Anda di halaman 1dari 17

Makalah ke-1

PRESTASI BELAJAR SISWA SMA PADA MASA PANDEMI

Dosen Pengampu : Dr. Yuzarion, S.Psi., M.Ag

Kelas : Seminar Bidang Peminatan Pendidikan B

No Urut : 07

Nama : Asvian Taufikurrohman

Nim : 1800013166

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN (UAD)

YOGYAKARTA

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN................................................................................3

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................3

B. Identifikasi Masalah.................................................................................5

C. Rumusan Masalah...................................................................................5

D. Tujuan Penulisan.....................................................................................6

Bab II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................6

A. Prestasi..............................................................................................6

B. Belajar................................................................................................7

C. Prestasi Belajar..................................................................................9

Bab III PEMBAHASAN...............................................................................12

A. Pembahasan/Hasil.................................................................................12

B. Solusi.....................................................................................................13

BAB IV PENUTUP.....................................................................................15

A. Kesimpulan............................................................................................15

B. Saran....................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................16

Bab I

Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Setelah pandemi Covid 19 menyerang Indonesia pada pertengahan
Maret 2020, mengurangi jumlah penderita Covid-19, pemerintah pusat
dan daerah menghentikan sementara pembelajaran tatap muka online di
dunia pendidikan. dengan. Pembelajaran baik di tingkat sekolah maupun
universitas, diimplementasikan dalam sebuah sistem yang disebut
eUniversity. Pengembangan eUniversity bertujuan untuk memberikan
edukasi agar dapat memberikan layanan informasi yang lebih baik.
Layanan pendidikan lain yang dapat diberikan melalui fasilitas internet
adalah penyediaan bahan ajar online yang dapat diakses oleh siapa saja
yang membutuhkan (Pujilestari, 2020).

Tentunya hal ini juga akan sangat bermanfaat bagi calon


mahasiswa nantinya. Apalagi dalam keadaan seperti saat pandemi
COVID-19 di mana pemerintah mengumumkan kebijakan untuk
menjauhkan Anda dari orang lain. Aplikasi Teknologi Internet (TI) juga
telah diluncurkan di tingkat SMA Tangerang Selatan, namun belum dapat
menguji dampaknya di tingkat pendidikan menengah. Di SMA rata-rata
penggunaan internet hanya sebagai fasilitas tambahan dan lagi-lagi IT
belum menjadi kurikulum utama siswa. TI belum menjadi media database
utama untuk nilai, kurikulum, siswa, guru.

Pendidikan juga merupakan sarana terpenting untuk meningkatkan


kualitas sumber daya nasional. Karena semakin tinggi kualitas pendidikan
di suatu negara, semakin pintar masyarakatnya dan semakin baik kualitas
pendidikannya. Pendidikan merupakan salah satu aspek pengembangan
sumber daya manusia yang berkualitas. Siswa SMA harus mematuhi tata
tertib sekolah, namun pada kenyataannya banyak siswa SMA seperti
yang diposting di media online dan televisi seperti penipuan domestik dan
internasional dan penolakan sekolah masih melakukan pelanggaran
(Suwono & Soemawinata, 2018).
Keberhasilan belajar memegang peranan penting bagi siswa,
namun keberhasilan dalam belajar diutamakan karena keberhasilan
belajar siswa dibuktikan dengan keberhasilan belajar yang dicapai. Hal ini
sejalan dengan temuan Hamdu dan Agustina (2011) yang menyatakan
bahwa pendidikan yang berhasil telah dicapai. Salah satunya diukur
dengan keberhasilan belajar, dan siswa dengan hasil belajar yang tinggi
menunjukkan pengetahuan yang cukup.

Salah satu keberhasilan siswa dalam dunia pendidikan dapat


dilihat dari hasil belajarnya. Percaya pada kemampuan Anda untuk
menyelesaikan studi Anda, seperti mempersiapkan ujian dan
mengerjakan pekerjaan rumah Anda, adalah salah satu faktor yang dapat
meningkatkan hasil belajar Anda. Tugas yang berhasil membutuhkan
tingkat kepercayaan yang tinggi pada siswa untuk menyelesaikan tugas
belajarnya (Pratiwi & Sawitri, 2015). Siswa dapat mencapai hasil belajar
yang baik jika dapat mengerjakan pekerjaan rumahnya dengan benar dan
lengkap. Sebaliknya, jika siswa mengerjakan pekerjaan rumahnya tidak
lengkap, hasil belajarnya akan buruk (Suryadi, Erlamsyah & Yusri, 2016).

Proses pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang terus


berlangsung menjadi tantangan tersendiri bagi guru dan siswa. Satriwan
Salim, Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI),
mengatakan metode pembelajaran jarak jauh yang digunakan selama
pandemi Covid 19 membuat guru dan siswa tidak dapat melakukan
proses pembelajaran secara maksimal. Minimnya akses teknologi dan
terbatasnya materi yang disajikan banyak menjadi kendala. Menurut
Satriwan, dalam memberikan materi, guru terpaksa memadatkan materi
pembelajaran menjadi lima bab kurikulum. Ini seharusnya menjadi Bab 10.
Pemendekan kurikulum yang signifikan ini juga diatur dalam Surat Edaran
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang
pelaksanaan kebijakan pendidikan saat diperlukan sosialisasi Covid 19.
Namun, dalam praktiknya, guru sering merasa bertanggung jawab untuk
menyelesaikan semua mata pelajaran siswa melalui pembelajaran jarak
jauh. Namun, materi yang saya terima dari siswa belum maksimal. Selain
itu, siswa pembelajaran jarak jauh akan secara signifikan mengurangi
waktu belajar mereka. Menurut Satriwan, saat siswa biasa belajar dari
pukul 7 pagi hingga 4 sore, waktu belajar kini dibatasi hingga pukul 1
siang. Subyek juga dibatasi 1-2 orang per hari.

Oleh karena itu, masih banyak hal yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran agar siswa dapat belajar lebih aktif dan berhasil, serta perlu
memikirkan kembali hasil belajarnya.

B. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi yang digunakan dalam makalah ini diantaranya:

1. Berkurangnya minat belajar siswa SMA yang berdampak pada


minimnya prestasi siswa pada masa pandemi.
2. Rendahnya ketertarikan anak SMA untuk berprestasi.
3. Tingginya rasa bosan siswa SMA dalam mengikuti kompetisi.

C. Rumusan Masalah
1. Mengapa minat siswa SMA untuk berprestasi rendah?
2. Mengapa siswa SMA memiliki minat yang rendah dalam berprestasi?
3. Mengapa rasa bosan siswa SMA cukup tinggi dalam masa pandemi?

D. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui minat siswa SMA untuk berprestasi.
2. Mengetahui siswa SMA memiliki minat yang rendah dalam
berprestasi.
3. Mengetahui alasan rasa bosan siswa SMA cukup tinggi dalam
pandemi
Bab II

Tinjauan Pustaka
A. Prestasi
1. Pengertian
Travers (1970:447) menyatakan bahwa prestasi adalah hasil
dari apa yang telah dipelajari seorang individu dari beberapa
pengalaman pendidikan. Selain itu, De Cecco & Crawford (1977)
menyatakan bahwa prestasi adalah harapan untuk menemukan
kepuasan dalam menguasai pertunjukan yang menantang dan
sulit. Selain itu, Yelon, Weinstein, & Weener (1977: 301)
menyatakan prestasi sebagai keberhasilan individu, sedangkan
sumber lain Smith & Hudgins (1964: 95) mengatakan bahwa
prestasi adalah melakukan yang terbaik, untuk menjadi sukses,
untuk mencapai tugas yang membutuhkan keterampilan dan
usaha dan diakui oleh otoritas. Lebih lanjut, Tinambunan (1988:
149) mendefinisikan prestasi sebagai pemahaman siswa
terhadap sejumlah pengetahuan atau kecakapan dalam
keterampilan tertentu. Selain itu, Garrison, Kingston, dan
McDonald (1955-1964: 331) menegaskan definisi prestasi
sebagai kemajuan yang dicapai siswa menuju tujuan dan
sasaran kurikulum, mereka kemudian menegaskan lebih lanjut
tentang definisi bahwa prestasi dapat berupa kemampuan atau
kemampuan seseorang. tingkat pengetahuannya di area konten
tertentu.
2. Aspek-aspek prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam
melakukan aktivitas. Gagne (1985: 40) menyatakan bahwa
Prestasi Belajar terbagi menjadi lima aspek, yaitu: kemampuan
intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan
keterampilan.
3. Factor prestasi
Faktor Pencapaian berarti persentase yang akan digunakan
dalam menentukan Penghargaan insentif tunai yang
ditangguhkan dari Peserta untuk mencapai persentase tertentu
dari Tujuan Kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Faktor
Pencapaian untuk suatu Periode Kinerja berarti rata-rata Faktor
Pencapaian TSR dan Faktor Pencapaian ACL untuk Periode
Kinerja tersebut.
4. Keterkaitan dengan penulisan makalah
Program persiapan guru ingin meningkatkan kemungkinan
bagi calon guru siswa mereka. Program dirancang untuk
memberi setiap kandidat informasi, keterampilan, dan strategi
terbaik yang memungkinkan mereka memasuki profesi
pendidikan jasmani dan tetap di lapangan selama bertahun-
tahun. Namun, karena berbagai alasan guru baru meninggalkan
lapangan dalam 3 tahun pertama bekerja. Para peneliti telah
memeriksa faktor-faktor gesekan khusus untuk mengubah sifat
program pra-jabatan, serta mengubah desain pendidikan dalam
jabatan (Kirby & Grissmer, 1993; Shen, 1997; Gersten et al.,
2001; Billingsley, 2004). Pekerjaan ini adalah salah satu cara
untuk memeriksa faktor-faktor apa yang perlu ditangani ketika
menentukan desain langsung program pra-layanan dan dalam-
layanan.

B. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses dimana kita memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau perilaku baru dan mendukung
semua aspek pendidikan. Memahami proses pembelajaran
sangat penting untuk mengembangkan strategi pembelajaran
baru dengan cara yang ditargetkan. Penelitian SLRC
memberikan pengetahuan baru yang membentuk dasar untuk
validasi strategi pembelajaran yang ada, pengembangan strategi
baru dan pengembangan alat untuk mengukur pembelajaran.
Misalnya, pengetahuan tentang bagaimana siswa memproses
umpan balik dalam lingkungan pembelajaran digital interaktif
akan memungkinkan pengembangan perangkat lunak
pembelajaran digital yang lebih efektif..
2. Aspek-aspek Belajar
a. Keterampilan Bertanya
b. Penyelesaian masalah
c. Keterampilan Penalaran
d. Keterampilan Berpikir Kreatif
e. Keterampilan Pemrosesan Informasi
f. Keterampilan Evaluasi
g. Keterampilan Kesadaran Diri
h. Mengelola Perasaan
i. Empati
j. Keterampilan Motivasi
k. Kemampuan berkomunikasi
l. Keterampilan sosial
3. Factor Belajar
Faktor belajar: seperti tingkat studi, tingkat pendidikan umum
sebelumnya, ketersediaan waktu, fasilitas untuk belajar.
4. Keterkaitan dengan penulisan makalah
Menerima umpan balik (dari teman sebaya, guru, orang tua,
dan pengalaman sendiri) yang secara khusus berkaitan dengan
bagaimana kesenjangan dapat diatasi antara kinerja saat ini dan
masa depan” (seperti dikutip dalam Gibbs dan Poskitt, 2010,
halaman 19).
Ketika siswa dapat mengarahkan pembelajaran mereka dan
mengetahui cara terbaik mereka belajar, mereka juga dapat
menavigasi dengan lebih baik berbagai pilihan yang tersedia di
sekolah dan di luarnya. Belajar untuk belajar menjadi sangat
penting ketika guru tidak lagi menjadi sumber utama informasi
dan pengetahuan. Misalnya, kaum muda secara teratur
menggunakan teknologi informasi untuk terhubung dengan orang
lain dan informasi. Kemampuan individu untuk menemukan dan
menilai secara kritis informasi dari sumber-sumber tersebut
sangat penting untuk belajar sepanjang hidup

C. Prestasi Belajar
1. Pengertian
Menurut (Munandar, Herkusumo, & Bonang, 2009),
kinerja belajar ini dapat berupa perilaku dan keterampilan lisan
dan tulisan yang dapat diukur secara langsung atau dievaluasi
dengan menggunakan tes. Keberhasilan belajar menunjukkan
bahwa hasil belajar seseorang biasanya diberikan dalam
bentuk rata-rata yang diterima. Keberhasilan belajar dicapai
bukan dengan pertumbuhan, tetapi oleh perubahan dari waktu
ke waktu yang disebabkan oleh situasi belajar. (Gagne, 1977;
Elliot, 1999).

Menurut (Hergenhahn & Olsen, 2007), belajar adalah


perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau perilaku
potensial yang merupakan hasil dari pengalaman dan
didistribusikan ke kondisi fisik sementara seperti sakit, mabuk,
dan kelelahan.Anda tidak bisa. Penting juga bagi sebagian
orang untuk memperhatikan proses belajar agar dapat
mencapai keberhasilan belajar yang baik.

2. Aspek-Aspek Prestasi Belajar


Menurut (El-Anzi, F.O., 2005) mengemukakan bahwa
prestasi belajar berperan terhadap beberapa aspek kehidupan
yaitu:

a. Kecemasan:
Sebuah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan rasa takut, kecemasan tentang masa
depan, kecemasan terus-menerus, dan penyakit mental
yang mungkin ditandai dengan kegugupan.
b. Self Esteem:
Salah satu bagian dari kepribadian seseorang yang
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari yang mana
biasa berhubungan dengan penghargaan terhadap dirinya
sendiri untuk mengekspresikan suatu sikap.
c. Optimisme:
Harapan yang kuat terhadap segala sesuatu dalam
hidup dapat berhasil diselesaikan sehingga individu tidak
jatuh ke dalam ketidaktahuan, keputusan, atau depresi
ketika dalam kesulitan, bahkan jika diliputi oleh masalah
dan frustrasi.

3. Faktor-Faktor Prestasi Belajar


Menurut (Muhibbin Syah, 2001) Meliputi 2 faktor prestasi
belajar yaitu:

a. Faktor internal yang dimaksud meliputi faktor psikologis


seperti kecerdasan, sikap, minat, bakat, motif, dan faktor
fisiologis yaitu keadaan organ tubuh siswa.
b. Faktor eksternal meliputi lingkungan belajar, gaya
pengasuhan orang tua, gaya atau pendekatan yang
digunakan siswa dalam belajar, fasilitas belajar, dan keahlian
pendidik.
4. Keterkaitan Variabel dengan Penulisan Makalah
Dari keterkaitan variabel dengan penulisan makalah
yaitu memungkinkan adanya gejala kelelahan dan stres
akademik dalam literatur yang mengacu pada keadaan fisik
dan emosional serta kewalahan selama tuntutan melebihi
sumber daya internal dan eksternal individu untuk mengatasi
situasi. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini
menunjukkan bahwa siswa SMA cenderung memiliki tingkat
kejenuhan belajar.
Bab III

Pembahasan

A. Pembahasan/Hasil
Studi berbeda yang diulas dalam makalah ini dilakukan di berbagai
lokasi geografis, menunjukkan bahwa fenomena tersebut tidak dibatasi
secara geografis atau budaya tetapi dapat ditemukan di antara siswa
dengan organisasi sekolah dan kebijakan akademik yang berbeda. Hasil
penelitian ini mengungkapkan insiden yang ditandai dari prestasi belajar
siswa SMA pada masa pandemi dapat memicu pada stres akademik yang
terkait pada kehidupan sekolah remaja. Memang, studi ini menunjukkan
bahwa kelelahan terkait sekolah meningkatkan risiko masalah internal
seperti kecemasan, depresi serta gejala somatik. Kelelahan terkait
sekolah dan stres akademik juga mempengaruhi prestasi belajar dengan
meningkatkan risiko putus sekolah dan untuk keterlibatan dan prestasi
sekolah yang lebih rendah (Tuominen-Soini & Salmela-Aro, 2008;
Vasalampi et al, 2020).

Selain itu, siswa di jalur akademik tampaknya secara konsisten


lebih berisiko daripada mereka yang berada di jalur kejuruan atau
profesional. Semua studi menemukan skor stres terkait sekolah yang lebih
tinggi di antara anak perempuan daripada anak laki-laki yang konsisten
dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa anak perempuan
mengalami tingkat masalah internal yang lebih tinggi (Pomeranz,
Altermatt, & Saxon, 2002).

Efek kumulatif dari pandemi dapat memiliki dampak jangka panjang


pada seluruh generasi siswa. Prestasi belajar dan pencapaian pendidikan
terkait tidak hanya dengan pendapatan yang lebih tinggi tetapi juga
kesehatan yang lebih baik. Di semua tindakan ini, penting bagi siswa SMA
untuk memahami perubahan kebutuhan orang tua dan siswa saat kita
keluar dari pandemi, dan untuk terlibat dengan mereka untuk mendukung
siswa belajar dan berkembang. Sisa dari artikel ini berbagai wawasan dari
survei orang tua kami terhadap lebih dari 16.000 orang tua tentang
kebutuhan dan perspektif yang berubah ini, dan menyoroti beberapa
tindakan awal oleh negara bagian dan siswa SMA untuk beradaptasi agar
bisa memenuhinya.

Membuka kembali sekolah dengan aman untuk pembelajaran


langsung. Mayoritas SMA sekolah di seluruh negara berencana untuk
menawarkan instruksi tatap muka tradisional lima hari seminggu,
menggunakan strategi mitigasi Covid-19 seperti drive vaksinasi staf dan
siswa, masker, dan pembaruan infrastruktur. Bukti menunjukkan bahwa
sekolah dapat membuka kembali gedung dengan aman dengan protokol
yang tepat, tetapi kesiapan kesehatan kemungkinan akan tetap penting
ketika bangunan dibuka kembali. Memang, pada akhir tahun ajaran,
sebagian besar orang tua tetap khawatir tentang keamanan di sekolah,
dengan hampir sepertiga masih sangat atau sangat khawatir tentang
ancaman Covid-19 terhadap kesehatan anak mereka. Libatkan kembali
dan daftarkan kembali siswa dalam lingkungan belajar yang efektif untuk
membuka gedung dengan aman cukup sulit, tetapi mendorong siswa
untuk datang bisa jadi lebih menantang. Beberapa siswa akan benar-
benar putus sekolah formal, dan mereka yang tetap bersekolah mungkin
enggan untuk kembali ke ruang kelas fisik.

B. Solusi
Di luar elemen-elemen dasar ini, kabupaten dapat
mempertimbangkan untuk memikirkan kembali aspek-aspek lain dari
sistem tersebut. Orang tua juga mungkin terbuka untuk model
nontradisional. Bahwa bahkan ketika pandemi ini berakhir, kecocokan
ideal untuk anak adalah sesuatu selain lima hari seminggu di sekolah
tradisional. Orang tua sedang mempertimbangkan model hibrida,
pembelajaran jarak jauh, homeschooling, atau pusat pembelajaran dalam
jangka panjang. Bahkan jika sebagian besar pembelajaran dilanjutkan di
gedung, orang tua terbuka untuk menggunakan teknologi baru untuk
mendukung pengajaran.
Bab IV

Penutup

A. Kesimpulan
Dari penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah
menunjukkan pentingnya fenomena pada remaja yang mempengaruhi
prestasi belajarnya mereka pertunjukkan. Diperlukan lebih banyak
penelitian untuk pemahaman yang lebih baik tentang risiko faktor dan
implikasi pada kesehatan mental seorang siswa SMA pada masa pandemi
ini, di lain sisi juga untuk mengembangkan skala mengukur prevalensi dan
faktor protektif potensial. Melalui intervensi strategi koping atau keyakinan
kognitif tentang kompetensi akademik juga kemungkinan menarik untuk
dijelajahi di masa depan.

B. Saran
Meninjau studi yang diperiksa tentang prestasi belajar terkait
sekolah, disarankan bahwa jangan sampai terjadi kelelahan dan stres
akademik pada siswa. Penulis menggambarkan dua konsep ini sebagai
fenomena berkelanjutan, berbagai faktor risiko yang sama. Demikian pula,
fakta bahwa beberapa studi yang diulas dalam makalah ini berurusan
dengan remaja di jalur Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun, terkait
sekolah merupakan masalah baru yang dipelajari di kalangan siswa
sekolah menengah, jumlah studi sejauh ini mungkin agak terbatas untuk
tinjauan literatur dan demikian juga layak untuk menyajikan penelitian
untuk mendapatkan wawasan pertama tentang faktor risiko dan
konsekuensi psikopatologis dari gangguan ini, untuk memberikan
kemungkinan indikasi untuk mendorong penelitian masa depan di
bidangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, N. (2018). Perkembangan Peserta Didik. Deepublish.

El‐Anzi, F.O. (2005). Academic achievement and its relationship with anxi
ety, self  esteem, optimism, and pessimissm in  kuwaiti  students. 
Social  Behavior  and  Personality. 33 (1), 95‐104. 

Elliot, S.N., Kratochwill, T.R., Littlefield, J.,  &  Travers,  J.F.  (1999). 


Educational  Psychology:  Effective  Teaching  Effective  Learning. 
New  York:  McGraw‐Hill  Book Company. 

Gagne,  R.M.  (1977).  The  Condition  of  Learning.  New  York:  Holt, 
Rinehaer  and Winston. 

Hergenhahn, B.R., & Olsen, M.H. (1997). An Introduction to Theories of 
Learning. New  Jersey: Prentice Hall International, Inc.

Kiuru, N., Aunola, K., Nurmi, J., Leskinen, E., & Salmela-Aro, K. (2008).
Peer group influence and selection in adolescents' school burnout.
Merrill-Palmer Quaterly, 54, 23–55.

Larson et al., (2020) “Trauma kronis masa kanak-kanak, kesehatan


mental, prestasi akademik, dan layanan kesehatan mental pusat
kesehatan berbasis sekolah masa pandemi” Jurnal Kesehatan
Sekolah, 2017, 87(9), 675–86, escholarship.org

Muhibbin,  Syah.  (2001).  Psikologi 


Pendidikan dengan Pendekatan Baru.  Bandung: Rosda Karya 

Munandar,  U.,  Herkusumo,  A.P.,  &  Bonang,  E.  (2009).  Hubungan 


antara  pengaturan  diri  dalam  belajar,  self 
efficacy, lingkungan belajar di rumah, 
dan inteligensi dengan prestasi belajar.  Gifted  Review  Jurnal 
Keberbakatan  dan  Kreativitas, 3 (1), 13‐25. 
Pratiwi, A. D., & Sawitri, D. R. (2015). Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari
efikasi diri akademik dan lama studi pada mahasiswa jurusan
desain komunikasi visual universitas dian nuswantoro. Jurnal
empati, 4(4), 272-276.

Pujilestari, Y. (2020). Dampak positif pembelajaran online dalam sistem


pendidikan Indonesia pasca pandemi covid-19. Adalah, 4(1).

Suryadi, S., Erlamsyah, E., & Yusri, Y. (2017). Hubungan Kemampuan


Menyelesaikan Tugas-Tugas Pelajaran Dengan Hasil Belajar
Siswa. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 2(2), 14-
18.

Suwono, H., Malang, U. N., & Soemawinata, M. N. (2018). Science,


Technology, Engineering and Mathematics Project Based Learning
(STEM-PjBL) pada Pembelajaran Sains. Universitas Negeri
Malang.

Wahyuni, S. F., & Dahlia, D. (2020). Hubungan antara Efikasi Diri


Akademik dengan Prestasi Akademik pada Siswa SMA di Banda
Aceh. Seurune Jurnal Psikologi Unsyiah, 3(2), 80-100.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200502091822-20-499370/fsgi-
sebut-kualitas-pendidikan-indonesia-turun-saat-corona di akses pada
tanggal 28 Oktober 2021

https://pusdatin.kemdikbud.go.id/pembelajaran-online-di-tengah-pandemi-
covid-19-tantangan-yang-mendewasakan/ di akses pada tanggal 28
Oktober 2021

https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=Pelatihan+guru+dan+pembelajaran+seumur+hidup+Pentingnya+kom
petensi+digital+dalam+mendorong+inovasi+pengajaran. Di akses pada
tanggal 29 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai