PROFESI KEGURUAN
Tentang Kode Etik Keguruan
Di susun oleh:
l Intan putri syaharani
l Maryulia
l Muhamad syafriansyah
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………............
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………….............
DAFTARISI……………………………………………………………………………............
.
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………............
A. Latar
Belakang…………………………………………………………………............
B. Rumusan
masalah………………………………………………………………...........
C. Tujuan
penulis………………………………………………………………….............
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………….............
A. Kode etik keguruan …………………………………………………………...............
1. Pengertian Kode Etik Guru……………………………………………….............
2. Tujuan kode etik guru………………………………………………………..........
3. Tujuan kode etik guru………………………………………………………..........
4. Penerapan kode etik guru dalam kehidupan masyarakat………………............
5. Nilai–nilai dasar dan nilai operasional kode etik guru………………….............
6. Pelaksanaan, pelanggaran dan sanksi guru………………………………...........
7. Ikrar guru Indonesia dalam kode etik guru……………………………..............
BAB III
KESIMPULAN……………………………………………………………….............
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………..............
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini pendidikan menjadi masalah yang ramai dibicarakan. Berbicara mengenai
pendidikan berarti berbicara tentang profesi guru dan kode etik guru. Profesi guru merupakan
salah satu profesi yang banyak diminati oleh kebanyakan siswa dan siswi, hal tersebut karena
guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa ini, guru yang baik dan
berkualitas tentu mempunyai etika yang baik, guru yang tidak berkualitas akan menjadikan
bangsa ini menjadi bangsa yang tertinggal dan bahkan bisa menjadi bangsa yang terjajah lagi.
Oleh karena itu, orang-orang berlomba-lomba untuk menjadi seorang guru. Namun, menjadi
seorang guru bukanlah hal yang mudah ada beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain
adalah syarat admistrasi, teknis, psikis, dan fisik, selain itu seorang guru juga harus memiliki
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, professional dan juga harus mempunyai kode etik
yang baik.
Namun,kebanyakan orang-orang yang telah menjadi seorang guru dalam menjalankan
profesinya tersebut tidak jarang melakukan penyimpangan atau pun pelanggaran terhadap
norma-norma menjadi seorang guru, sehingga pemerintah menetapkan suatu aturan atau
norma-norma yang harus dipatuhi oleh para guru di Indonesia yang dikenal dengan “Kode
Etik Guru”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Kode Etik Guru?
2. Apakah tujuan kode etik guru?
3. Apakah fungsi kode etik terhadap guru di Indonesia?
4. Bagaimana penerapan kode etik guru dalam kehidupan masyarakat?
5. Bagaimana nilai – nilai dasar dan nilai operasional kode etik guru ?
6. Bagaimana pelaksanaan, pelanggaran dan sanksi guru ?
7. Apa ikrar guru Indonesia dalam kode etik guru ?
BAB II
PEMBAHASAN
1 Soedijarto. 1993. Menuju Pendidikan Nasional Yang Relevan dan Bermutu. Jakarta : Balai Pustaka. hal. 112
Secara istilah “kode etik” terdiri dari dua kata, yakni “kode” dan “etik”. Kata “etik” berasal
dari bahasa Yunani, “ethos” yang berarti watak, adab atau cara hidup. Dapat diartikan bahwa
etik itu menunjukkan “cara berbuat yang menjadi adat, karena persetujuan dari kelompok
manusia”. Atau secara harfiah kode etik berarti sumber etik. Jadi kode etik guru itu dapat
diartikan sebagai aturan tata susila keguruan2
Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota
profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat.
B. Tujuan Kode Etik Profesi Guru
Tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan
kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara umum tujuan mengadakan kode etik adalah
sebagai berikut3
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau masyarakat,
agar mereka jangan sampai memendang rendah atau remeh terhadap suatu profesi. Oleh
karena itu setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai tindakan yang dapat
mencemarkan nama baik tprofesi terhadap masyarakat.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya
Kesejahteraan dalam konteks ini meliputi kesejahteraan yang bersifat lahir (material) ataupun
kesejahteraan yang bersifat batin (spiritual atau mental).
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
Tujuan lain kode etik dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian profesi,
sehingga bagi para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung
jawab pengabdiannya dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kode etik merumuskan
ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
Untuk meningkatkan mutu profesi, kode etik juga memuat norma-norma dan anjuran agar
para anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi, maka diwajibkan kepada setiap anggota untuk
secara aktif berpartisipasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan yang
dirancang organisasi
2 Syaiful Bahri Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : PT. Rineka Cipta. hal. 49
3 Soetjipto dan Raflis Kosasi. 1999. Profesi Keguruan, Jakarta : PT. Rineka Cipta. hal.31
peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan
pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan.
Secara umum, kode etik ini diperlukan dengan beberapa alasan, antara lain:
- Untuk melindungi pekerjaan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
- Untuk mengontrol terjadinya ketidakpuasan dan persengketaan dari para pelaksana,
sehingga dapat menjaga dan meningkatkan stabilitas internal dan eksternal pekerjaan.
- Melindungi para praktisi di masyarakat, terutama dalam hal adanya kasus-kasus
penyimpangan tindakan.
- Melindungi anggota masyarakat dari praktek-praktek yang menyimpang dari ketentuan
yang berlaku.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota
profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Tujuan
merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan
kepentingan organisasi profesi itu sendiri.
Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang
melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan
peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, kode etik guru sebagai
pedoman guru dalam berperilaku sesungguhnya dapat diterapkan di masyrakat. Guru ketika
berinteraksi dengan masyarakat harus berpegang teguh pada kode etiknya. Perilaku yang
ditunjukkan harus mencermikan nilai-nilai luhur kode etik itu sehingga kandungannya
menjelma dalam perilakunya.
B. SARAN
Adapun saran dari kami sebagai golongan pelajar jangan menjadikan buku atau kitab-kitab
sebagai buku hiasan saja atau buku pelengkap referensi, tetapi hendaklah kita baca, maknai,
dan di tafsiri dengan baik dan selanjutnya diamalakan dengann segenap kemampuan. Dan
kiranya makalah kami ini sangat jauh dari kesempurnaan, Kritik dan Saran dari pembaca
sangat kami harapkan demi meningkatkan kesempurnaan makalah yang kami tulis ini.
DAFTAR PUSTAKA
Soedijarto. 1993. Menuju Pendidikan Nasional Yang Relevan dan Bermutu. Jakarta : Balai
Pustaka.
Syaiful Bahri Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Soetjipto dan Raflis Kosasi. 1999. Profesi Keguruan, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Djam’an Satori, dkk. 2010. Profesi Keguruan. Jakarta.
Syaiful bahri djamarah , Op Cit, hlm.49-50
Made Pidarta , Landasan Kependidikan , Jakarta.