Subjek yang digunakan dalam studi kasus ini adalah 1 keluarga dengan
anggota keluarga mengalami masalah keperawatan rheumatoid arthritis
Pada studi kasus ini pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah,
sumber data primer, teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi,
wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan teori tersebut,. Maka teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah :
3.5.1 wawancara
3.4.2 observasi
Melalui observasi peneliti dapat belajar tentang perilaku dan makna dari
perilaku tersebut. Jenis observasi yang dilakukan pada studi kasus ini dukomen yang
digunakan untuk mendukung data hasil wawancara adalah hasil dari pemeriksaan
diagnostik dan data lain yang relavan
3.6 Uji keabsahan data
Uji keabsahan data yang dimaksudkan untuk menguji kualitas data atau
informasi yang diperoleh sehingga menghasilkan data dengan validitas tinggi.
Disamping intergritas studi kasus (karena peneliti menjadi instrument pertama) , uji
keabsahan data dilakukan dengan 1) memperpanjang waktu pengamatan atau tindakan
2) sumber informasi ditambahkan menggunakakn triangulasi dan 3 sumber data yaitu
klien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
1. Analisa data didasarkan pada data yang terkumpul dengan cara wawancara,
observasi dan studi dokumentasi. Selanjutnya data tersebut di bandingkan dengan
teori yanga da sebagian bahan untuk direkomendasikan dalam intervensi, hasil data
yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan dijadikan satu dalam bentuk
transkip dan dikelompokan menjadi data subjektif dan objektif untuk menunjang
penentuan masalah keperawatan.
2. Analisa data pada study kasus menggunakan pendekatan PES (problem, etiologi,
simptom) yang dituangkan dalam bentuk bagan sedangkan pada pendekatan
terapan digunakan analisis deskriptif
3. Penyampaian data
Penyimpanan data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks
naratif, kerahasiaan klien di jamin dengan jalan mengaburkan identitas dari klien.
4. Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan hasil-
hasil study terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan. Perilaku
kesimpulan dilakukan dengan metode induksi.
Tujuan dari inform consen yaitu agar partisipan mengetahui maksud lain dan
tujuan studi kasus serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Lembar
persetujuan diberikan kepada partisipan dan disertai judul studi kasus. Jika subyek
bersedia untuk menjadi partisipan. Maka harus mendatngkan lembar persetujuan
untuk partisipan. Jika subyek tidak bersedia menjadi partisipan, maka peneliti tidak
memaksa dan tetap menghargai hak-hak mereka.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Peneliti menjamin kerahasiaan dari hasil studi kasus baik informasi maupun
masalah-masalah lainnya, semua informasi yang telah di kumpulkan di jamin
kerahasiaannya oleh peneliti. Hanya kelompok tertentu yang akan di laporkan
sebagai hasil studi kasus