PEMBIMBING :
DI SUSUN OLEH :
NIM : 711440119045
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
Bronkopneumonia adalah salah satu jenis pneumonia yang mempunyai pola penyebaran
berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam bronchi dan meluas ke
parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya (Ngemba,2015).
B. Etiologi
Penyebab tersering pada bronkopneumonia yaitu pneumokokus, sedang penyebab lainnya
antara lain : streptococcuspneumoniae, stapilokokkus aureus, haemophillus influenza, jamur
(seperti candida albicans) dan virus. Pada bayi dan anak kecil ditemukan staphylococcus aureus
sebagai penyebab yang berat, serius dan sangat progresif dengan mortalitas tinggi (Riyadi,2012).
C. Patofisiologis
Bakteri atau virus masuk kedalam tubuh, akan menyebabakan gangguan/ peradangan
pada terminal jalan nafas dan alveoli. Proses tersebut akan menyebabkan infiltrat yang biasanya
mengenai pada multiple lobus, terjadi destruksi sel dengan menanggalkan debris cellular ke
dalam lumen yang mengakibatkan gangguan fungsi alveolar dan jalan napas. Pada kondisi akut
maupun kronik seperti AIDS, cystic fibrosis, aspirasi benda asing dan konginetal yang dapat
meningkatkan resiko pneumonia (Marni,2014)
Secara hematogen maupun langsung (lewat penyebaran sel) mikroorganisme yang
terdapat didalam paru dapat menyebar ke bronkus. Setelah terjadi fase peradangan lumen
bronkus menyebabkan sel radang akut, terisi eksudat (nanah) dengan sel epitel rusak. Bronkus
dan sekitarnya penuh dengan netrofil (bagian leukosit yang banyak pada saat awal peradangan
dan bersifat fagositosis) dan sedikit eksudat fibrinosa. Bronkus rusak akan mengalami fibrosis
dan pelebaran akibat tumpukan nanah sehingga dapat timbul bronkiektasis. Selain itu organisasi
eksudat dapat terjadi karena absorpsi yang lambat. Eksudat pada infeksi ini mula-mula encer dan
keruh, mengandung banyak kuman penyebab (streptokokus, virus dan lain-lain). Selanjutnya
eksudat berubah menjadi purulen dan menyebabkan sumbatan pada lumen bronkus. Sumbatan
tersebut dapat mengurangi asupan oksigen dari luar sehingga penderita mengalami sesk napas.
Terdapatnya peradangan pada bronkus dan paru juga akan mengakibatkan peningkatan produksi
mukosa dan peningkatan gerakan silia pada lumen bronkus sehingga timbul peningkatan flek-
flek batuk. Perjalanan patofisiologis diatas bisa berlangsung sebaliknya yaitu di dahului dulu
dengan infeksi pada bronkus kemudian berkembang menjadi infeksi pada paru (Riyadi,2012)
PATHWAY
Virus,Bakteri,Jamur
Bersihan Jalan
Napas
Defisit Nutrisi Tidak Efektif
D. Komplikasi
Akibat penyakit ini tidak mendapat penanganan yang tepat maka akan timbul komplikasi
yang bisa membahayakan tubuh anak tersebut,misalnya gangguan pertukaran gas, obstruksi jalan
napas, gagal napas, efusi pleura yang luas, syok dan apnea rekuren (Marni, 2014).
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang tepat dilakukan untuk mengatasi penyakit pneumonia adalah
dengan pemberian antibiotik, pengobatan suportif, dan vaksinasi (Pardede dalam Marni, 2014).
Pengobatan suportif bila virus pneumonia , bila kondisi anak berat harus dirawat di rumah sakit.
Selanjutnya berikan oksigen sesuai kebutuhan anak dan sesuai program pengobatan , lakukan
fisioterapi dada untuk membantu anak mengeluarkan dahak, setiap empat jam atau sesuai
petunjuk, berikan cairan intravena untuk mencegah dehidrasi. Untuk mengatasi infeksi, berikan
antibiotik sesuai program, misalnya amoxicillin, clarithromycin/erythromycin dan ampicillin.
Ada dua golongan antibiotik yang dipakai untuk mengobati pneumonia yaitu golongan penicillin
dan golongan sefalosporin. Apabila pada pemeriksaan pewarnaan gram terdapat organisme, dan
cairan berbau tidak enak maka lakukan pemasangan chest tube. Pemberian zink dapat mencegah
terjadinya pneumonia pada anak walaupun jika untuk terapi zink kurang bermanfaat. Pemberian
zink 20 mg/hari pada anak pneumonia efektif terhadap pemulihan demam, sesak nafas, dan laju
pernapasan (Riyadi,2012).
F. Pemeriksaan penunjang
I. BIODATA
A. Identitas Klien
1. Nama : An. M. S
2. Tempat/tgl lahir : Tahuna, 4 September 2018/ 2 tahun, 8 bulan 12 hari
3. Jenis kelamin : Laki laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : Belum sekolah
6. Alamat : Perumahan Griya Paniki Indah
7. Tgl Masuk : 13 Mei 2021
8. Tgl Pengkajian : 26 Mei 2021
9. Diagnosa medic : Bronkopneumonia
B. Identitas Orangtua/Wali
1. Ayah
a. Nama : Tn. A. S
b. Usia : 28 tahun
c. Pendidikan : Sarjana Sains Terapan
d. Pekerjaan : Karyawan Swasta
e. Agama : Islam
f. Alamat : Perumahan Griya Paniki Indah
2. Ibu
a. Nama : Ny. A. L
b. Usia : 28 tahun
c. Pendidikan : SMK
d. Pekerjaan : IRT
e. Agama : Islam
f. Alamat : Perumahan Griya Paniki Indah
C. Identitas Saudara Kandung
Tidak ada saudara kandung ( - )
II. RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan : Demam dan susah makan
Riwayat Kesehatan sekarang : Demam dan susah makan selama 5 hari SMRS,
pasien dibawa ke RS Siloam dan kemudian dirujuk ke RSUP Prof Kandou karena
pada saat dilakukan skrining di RS Siloam terdapat flek pada paru paru pasien.
Selanjutnya pasien dirawat di ruang isolasi (Irina F) selama 5 hari (untuk menunggu
hasil swab) dan didapatkan hasil swab 2x negative dan akhirnya pasien dipindahkan
di ruang rawat inap Irina E Atas
B. Riwayat Kesehatan Lalu (khusus anak usia 0-5 tahun)
1. Prenatal care
a. Keluhan selama hamil yang dirasakan oleh ibu : Tidak ada
b. Imunisasi TT : Ya / Tidak 2 kali
2. Natal
a. Jenis persalinan : SC
b. Penolong persalinan : Dokter
c. Komplikasi yang dialami oleh ibu pada saat melahirkan dan setelah
melahirkan : Tidak ada
3. Post natal
a. Kondisi bayi : BB lahir : 2800gr, PB : 46cm
b. Anak pada saat lahir tidak mengalami :
(Untuk semua usia)
Klien pernah mengalami penyakit : Tidak pernah
Pada usia :-
Diberikan obat oleh :- :
Riwayat kecelakaan :
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ket : : Laki laki : Perempuan
V. RIWAYAT NUTRISI
A. Pemberian ASI : Sejak baru lahir
B. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian : Karena ASI sedikit
2. Jumlah pemberian : 1 x pemberian 10-20ml
3. Cara pemberian : Dengan botol susu
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
c. Suhu : 37,6 oC
d. Pernapasan : 30 x/menit
4. Berat badan : 8,4 kg
5. Tinggi badan : 96 cm
Pemeriksaan Head to Toe
6. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala
a. Warna rambut : Hitam
b. Penyebaran :-
c. Mudah rontok : Tidak
d. Kebersihan rambut : Kotor
Palpasi
Benjolan : ada / tidak ada
Nyeri tekan : ada / tidak ada
Tekstur rambut : kasar / halus
7. Muka
Inspeksi
a. Simetris : Ya
b. Bentuk wajah : Oval
c. Gerakan abnormal : Tidak ada
d. Ekspresi wajah : Datar
Palpasi
Nyeri tekan : Tidak ada
8. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra : Edema / tidak
Radang / tidak
b. Sclera : Icterus / tidak
c. Conjunctiva : Radang / tidak
Anemis / tidak
d. Pupil : Isokor / anisokor
Myosis / midriasis
e. Posisi mata : simetris / tidak
f. Gerakan bola mata : Normal
g. Penutupan kelopak mata : Normal
h. Keadaan bulu mata : Lentik
i. Keadaan visus : Normal
j. Penglihatan : Baik
Palpasi
Tekanan bola mata : Tidak ada
9. Hidung & Sinus
Inspeksi
a. Posisi hidung : Simetris
b. Bentuk hidung : Normal
c. Keadaan septum : Normal
d. Secret / cairan : Tidak ada
10. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga : Simetris
b. Ukuran / bentuk telinga : Normal
c. Aurikel :-
d. Lubang telinga : Bersih
e. Pemakaian alat bantu : Tidak ada
Palpasi
Nyeri tekan : Tidak ada
11. Mulut
Inspeksi
a. Gigi : 20 buah
b. Gusi : Normal
c. Lidah : Tidak kotor
d. Bibir : Kering
12. Tenggorokan
a. Warna mukosa : Normal
b. Nyeri tekan : Tidak ada
c. Nyeri menelan : Tidak ada
13. Leher
Inspeksi
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
Palpasi
Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
Kaku kuduk / tidak : Tidak
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
14. Thorax dan pernapasan
Inspeksi
a. Bentuk dada : Simetris
b. Irama pernafasan :-
c. Pengembangan diwaktu bernapas :-
d. Tipe pernapasan :-
Palpasi
a. Vocal fremitus :-
b. Massa / nyeri : Tidak ada nyeri
Auskultasi
a. Suara tambahan : Ronchi
15. Jantung
Palpasi
Ictus cordis :-
Perkusi
Pembesaran jantung :-
Auskultasi
a. BJ I :-
b. BJ II :-
c. BJ III :-
d. Bunyi jantung tambahan :-
16. Status neurologi
Saraf – saraf cranial
a. Nervus I : Baik
b. Nervus II Visus : Baik
c. Nervus III, IV, VI : Gerakan bola mata : Baik
d. Nervus V Sensorik-motorik : Baik
e. Nervus VII Sensorik-motorik : Baik
f. Nervus VIII Pendengaran : Baik
g. Nervus IX : Baik
h. Nervus X Gerakan uvula : Baik
i. Nervus XI : Baik
j. Nervus XII Gerakan lidah : Baik
Foto rontgen :-
CT Scan :-
MRI, USG, EEG, ECG, dll :-
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (D.0001) b.d Sekresi yang tertahan
2. Gangguan Pertukaran Gas (D.0003) b.d ketidakseimbangan ventilasi perfusi
3. Hipertermia (D.0130) b.d Proses penyakit (infeksi)
4. Defisit Nutrisi (D.0019) b.d Ketidakmampuan menelan makanan
INTERVENSI KEPERAWATAN