No.Revisi :1 SOP Tgl Terbit : 15 Januari 2019 Halaman :1 / 2 Klinik Pratama dr. Dewi Wulansari, M.Sc Bunda Hati Kudus SIP:058/SIP-DU/BPMPPT/XII/2016 Merauke
1. Pengertian Malaria adalah penyakit infeksi yang di sebabkan parasit plasmodium
yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk anopheles betina.
2. Tujuan 1. Untuk mengetahui adanya parasit malaria dalam darah
2. Untuk mengidentifikasi dan menentukan spesies parasit malaria (plasmodium) dalam sediaan darah pasien. 3. Untuk mengetahui jumlah parasit malaria (plasmodium) dalam sediaan darah pasien
3. Kebijakan Keputusan kepala Klinik Pratama Bunda Hati Kudus Tentang
Pemeriksaan Malaria (DDR). 4. Referensi 1. Buku Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar Tahun 2015. 2. Standar Akreditasi Klinik Pratama Bab 2.2.3 5. Prosedur A. Pembuatan Sediaan Darah 1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Dipegang tangan kiri pasien dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas, dipilih jari tengah atau jari manis 3. Dibersihkan jari dengan kapas alkohol 70% untuk menghilangkan kotoran dan minyak yang menempel pada jari tersebut 4. Setelah kering, jari sedikit ditekan agar darah banyak terkumpul di ujung jari 5. Ditusuk bagian ujung jari dengan cepat dengan menggunakan blood lancet 6. Tetes darah pertama dibersihkan dengan kapas kering untuk menghilangkan bekuan darah dan sisa alcohol Ditekan kembali ujung jari sampai darah keluar, diambil objek gelas bersih dan diteteskan 1 tetes kecil darah (±2 µl) dibagian tengah objek gelas untuk sediaan darah tipis, selanjutnya 2-3 tetes kecil darah (± 6 µl) dibagian ujung untuk sediaan darah tebal 7. Dibersihkan sisa darah di ujung jari dengan kapas 8. Diletakkan objek gelas yang berisi tetesan darah diatas meja atau permukaan yang rata 9. Untuk membuat sediaan darah tipis, diambil objek gelas baru (objek gelas kedua) tetapi bukan cover glass. Ditempelkan ujungnya pada tetes darah kecil sampai darah tersebut menyebar sepanjang objek gelas 10. Dengan sudut 45° digeser objek gelas tersebut dengan cepat ke arah yang berlawanan dengan tetes darah tebal, sehingga didapatkan sediaan darah apus (seperti bentuk lidah) 11. Untuk membuat sediaan darah tebal, ujung objek gelas kedua ditempelkan pada ketiga tetes darah tebal. Darah dibuat homogen dengan cara memutar ujung objek gelas searah jarum jam, sehingga terbentuk bulatan dengan diameter 1 cm 12. Diberikan label sesuai register dan dikeringkan di tempat yang datar tanpa pemanasan. B. Pewarnaan Sediaan Darah 1. Sediaan darah tipis yang sudah kering difiksir dengan methanol. 2. Diletakkan sediaan pada rak pewarnaan dengan posisi darah berada diatas 3. Disiapkan 3% larutan Giemsa dengan mencampur 0,3cc Giemsa stok dengan 9,7cc aquadest 4. Dituang larutan Giemsa 3% dari tepi hingga menutupi seluruh permukaan objek gelas. Dibiarkan selama 45-60 menit. 5. Dituangkan air bersih perlahan-lahan dari tepi objek gelas sampai larutan Giemsa yang terbuang menjadi jernih. 6. Diangkat dan dikeringkan tanpa pemanasan. Setelah kering sediaan darah siap diperiksa. 7. Ditetesi 1-2 tetes minyak imersi pada sediaan dan diperiksa pada mikroskop dengan pembesaran lensa objektif 100x
6. Unit Terkait 1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Gigi 3. Kia & KB 4. Farmasi
7. Dokumen 1. Rekam Medik
terkait 2. Log Book Pengkajian Awal 8. Rekaman No. Yang Isi Perubahan Tanggal mulai Historis Diubah diberlakukan perubahan 1.