berisi tim Indonesia. Opsi lain yaitu olahraga/20210318172823170619
17 dengan memberangkatkan tim lebih 289/5kronologikasusallenglandv
awal. Pada konteks All England ersipraveenjordan, diakses 5 Mei
maka seharusnya tim Indonesia tiba 2021.
di Inggris minimal 10 hari sebelum Djohanputro, B. (2008). Manajemen
kejuaraan sehingga pada hari Risiko Korporat. Jakarta: PPM.
pertandingan para atlet telah melewati “Kasus All England Jadi Pembelajaran
jumlah hari ambang batas isolasi untuk Indonesia”, 19 Maret
yang ditetapkan Pemerintah Inggris. 2021, https://www.antaranews.
Untuk itu Kemenpora dan KOI harus com/berita/2051738/kasus-all-
mengetahui batas waktu isolasi di england-jadi-pembelajaran-untuk-
negara Jepang. Kedua pilihan ini indonesia, diakses 5 Mei 2021.
akan memberikan dampak finansial “Kronologi dan Penyebab Tim
yang tinggi. Penyewaan pesawat Indonesia Dipaksa Mundur dari
akan mengakibatkan meningkatnya All England 2021”, 18 Maret 2021,
anggaran untuk transportasi. https://www.bola.com/ragam/
Sementara keberangkatan yang lebih read/4509198/ kronologidanpeny
awal akan menaikkan biaya akomodasi ebabtimindonesiadipaksamundur
berupa kamar hotel dan makanan. Hal dariallengland2021, diakses 5 Mei
ini harus mendapatkan perhatian dari 2021.
pemerintah untuk dicarikan solusinya. “Menerapkan Manajemen Risiko
Secara Efektif di Masa Pandemi”,
Penutup https://crmsindonesia.org/
Kemenpora, KOI, dan induk publications/menerapkan-
cabang olahraga yang mengirimkan manajemen-risiko-secara-efektif-
perwakilannya pada Olimpiade di-masa-pandemi/, diakses 10
Tokyo harus mempersiapkan diri Mei 2021.
dengan baik, karena Olimpiade “Olympic Games About”, https://
Tokyo diselenggarakan di tengah olympics.com/tokyo2020/en/
pandemi Covid-19. Secara umum, games/ olympicgamesabout/,
para stakeholder harus mempersiapkan diakses 5 Mei 2021.
manajemen risiko. Adapun langkah- “Pembukaan All England Mundur 5
langkah yang dapat dilakukan Jam Karena 7 Partisipan Positif
adalah melakukan kerja sama dengan Covid-19”, 17 Maret 2021, https://
www.inews.id/sport/all-sport/ "Update Corona Global: 10 Negara
pembukaan-all-england-2021- Kasus Tertinggi | India Sumbang
mundur-5-jam-karena-7-partisipan- Lonjakan Kasus Covid-19
positif-covid-19, diakses 5 Mei 2021. Dunia", 2 Mei 2021, https://
“PM Jepang Bilang Tak pernah www.kompas.com/ tren/
Mengutamakan Olimpiade”, read/2021/05/02/081415365/
10 Mei 2021, https://www. update-corona-global-10-negara-
antaranews.com/berita/2148998/ kasus-tertinggi-india-sumbang-
pm-jepang-bilang-tak-pernah- lonjakan-kasus?page=all, diakses 5
mengutamakan-olimpiade, diakses Mei 2021.
11 Mei 2021.
“Seperti India 5 Negara Ini
Juga Mengalami Ledakan
Covid-19”, 20 April 2021,
https://health.detik.com/
berita-detikhealth/d-5540115/
18
seperti-india-5-negara-asia-ini-
juga-mengalami-ledakan-covid-19-
gila-gilaan, diakses 5 Mei 2021.

Lukman Nul Hakim


lukman.nulhakim@dpr.go.id

Dr. Lukman Nul Hakim, S.Psi., MA., menyelesaikan pendidikan S3 Ilmu Psikologi dari
Universitas Indonesia pada tahun 2018, S2 Master of Arts in Psychology dari University
of Jamia Millia Islamia pada tahun 2007, dan S1 Ilmu Psikologi dari Universitas
Indonesia pada tahun 2002. Saat ini menjabat sebagai Peneliti Muda Psikologi
pada Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI. Disertasinya berjudul “Pengaruh
Conscientiousness, Extraversion, dan Kompetisi Terhadap Pengambilan Keputusan
Kelompok”. Beberapa karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan melalui buku dan
jurnal antara lain: "Pengaruh Intensitas Mengikuti Informasi Terorisme terhadap Sikap
Mengenai Terorisme" (2010), “Meningkatkan Kualitas Perguruan Tinggi Lokal melalui
Internasionalisasi Pendidikan Tinggi” (2013), dan "Ulasan Konsep: Indijinusisasi Ilmu
Psikologi" (2014).

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai