Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertambangan merupakan sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam
rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang
meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta
kegiatan pascatambang. Industri pertambangan merupakan industri yang
membutuhkan modal yang sangat besar dalam melakukan berbagai kegiatan
didalamnya. Hal inilah yang menjadikan industri pertambangan memiliki resiko
yang tinggi ketika ingin berinvestasi didalamnya.
Oleh karena itu, pelaku industri pertambangan sangat perlu melakukan
analisis terkait dengan kelayakan ekonomi dari suatu bahan tambang agar dapat
memperoleh nilai yang menguntungkan dimasa mendatang. Hal ini juga perlu
dilakukan agar dapat mengurangi resiko kerugian bagi pihak perusahaan atau
pelaku industri pertambangan dalam melakukan kegiatan pertambangan.
Kabupaten Buton merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi
tambang, khusunya aspal alam. Aspal alam di Pulau Buton ini telah diketahui
sejak awal abad ke 20. Penyelidikan pertama kali oleh Elbert tahun 1909
kemudian tahun 1924 sampai Pada tahun 1926 aspal buton dikerjakan oleh
N.V.Meijnbouwen Cultuur Maatscappij Boeton sampai 1954. Dan hingga saat ini
perusahaan yang mengelola endapan aspal buton salah satunya PT. Wijaya Karya
Bitumen.
PT. Wijaya Karya Bitumen merupakan salah satu Perusahan penambangan
aspal alam yang berdiri sejak tahun 1924 hingga saat ini 2021. PT. Wijaya Karya
Bitumen memiliki IUP yang lengkap. Untuk dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat khususnya Provinsi Sulawesi Tenggara dan masyarakat Indonesia
pada Umumnya. PT. Wijaya Karya Bitumen memiliki WIUP 318.526 Ha. Pada
PT. Wijaya Karya Bitumen terdapat dua lokasi penambangan yaitu Kabungka
dan Lawele. Pada lokasi penambangan Kabungka terdapat beberapa tambang,
yaitu tambang A, B, C, D, E, F dan Winto. Sementara di lokasi penambangan
Lawele hanya terdapat 1 tambang saja, yaitu tambang Lawele. Saat ini PT.
Wijaya Karya Bitumen akan merencanakan penambangan aspal dengan lokasi
IUP di Desa Nambo Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi
Tenggara. salah satu hal yang harus direncanakan dengan baik dalam melakukan
kegiatan penambangan yaitu aspek teknis, ekonomi dan lingkungan, hal ini
dikarenakan dalam pengerjaannya kegiatan penambangan membutuhkan modal
yang sangat besar, mulai dari tahap eksplorasi, pengembangan (development),
penambangan hingga pasca tambang sehingga perencanaan finansial harus
dilakukan dari awal.
Olehnya itu penulis tergerak untuk meakukan penalitian Tugas Akhir terkait
dengan kelayakan ekonomi engan judul “Analisis Klayakan Investasi
Menggunakan Metode Discounted Cash Flow Pada Tambang Aspal PT.
Wijaya Karya Bitumen.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian tugas akhir yang
dilakukan olh penulis yaitu :
1. Bagaimana menghitung biaya penambangan aspal berdasarkan nisbah
pengupasan pada PT. Wijaya Karya Bitumen ?
2. Bagaimana hasil analisis kelayakan investasi untuk kegiatan penambangan
aspal dengan metode Discounted Cash Flow (NPV, IRR, PI & PBP) PT.
Wijaya Karya Bitumen ?
3. Bagaimana hasil analisis sensitivitas terhadap rsiko perubahan harga jual
aspal pada PT Wijaya Karya Bitumen.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu :
1. Untuk menghitung biaya penambangan aspal berdasarkan nisbah pengupasan
pada PT. Wijaya Karya Bitumen
2. Untuk Menganalisis kelayakan investasi untuk kegiatan penambangan aspal
dengan metode Discounted Cash Flow PT. Wijaya Karya Bitumen
3. Untuk Menganalisis sensitivitas terhadap rsiko perubahan harga jual aspal
pada PT Wijaya Karya Bitumen.
1.4 Hipotesis Penelitian
para meter yang paling berpengaruh terhadap nilai NPV dalam analisis
sensitivitas adalah harga aspal karena hubungannya yang berbanding lurus
sehingga, semakin tinggi harga aspal maka semakin tinggi tingkat keyakinan
bahwa suatu proyek itu layak secara ekonomi.
1.5 Batasan Masalah
Pada penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti agar hasil
penelitian sesuai dengan pokok permasalahan yang sedang diteliti. Adapun
batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis kelayakan investasi hanya pada usaha penambangan batubara di
PT.Citra Tobindo Sukses Perkasa.
2. Biaya yang dihitung diambil hanya pada kegiatan penambangan
sepertpembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan overburden dan coal
getting.
3. Parameter yang digunakan pada discounted cash flow adalah net present
value (NPV), internal rate of return (IRR)dan payback period (PBP).
4. Penelitian ini hanya meninjau aspek ekonomi.
5. Dalam penelitian ini, tidak dilakukan desain geometri tambang, penjadwalan
penjualan, dan perhitungan detail kebutuhan alat
6. Tidak memperhitungkan biaya studi kelayakan, jaminan pasca tambang,
biaya pasca tambang, pajak bumi dan bangunan (PBB), amortisasi dan
depresiasi.
7. Estimasi cadangan dilakukan oleh perusahaan PT. Wijaya Karya Bitumen
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :
1. Memperoleh cara menghitung biaya penambangan pada PT. Wijaya Karya
Bituumen
2. Memperoleh hasil analisis kelayakan ekonomi dengan metode NPV, IRR, PBP
dan PI pada PT. Wijaya Karya Bitumen
3. Memperoleh hasil analisis sensitifitas terhadap perubahan biaya penambangan
dan harga jual nikel pada PT. Wijaya Karya Bitumen
4. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk membuat kebijakan terkait
kegiatan penambangan pada Wijaya Karya Bitumen
5. Untuk menambah wawasan terkait analisis investasi dalam industri
pertambangan serta sebagai referensi bagi penelitian berikutnya.
1.7 Krangka Berfikir

Analisis Klayakan Investasi Menggunakan Metode


Discounted Cash Flow Pada Tambang Aspal PT. Wijaya Karya
Bitumen.

Pengumpulan Data-Data Ekonomi


dan Teknis

Perhitungan Aliran Kas Analisis Sensitivitas

Penentuan Layak atau


Tidak Layak

Kesimpulan

Gambar 1.1 Kerangka berpikr

Anda mungkin juga menyukai