Anda di halaman 1dari 78

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Asuhan keperawatan gerontik pada Ny. I dengan gangguan sistem

penginderaan akibat katarak dilakukan di kp. Jelebud RT 04 RW 02 Desa

Jampang Tengan Kecamatan Japampang Tengah Kabupaten sukabumi.

Secara geografis desa Jampang Tengah ini terletak di 7.057576 BT

dan terletak di 106.800161 LS, memiliki luas total wilayah 1.871.272 Ha

yang terdiri dari luas pemukiman (35.614 Ha), luas persawahan (257.825 Ha),

luas perkebunan (481.045 Ha), luas kuburan (2 Ha), luas pekarangan dan

perkantoran (11.368 Ha), dan luas lain-lain (1.085.421) Ha dengan ketinggian

400-600 mdl, serta kondisi wilayah berbukit, memiliki RT sebanyak 34 dan 8

RW dengan total penduduk 5.272 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak

2.763 orang dan perempuan sebanyak 2.509 orang.

1) Pengkajian

Hari / Tanggal : Selasa, 04-mei-2021

Jam : 13.00 WIB

Oleh :Winda Rahmawati

a) Identitas Klien

Nama : Ny. I

Jenis Kelamin : Perempuan


Umur : 60 tahun

Suku : Sunda

Alamat : Kp. Jelebud Rt 04/ Rw 02 Desa Jampang

Tengah Kecamatan Jampang Tengah

Kabupaten Sukabumi

Agama : Islam

Pendidikan : Sd

Status Perkawinan : Menikah

Tanggal pengkajian : Selasa, 04- mei-2021

b) Identitas penanggung jawab

Nama : Ny. R

Umur : 25 tahun

Alamat : Kp. Jelebud Rt 04/ Rw 02 Desa Jampang Tengah

Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi

Pekerjaan : ibu rumah tangga / karyawan

Pendidikan : SMA

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Hubungan : Anak

c) Status Kesehatan Saat ini

Keluhan-keluhan kesehatan utama (sekarang) :


P : klien mengatakan penglihatannya buram tidak jelas pada mata

sebelah kanan, keluhan buram dirasakan sulit melihat pada malam hari

sehingga klien sedikit terganggu untuk melakukan aktivitasnya.

Q : klien mengatakan bahwa penglihatannya buram tidak jelas seperti

ada kabut pada matanya sehingga klien harus berhati-hati saat

melakukan aktivitasnya.

R : klien mengatakan harus berhati-hati saat melakukan aktivitasnya

akibat penglihatannya yang buram tidak jelas lokasinya di mata

sebelah kanan.

S : klien mengatakan penglihatannya buram tidak jelas pada mata

sebelah kanan pada saat ini sehingga klien harus berhati-hati saat

melakukan aktivitasnya.

T : klien mengatakan penglihatannya buram tidak jelas terjadi sejak

lima tahun terakhir.

d) Riwayat Kesehatan Dahulu

(1) Klien mengatakan belum pernah di rawat di Rumah sakit

(2) Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit masa lalu yang

serius.
e) Riwayat Kesehatan Keluarga

(1) Genogram

(2) Interpretasi genogram

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

:Klien
: Menikah

: Keturunan

: Tinggal Serumah

Klien mengatakan dalam anggota keluarganya tidak

mempunyai riwayat penyakit keturunan seperti diabetes,

hipertensi, dsb. Dan keluarga pun tidak mempunyai penyakit yang

serupa dengan klien, klien merupakan anak tunggal, klien

memiliki 5 orang anak dengan suami, klien tinggal serumah

dengan suaminya,

f) Pemeriksaan Fisik

(1) Penampilan Umum

Klien pada saat pengkajian terlihat takut, gelisah, tidak

tahu tentang penyakitnya dan sering bertanya-tanya tentang

penyakitnya. klien tampak bersih dan rapi.

(2) Status Gizi (BMI dan IMT)

Tinggi Badan (150 cm)

Berat badan (43 kg)

● BBI

BBI = (TB- 100) – (TB – 100) x 15 %

= (150-100) – (150-100) x 15%

=50 - (50 x 0,15)

= 50 - 7,5
= 42,5 kg

● Menghitung IMT :

IMT = BB

Tinggi badan2 (m)

IMT = 43 Kg/ (150)2 = 43/ 2,25= 19,1

Status gizi : Baik

Kategori : Normal

g) Tanda-tanda Vital

Td : 130/ 90 mmHg

Nadi : 75 x / menit

Rr : 16 x / menit

Suhu : 36°C

h) Keadaan Umum

(1) Integumen :

Warna kulit sawo matang,kulit keriput, turgor kulit < 2 detik,

rambut hitam beruban, kulit lembab, kuku bersih.

(2) Sistem Hematopoietik (Darah) :

Klien mengatakan tidak mempunyai Riwayat penyakit seperti

anemia dsb.

(3) Sistem pernapasan :

Hidung bersih, tidak ada sekret , frekuensi nafas 16x/menit, irama

suara nafas teratur, suara nafas vesikuler, pengembangan dada


simetris,tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada suara nafas

tambahan.

(4) Sistem kardiovaskuler :

Suara jantung reguler, tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 75x/

menit, crt < 2 detik,akral hangat, tidak ada pembesaran JVP.

(5) Sistem gastrointestinal :

Mukosa bibir lembab, gigi masih lengkap, tidak ada keluhan

menelan, bising usus 8x/ menit, tidak ada nyeri tekan dan nyeri

lepas, BAB 1x/ hari

(6) Sistem perkemihan :

Tidak terdapat distensi kandung kemih,tidak terdapat lesi, tidak

terpasang diapers.

(7) Sistem genito reproduksi (pria/wanita) :

Tidak ada keluhan reproduksi

(8) Sistem musculoskeletal :

5 5

5 5
Ekstremitas atas simetris, ekstremitas bawah simetris, jari lengkap.

Kekuatan otot

i) Sistem saraf pusat


(1) Nervus I Olfaktorius :

Klien mampu membedakan bau kopi dan bau kayu putih

(2) Nervus II Optikus :

Klien tidak menggunakan alat bantu (kaca mata), tidak ada

kemerahan, tidak ada edema dan penglihatan mata sebelah kanan

buram tidak jelas.

(3) Nervus III Okulomotorius :

Pergerakan mata normal pupil tidak mengalami dilatasi.

(4) Nervus IV Trokealis :

Gerak bola mata klien normal ke atas ke bawah

(5) Nervus V trigeminus :

Klien mampu mengunyah makanan

(6) Nervus VI Abdusen :

Klien masih dapat melakukan gerakan bola atau secara lateral

(7) Nervus VII Fasial :

Mengangkat alis dengan baik, menutup kelopak mata, senyum,

menjulurkan lidah untuk membedakan rasa garam (asin) dan gula

(manis)

(8) Nervus VIII Vestibulocochlearis :

Klien dapat mendengar detik jarum jam, normal tidak ada masalah

pendengaran.
(9) Nervus IX : Glossopharyngeal :

Klien mampu berbicara dengan baik dan mampu menelan

(10) Nervus X Vagus :

Klien mampu berbicara dengan baik dan tidak ada gangguan proses

menelan

(11) Nervus XI Accessorius :

Klien mampu menggerakan kepala dan bahu

(12) Nervus XII Hipoglosus :

Pergerakan lidah normal

j) Sisten endokrin :

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

k) Pengkajian Psikososial dan Spiritual

(1) Psikososial

Klien mengatakan belum pernah dioperasi dan klien juga

mengatakan takut dan khawatir dengan keadaannya saat ini karena

penglihatannya yang buram tetapi klien tetap bersyukur kepada

Allah SWT masih diberi umur panjang, klien tidak malu akan

penyakitnya karena sudah berangsur cukup lama yaitu lima tahun.

Klien mengatakan berharap ada keajaiban yaitu ingin seperti dulu

bisa melihat dengan jelas. Klien mengatakan tidak paham tentang

penyakitnya saat ini.


Identifikasi Masalah Emosional :

PERTANYAAN TAHAP 1

Apakah klien mengalami sukar tidur ? Tidak

Apakah klien sering merasa gelisah ? Ya

Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? Tidak

Apakah klien sering was-was atau kuatir ? Ya

Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama

dengan 1 jawaban “Ya”

PERTANYAAN TAHAP 2

Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari satu kali dalam satu

bulan ? Tidak

Ada masalah atau banyak pikiran? Tidak

Ada gangguan / ada masalah dengan keluarga lain? Tidak

Menggunakan obat tidur / penenang atas anjuran dokter? Tidak

Cenderung mengurung diri? Tidak

Interpretasi hasil :

MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+2)

(2) Spiritual :

Klien mengatakan agamanya islam, klien mengatakan selalu

melakukan ibadah solat 5 waktu, sebelumnya klien rajin mengaji pada

malam hari. Tetapi semenjak sakit klien jarang mengaji karena

penglihatannya yang buram.


l) Pengkajian Fungsional Klien

(1) Katz index

KATZ INDEX

Skore Kriteria

A Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAB atau BAK), berpindah,


ke kamar kecil mandi dan berpakaian.

B Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.

C Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi


tambahan

D Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu


fungsi tambahan.

E Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar


kecil dan satu fungsi tambahan

F Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar


kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan

G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut

Lain – Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat


lain diklasifikasikan sebagai C, D, E, atau F

Interpretasi hasil : hasil pengkajian katz indeks pada Ny. I yaitu


klien termasuk dalam kategori A yaitu Kemandirian dalam hal
makan, kontinen (BAB atau BAK), berpindah, ke kamar kecil mandi
dan berpakaian.

(2) Modifikasi dari Barthel Indeks

BARTHEL INDEX

No Kriteria Dengan Mandiri


Bantuan

1. Makan 5 10

2. Aktivitas ke toilet 5 10
3. Berpindah dari kursi toda atau sebaliknya, 5 – 10 15
termasuk duduk di tempat tidur

4. Kebersihan diri mencuci muka menyisir rambut 0 5


dan menggosok gigi

5. Mandi 0 5

6. Berjalan di permukaan datar 10 15

7. Naik turun tangga 5 10

8. Berpakaian 5 10

9. Mengontrol defekasi 5 10

10. Mengontrol berkemih 5 10

Total : 95 5 90

Penilaian

0-20 : ketergantungan

21 -61 : ketergantungan berat / sangat tergantung

62 – 90 : ketergantungan berat

91 – 99 : ketergantungan ringan

100 : mandiri.

Interpretasi hasil : hasil pengkajian Barthel Index pada Ny. I

yaitu dengan skor 95, maka Ny. I termasuk dalam kategori

ketergantungan ringan.

m) Pengkajian Status Mental Gerontik

Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan

Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)

Instruksi : Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua

jawaban
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan dan masukan

dalam interpretasi

(1) SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE

(SPMSQ)

SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE

(SPMSQ)

Benar Salah Nomor Pertanyaan

√ 1. Tanggal berapa hari ini?

√ 2. Hari apa sekarang?

√ 3. Apa nama tempat ini?

√ 4. Di mana alamat anda?

√ 5. Berapa anak anda?

√ 6. Kapan anda lahir?

√ 7. Siapakah presiden Indonesia saat ini?

√ 8. Siapakah presiden Indonesia sebelumnya?

√ 9. Siapakah nama ibu anda?

√ 10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3


dari setiap angka baru semua secara
menurun.

Jumlah : benar 8

Interpretasi

Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh

Salah 4-5 : fungsi intelektual kerusakan ringan

Salah 6-8 : fungsi intelektual kerusakan sedang

Salah 9-10 : fungsi intelektual kerusakan berat


Interpretasi hasil : hasil dari pengkajian SPMSQ pada Ny. I

yaitu klien salah 2 yaitu klien termasuk dalam kategori fungsi

intelektual utuh.

(2) MINI-MENTAL STATE EXAM (MMSE)

MINI-MENTAL STATE EXAM (MMSE)

Aspek kognitif Nilai Nilai Kriteria


maksimal klien
No

1. Orientasi 5 4 Menyebutkan

● Tahun
● Musim
● Tanggal
● Hari
● Bulan

2. Orientasi 5 5 Di mana sekarang kita berada?

● Negara
● Provinsi
● Kabupaten
Sebutkan 3 nama objek (kursi,
balpoin, kertas), kemudian tanyakan
kepada klien, menjawab :

Registrasi 3 1. Kursi
3 2. balpoin
3. Kertas

3. Perhatian dan 5 5 Meminta klien berhitung mulai dari


kalkulasi 100, kemudian dikurangi 7 sampai 5
tingkat

100, 92, 85, 78,71

4. Mengingat 3 3 Minta klien untuk menyebutkan


objek pada poin 3.

1. Kursi
2. balpoin
3. Kertas
5. Bahasa 9 5 Menanyakan pada klien tentang
benda (sambal menunjuk benda
tersebut).

kursi, kertas, balpoin

Meminta klien untuk mengulang kata


berikut “tanpa, jika, dan, atau, tetapi”

Meminta klien untuk mengikuti


perintah berikut (bila aktivitas sesuai
perintah nilai 1 poin) :

“tutup mata anda”.

1) Klien menutup mata

Perintahkan pada klien untuk


menulis satu kalimat dan menyalin
gambar (2 buah segi 5)

Total 25

Skor

24 - 30 : normal

17 – 23 : probable gangguan kognitif

0 -16 : definitif gangguan kognitif

Interpretasi hasil : hasil pengkajian MMSE pada Ny. I dengan

skor 25 yaitu klien termasuk dalam kategori normal.

n) Pengkajian keseimbangan

KESEIMBANGAN SKOR

BISA (0) TIDAK (1)


1. Bangun dari kursi 0

2. Duduk ke kursi 0

3. Menahan dorongan pada stemum mata 0


terbuka

4. Menutup mata 0

5. Perputaran leher 0

6. Gerakkan menggapai sesuatu 0

7. Membungkuk 0

GAYA BERJALAN BISA (0) TIDAK (1)

8. Berjalan sesuai perintah 1

9. Kemampuan mengangkat kaki saat berjalan 0

10. Kontinuitas langkah kaki saat berjalan 0

11. Kesimetrisan Langkah 0

12. Penyimpangan jalur pada saat berjalan 1

13. Berbalik 1

JUMLAH 3

Interpretasi hasil :
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, kemudian interpretasikan
sebagai berikut:
0-5 : Resiko jatuh rendah
6- 10 : Resiko jatuh sedang
11-15 : Resiko jatuh tinggi
Interpretasi hasil : klien termasuk dalam kategori resiko jatuh
rendah, yaitu dengan jumlah 3.
2) Analisa data
No Data Masalah

1. Ds : Resiko cedera

1. Klien mengatakan penglihatannya


buram dan tidak jelas

2. Klien mengatakan silau bila melihat


cahaya

3. Klien mengatakan susah melihat pada


malam hari

4. Klien mengatakan melihat objek atau


benda terlihat ganda

Do :

1. Klien terlihat berhati-hati saat


melakukan aktivitasnya

2. Ds : Ketakutan

1. Klien mengatakan belum pernah di


operasi.

2. Klien mengatakan takut dan khawatir


dengan keadaannya

Do:

1. Klien terlihat takut

2. Klien terlihat sering bertanya- tanya


tentang penyakitnya.

3. Masalah emosional +2.

4.

3. Ds : Defisien pengetahuan

1. Klien mengatakan takut dan khawatir


dengan keadaannya.

2. Klien mengatakan tidak tahu tentang


penyakitnya.
Do :

1. Klien terlihat gelisah.

2. Klien terlihat takut

3. Klien terlihat tidak mengetahui


penyebab penyakit yang dialaminya.
3) Diagnosa Keperawatan
Sasaran Domain Kelas Kode Diagnosa keperawatan

Individu Domain 11: Kelas 2 : Cedera 00035 Resiko cedera


Keamanan / fisik
perlindungan

Individu Domain 9 : Koping / Kelas 2 : Perhatian 00148 Ketakutan


toleransi stres

Individu Domain 5 : Persepsi / Kelas 4 : Kognisi 00126 Defisien pengetahuan


kognisi
4) Intervensi Keperawatan
No Data Diagnosis Keperawatan NOC NIC

Kode Diagnosis Kode Kriteria hasil Kode Intervensi

Ds : 00035 Domain 11: 1902 Level 1 : Domain IV 6480 Level 1 : Domain 4


Keamanan /
1. Klien mengatakan perlindungan Pengetahuan tentang Keamanan
penglihatannya Kesehatan & Perilaku
buram dan tidak Kelas 2 : Level 2 : Kelas V
jelas Cedera fisik Level 2 : Kelas T
Manajemen Risiko
2. Klien mengatakan Diagnosis: Kontrol risiko dan keamanan
Level 3 : Intervensi
silau bila melihat
Resiko cedera Level 3 : Outcomes
cahaya Manajemen Lingkungan
Kontrol Risiko meningkat dari
3. Klien mengatakn 1. Ciptakan lingkungan yang
1 (Tidak pernah
susah melihat aman bagi pasien
menunjukkan) menjadi 4
pada malam hari.
(sering menunjukkan), tentang
2. Identifikasi kebutuhan
4. Klien mengatakan :
keselamatan pasien
melihat objek atau berdasarkan fungsi fisik
1. Mengidentifikasi faktor
benda terlihat dan kognitif secara
risiko
ganda riwayat perilaku di masa
190220
2. Mengenali faktor risiko lalu
Do :
individu
3. Singkirkan bahaya
1. Klien terlihat
190201 3. Memonitor faktor risiko lingkungan (misalnya,
berhati-hati saat
di lingkungan karpet yang longgar dan
melakukan
kecil, furniture yang dapat
aktivitasnya. 4. Mengembangkan strategi
190202 yang efektif dalam dipindahkan).
mengontrol risiko
4. Singkirkan benda-benda
5. Menyesuaikan strategi bahaya dari lingkungan
190204 kontrol risiko
5. Sediakan tempat tidur dan
lingkungan yang bersih
dan nyaman.

6. Sediakan keluarga / orang


190205
terdekat dengan informasi
mengenai membuat
lingkungan rumah yang
aman bagi pasien.

Level 1 : Domain 3

Perilaku

Level 1 : Domain IV Level 2 : Kelas Q

Pengetahuan tentang Peningkatan Komunikasi


Kesehatan dan Perilaku
Level 3 : Intervensi
Level 2 : Kelas Q
Peningkatan Komunikasi :
1611 Perilaku Sehat 4978 Kurang Penglihatan

Level 3 : Outcomes 1. Sediakan ruang dengan


pencahayaan yang
Perilaku kompensasi memadai
penglihatan meningkat dari 1
(tidak pernah menunjukkan) 2. Meminimalkan cahaya
menjadi 4 sering silau (yaitu dengan
menunjukkan, tentang : menawarkan kacamata
atau memasang penutup
1. Menggunakan cahaya jendela)
yang memadai untuk
beraktivitas 3. Jaga lingkungan tetap rapi

2. Menggunakan strategi 4. Hindari menata ulang item


pencegahan jatuh di lingkungan (sekitar)
pasien tanpa memberi tahu
3. Menggunakan indera pasien.
lain untuk mendukung
penglihatan.

161104

Level 1 : Domain 4 Level 1 : Domain III

161116 Pengetahuan tentang Perilaku


Kesehatan dan Perilaku
Level 2 : Kelas O
Level 2 : Kelas Q
161117
Perilaku Sehat Terapi perilaku

Level 3 : Outcomes Level 3 : Intervensi

Perilaku Patuh : Aktivitas Manajemen Perilaku


yang disarankan meningkat
dari 1 (tidak pernah 1. Atur batasan bersama
menunjukkan) menjadi 4 pasien
1632
(sering menunjukkan,
2. Batasi rutinitas
tentang : 4350
1. Membahas aktivitas
rekomendasi

2. Mengidentifikasi
hambatan untuk
melaksanakan aktivitas
fisik yang ditentukan

3. Menggunakan strategi
untuk meningkatkan
keamanan

4. Memodifikasi aktivitas
fisik seperti yang
diarahkan

163201
163203

163207

163215
Ds : 00148 Domain 9 : 1210 Level 1 : Domain III 5820 Level 1 : Domain 3
Koping /
1. Klien mengatakan toleransi stres Kesehatan Psikososial Perilaku (Lanjutan)
belum pernah di
operasi. Kelas 2 : Level 2 : Kelas M Level 2 : Kelas T
Perhatian
2. Klien mengatakan Kesejahteraan Psikologis Peningkatan Kenyamanan
Diagnosis :
takut dan khawatir Psikologis
Level 3 : Outcomes
dengan Ketakutan
Level 3 : Intervensi
keadaannya Tingkat Rasa Takut meningkat
dari 1 (Berat) menjadi 4 Pengurangan Kecemasan
Do:
(Ringan), tentang :
1. Gunakan pendekatan yang
1. Klien terlihat takut
1. Kesulitan memecahkan tenang dan meyakinkan
2. Klien terlihat masalah
121010 2. Nyatakan dengan jelas
sering bertanya-
2. Penurunan lapang harapan terhadap perilaku
tanya tentang
persepsi klien
penyakitnya.
121011
3. Merasa tidak mampu 3. Berikan informasi yang
3. Maslah emosional
membangun hubungan aktual terkait diagnosis
+2.
interpersonal dan prognosis
121012
4. Kekhawatiran berlebihan 4. Berada di sisi klien untuk
tentang peristiwa meningkatkan rasa aman
kehidupan dan mengurangi ketakutan

5. Verbalisasi rasa takut 5. Instruksikan klien untuk


menggunakan teknik
6. Ketakutan relaksasi.
121013

121031 Level 1 : Domain III Level 1 : Domain III

121033 Kesehatan Psikososial Perilaku (Lanjutan)

Level 2 : Kelas M Level 2 : Kelas T

Kesehatan Psikososial Peningkatan Kenyamanan


Psikologis
Level 3 : Outcomes
Level 3 : Intervensi
1211 Tingkat Kecemasan
meningkat dari 1 (berat) Teknik Menenangkan
menjadi 4 (ringan), tentang : 5880
1. Kurangi stimuli yang
1. Kekhawatiran berlebihan menciptakan perasaan
takut maupun cemas
2. Rasa takut yang
disampaikan secara lisan 2. Berikan waktu dan tempat
untuk menyendiri jika
3. Rasa cemas yang
diperlukan
disampaikan secara lisan
3. Duduk dan bicara dengan
4. Perhatian yang
klien
berlebihan terhadap
kejadian-kejadian dalam 4. Instruksikan klien untuk
121134 kehidupan menggunakan metode
121116 mengurangi kecemasan
(misalnya teknik bernafas
dalam)

121117

Level 1 : Domain 3

121118 Perilaku (Lanjutan)

Level 1 : Domain III Level 2 : Kelas T

Kesehatan Psikososial Peningkatan Kenyamanan


Psikologis
Level 2 : Kelas O
Level 3 : Intervensi
Kontrol Diri
Terapi Relaksasi
Level 3 : Outcomes
1. Ciptakan lingkungan yang
Kontrol Diri Terhadap
tenang dan tanpa distraksi
Ketakutan meningkat dari 1
dengan lampu yang redup
(tidak pernah menunjukkan)
dan suhu lingkungan yang
menjadi 4 (sering
nyaman, jika
menunjukkan), tentang :
memungkinkan,
1404 6040
1. Menggunakan teknik
2. Dorong klien untuk
relaksasi untuk
mengambil posisi yang
mengurangi rasa takut
nyaman dengan pakaian
2. Mengontrol pernafasan longgar dan mata tertutup
pada saat penuh ketakutan
3. Dapatkan perilaku yang
3. Mempertahankan menunjukkan terjadi
hubungan sosial relaksasi misalnya
bernafas dalam
4. Mempertahankan
konsentrasi 4. Minta klien untuk rileks
dan merasakan sensasi
5. Mempertahankan rasa yang terjadi
memiliki tujuan meskipun
merasa takut 5. Dorong klien untuk
mengulang praktek Teknik
relaksasi, jika
140407 memungkinkan

6. Dorong pengulangan
Teknik relaksasi secara
berkala

140421 7. Dorong kontrol sendiri


Ketika relaksasi dilakukan

8. Evaluasi dan
140411
dokumentasikan respon
terhadap Teknik relaksasi

140412

140415
Ds : 00126 Domain 5 : 1803 Level 1 : Domain IV 5602 Level 1 : Domain 3
Persepsi /
1. Klien mengatakan kognisi Pengetahuan tentang Perilaku (Lanjutan)
takut dan khawatir Kesehatan & Perilaku
dengan Kelas 4 : Level 2 : Kelas S
keadaannya. Kognisi Level 2 : Kelas GG
Pendidikan pasien
Diagnosis:
2. Klien mengatakan Pengetahuan Kondisi
Defisien Level 3 : Intervensi
tidak tahu tentang Kesehatan
pengetahuan
penyakitnya. Pengajaran : Proses Penyakit :
Level 3 : Outcomes
Do : 1. Kaji tingkat pengetahuan
Pengetahuan : Proses
Penyakit meningkat dari 1 pasien terkait dengan proses
1. Klien terlihat
(Tidak ada pengetahuan) penyakit yang spesifik
gelisah
menjadi 4 (Pengetahuan
2. Jelaskan mengenai proses
2. Klien terlihat takut banyak), tentang :
penyakit, sesuai kebutuhan
3. Klien terlihat tidak 1. Karakter spesifik
3. Berikan informasi kepada
mengetahui penyakit
pasien mengenai kondisinya
penyebab penyakit
yang dialaminya. 2. Faktor risiko
4. Beri ketenangan terkait
180302 3. Tanda dan gejala kondisi pasien.
penyakit
180303 5. informasi mengenai
4. Proses perjalanan pemeriksaan diagnostik
penyakit biasanya yang tersedia sesuai
180306 5. Manfaat manajemen kebutuhan
penyakit
6. Jelaskan komplikasi kronik
yang mungkin ada, sesuai
180307 kebutuhan.

180315

Level 1 : Domain IV
Level 1 : Domain III
Pengetahuan tentang
Kesehatan & Perilaku Perilaku (Lanjutan)

Level 2 : Kelas T Level 2 : Kelas S

Kontrol Resiko dan Keamanan Pendidikan Pasien

1916 Level 3 : Outcomes 5515 Level 3 : Intervensi

Kontrol Resiko : Gangguan Peningkatan Kesadaran


Penglihatan meningkat dari 1 Kesehatan
(tidak pernah menunjukkan)
menjadi 4 (sering 1. Berikan Pendidikan
menunjukkan), tentang : Kesehatan satu per satu

1. Mencari informasi 2. Sediakan materi informasi


terkait kerusakan tertulis yang mudah
fungsi penglihatan dipahami

3. Gunakan strategi untuk


2. Mengidentifikasi pemahaman (yaitu mulai
faktor resiko dengan informasi yang
kerusakan fungsi paling penting dahulu,
penglihatan focus pada pesan pesan
inti dan ulangi, batasi
3. Mengenali faktor jumlah informasi yang
resiko kerusakan disajikan pada satu waktu,
191613 fungsi penglihatan hubungkan dengan
pengalaman individu).
4. Memotir gejala
gangguan penglihatan 4. Evaluasi pemahaman
pasien dengan meminta
5. Memonitor bahaya
pasien mengulangi
191614 untuk mata di
Kembali menggunakan
lingkungan
kata-kata sendiri atau
6. Menggunakan memperagakan
pencahayaan yang keterampilan.
cukup saat beraktivitas
191615
7. Beristirahat sejenak
Ketika (melakukan)
aktivitas yang
membebani mata
191601

Level 1 : Domain IV

Pengetahuan tentang
191602 Kesehatan & Perilaku Level 1 : Domain III

Level 2 : Kelas R Perilaku (Lanjutan)

Kepercayaan tentang Level 2 : Kelas S


Kesehatan
191604 Pendidikan Pasien
Level 3 : Outcomes
Level 3 : Intervensi
Kepercayaan Mengenai
Kesehatan : Ancaman yang Peningkatan kesiapan
dirasakan meningkat dari 1 Pembelajaran
(sangat lemah) menjadi 4
1. Dorong verbalisasi
191605 (kuat), tentang :
perasaan, persepsi dan
1. Kekhawatiran mengenai kekhawatiran-
penyakit atau cedera kekhawatiran pasien

2. Kekhawatiran mengenai 2. Berikan waktu bagi pasien


potensi komplikasi untuk bertanya dan
mendiskusikan
3. Merasakan ancaman atau 5540 kekhawatiran-
ketidaknyamanan dari kekhawatirannya
1704 penyakit atau cedera
3. Bantu pasien menyadari
4. Merasakan dampak pada keparahan penyakit
gaya hidup saat ini. dengan cara yang tepat

4. Bantu pasien bahwa ada


pilihan-pilihan pengobatan
yang ditawarkan.
170401

170405

170408

170410
5) Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
No Dx Keperawatan Hari / Tanggal/ Implementasi Paraf Evaluasi
Waktu

Domain 11: Keamanan / Rabu, 05-05-2021 Level 1 : Domain 4 S:


perlindungan
Pukul 14.00 WIB Keamanan - Klien mengatakan nyaman
Kelas 2 : Cedera fisik Level 2 : Kelas V dengan lingkungannya.

Diagnosis: Manajemen Risiko - Keluarga mengatakan


paham mengenai membuat
Resiko cedera Level 3 : Intervensi lingkungan rumah yang
aman bagi klien.
Manajemen Lingkungan
O:
1. Ciptakan lingkungan yang aman bagi
pasien - Klien terlihat berhati-hati
saat melakukan
2. Identifikasi kebutuhan keselamatan
aktivitasnya.
pasien berdasarkan fungsi fisik dan
kognitif secara riwayat perilaku di - Keluarga terlihat
masa lalu menyingkirkan sandal,
perabot yang rendah dan
3. Singkirkan bahaya lingkungan
kabel listrik yang
(misalnya, karpet yang longgar dan
terpapar.
kecil, furniture yang dapat
dipindahkan). A:
4. Singkirkan benda-benda bahaya dari Masalah teratasi sebagian
lingkungan
dengan ditandai dengan skala
5. Sediakan tempat tidur dan lingkungan target outcomes menjadi 3
yang bersih dan nyaman kadang-kadang menunjukkan

6. Sediakan keluarga / orang terdekat P: intervensi dilanjutkan.


dengan informasi mengenai membuat
lingkungan rumah yang aman bagi
pasien.
S:

- klien mengatakan akan


menutup gorden pada
siang hari agar tidak silau

- klien mengatakan akan


menjaga lingkungannya
agar tetap rapi.

O:
Level 1 : Domain 3
- Lingkungan terlihat rapi
Perilaku
- Klien terlihat nyaman.
Level 2 : Kelas Q A : masalah teratasi sebagian
ditandai dengan skala target
Peningkatan Komunikasi
outcomes menjadi 3 kadang-
Level 3 : Intervensi kadang menunjukkan

Peningkatan Komunikasi : Kurang P : intervensi dilanjutkan


Penglihatan

1. Sediakan ruang dengan pencahayaan


yang memadai

2. Meminimalkan cahaya silau (yaitu


dengan menawarkan kacamata atau
memasang penutup jendela)
3. Jaga lingkungan tetap rapi S : klien mengatakan akan
membatasi rutinitasnya pada
4. Hindari menata ulang item di malam hari agar tidak jatuh.
lingkungan (sekitar) pasien tanpa
memberi tahu pasien. O : klien terlihat dapat memilih
rutinitasnya.

A: Masalah teratasi sebagian


ditandai dengan skala target
outcomes menjadi 3 kadang
menunjukkan

P: intervensi dilanjutkan

Level 1 : Domain III

Perilaku

Level 2 : Kelas O
Terapi perilaku

Level 3 : Intervensi

Manajemen Perilaku

1. Atur batasan bersama pasien

2. Batasi rutinitas

Domain 9 : Koping / Rabu, 05-05-2021 Level 1 : Domain 3 S:


toleransi stres
14.30 WIB Perilaku (Lanjutan) - Klien mengatakan sedikit
Kelas 2 : Perhatian paham mengenai
Diagnosis : Level 2 : Kelas T informasi yang diberikan
mengenai diagnosis dan
Ketakutan Peningkatan Kenyamanan Psikologis
prognosis katarak.
Level 3 : Intervensi
- Klien mengatakan masih
Pengurangan Kecemasan : takut dengan keadaannya.

O:
1. Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
- Klien terlihat masih takut
2. Berikan informasi yang faktual terkait
- Klien terlihat
diagnosis dan prognosis
mendengarkan
3. Berada di sisi klien untuk meningkatkan
- Klien mengikuti instruksi
rasa aman dan mengurangi ketakutan
teknik relaksasi nafas
4. Instruksikan klien untuk menggunakan dalam
teknik relaksasi A : masalah teratasi sebagian
ditandai dengan skala target
outcomes menjadi 2 cukup
berat.

P : intervensi dilanjutkan.

S:

Klien mengatakan takut dan


khawatir dengan keadaannya.

O:
Level 1 : Domain III
- Klien terlihat takut dan
Perilaku (Lanjutan) khawatir
Level 2 : Kelas T - Klien terlihat mengikuti
instruksi teknik bernafas
Peningkatan Kenyamanan Psikologis dalam.
Level 3 : Intervensi A: masalah teratasi sebagian
ditandai dengan skala target
Teknik Menenangkan
outcomes menjadi 2 cukup
1. Kurangi stimuli yang menciptakan berat.
perasaan takut maupun cemas
2. Berikan waktu dan tempat untuk P : intervensi dilanjutkan
menyendiri jika diperlukan

3. Duduk dan bicara dengan klien

4. Instruksikan klien untuk


menggunakan metode mengurangi S:
kecemasan (misalnya teknik bernafas
Klien mengatakan dan khawatir
dalam)
takut dengan keadaannya.

O : klien terlihat mengikuti


Teknik relaksasi nafas dalam
dan mengulangnya.

A : masalah teratasi sebagian


ditandai dengan skala target
outcomes menjadi 2 jarang
menunjukkan.

P : intervensi dilanjutkan.

Level 1 : Domain 3

Perilaku (Lanjutan)

Level 2 : Kelas T

Peningkatan Kenyamanan Psikologis

Level 3 : Intervensi
Terapi Relaksasi

1. Ciptakan lingkungan yang tenang dan


tanpa distraksi dengan lampu yang
redup dan suhu lingkungan yang
nyaman, jika memungkinkan,

2. Dorong klien untuk mengambil posisi


yang nyaman dengan pakaian longgar
dan mata tertutup

3. Dapatkan perilaku yang menunjukkan


terjadi relaksasi misalnya bernafas
dalam

4. Minta klien untuk rileks dan


merasakan sensasi yang terjadi

5. Dorong klien untuk mengulang


praktek Teknik relaksasi nafas dalam,
jika memungkinkan

6. Dorong pengulangan Teknik relaksasi


nafas dalam secara berkala

7. Dorong kontrol sendiri Ketika


relaksasi dilakukan

8. Evaluasi dan dokumentasikan respon


terhadap Teknik relaksasi nafas
dalam.
Domain 5 : Persepsi / Rabu, 05-05-2021 Level 1 : Domain 3 S:
kognisi
16.00 WIB Perilaku (Lanjutan) - Klien mengatakan tidak
Kelas 4 : Kognisi tahu tentang penyakitnya
Diagnosis: Defisien Level 2 : Kelas S
pengetahuan - Klien mengatakan mulai
Pendidikan pasien paham setelah diberikan
informasi mengenai katarak
Level 3 : Intervensi
O:
Pengajaran : Proses Penyakit :
Klien terlihat mendengarkan
1. Kaji tingkat pengetahuan pasien
terkait dengan proses penyakit yang
A : masalah teratasi sebagian
spesifik
ditandai dengan skala target
2. Jelaskan mengenai proses penyakit, outcomes menjadi 3
sesuai kebutuhan pengetahuan sedang.

3. Berikan informasi kepada pasien P : intervensi dilanjutkan


mengenai kondisinya

4. Berikan informasi mengenai


pemeriksaan diagnostic yang tersedia
sesuai kebutuhan

5. Jelaskan komplikasi kronik yang


mungkin ada, sesuai kebuuhan
Level 1 : Domain III S:

Perilaku (Lanjutan) - Klien mengatakan


memahami dengan baik
Level 2 : Kelas S mengenai katarak

Pendidikan Pasien - Klien mengatakan gejala


dari katarak yaitu
Level 3 : Intervensi pandangan buram, sulit
melihat di malam hari,
Peningkatan Kesadaran Kesehatan benda terlihat berbayang,
silau apabila melihat cahya.
1. Berikan Pendidikan Kesehatan satu
per satu O:

2. Sediakan materi informasi tertulis - Klien terlihat


yang mudah dipahami mendengarkan dan
memperhatikan
3. Gunakan strategi untuk pemahaman
(yaitu mulai dengan informasi yang - Klien dapat menyebutkan
paling penting dahulu, focus pada tanda dan gejala katarak.
pesan pesan inti dan ulangi, batasi
A: masalah teratasi Sebagian
jumlah informasi yang disajikan pada ditandai dengan skala target
satu waktu, hubungkan dengan
outcomes menjadi 3 kadang-
pengalaman individu). kadang menunjukkan
4. Evaluasi pemahaman pasien dengan
P : Intervensi dilanjutkan
meminta pasien mengulangi Kembali
menggunakan kata-kata sendiri atau
memperagakan keterampilan.

S:

- Klien mengatakan mulai


paham tentang pilihan
pengobatan katarak.

- Klien mengatakan akan


mengatur pencahayaan agar
kataraknya tidak bertambah
Level 1 : Domain III parah.

Perilaku (Lanjutan) O:

Level 2 : Kelas S - Klien terlihat bingung dan


bertanya mengenai
Pendidikan Pasien penyakitnya

Level 3 : Intervensi - Klien terlihat bertanya


mengenai pilihan
Peningkatan kesiapan Pembelajaran pengobatan non bedah dan
bedah.
1. Dorong verbalisasi perasaan, persepsi
dan kekhawatiran- kekhawatiran A : masalah teratasi Sebagian
pasien ditandai dengan skala target
outcomes menjadi 3 sedang.
2. Berikan waktu bagi pasien untuk
bertanya dan mendiskusikan P: intervensi dilanjutkan
kekhawatiran- kekhawatirannya
3. Bantu pasien menyadari keparahan
penyakit dengan cara yang tepat

4. Bantu pasien bahwa ada pilihan-


pilihan pengobatan yang ditawarkan

1. Domain 11: Keamanan / Kamis , 06-05- Level 1 : Domain 4 S:


perlindungan 2021
Keamanan - Klien mengatakan senang
Kelas 2 : Cedera fisik 13.00 WIB dan nyaman dengan
Level 2 : Kelas V lingkungannya
Diagnosis:
Manajemen Risiko - Klien mengatakan tidak
Resiko cedera takut jatuh lagi.
Level 3 : Intervensi
- Keluarga mengatakan
Manajemen Lingkungan
sudah membuat
1. Ciptakan lingkungan yang aman bagi lingkungan yang aman
pasien dan nyaman untuk klien.

