No Urut : 07
Nim : 1800013166
FAKULTAS PSIKOLOGI
YOGYAKARTA
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................3
B. Identifikasi Masalah.................................................................................5
C. Rumusan Masalah...................................................................................5
D. Tujuan Penulisan.....................................................................................6
A. Prestasi..............................................................................................6
B. Belajar................................................................................................7
C. Prestasi Belajar..................................................................................9
A. Pembahasan/Hasil.................................................................................12
B. Solusi.....................................................................................................13
BAB IV PENUTUP.....................................................................................15
A. Kesimpulan............................................................................................15
B. Saran....................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................16
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Setelah pandemi Covid 19 menyerang Indonesia pada pertengahan
Maret 2020, mengurangi jumlah penderita Covid-19, pemerintah pusat
dan daerah menghentikan sementara pembelajaran tatap muka online di
dunia pendidikan. dengan. Pembelajaran baik di tingkat sekolah maupun
universitas, diimplementasikan dalam sebuah sistem yang disebut
eUniversity. Pengembangan eUniversity bertujuan untuk memberikan
edukasi agar dapat memberikan layanan informasi yang lebih baik.
Layanan pendidikan lain yang dapat diberikan melalui fasilitas internet
adalah penyediaan bahan ajar online yang dapat diakses oleh siapa saja
yang membutuhkan (Pujilestari, 2020).
Oleh karena itu, masih banyak hal yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran agar siswa dapat belajar lebih aktif dan berhasil, serta perlu
memikirkan kembali hasil belajarnya.
B. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi yang digunakan dalam makalah ini diantaranya:
C. Rumusan Masalah
1. Mengapa minat siswa SMA untuk berprestasi rendah?
2. Mengapa siswa SMA memiliki minat yang rendah dalam berprestasi?
3. Mengapa rasa bosan siswa SMA cukup tinggi dalam masa pandemi?
D. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui minat siswa SMA untuk berprestasi.
2. Mengetahui siswa SMA memiliki minat yang rendah dalam
berprestasi.
3. Mengetahui alasan rasa bosan siswa SMA cukup tinggi dalam
pandemi
Bab II
Tinjauan Pustaka
A. Prestasi
1. Pengertian
Travers (1970:447) menyatakan bahwa prestasi adalah hasil
dari apa yang telah dipelajari seorang individu dari beberapa
pengalaman pendidikan. Selain itu, De Cecco & Crawford (1977)
menyatakan bahwa prestasi adalah harapan untuk menemukan
kepuasan dalam menguasai pertunjukan yang menantang dan
sulit. Selain itu, Yelon, Weinstein, & Weener (1977: 301)
menyatakan prestasi sebagai keberhasilan individu, sedangkan
sumber lain Smith & Hudgins (1964: 95) mengatakan bahwa
prestasi adalah melakukan yang terbaik, untuk menjadi sukses,
untuk mencapai tugas yang membutuhkan keterampilan dan
usaha dan diakui oleh otoritas. Lebih lanjut, Tinambunan (1988:
149) mendefinisikan prestasi sebagai pemahaman siswa
terhadap sejumlah pengetahuan atau kecakapan dalam
keterampilan tertentu. Selain itu, Garrison, Kingston, dan
McDonald (1955-1964: 331) menegaskan definisi prestasi
sebagai kemajuan yang dicapai siswa menuju tujuan dan
sasaran kurikulum, mereka kemudian menegaskan lebih lanjut
tentang definisi bahwa prestasi dapat berupa kemampuan atau
kemampuan seseorang. tingkat pengetahuannya di area konten
tertentu.
2. Aspek-aspek prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam
melakukan aktivitas. Gagne (1985: 40) menyatakan bahwa
Prestasi Belajar terbagi menjadi lima aspek, yaitu: kemampuan
intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan
keterampilan.
3. Factor prestasi
Faktor Pencapaian berarti persentase yang akan digunakan
dalam menentukan Penghargaan insentif tunai yang
ditangguhkan dari Peserta untuk mencapai persentase tertentu
dari Tujuan Kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Faktor
Pencapaian untuk suatu Periode Kinerja berarti rata-rata Faktor
Pencapaian TSR dan Faktor Pencapaian ACL untuk Periode
Kinerja tersebut.
4. Keterkaitan dengan penulisan makalah
Program persiapan guru ingin meningkatkan kemungkinan
bagi calon guru siswa mereka. Program dirancang untuk
memberi setiap kandidat informasi, keterampilan, dan strategi
terbaik yang memungkinkan mereka memasuki profesi
pendidikan jasmani dan tetap di lapangan selama bertahun-
tahun. Namun, karena berbagai alasan guru baru meninggalkan
lapangan dalam 3 tahun pertama bekerja. Para peneliti telah
memeriksa faktor-faktor gesekan khusus untuk mengubah sifat
program pra-jabatan, serta mengubah desain pendidikan dalam
jabatan (Kirby & Grissmer, 1993; Shen, 1997; Gersten et al.,
2001; Billingsley, 2004). Pekerjaan ini adalah salah satu cara
untuk memeriksa faktor-faktor apa yang perlu ditangani ketika
menentukan desain langsung program pra-layanan dan dalam-
layanan.
B. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses dimana kita memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau perilaku baru dan mendukung
semua aspek pendidikan. Memahami proses pembelajaran
sangat penting untuk mengembangkan strategi pembelajaran
baru dengan cara yang ditargetkan. Penelitian SLRC
memberikan pengetahuan baru yang membentuk dasar untuk
validasi strategi pembelajaran yang ada, pengembangan strategi
baru dan pengembangan alat untuk mengukur pembelajaran.
Misalnya, pengetahuan tentang bagaimana siswa memproses
umpan balik dalam lingkungan pembelajaran digital interaktif
akan memungkinkan pengembangan perangkat lunak
pembelajaran digital yang lebih efektif..
2. Aspek-aspek Belajar
a. Keterampilan Bertanya
b. Penyelesaian masalah
c. Keterampilan Penalaran
d. Keterampilan Berpikir Kreatif
e. Keterampilan Pemrosesan Informasi
f. Keterampilan Evaluasi
g. Keterampilan Kesadaran Diri
h. Mengelola Perasaan
i. Empati
j. Keterampilan Motivasi
k. Kemampuan berkomunikasi
l. Keterampilan sosial
3. Factor Belajar
Faktor belajar: seperti tingkat studi, tingkat pendidikan umum
sebelumnya, ketersediaan waktu, fasilitas untuk belajar.
4. Keterkaitan dengan penulisan makalah
Menerima umpan balik (dari teman sebaya, guru, orang tua,
dan pengalaman sendiri) yang secara khusus berkaitan dengan
bagaimana kesenjangan dapat diatasi antara kinerja saat ini dan
masa depan” (seperti dikutip dalam Gibbs dan Poskitt, 2010,
halaman 19).
Ketika siswa dapat mengarahkan pembelajaran mereka dan
mengetahui cara terbaik mereka belajar, mereka juga dapat
menavigasi dengan lebih baik berbagai pilihan yang tersedia di
sekolah dan di luarnya. Belajar untuk belajar menjadi sangat
penting ketika guru tidak lagi menjadi sumber utama informasi
dan pengetahuan. Misalnya, kaum muda secara teratur
menggunakan teknologi informasi untuk terhubung dengan orang
lain dan informasi. Kemampuan individu untuk menemukan dan
menilai secara kritis informasi dari sumber-sumber tersebut
sangat penting untuk belajar sepanjang hidup
C. Prestasi Belajar
1. Pengertian
Menurut (Munandar, Herkusumo, & Bonang, 2009),
kinerja belajar ini dapat berupa perilaku dan keterampilan lisan
dan tulisan yang dapat diukur secara langsung atau dievaluasi
dengan menggunakan tes. Keberhasilan belajar menunjukkan
bahwa hasil belajar seseorang biasanya diberikan dalam
bentuk rata-rata yang diterima. Keberhasilan belajar dicapai
bukan dengan pertumbuhan, tetapi oleh perubahan dari waktu
ke waktu yang disebabkan oleh situasi belajar. (Gagne, 1977;
Elliot, 1999).
a. Kecemasan:
Sebuah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan rasa takut, kecemasan tentang masa
depan, kecemasan terus-menerus, dan penyakit mental
yang mungkin ditandai dengan kegugupan.
b. Self Esteem:
Salah satu bagian dari kepribadian seseorang yang
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari yang mana
biasa berhubungan dengan penghargaan terhadap dirinya
sendiri untuk mengekspresikan suatu sikap.
c. Optimisme:
Harapan yang kuat terhadap segala sesuatu dalam
hidup dapat berhasil diselesaikan sehingga individu tidak
jatuh ke dalam ketidaktahuan, keputusan, atau depresi
ketika dalam kesulitan, bahkan jika diliputi oleh masalah
dan frustrasi.
Pembahasan
A. Pembahasan/Hasil
Studi berbeda yang diulas dalam makalah ini dilakukan di berbagai
lokasi geografis, menunjukkan bahwa fenomena tersebut tidak dibatasi
secara geografis atau budaya tetapi dapat ditemukan di antara siswa
dengan organisasi sekolah dan kebijakan akademik yang berbeda. Hasil
penelitian ini mengungkapkan insiden yang ditandai dari prestasi belajar
siswa SMA pada masa pandemi dapat memicu pada stres akademik yang
terkait pada kehidupan sekolah remaja. Memang, studi ini menunjukkan
bahwa kelelahan terkait sekolah meningkatkan risiko masalah internal
seperti kecemasan, depresi serta gejala somatik. Kelelahan terkait
sekolah dan stres akademik juga mempengaruhi prestasi belajar dengan
meningkatkan risiko putus sekolah dan untuk keterlibatan dan prestasi
sekolah yang lebih rendah (Tuominen-Soini & Salmela-Aro, 2008;
Vasalampi et al, 2020).
B. Solusi
Di luar elemen-elemen dasar ini, kabupaten dapat
mempertimbangkan untuk memikirkan kembali aspek-aspek lain dari
sistem tersebut. Orang tua juga mungkin terbuka untuk model
nontradisional. Bahwa bahkan ketika pandemi ini berakhir, kecocokan
ideal untuk anak adalah sesuatu selain lima hari seminggu di sekolah
tradisional. Orang tua sedang mempertimbangkan model hibrida,
pembelajaran jarak jauh, homeschooling, atau pusat pembelajaran dalam
jangka panjang. Bahkan jika sebagian besar pembelajaran dilanjutkan di
gedung, orang tua terbuka untuk menggunakan teknologi baru untuk
mendukung pengajaran.
Bab IV
Penutup
A. Kesimpulan
Dari penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah
menunjukkan pentingnya fenomena pada remaja yang mempengaruhi
prestasi belajarnya mereka pertunjukkan. Diperlukan lebih banyak
penelitian untuk pemahaman yang lebih baik tentang risiko faktor dan
implikasi pada kesehatan mental seorang siswa SMA pada masa pandemi
ini, di lain sisi juga untuk mengembangkan skala mengukur prevalensi dan
faktor protektif potensial. Melalui intervensi strategi koping atau keyakinan
kognitif tentang kompetensi akademik juga kemungkinan menarik untuk
dijelajahi di masa depan.
B. Saran
Meninjau studi yang diperiksa tentang prestasi belajar terkait
sekolah, disarankan bahwa jangan sampai terjadi kelelahan dan stres
akademik pada siswa. Penulis menggambarkan dua konsep ini sebagai
fenomena berkelanjutan, berbagai faktor risiko yang sama. Demikian pula,
fakta bahwa beberapa studi yang diulas dalam makalah ini berurusan
dengan remaja di jalur Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun, terkait
sekolah merupakan masalah baru yang dipelajari di kalangan siswa
sekolah menengah, jumlah studi sejauh ini mungkin agak terbatas untuk
tinjauan literatur dan demikian juga layak untuk menyajikan penelitian
untuk mendapatkan wawasan pertama tentang faktor risiko dan
konsekuensi psikopatologis dari gangguan ini, untuk memberikan
kemungkinan indikasi untuk mendorong penelitian masa depan di
bidangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, N. (2018). Perkembangan Peserta Didik. Deepublish.
El‐Anzi, F.O. (2005). Academic achievement and its relationship with anxi
ety, self esteem, optimism, and pessimissm in kuwaiti students.
Social Behavior and Personality. 33 (1), 95‐104.
Gagne, R.M. (1977). The Condition of Learning. New York: Holt,
Rinehaer and Winston.
Hergenhahn, B.R., & Olsen, M.H. (1997). An Introduction to Theories of
Learning. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
Kiuru, N., Aunola, K., Nurmi, J., Leskinen, E., & Salmela-Aro, K. (2008).
Peer group influence and selection in adolescents' school burnout.
Merrill-Palmer Quaterly, 54, 23–55.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200502091822-20-499370/fsgi-
sebut-kualitas-pendidikan-indonesia-turun-saat-corona di akses pada
tanggal 28 Oktober 2021
https://pusdatin.kemdikbud.go.id/pembelajaran-online-di-tengah-pandemi-
covid-19-tantangan-yang-mendewasakan/ di akses pada tanggal 28
Oktober 2021
https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=Pelatihan+guru+dan+pembelajaran+seumur+hidup+Pentingnya+kom
petensi+digital+dalam+mendorong+inovasi+pengajaran. Di akses pada
tanggal 29 Oktober 2021