PERAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN UNTUK PENGEMBANGAN UMKM BERBASIS

PRODUK PERKEBUNAN

Musa Seno Ibrahim

Musa Seno Ibrahim Lahir di Pontianak pada tanggal 28 September 1989 dan beralamat di Jalan Sampul
Komplek De Sultan Residence No.1 Kelurahan Sei Putih Barat Kecamatan Medan Petisah.

Usaha ternak sapi dimulai sejak Tahun 2009 dengan jenis sapi Bali sekitar + 60 ekor dengan modal awal Rp
150.000.000,-. Ternak yang dikelola belum dilaksanakan secara intensif dan belum dilakukan pengandangan.
Kemudian pada tahun 2012 usaha kemudian dilaksanakan secara intensif dengan pengandangan sebanyak 90
ekor jenis Sapi Bali, Brahman dan Limosin. Adapun omset yang diperoleh sebesar Rp 8.000.000,-/bulan.

Pada tahun 2016 mendapat bantuan pinjaman I (pertama) sebesar Rp 75.000.000,- dari PKBL PTPN IV
dengan sistem khusus (12 bulan), dengan cara pembayaran angsuran per 6 bulan dan kemudian dipergunakan
untuk pengembangan kompos dari limbah kotoran sapi. Usaha kompos ini dijalankan bersamaan dengan
pengemukan sapi.

Pada Tahun 2017 Musa kembali mendapat bantuan pinjaman II (kedua) sebesar Rp 75.000.000,- yang
dipergunakan untuk penambahan sapi. Pada saat ini Musa mempekerjakan 7 orang karyawan dan wilayah
pemasaran sapi ke daerah sekitar Kota P. Siantar dan Kota Medan. Sedangkan untuk kompos dipasarkan di
wilayah Kabanjahe, Saribu Dolok dan Marihat sebagai penganti pupuk kimia. Keuntungan bersih kedua dari
usaha tersebut sebesar Rp 17.000.000,-.

Selanjutnya pada Tahun 2018 mendapat bantuan pinjaman yang ke III (ketiga) sebesar Rp 120.000.000,-
dengan jangka waktu pengembalian pinjaman selama 24 bulan. Untuk memenuhi kebutuhan pakan
ternaknya, telah dipergunakan alternatif bahan baku organik yaitu dengan membuat pakan ternak
menggunakan hasil cacahan pelepah dan daun kelapa sawit yang dihancurkan dengan mesin pencacah.
 FOTO USAHA PETERNAKAN SAPI DAN KOMPOS
MUSA SENO IBRAHIM

Foto : Mesin Penghancur pelepah & daun kelapa Sawit

Foto : Bagian dalam Mesin Penghancur pelepah & daun kelapa Sawit
 Foto : Pupuk Kompos

Foto : Ternak Sapi Bali, Brahman dan Limosin