2. Identifikasi kebutuhan keselamatan O:


pasien berdasarkan fungsi fisik dan
- Klien terlihat senang.
kognitif secara riwayat perilaku di
masa lalu - Lingkungan tampak
aman, bersih dan nyaman
3. Singkirkan bahaya lingkungan
(misalnya, karpet yang longgar dan A:
kecil, furniture yang dapat
dipindahkan). Masalah teratasi sebagian
dengan ditandai dengan skala
4. Singkirkan benda-benda bahaya dari
lingkungan target outcomes menjadi 4
5. Sediakan tempat tidur dan lingkungan sering menunjukkan.
yang bersih dan nyaman
P: intervensi dihentikan
6. Sediakan keluarga / orang terdekat
dengan informasi mengenai membuat
lingkungan rumah yang aman bagi
pasien.

Level 1 : Domain 3 S:

Perilaku - klien mengatakan sudah


tidak silau lagi.
Level 2 : Kelas Q
- klien mengatakan sudah
Peningkatan Komunikasi menutup gorden pada
siang hari agar tidak silau
Level 3 : Intervensi
- klien mengatakan sudah
Peningkatan Komunikasi : Kurang
menjaga lingkungannya
Penglihatan
agar tetap rapi.
1. Sediakan ruang dengan pencahayaan
O:
yang memadai
- Lingkungan tampak rapi
2. Meminimalkan cahaya silau (yaitu
dengan menawarkan kacamata atau - Klien terlihat nyaman
memasang penutup jendela)
- Gorden tampak tertutup
3. Jaga lingkungan tetap rapi
A : masalah teratasi ditandai
4. Hindari menata ulang item di dengan skala target outcomes
lingkungan (sekitar) pasien tanpa menjadi 4 sering menunjukkan.
memberi tahu pasien.
P : intervensi dihentikan

S : klien mengatakan sudah


membatasi rutinitasnya pada
malam hari agar tidak jatuh.

O : klien terlihat dapat memilih


dan membatasi rutinitasnya.

A: Masalah teratasi ditandai


dengan skala target outcomes
menjadi 4 sering menunjukkan

P: intervensi dihentikan.
Level 1 : Domain III

Perilaku

Level 2 : Kelas O

Terapi perilaku

Level 3 : Intervensi

Manajemen Perilaku

1. Atur batasan bersama pasien

2. Batasi rutinitas

2. Domain 9 : Koping / Kamis , 06-05- Level 1 : Domain 3 S:


toleransi stres 2021
Perilaku (Lanjutan) - Klien mengatakan paham
Kelas 2 : Perhatian 13.30 WIB mengenai informasi yang
Diagnosis : Level 2 : Kelas T diberikan mengenai
diagnosis dan prognosis
Ketakutan Peningkatan Kenyamanan Psikologis
katarak. tetapi klien
Level 3 : Intervensi mengatakan masih takut.

Pengurangan Kecemasan : O:

1. Gunakan pendekatan yang tenang - Klien terlihat dapat


dan meyakinkan menyebutkan prognosis
penyakit katarak bahwa
2. Berikan informasi yang faktual bila dibiarkan akan
terkait diagnosis dan prognosis. semakin parah bisa terjadi
kehilangan penglihatan.
3. Berada di sisi klien untuk
meningkatkan rasa aman dan - Klien terlihat masih takut
mengurangi ketakutan
- Klien terlihat mengikuti
4. Instruksikan klien untuk instruksi teknik relaksasi
menggunakan teknik relaksasi nafas dalam

A : masalah teratasi sebagian


ditandai dengan skala target
outcomes menjadi 2 cukup
berat.

P : intervensi dilanjutkan.
S:

Klien mengatakan masih takut


dan khawatir dengan
keadaannya.

O:

Level 1 : Domain III - Klien terlihat takut dan


khawatir
Perilaku (Lanjutan)
- Klien terlihat mengikuti
Level 2 : Kelas T instruksi teknik relaksasi
nafas dalam.
Peningkatan Kenyamanan Psikologis
A: masalah teratasi sebagian
Level 3 : Intervensi ditandai dengan skala target
outcomes menjadi 2 cukup
Teknik Menenangkan
berat.
1. Kurangi stimuli yang menciptakan
P : intervensi dilanjutkan
perasaan takut maupun cemas

2. Berikan waktu dan tempat untuk


menyendiri jika diperlukan

3. Duduk dan bicara dengan klien

4. Instruksikan klien untuk


menggunakan metode mengurangi
kecemasan (misalnya teknik
bernafas dalam)

S:

Klien mengatakan masih takut


dengan keadaanya.

O : klien terlihat mengikuti


Teknik relaksasi nafas dalam
dan mengulangnya.
Level 1 : Domain 3
A : masalah teratasi sebagian
Perilaku (Lanjutan)
ditandai dengan skala target
Level 2 : Kelas T outcomes menjadi 2 jarang
menunjukkan.
Peningkatan Kenyamanan Psikologis
P : intervensi dilanjutkan.
Level 3 : Intervensi

Terapi Relaksasi

1. Ciptakan lingkungan yang tenang dan


tanpa distraksi dengan lampu yang
redup dan suhu lingkungan yang
nyaman, jika memungkinkan,

2. Dorong klien untuk mengambil posisi


yang nyaman dengan pakaian longgar
dan mata tertutup
3. Dapatkan perilaku yang menunjukkan
terjadi relaksasi misalnya bernafas
dalam

4. Minta klien untuk rileks dan


merasakan sensasi yang terjadi

5. Dorong klien untuk mengulang


praktek Teknik relaksasi nafas dalam,
jika memungkinkan

6. Dorong pengulangan Teknik relaksasi


nafas dalam secara berkala

7. Dorong kontrol sendiri Ketika


relaksasi dilakukan

8. Evaluasi dan dokumentasikan respon


terhadap Teknik relaksasi nafas
dalam.

3. Domain 5 : Persepsi / Kamis , 06-05- Level 1 : Domain 3 S:


kognisi 2021
Perilaku (Lanjutan) Klien mengatakan lebih
Kelas 4 : Kognisi 14.45 WIB memahami mengenai katarak.
Diagnosis: Defisien Level 2 : Kelas S
pengetahuan O:
Pendidikan pasien
Klien terlihat dapat menjawab
Level 3 : Intervensi
Pengajaran : Proses Penyakit : Ketika diberikan pertanyaan.

1. Kaji tingkat pengetahuan pasien A : masalah teratasi ditandai


terkait dengan proses penyakit yang dengan skala target outcomes
spesifik menjadi 4 pengetahuan banyak.
2. Jelaskan mengenai proses penyakit, P : intervensi dihentikan.
sesuai kebutuhan

3. Berikan informasi kepada pasien


mengenai kondisinya

4. Berikan informasi mengenai


pemeriksaan diagnostic yang
tersedia sesuai kebutuhan

5. Jelaskan komplikasi kronik yang


mungkin ada, sesuai kebuuhan

Level 1 : Domain III

Perilaku (Lanjutan)

Level 2 : Kelas S
Pendidikan Pasien

Level 3 : Intervensi S:

Peningkatan Kesadaran Kesehatan Klien mengatakan sudah paham


mengenai katarak.
1. Berikan Pendidikan Kesehatan satu
per satu O:

2. Sediakan materi informasi tertulis Klien terlihat dapat menjawab


yang mudah dipahami pertanyaan yang diberikan.

3. Gunakan strategi untuk pemahaman A: masalah teratasi sebagian


(yaitu mulai dengan informasi yang ditandai dengan skala target
paling penting dahulu, focus pada outcomes menjadi 4
pesan pesan inti dan ulangi, batasi pengetahuan banyak.
jumlah informasi yang disajikan pada
satu waktu, hubungkan dengan P : Intervensi dihentikan.
pengalaman individu).

4. Evaluasi pemahaman pasien dengan


meminta pasien mengulangi Kembali
menggunakan kata-kata sendiri atau
memperagakan keterampilan.
Level 1 : Domain III S:

Perilaku (Lanjutan) - Klien mengatakan paham


tentang pilihan pengobatan
Level 2 : Kelas S katarak.

Pendidikan Pasien - Klien mengatakan sudah


mengatur pencahayaan di
Level 3 : Intervensi rumahnya.

Peningkatan kesiapan Pembelajaran O:

1. Dorong verbalisasi perasaan, - Klien terlihat sudah paham


persepsi dan kekhawatiran-
kekhawatiran pasien - Klien dapat menyebutkan
pilihan pengobatan katarak.
2. Berikan waktu bagi pasien untuk
A : masalah teratasi Sebagian
bertanya dan mendiskusikan
ditandai dengan skala target
kekhawatiran- kekhawatirannya
outcomes menjadi 4 kuat.
3. Bantu pasien menyadari keparahan
P: intervensi dilanjutkan
penyakit dengan cara yang tepat

4. Bantu pasien bahwa ada pilihan-


pilihan pengobatan yang ditawarkan

2. Domain 9 : Koping / Jumat 07-05-2021 Level 1 : Domain 3 S:


toleransi stres
16.00 WIB Perilaku (Lanjutan) - Klien mengatakan
Kelas 2 : Perhatian takutnya sedikit
Diagnosis : Level 2 : Kelas T berkurang

- Klien mengatakan jika


Ketakutan Peningkatan Kenyamanan Psikologis takutnya muncul akan
melakukan teknik
Level 3 : Intervensi relaksasi nafas dalam.

Pengurangan Kecemasan : O:

1. Gunakan pendekatan yang tenang - Klien terlihat sedikit


dan meyakinkan tenang.

2. Berikan informasi yang faktual - Klien terlihat dapat


terkait diagnosis dan prognosis melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
3. Berada di sisi klien untuk
meningkatkan rasa aman dan A : masalah teratasi sebagian
mengurangi ketakutan ditandai dengan skala target
outcomes menjadi 3 sedang.
4. Instruksikan klien untuk
menggunakan teknik relaksasi
P : intervensi dilanjutkan.

S:

- Klien mengatakan takut dan


Level 1 : Domain III khawatir sedikit berkurang.

Perilaku (Lanjutan) - Klien mengatakan jika rasa


takutnya datang akan
Level 2 : Kelas T melakukan teknik bernapas
dalam.
Peningkatan Kenyamanan Psikologis O:

Level 3 : Intervensi - Klien terlihat sedikit


tenang.
Teknik Menenangkan
- Klien terlihat mengikuti
1. Kurangi stimuli yang menciptakan instruksi teknik relaksasi
perasaan takut maupun cemas nafas dalam.

2. Berikan waktu dan tempat untuk A: masalah teratasi sebagian


menyendiri jika diperlukan ditandai dengan skala target
outcomes menjadi 3 sedang.
3. Duduk dan bicara dengan klien
P : intervensi dilanjutkan
4. Instruksikan klien untuk
menggunakan metode mengurangi
kecemasan (misalnya teknik
bernafas dalam)
S:

Klien mengatakan rasa takut


dan khawatir nya sedikit
berkurang.

O:

- Klien terlihat sedikit


rileks Klien terlihat
Level 1 : Domain 3 melakukan teknik
relaksasi nafas dalam dan
Perilaku (Lanjutan) mengulangnya.
Level 2 : Kelas T A : masalah teratasi sebagian
ditandai dengan skala target
Peningkatan Kenyamanan Psikologis outcomes menjadi 3 kadang-
kadang menunjukkan.
Level 3 : Intervensi
P : intervensi dilanjutkan.
Terapi Relaksasi

1. Ciptakan lingkungan yang tenang


dan tanpa distraksi dengan lampu
yang redup dan suhu lingkungan
yang nyaman, jika memungkinkan,

2. Dorong klien untuk mengambil


posisi yang nyaman dengan pakaian
longgar dan mata tertutup

3. Dapatkan perilaku yang


menunjukkan terjadi relaksasi
misalnya bernafas dalam

4. Minta klien untuk rileks dan


merasakan sensasi yang terjadi

5. Dorong klien untuk mengulang


praktek Teknik relaksasi nafas
dalam, jika memungkinkan

6. Dorong pengulangan Teknik


relaksasi nafas dalam secara berkala

7. Dorong kontrol sendiri Ketika


relaksasi dilakukan

8. Evaluasi dan dokumentasikan


respon terhadap Teknik relaksasi
nafas dalam.

2. Domain 9 : Koping / Sabtu 08-05-2021 Level 1 : Domain 3 S:


toleransi stres
15.30 WIB Perilaku (Lanjutan) - Klien mengatakan
Kelas 2 : Perhatian takutnya sudah mulai
Diagnosis : Level 2 : Kelas T menghilang.

Ketakutan Peningkatan Kenyamanan Psikologis - Klien mengatakan sudah


melakukan teknik
Level 3 : Intervensi
relaksasi nafas dalam saat
Pengurangan Kecemasan : rasa takutnya muncul

O:
1. Gunakan pendekatan yang tenang
dan meyakinkan
- Klien terlihat tenang
2. Berikan informasi yang faktual
- Klien terlihat mengikuti
terkait diagnosis dan prognosis
instruksi teknik relaksasi
3. Berada di sisi klien untuk nafas dalam secara
meningkatkan rasa aman dan mandiri
mengurangi ketakutan
A : masalah teratasi sebagian
4. Instruksikan klien untuk ditandai dengan skala target
menggunakan teknik relaksasi outcomes menjadi 4 sering
menunjukkan.
P : intervensi hentikan.

S:

- Klien mengatakan takut dan


khawatir sudah mulai
menghilang.

- Klien mengatakan sudah


melakukan teknik bernafas
Level 1 : Domain III dalam jika terasa takutnya
muncul.
Perilaku (Lanjutan)
O:
Level 2 : Kelas T
- Klien terlihat tenang.
Peningkatan Kenyamanan Psikologis
A: masalah teratasi ditandai
Level 3 : Intervensi dengan skala target outcomes
menjadi 4 ringan..
Teknik Menenangkan
P : intervensi dilanjutkan
1. Kurangi stimuli yang menciptakan
perasaan takut maupun cemas

2. Berikan waktu dan tempat untuk


menyendiri jika diperlukan

3. Duduk dan bicara dengan klien


4. Instruksikan klien untuk S:
menggunakan metode mengurangi
kecemasan (misalnya teknik Klien mengatakan rasa takut
bernafas dalam) dan khawatir nya sudah mulai
menghilang

O:

- Klien terlihat rileks

- Klien terlihat melakukan


teknik relaksasi nafas
dalam secara mandiri dan
mengulangnya.

Level 1 : Domain 3 A : masalah teratasi sebagian


ditandai dengan skala target
Perilaku (Lanjutan) outcomes menjadi 4 sering
menunjukkan.
Level 2 : Kelas T
P : intervensi dihentikan.
Peningkatan Kenyamanan Psikologis

Level 3 : Intervensi

Terapi Relaksasi

1. Ciptakan lingkungan yang tenang


dan tanpa distraksi dengan lampu
yang redup dan suhu lingkungan
yang nyaman, jika memungkinkan,

2. Dorong klien untuk mengambil


posisi yang nyaman dengan pakaian
longgar dan mata tertutup

3. Dapatkan perilaku yang


menunjukkan terjadi relaksasi
misalnya bernafas dalam

4. Minta klien untuk rileks dan


merasakan sensasi yang terjadi

5. Dorong klien untuk mengulang


praktek Teknik relaksasi nafas
dalam, jika memungkinkan

6. Dorong pengulangan Teknik


relaksasi nafas dalam secara berkala

7. Dorong kontrol sendiri Ketika


relaksasi dilakukan

8. Evaluasi dan dokumentasikan


respon terhadap Teknik relaksasi
nafas dalam.
4.2 Pembahasan

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada Ny. I Dengan

gangguan sistem penginderaan akibat katarak di RT 04 RW 02 Desa

Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi yang

telah dilaksanakan pada tanggal 04 mei sampai 08 mei 2021, penulis telah

berusaha menerapkan asuhan keperawatan sesuai dengan teori proses

keperawatan yang telah ditetapkan yaitu mulai dari pengkajian, diagnosa,

intervensi, implementasi sampai evaluasi keperawatan.

4.1.1 Pengkajian

Sebelum memulai pengkajian penulis membuat suatu kontrak

atau informed consent dengan klien supaya terjalin hubungan saling

percaya antara penulis dengan klien sehingga memudahkan saat

pengumpulan data. Penulis melaksanakan pengkajian pada tanggal 04-

mei-2021 pada klien dengan keluarganya, selama pengkajian penulis

tidak memperoleh kesulitan dalam mengumpulkan data karena klien

dan keluarga cukup kooperatif dalam memberikan informasi mengenai

kondisi kesehatannya.

Pengkajian dilakukan dengan cara memeriksa keluhan individu

dengan metode wawancara dan pemeriksaan fisik inspeksi, palpasi,

perkusi serta auskultasi (Ratnawati 2017). Berdasarkan proses

pengkajian pada Ny. I didapatkan data penglihatannya buram tidak jelas

seperti ada kabut pada matanya, sensitif bila melihat cahaya, susah

melihat malam hari dan melihat objek atau benda terlihat ganda. Hal ini
sesuai dengan Nanda (2015) bahwa manifestasi klinis pada pasien

katarak akan mendapatkan hasil yaitu Penglihatan akan suatu objek

benda atau cahaya menjadi kabur, buram, bayangan benda terlihat

seakan seperti bayangan semu atau seperti asap, kesulitan melihat

ketika malam hari, mata terasa sensitif bila terkena cahaya, bayangan

cahaya yang ditangkap seperti sebuah lingkaran, membutuhkan pasokan

cahaya yang cukup terang beraktifitas lainnya, sering mengganti

kacamata atau lensa kota karena merasa tidak nyaman

menggunakannya, warna cahaya memudar dan cenderung berubah

warna saat melihat, misalnya cahaya putih yang ditangkap menjadi

cahaya kuning, jika melihat hanya dengan satu mata, bayangan benda

atau cahaya terlihat ganda.

pada saat pengkajian penyebab terjadinya katarak pada Ny. I

yaitu usia dan faktor lingkungan hal ini sesuai dengan Nurarif &

Kusuma (2015) bahwa penyebab terjadinya katarak biasanya terjadi

pada usia lanjut dan bisa diturunkan, faktor lingkungan (trauma,

penyinaran, sinar ultraviolet, merokok atau bahan beracun lainnya),

cedera mata, penyakit metabolik (misalnya diabetes) obat-obat tertentu

(misalnya kortikosteroid).

Pada saat dilakukan pengkajian klien terlihat takut, gelisah,

tidak tahu tentang penyakitnya dan sering bertanya-tanya tentang

penyakitnya hal ini sesuai dengan Nanda (2018) bahwa pada pasien
katarak muncul diagnosa defisien pengetahuan dikarenakan

ketidakmampuan untuk mengakses informasi.

4.1.2 Diagnosa Keperawatan

Terdapat lima diagnosa yang mungkin muncul pada pasien

dengan gangguan sistem penginderaan akibat katarak menurut

NANDA-I Diagnosis Keperawatan dan Klasifikasi 2018-2020

diantaranya

1) Domain 5 : Persepsi / kognisi Kelas 4 : Kognisi Kode : 00126

Diagnosa : Defisien pengetahuan

2) Domain 9 : Koping / toleransi stress Kelas 2 : Perhatian Kode :

00148 Diagnosa : Ketakutan

3) Domain 11 : Keamanan / perlindungan Kelas 1 : Infeksi Kode :

00004 Diagnosa : Resiko infeksi,

4) Domain 11: Keamanan / perlindungan Kelas 2 : Cedera fisik Kode :

0015 Diagnosa : Resiko jatuh,

5) Domain 11: Keamanan / perlindungan Kelas 2 : Cedera fisik Kode :

00035 Diagnosa : Resiko cedera.

Hasil Pengkajian pada Ny. I didapat tiga diagnosa keperawatan

yang muncul berdasarkan teori dari NANDA-I Diagnosis Keperawatan

dan Klasifikasi 2018-2020, sehingga penulis hanya mengangkat

diagnosa yang didapat diantaranya Domain 11 : Keamanan /

perlindungan Kelas 2 : cedera fisik Kode : 00035 Diagnosa : Resiko

cedera diagnosa ini muncul karena Ny. I klien mengatakan


penglihatannya buram dan tidak jelas, klien mengatakan silau bila

melihat cahaya, klien mengatakan susah melihat pada malam hari, klien

mengatakan melihat objek atau benda terlihat ganda. Pada saat dikaji

kien terlihat berhati-hati saat melakukan aktivitasnya

Diagnosa kedua yaitu Domain 9 : Koping / toleransi stress Kelas

2 : Perhatian Kode 00148 Diagnosa : Ketakutan, penulis mengambil

diagnosa tersebut karena klien mengatakan belum pernah di operasi,

klien mengatakan takut dan khawatir dengan keadaannya. Pada saat

pengkajian klien terlihat takut, klien terlihat sering bertanya - tanya

tentang penyakitnya, dan hasil pengkajian identifikasi emosional

masalah emosional +2.

Diagnose ketiga yaitu Domain 5 : Persepsi / kognisi Kelas 4 :

Kognisi Kode : 00126 Diagnosa : Defisien pengetahuan, penulis

mengambil diagnosa tersebut karena klien mengatakan takut dan

khawatir dengan keadaannya, klien mengatakan tidak tahu tentang

penyakitnya. Pada saat pengkajian klien terlihat gelisah, klien terlihat

takut.

Sementara itu terdapat dua diagnosa yang tidak muncul

diantaranya, Domain 11 : Keamanan / perlindungan Kelas 1 : Infeksi

Kode : 00004 Diagnosa : resiko infeksi. Penulis tidak mengambil

diagnosa tersebut karena pada saat pengkajian tidak ditemukan tanda

dan gejala infeksi seperti suhu klien normal 36°C, tidak ada kemerahan

dan tidak ada edema pada kelopak mata.


Domain 11: Keamanan / perlindungan Kelas 2 : Cedera fisik Kode :

00035 Diagnosa : Resiko jatuh. Penulis tidak mengambil diagnoa

tersebut karena klien dapat melakukan aktivitasnya secara mandiri

tanpa dibantu oleh keluarga, dan pada hasil pengkajian keseimbangan

klien yang menyatakan klien memiliki resiko jatuh rendah karena

berada pada nilai 3.

4.1.3 Intervensi Keperawatan

Pada tahap ini penulis menyusun rencana keperawatan yang

dilakukan dengan melibatkan keluarga klien. Perencanaan yang diambil

tersebut disesuaikan dengan tinjauan teori di bab ii dan disesuaikan pula

dengan masalah klien yang saat itu terjadi di lapangan. Terdapat

beberapa perencanaan yang dibuat pada kasus Ny. I dengan tinjauan

teori diantaranya :

Domain 11 : Keamanan / perlindungan Kelas 2 : cedera fisik

Kode : 00035 Diagnosa : Resiko cedera. Intervensi yang terdapat dalam

bagian kognitif pada Level 1 : Domain 4 (Keamanan) Level 2 : Kelas V

(Manajemen Risiko) Level 3 : Intervensi (Manajemen Lingkungan)

diantaranya yaitu ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien;

identifikasi kebutuhan keselamatan pasien berdasarkan fungsi fisik dan

kognitif secara riwayat perilaku di masa lalu; singkirkan bahaya

lingkungan (misalnya, karpet yang longgar dan kecil, furniture yang


dapat dipindahkan); singkirkan benda-benda bahaya dari lingkungan;

sediakan tempat tidur dan lingkungan yang bersih dan nyaman;

sediakan keluarga / orang terdekat dengan informasi mengenai

membuat lingkungan rumah yang aman bagi pasien (Nanda, 2018).

Pada bagian afektif Level 1 : Domain 3 (Perilaku) Level 2 : Kelas Q

(Peningkatan Komunikasi) Level 3 : Intervensi (Peningkatan

Komunikasi) : Kurang Penglihatan diantaranya yaitu Sediakan ruang

dengan pencahayaan yang memadai; Meminimalkan cahaya silau (yaitu

dengan menawarkan kacamata atau memasang penutup jendela); Jaga

lingkungan tetap rapi; Hindari menata ulang item di lingkungan

(sekitar) pasien tanpa memberi tahu pasien (Nanda, 2018).

Pada bagian psikomotor Level 1 : Domain III (Perilaku) Level 2 : Kelas

O (Terapi perilaku) Level 3 : Intervensi (Manajemen Perilaku)

diantaranya yaitu Atur batasan bersama pasien; Batasi rutinitas (Nanda,

2018).

Domain 9 : Koping / toleransi stress Kelas 2 : Perhatian Kode :

00148 Diagnosa : Ketakutan. Intervensi yang terdapat dalam bagian

kognitif pada Level 1 : Domain 3 Perilaku (Lanjutan) Level 2 : Kelas T

(Peningkatan Kenyamanan Psikologis) Level 3 : Intervensi

(Pengurangan Kecemasan) diantaranya yaitu gunakan pendekatan yang

tenang dan meyakinkan; nyatakan dengan jelas harapan terhadap

perilaku klien; berikan informasi yang faktual terkait diagnosis dan

prognosis; berada di sisi klien untuk meningkatkan rasa aman dan


mengurangi ketakutan; instruksikan klien untuk menggunakan teknik

relaksasi (Nanda, 2018).

Pada bagian afektik Level 1 : Domain III Perilaku (Lanjutan) Level 2 :

Kelas T (Peningkatan Kenyamanan Psikologis) Level 3 : Intervensi

(Teknik Menenangkan) diantaranya yaitu Kurangi stimuli yang

menciptakan perasaan takut maupun cemas; Berikan waktu dan tempat

untuk menyendiri jika diperlukan; Duduk dan bicara dengan klien;

Instruksikan klien untuk menggunakan metode mengurangi kecemasan

(misalnya teknik bernafas dalam) (Nanda, 2018).

Pada bagian psikomotor Level 1 : Domain 3 Perilaku (Lanjutan) Level

2 : Kelas T (Peningkatan Kenyamanan Psikologis) Level 3 : Intervensi

(Terapi Relaksasi) diantaranya yaitu Ciptakan lingkungan yang tenang

dan tanpa distraksi dengan lampu yang redup dan suhu lingkungan yang

nyaman, jika memungkinkan; Dorong klien untuk mengambil posisi

yang nyaman dengan pakaian longgar dan mata tertutup; Dapatkan

perilaku yang menunjukkan terjadi relaksasi misalnya bernafas dalam;

Minta klien untuk rileks dan merasakan sensasi yang terjadi; Dorong

klien untuk mengulang praktek Teknik relaksasi, jika memungkinkan;

Dorong pengulangan Teknik relaksasi secara berkala; Dorong kontrol

sendiri Ketika relaksasi dilakukan; Evaluasi dan dokumentasikan

respon terhadap Teknik relaksasi (Nanda, 2018).

Domain 5 : Persepsi / kognisi Kelas 4 : Kognisi Kode : 00126

Diagnosa : Defisien pengetahuan. Intervensi yang terdapat dalam


bagian kognitif Level 1 : Domain 3 Perilaku (Lanjutan) Level 2 : Kelas

S (Pendidikan pasien) Level 3 : Intervensi (Pengajaran : Proses

Penyakit) diantaranya yaitu kaji tingkat pengetahuan pasien terkait

dengan proses penyakit yang spesifik; jelaskan mengenai proses

penyakit, sesuai kebutuhan; berikan informasi kepada pasien mengenai

kondisinya; beri ketenangan terkait kondisi pasien; informasi mengenai

pemeriksaan diagnostik yang tersedia sesuai kebutuhan; jelaskan

komplikasi kronik yang mungkin ada, sesuai kebutuhan (Nanda, 2018).

Pada bagian afektif Level 1 : Domain III Perilaku (Lanjutan) Level 2 :

Kelas S (Pendidikan Pasien) Level 3 : Intervensi (Peningkatan

Kesadaran Kesehatan) diantaranya yaitu berikan Pendidikan Kesehatan

satu per satu; sediakan materi informasi tertulis yang mudah dipahami;

gunakan strategi untuk pemahaman (yaitu mulai dengan informasi yang

paling penting dahulu, focus pada pesan pesan inti dan ulangi, batasi

jumlah informasi yang disajikan pada satu waktu, hubungkan dengan

pengalaman individu); evaluasi pemahaman pasien dengan meminta

pasien mengulangi kembali menggunakan kata-kata sendiri atau

memperagakan keterampilan (Nanda, 2018).

Pada bagian psikomotor Level 1 : Domain III Perilaku (Lanjutan) Level

2 : Kelas S (Pendidikan Pasien) Level 3 : Intervensi (Peningkatan

kesiapan Pembelajaran) diantaranya yaitu dorong verbalisasi perasaan,

persepsi dan kekhawatiran- kekhawatiran pasien; berikan waktu bagi

pasien untuk bertanya dan mendiskusikan kekhawatiran-


kekhawatirannya; bantu pasien menyadari keparahan penyakit dengan

cara yang tepat; bantu pasien bahwa ada pilihan- pilihan pengobatan

yang ditawarkan (Nanda, 2018).

4.1.4 Implementasi

Tindakan yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan

pada Ny. I tersebut disesuaikan dengan perencanaan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Penulis menggunakan intervensi yang

ditetapkan berdasarkan teori dari NANDA-I Diagnosis Keperawatan

dan Klasifikasi 2018-2020 yang telah dicantumkan di bab ii dan

menyesuaikan pula berdasarkan kebutuhan klien saat di lapangan

dengan waktu yang telah ditetapkan untuk dijadikan sebagai tindakan

yang dilakukan.

Domain 11 : Keamanan / perlindungan Kelas 2 : cedera fisik

Kode : 00035 Diagnosa : Resiko cedera. Tindakan keperawatan pada

bagian kognitif yaitu Level 1 : Domain 4 (Keamanan) Level 2 : Kelas V

(Manajemen Risiko) Level 3 : Intervensi (Manajemen Lingkungan)

diantaranya yaitu menciptakan lingkungan yang aman bagi pasien;

mengidentifikasi kebutuhan keselamatan pasien berdasarkan fungsi

fisik dan kognitif secara riwayat perilaku di masa lalu; menyingkirkan

bahaya lingkungan (misalnya, karpet yang longgar dan kecil, furniture

yang dapat dipindahkan); menyingkirkan benda-benda bahaya dari

lingkungan; menyediakan tempat tidur dan lingkungan yang bersih dan

nyaman; menyediakan keluarga / orang terdekat dengan informasi


mengenai membuat lingkungan rumah yang aman bagi pasien. Bagian

afektif terdapat pada Level 1 : Domain 3 (Perilaku) Level 2 : Kelas Q

(Peningkatan Komunikasi) Level 3 : Intervensi (Peningkatan

Komunikasi) : Kurang Penglihatan yaitu menyediakan ruang dengan

pencahayaan yang memadai; meminimalkan cahaya silau (yaitu dengan

menawarkan kacamata atau memasang penutup jendela); menjaga

lingkungan tetap rapi; menghindari menata ulang item di lingkungan

(sekitar) pasien tanpa memberi tahu pasien. Bagian psikomotor terdapat

pada Level 1 : Domain III (Perilaku) Level 2 : Kelas O (Terapi

perilaku) Level 3 : Intervensi (Manajemen Perilaku) yaitu mengatur

batasan bersama pasien; membatasi rutinitas.

Domain 9 : Koping / toleransi stress Kelas 2 : Perhatian Kode :

00148 Diagnosa : Ketakutan. Tindakan keperawatan bagian kognitif

terdapat pada Level 1 : Domain 3 Perilaku (Lanjutan) Level 2 : Kelas T

Peningkatan Kenyamanan Psikologis Level 3 : Intervensi Pengurangan

Kecemasan diantaranya yaitu menggunakan pendekatan yang tenang

dan meyakinkan; menyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku

klien; memberikan informasi yang faktual terkait diagnosis dan

prognosis; berada di sisi klien untuk meningkatkan rasa aman dan

mengurangi ketakutan; meng instruksikan klien untuk menggunakan

teknik relaksasi. Bagian afektif terdapat pada Level 1 : Domain III

Perilaku (Lanjutan) Level 2 : Kelas T (Peningkatan Kenyamanan

Psikologis) Level 3 : Intervensi (Teknik Menenangkan) diantaranya


yaitu mengurangi stimuli yang menciptakan perasaan takut maupun

cemas; memberikan waktu dan tempat untuk menyendiri jika

diperlukan; Duduk dan bicara dengan klien; meng insrtuksikan klien

untuk menggunakan metode mengurangi kecemasan (misalnya teknik

bernafas dalam). Bagian psikomotor terdapat pada Level 1 : Domain 3

Perilaku (Lanjutan) Level 2 : Kelas T (Peningkatan Kenyamanan

Psikologis) Level 3 : Intervensi (Terapi Relaksasi) yaitu menciptakan

lingkungan yang tenang dan tanpa distraksi dengan lampu yang redup

dan suhu lingkungan yang nyaman, jika memungkinkan; mendorong

klien untuk mengambil posisi yang nyaman dengan pakaian longgar

dan mata tertutup; mendapatkan perilaku yang menunjukkan terjadi

relaksasi misalnya bernafas dalam; meminta klien untuk rileks dan

merasakan sensasi yang terjadi; mendorong klien untuk mengulang

praktek teknik relaksasi, jika memungkinkan; mendorong pengulangan

teknik relaksasi secara berkala; mendorong kontrol sendiri ketika

relaksasi dilakukan; mengevaluasi dan dokumentasikan respon terhadap

teknik relaksasi.

Domain 5 : Persepsi / kognisi Kelas 4 : Kognisi Kode : 00126

Diagnosa : Defisien pengetahuan. Tindakan keperawatan bagian

kognitif terdapat pada Level 1 : Domain 3 Perilaku (Lanjutan) Level 2 :

Kelas S Pendidikan pasien Level 3 : Intervensi Pengajaran : Proses

Penyakit yaitu mengkaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan

proses penyakit yang spesifik; menjelaskan mengenai proses penyakit,


sesuai kebutuhan; memberikan informasi kepada pasien mengenai

kondisinya; memberi ketenangan terkait kondisi pasien;

menginformasikan mengenai pemeriksaan diagnostik yang tersedia

sesuai kebutuhan; menjelaskan komplikasi kronik yang mungkin ada,

sesuai kebutuhan. Bagian afektif terdapat pada Level 1 : Domain III

Perilaku (Lanjutan) Level 2 : Kelas S (Pendidikan Pasien) Level 3 :

Intervensi (Peningkatan Kesadaran Kesehatan) diantaranya yaitu

memberikan Pendidikan Kesehatan satu per satu; menyediakan materi

informasi tertulis yang mudah dipahami; menggunakan strategi untuk

pemahaman (yaitu mulai dengan informasi yang paling penting dahulu,

memfokuskan pada pesan pesan inti dan ulangi, batasi jumlah informasi

yang disajikan pada satu waktu, hubungkan dengan pengalaman

individu); mengevaluasi pemahaman pasien dengan meminta pasien

mengulangi kembali menggunakan kata-kata sendiri atau

memperagakan keterampilan. Bagian psikomotor terdapat pada Level

1 : Domain III Perilaku (Lanjutan) Level 2 : Kelas S (Pendidikan

Pasien) Level 3 : Intervensi (Peningkatan kesiapan Pembelajaran)

diantaranya yaitu mendorong verbalisasi perasaan, persepsi dan

kekhawatiran- kekhawatiran pasien; memberikan waktu bagi pasien

untuk bertanya dan mendiskusikan kekhawatiran- kekhawatirannya;

membantu pasien menyadari keparahan penyakit dengan cara yang

tepat; membantu pasien bahwa ada pilihan- pilihan pengobatan yang

ditawarkan.
Dalam melakukan tindakan keperawatan, penulis tidak

menemukan hambatan atau kesulitan pada saat melaksanakan tindakan

keperawatan. Hal ini dikarenakan penulis melakukan tindakkan

keperawatan berdasarkan data yang diperoleh dari klien disesuaikan

dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan juga didukung oleh klien

yang kooperatif.

4.1.5 Evaluasi Keperawatan

Penulis telah melakukan implementasi keperawatan sesuai

dengan intervensi yang telah ditetapkan pada tiga diagnosa keperawatan

yang ditemukan pada Ny. I selama 5 hari kunjungan.

Diagnosa pertama Domain 11 : Keamanan / perlindungan Kelas

2 : cedera fisik Kode : 00035 Diagnosa : Resiko cedera. Dilakukan

selama 2 hari kunjungan masalah teratasi ditandai dengan skala target

outcomes menjadi 4 sering menunjukkan yaitu klien dan keluarga sudah

dapat membuat lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien, klien

sudah tidak silau lagi dan klien juga sudah dapat membatasi

rutinitasnya.

Diagnosa kedua yaitu Domain 9 : Koping / toleransi stress Kelas

2 : Perhatian Kode 00148 Diagnosa : Ketakutan. Dilakukan selama 4

hari kunjungan masalah teratasi ditandai dengan skala target outcomes

menjadi 4 sering menunjukkan yaitu rasa takut dan khawatir klien

sudah mulai menghilang, klien juga dapat melakukan Teknik relaksasi

nafas dalam secara mandiri.


Diagnose ketiga yaitu Domain 5 : Persepsi / kognisi Kelas 4 :

Kognisi Kode : 00126 Diagnosa : Defisien pengetahuan. Dilakukan

selama 2 hari kunjungan masalah teratasi ditandai dengan skala target

outcomes menjadi 4 pengetahuan banyak yaitu klien sudah paham

mengenai katarak dan pilihan pengobatan non bedah sudah dilakukan

klien dengan cara melakukan pengaturan pencahayaan di rumahnya dan

dapat menjawab pertanyaan yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai