Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN

UPAYA PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dengan semakin luasanya upaya pelaksanaan kesehatan dan keberhasilan


pembangunan nasional di semua sektor, mendorong peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi
serta kesehatan. Berkaitan dengan pertambahan penduduk dan keberhasilan pelaksanaan
program keluarga berencana, telah dideteksi adanya pergerakan jumlah penduduk usia muda
kearah penduduk berusia tua. Hal ini berarti perlu meningkatkan pelayanan dan pembinaan
kesehatan bagi lanjut usia.

Salah satu pengembangan upaya kesehatan masyarakat di puskesmas adalah upaya


kesehatan lanjut usia. Pelayanan kesehatan lanjut usia di puskesmas terdiri dari pelayanan
kesehatan lanjut usia di dalam gedung maupun diluar gedung. Pelayan didalam gedung
umumnya bersifat individual yang berbentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative, termasuk rujukannya. Sedangkan pelayanan lamjut usia di luar gedung
dilaksanakan melalui pembinaan pada kelompok usia lamjut dalam bentuk promotif dan
preventif.

Untuk memperjelas lingkup penyelenggaraan upaya kesehatan lanjut usia di puskesmas


perlu diatur mengenai uraian kegiatan pelayanan kesehatan lanjut usia sebagai acuan bagi
petugas puskesmas dan masyarakat yang menbutuhkan pelayanan tersebut.

B.Tujuan Pedoman

1. Tujuan Umum
Tersedianya acuan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan lanjut usia di Puskesmas
Pattiro Mampu
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya acuan tentang jenis pelayanan kesehatan lanjut usia, peran dan
fungsi ketenagaan, sarana prasarana di Puskesmas Pattiro Mampu
b. Tersedianya acuan untuk melaksanakan pelayanan kesehatan lanjut usia

C.Sasaran Pedoman

1. Petugas kesehatan yang melayani lanjut usia di Puskesmas Pattiro Mampu


2. Semua lanjut usia yang berada di wilayah Puskesmas Pattiro Mampu
D. Ruang Lingkup pedoman

1. Kegiatan di dalam gedung

 Pemeriksaan kesehatan pada lanjut usia


 Deteksi dini lanjut usia resti
 Sistem rujukan lanjut usia
E. Batasan Operasional

1. Upaya kesehatan lanjut usia adalah upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat yang berusia lanjut.
2. Puskesmas santun lanjut usia adalah puskesmas yang melakukan pelayanan kesehatan
kepada pra lanjut usia dan lanjut usia yang meliputi aspek promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitative dengan lebih menekankan unsur-unsur sebagai berikut :
a. Pro-aktif berupa pelayanan kesehatan pada saat kegiatan dikelompok lanjut
usia dan melaksanakan kunjungan pada penderita yang dirawat dirumah.
b. Memberikan kemudahan proses pelayanan berupa fasilitas loket dan ruang
pemeriksaan tersendiri di puskesmas atau sesuai kondisi setempat.
c. Santun pelayanan terhadap lanjut usia dilakukan secara proporsionaldengan
memberikan perlakuan sopan, hormat dan menghargai sosok insan yang lebih
tua, serta memberikan dukungan dalam rangka mendorong kemandiriannya
untuk mencapai masa tua dengan derajat kesehatan yang optimal.
d. Pelayanan oleh tenaga profesional serta pengelola program lanjut usia di
puskesmas bekerja sama dengan unsur lintas sektor maupun swasta
berdasarkan kemitraan.
e. Melaksanakan pelayanan dengan standar teknis pelayanan yang berlaku.
3. Kempok lanjut usia adalah suatu wadah pelayanan kepada lanjut usia dimasyarakat
dimana proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat, lintas
sektor, pemerintah dan non pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain dengan
menitikberatkan pelayanan pada upaya promotif dan preventif.

F. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia


2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber daya Manusia Upaya Kesehatan lansia

Untuk terselenggaranya kegiatan pelayanan kesehatan pada lanjut usia harus paling
sedikit satu orang tenaga kesehatan yang memiliki pendidikan minimal Diploma III.

No Upaya Kualifikasi SDM Realisa


1 Kesehatan Lanjut Usia Pendidikan Minimal Mampu oleh satu orang dengan
Diploma III latar belakang pendidikan DIII
Kesehatan

B. Distribusi Ketenagaan

Penanggung jawab pelayanan kesehatan lanjut usia melaksanakan kegiatan di dalam


gedung puskesmas maupun pelayanan kesehatan lanjut diluar gedung.

Adapun petugasnya adalah sebagai berikut :

Kegiatan Penanggungjawab Unit terkait


Pelayanan kesehatan lanjut usia Kepala Puskesmas
 Dalam gedung Dokter, perawat UKP
 Luar gedung Bidan, Perawat UKM

C. Jadwal kegiatan

1. Pengaturan kegiatan pelayanan kesehatan lanjut usia dilakukan bersama oleh para
pemegang program. Dalam kegiatan lokakarya mini bulanan dengan persetujuan Kepala
Puskesmas dan Lintas sektor.
2. Jadwal kegiatan pelayanan kesehatan lanjut usia dibuat untuk jangka waktu 1 tahun dan
di breakdown dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan pada awal bulan
sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan program pelayanan kesehatan
lanjut usia di koordinasikan oleh Kepala Puskesmas Pattiro Mampu.

Bulan
No Kegiatan Jan Feb Ma Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
r
1 Pemeriksaan x x X x x x
kesehatan
lanjut usia di
puskesmas
2 Pemantauan x x x X X x
Lansia Resti
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang

1. Letak
Ruang pelayanan kesehatan lanjut usia berada dalam satu ruangan dengan ruang poli
umum.
2. Ruang
a. Luas ruangan 4mx5m
b. Atap dan langit-langit kuat dan berwarna terang, mudah di bersihkan dan
ketinggian dari lantai 3,5 m
c. Dinding terbuat dari material keras, rata dan tidak berpori, tidak silau, kedap air
dan mudah dibersihkan.
d. Lantai kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna terang dan mudah
dibersihkan.
e. Pintu dan jendela lebar dan dapat dibuka secara maksimal

3. Pra sarana

a. Dilengkapi dengan tempat sampah tertutup


b. Ventilasi cukup dan sirkulasi udara terjaga
c. Pencahayaan cukup terang

Denah Pelayanan

wc

wastafel

kursi

Meja 1 Meja 2 kr
kursi
kr

Tempat tidur

B. Standar Fasilitas

Ruang pelayanan kesehatan lanjut usia berada dalam satu ruang dengan poli umum.

Untuk menunjang tercapainya tujuan kegiatan pelayanan kesehatan lanjut usia memiliki
penunjang yang harus di penuhi.
Kegiatan pelayanan Lanjut usia Sarana Prasarana
Dalam Gedung  Meja, kursi
 Alat tulis
 Buku Register
 Timbangan dewasa
 Pengukur tinggi badan
 Stetoscope
 Tensimeter
 Thermometer
 Banner
Luar Gedung  Tempat kegiatan (gedung,ruangan atau tempat
terbuka
 Meja, kursi
 Alat tulis
 Buku Pecatatan kegiatan 9buku register bantu)
 Kit usia lanjut, yang berisi timbangan dewasa,
meteran pengukur tinggi badan, stetoskop,
tensimeter, peralatan laboratorium sederhanan,,
termometer
 KMS lanjut Usia
 Buku pedoman Kesehatan (BPK) Lanjut usia
BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan

Puskesmas Pattiro Mampu merupakan puskesmas rawat jalan yang salah satu kegiatannya
adalah upaya kesehatan lanjut usia meliputi :

1. Kegiatan Dalam Gedung


a. Pelayanan Kesehatan lanjut usia
 Kesehatan Umum
 Kesehatan Jiwa
 Gizi pada lanjut usia
 Kesehatan mata dan telinga
 Keperarawatan kesehatan dasar

b. Penyuluhan kesehatan
c. Melakukan rujukan sesuai dengan keadaan lanjut usia
2. Kegiatan luar gedung
a. Pembinaan dan pemeriksaan kesehatan lanjut usia dikelompok lanjut usia
b. Olahraga/ kesegaran jasmani bagi lanjut usia
c. Penyuluhan yang berkaitan dengan masalah kesehatan lanjut usia

B. Metode
Metode merupakan cara bagaimana pelaksanaan upaya kesehatan lanjut usia dilakukan di
Puskesmas Pattiro Mampu, Yaitu :
1. Pendekatan secara individu
Dengan strategi advokasi, merupakan kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar
membantu atau mendukung pelaksanaan program. Advokasi adalah pendekatan kepada
pengambil keputusan dari berbagai tingkat dan sektor terkait dengan kesehatan. Tujuan
kegiatan ini adalah untuk meyakinkan para pejabat membuat keputusan atau penentu
kebijakan bahwa program kesehatan yang akan dilakukan tersebut sangat penting, oleh
sebab itu perlu dukungan kebijakan atau keputusan dari pejabat tersebut. Dukungan
dari pejabat pembuat keputusan dapat berupa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, surat keputusan, surat instruksi
dan atau fasilitas lain.
2. Pendekatan secara kelompok
Pendekatan dengan menggunakan strategi kemitraan dan pemberdayaan masyarakat.
a. Strategi kemitraan
Tujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dapat tercapai apabila ada
dukungan dari berbagai eleman yang ada di masyarakat. Dukungan dari
masyarakat dapat berasal dari unsur informasi (tokoh agama dan tokoh adat )
yang mempunyai pengaruh di masyarakat. Tujuannya adalah agar para tokoh
masyarakat menjadi jembatan antara sektor kesehatan sebagai upaya membina
suasana yang kondusif terhadap kesehatan, bentuk kegiatan dapat berupa
pelatihan tokoh masyarakat.
b. Strategi pemberdayaan masyarakat
Adalah Strategi yang ditujukan kepada masyrakat secara langsung. Tujuan
uama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.

C. Langkah- Langkah
1. Persiapan
a. Menyiapkan tempat yang aman, nyaman dan tenang
b. Menyiapkan alat-alat pemeriksaan
c. Menyiapkan media informasi dan alat peraga apabila diperlukan seperti poster,
lembar balik, leaflet dan sebagainya.
2. Pelaksanaan
a. Pendafataran pasien lanjut usia / anggota kelompok lanjut usia
b. Menggali informasi / data kepada pasien atau keluarganya
c. Melakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran
tekanan darah, pemeriksaan status mental
d. Melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi di puskesmas
e. Melakukan penyuluhan dan konseling
f. Kesegaran jasmani / olahraga ( dilaksanakan sesuai situasi setempat )
3. Pemantaun dan evaluasi
Pencatatan dan pelaporan
a. Buku register pasien
b. Formulir pencatatan hasil kegiatan kesehatan kelompok lanjut usia
BAB V

LOGISTIK

Perencanaan logistik adalah merencakan kebutuhan logistik yang pelaksanaan


dilakukan oleh semua semua petugas penanggungjawab program kemudian diajukan sesuai
dengan alur yang berlaku di masing-masing organisasi. Kebutuhan dana dan logistik untuk
pelaksanaan kegiatan lanjut usia direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program
dan lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metode pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.

1. Kegiatan dalam gedung puskesmas membutuhkan sarana da prasarana antara lain :


a. Meja, kusri
b. Alat tulis
c. Buku register
d. Timbangan dewasa
e. Pengukur tinggi badan
f. Stetoskop
g. Tensimeter
h. Thermometer
i. Banner

2. Kegiatan Luar gedung (Kelompok usia lanjut)

a. Tempat kegiatan (tempat terbuka )


b. Meja, kursi
c. Alat tulis
d. Kit lansia yang berisi, timbangan dewasa, pengukur tinggi badan, stetoskop,
Tensimeter, termomter,
e. Peralatan laboratorium sederhana
f. KMS lansia

Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator upaya kesehatan lanjut


usia, berkoordinasi dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan
lokakarya mini puskesmas untuk mendapatkan persetujuan kepala
puskesmas.Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan
direncanakan oleh koordinator upaya kesehatan lanjut usia berkoordinator dengan
bendahara puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas. Untuk
itu selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan POA (Plan Of Action).
BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik resiko
yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi pada
petugas sebagai pelksanaan kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena
masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak
program keselamatan lainnya.

1. Identifikasi resiko
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengindentifikasi
resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelkasanaan kegiatan.
Identifikasi resiko atau dampak dari pelaksanaaan kegiatan dimulai sejak membuat
perencanaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari
pelaksanaan kegiatan. Upya pencegahan resiko tehadap sasaran harus dilakukan untuk
tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan, kemungkinan terjadi resiko terdapat dalam
keamanan pangan dan kondisi lingkungan

2. Analilis resiko
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau dampak dari
pelaksanaan kegiata yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan
langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang terjadi. Hal ini perlu
dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan resiko yang mungkin terjadi. Analisa
kesehatan lanjut usia adalah ketidakstabilan berjalan pada orang tua sehingga sering
mengakibatkan jatuh.
3. Rencana upaya pencegahan
Upaya pencegahan untuk menghindari resiko yang terjadi pada lanjut usia antara lain:
a. Akses keluar masuk pasien
 Jalan tidak licin
 Ada pegangan untuk lanjut usia
b. Toilet untuk lamjut usia ada pegangan
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Keselamatn kerja atau Occupatinal Safety, dalam istilah sehari-hari sering disebut
safety saja, secara filosofi diartikan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin kebutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi
keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan.

Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang
aman, kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan serta penurunan
kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas
terkait keselamtan kerja disini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap resiko
pekerjaan.

Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang telah
mengamanatkan antara lain, setiap kerja harus melaksanakanupaya kesehatan kerja, agar tidak
terjadi ganggua kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, khususnya sarana dan prasarana
kesehatan, maka resiko yang dihadapi petugas kesehatan semakin meningkat. Perugas
kesehatan merupakan orang pertama yang rentan terhadap masalah kesehatan, untuk itu
semua petugas kesehatan harus mendapat pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi dan
desinfeksi. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh
yang sehat.

Dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan program upaya kesehatan lanjut usia
perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawanpuskesmas dan lintas sektor dengan melakukan
identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan
kegiatan. Upaya pecegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan antara lain :

1. Cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.


2. Penggunaan masker dan sarung tangan pada saat melakukan pemeriksaan pasien.
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur
dan menilai mutu pelayanan. Penendalian mutu sangat berhubungan dengan aktifitas
pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga agar
kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluran yang sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.

Kinerja pelaksanaan dimonitor dan di evaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut :

1. Ketetapan pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal


2. Kesesuain petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketetapan metode yang digunakan
4. Tercapainya indikator program kesehatan lanjut usia
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan
dibahas pada tiap pertemuan mini lokkakarya tiap bulan.
BAB IX

PENUTUP

Pedoman pelakasanaan kegiatan upaya kesehatan lanjut usia ini dibuat untuk
memberikan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan dipuskesmas pattiro mampu,
penyusunan di sesuaikan dengan kondisi riil yang ada di puskesmas, tentu saja masih
memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku secara nasional.
Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan
yang menuju pada hasil yang optimal.

Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan lanjut usia di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan atau pengurangan dari
kebijakan yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai