DISUSUNOLEH
LELATULL QADIR
170520099
KOLAKA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Indonesia merupakan negara agraris yang lahannya sangat luas dan keaneka
ragaman hayatinya sangat tinggi. Hal ini dapat menjadi landasan untuk negara
indonesia disebut sebagai negara agraris. Oleh karena itu sektor pertanian sangat
ekonomi lebih menitik beratkan pada bidang pertanian dan industri yang berbasis
adalah salah satu subsistem yang bersama sama subsistem lain membentuk
Sektor pertanian memiliki keterkaitan yang erat dengan sektor industri. Dengan
dikembangkannya industri yang maju dan kuat didukung oleh pertanian yang
tangguh dan sebaliknya, dapat membuat masyarakat Indonesia yang agraris secara
bertahap akan mampu menjadi masyarakat agraris yang tangguh sekaligus menjadi
pertanian yaitu agribisnis dan agroindustri. Dengan pertumbuhan yang terus positif
secara konsisten, sektor pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan
rangkaian sistem agribisnis yang berfokus pada kegiatan yang berbasis pengolahan
sumberdaya hasil pertanian serta peningkatan nilai tambah dari suatu komoditas
pertanian. Agroindustri berperan strategis dalam upaya pemenuhan kebutuhan bahan
Ubi kayu merupakan komoditas abad ke-21 karena memiliki kegunaan yang
umur panen fleksibel, fleksibel dalam usahatani, toleran tanah masam dan
kekeringan (Atman2011). Sifat toleran tersebut membuat ubi kayu juga dapat
berkembang pada lahan sub optimal atau marginal. Lahan optimal lebih diutamakan
untuk pengembangan tanaman padi dan jagung, sedangkan ubi kayu dapat di
Salah satu hasil pertanian yang dapat di usahakan dan di olah menjadi makanan
yang memiliki nilai tambah adalah ubi kayu. Ubi kayu termasuk komoditi yang
tidak tahan lama dalam penyimpanannya. Oleh sebab itu perlu suatu pengolahan
meningkatkan nilai tambah hasil pertanian (Imran et al. 2014). Pengolahan ubi kayu
Menjadi aneka produk pangan merupakan usaha untuk menghasilkan nilai tambah
ekonomi karena mudah rusak dalam bentuk segar, bersifat musiman dan voluminus
(bulky). Tujuan pengolahan ubi kayu menjadi aneka produk pangan adalah untuk
meningkatkan daya tahan produk yang layak di konsumsi, dan meningkatkan nilai
nilai tambah yang di iringi dengan penambahan biaya pengolahan. Produk olahan
tersebut memiliki nilai jual yang lebih tinggi sehingga keuntungannya semakin
lebih lanjut. Selainitu, produk olahan ini memiliki nilai jual yang lebih tinggi di
bandingkan dengan produk pertanian yang tidak diolah. Kegiatan produksi yang
Menurut Hermawan (2012), permasalahan yang dihadapi oleh usaha kecil adalah
dan kurangnya inovasi produk. Ditinjau dari aspek agroindustri, industri pengolahan
kasuami dijalankan dengan teknologi sederhana dan permodalan yang kecil. Hal
B. Masalah Penelitian
rumuskan adalah seberapa besar nilai tambah ubi kayu di Kecamatan, Gu.
C. Tujuan Penelitian
Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang
dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui nilai tambah ubi kayu di
D. Manfaat Penelitian