Anda di halaman 1dari 21

DIARE

Anggota kelompok 2 :
Ajeng Dahlia 2019141001
Dwi jayanti indahisnasari 2019141011
Elvina Erlan 2019141012
Oktaria Pratama Dewi 2019141019
Syilvia Endah puspita 2019141022
POKOK PEMBAHASAN

1. Klasifikasi penyakit
2. Patofisiologi penyakit
3. Tanda gejala
4. Faktor resiko
5. Nama obat
6. Zat berkhasiat
7. Indikasi
8. Cara pemakaian
9. Efek samping
10. Pola hidup hindari penyakit
Klasifikasi Penyakit

Tipe Mekanisme Penyebab


Osmotik Larutan cairan substansi yang aktif laktosa, kelebihan magnesium
secara osmotik dan tidak antasid.
terabsorbsi.
Sekretori Peningkatan sekresi dan/atau Eschericia coli, ileal resection,
penurunan absorbsi eletrolit dan air. kanker thyroid.
klasifikasi
Eksudatif Absorbsi yang tidak sempurna, Disenteri, leukemia.
pengeluaran lendir dan darah
akibat inflamasi.
Gangguan Motilitas Penurunan waktu kontak makanan Diabetes neurohaty, iritasi perut.
dengan dinding usus,
penggosongan kolon yang terlalu
cepat dan pertumbuhan bakteri.
Klasifikasi Diare Berdasarkan Tanda dan Gejala

DIARE RINGAN, Buang air besar 3 kali sehari, tekanan darah normal dan tidak terjadi penurunan tekanan
darah ketika berdiri, demam ringan atau tanpa demam, haus kering, fan mulut kering tertama dibawah
lidah.

DIARE SEDANG, Buang air besar 4-5 kali sehari,demam lebih dari 38°C, kehilangan kekenyalan kulit,
tekanan darah normal dengan penurunan sedikit tekanan darah saat berdiri, dan mulut kering.

DIARE BERAT, Buang air besar > 6 kali sehari,demam lebih dari 38°C, hypoperfusi seperti syok akibat
penurunan sirkulasi darah, penurunan kesadaran, sakit perut yang sangat, kulit yang dingin dan
lembab.menunjukkan gejala
Patofisiologi penyakit
masukan makanan/minuman yg terkontaminasi

infeksi pada mukosa ususi

menimbulkan mekanisme tubuh


makanan/zat yang tidak dpt di serap menimbulkan untuk mengeluarkan toksin
raangsangan tertentu
yaitu :menimbulkan
mekanisme tubuh untuk
mengeluarkan toksin
lanjutan.......
peningkatan sekresi air dan
tekanan osmotik dalam elektrolit kedalam rongga peningkatan gerakan
rongga usus meninggi usus. usus(peristaltik)

terjadi pergeseran air dan


elektrolit kedalam rongga berkurangnya
usus kesempatan usus
penerap makanan

isi rongga usus yg


berlebihan akan
merangsang usus untuk
mengeluarkannya

DIARE
Lanjutan...
DIARE

resiko kekurangan cairan dan


ganguan rasa nyaman
elektrolit
Nama obat

Cortimoxazole
Zinc

Kloramfenikol Oralit
Cortimaxazole

INTERAKSI OBAT
Kotrimoksazol dapat menambah efek dari antikoagulan dan memperpanjang waktu paruh Fenitoin juga dapat mempengaruhi
besarnya dosis obat-obat hipoglikemia. Pernah dilaporkan adanya megaloblastik anemia apabilakotrimoksazol diberikan
bersama-sama dengan obat yang dapat menghambat pembentukan folat misalnya Pirimetamin. Pemberian kotrimoksazol
bersama dengan diuretik terutama Tiazid dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya trobositopenia.

EFEK SAMPING
Efek samping jarang terjadi pada umumnya ringan, seperti reaksi hipersensitif/alergi, ruam kulit, sakit kepala dan gangguan
pencernaan misalnya mual, muntah dan diare.Walaupun sifatnya jarang dapat terjadi reaksi hipersensitivitas yang fatal pada
kulit atau darah seperti sindrom Steven Johnson, toxic epidermal, necrosis fulminant, hepatic necrosis dan diskrasia darah
lainnya.
Lanjutan…

ZAT BERKHASIAT
cotrimoxazole adalah antibiotik kombinasi trimethoprim dan sulfamethoxazole yang digunakan untuk mengobati
berbagai macam infeksi bakteri. kombinasi ini dengan perbandingan satu bagian trimethoprim dan lima bagian
sulfamethoxazole.

INDIKASI
trimethoprim dan sulfamethoxazole

CARA PEMAKAIAN
 Bayi usia 6 minggu - 6 bulan : 120 mg, 2 kali sehari.
 Anak usia 6 bulan - 6 tahun : 240 mg, 2 kali sehari.
 Anak usia 6 - 12 tahun :480 mg, 2 kali sehari.
 Dewasa dan anak diatas 12 tahun 1960 mg, 2 kali sehari.
Kloramfenikol

INTERAKSI OBAT
• Penurunan efektivitas chloramphenicol dalam membasmi bakteri, bila digunakan bersama rifampicin dan phenobarbital.
• Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang fatal, jika digunakan bersama obat yang bisa menekan fungsi sumsum
tulang.
• Peningkatan risiko terjadinya efek samping phenytoin, ciclosporin, dan tacrolimus.
• Penurunan efektivitas ceftazidime cynacobalamin (vitamin B12), dan beberapa vaksin hidup, seperti vaksin BCG, vaksin
kolera, dan vaksin tifoid.
• Penurunan efektivitas antibiotik lain, seperti ceftriaxone, dalam mengatasi infeksi bakteri.
• Peningkatan risiko terjadinya perdarahan, bila digunakan bersama warfarin.
• Peningkatan efek obat antidiabetes golongan sulfonilurea, seperti gliclazide, glipizide, atau gliquidone, sehingga dapat
terjadi hipoglikemia

EFEK SAMPING
pusing, sakit kepala, mual atau muntah, diare, kebingungan atau linglung, sariawan, sensasi tersengat pada mata atau telinga,
pandangan kabur.
lanjutan

ZAT BERKHASIAT
Chloramphenicol bekerja dengan cara membasmi bakteri penyebab infeksi, atau memperlambat
hingga menghentikan pertumbuhannya. Obat ini efektif menangani infeksi akibat S. typhi, H.
influenzae, E. coli, C. psitacci, serta beragam spesies bakteri Neisseria, Staphylococcus,
Streptococcus, dan Rickettsia

INDIKASI
Mengobati diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri

CARA PEMAKAIAN
 Dewasa: 50 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 4 dosis. Pada infeksi berat, dosis dapat dinaikkan hingga 100
mg/kgBB per hari.
 Anak-anak: 25-50 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 4 dosis. Pada infeksi berat, dosis dapat dinaikkan hingga
100 mg/kg per hari
ZINC

Interaksi obat

Zinc dapat menurunkan apsorbsi obat lain. Obat yang dipengaruhi absorpsinya diantaranya
Adalah penisilamin, ciprofloxacin dan tetrasiklin. Apabila iberikan bersama sebaiknya diberikan
Jarak waktu antar konsumsi obat sedikitnya 2 jam.

Efek Samping

Efe samping ringan yang dapat timbul, antara lain adalah mual, Sakit perut,
Rasa panas di dada (Heartburn), Muntah, Diare, Sakit kepala, Pusing
Lanjutan…

Zat Berkhasiat
zinc

Indikasi
Sebagai pelengkap cairan rehidrasi oral (CRO) untuk mengganti cairan tubuh
dan mencegah dehidrasi pada anak

Cara pemakaian
• bayi 2-6 bulan ½ tablet dispersible (10 mg zinc) 1x sehari selama 10 hari
berturut-turut
• anak 6 bulan – 5 tahun 1 tablet dispersible (20 mg zinc) 1x sehari selama
10 hari,bahkan jika diare sudah berhenti

ISO VOL 50 hal 426


Oralit

INTERAKSI OBAT
• Kandungan kalium dan natrium di dalam oralit dapat mengubah konsentrasi ion litium yang terdapat dalam darah.
• obat penghambat ACE, obat diuretik hemat kalium, dan ciclosporin dapat meningkatkan risiko terjadinya hiperkalemia jika
dikonsumsi bersama oralit dalam jumlah yang berlebihan

EFEK SAMPING
Hipertensi
Sakit kepala
Pusing
Letih
Perubahan suasana hati
Rasa tidak nyaman di perut
Kembung
Lanjutan….

ZAT BERKHASIAT
Glukosa anhidrat, kalium klorida, natrium klorida, trisodium sitrat dihidrat

INDIKASI
Meredakan dehidrasi akibat diare dengan cara menggantikan cairan dan garam yang hilang dari tubuh

CARA PEMAKAIAN
Anak 0-1 tahun: 1½ gelas pada 3 jam pertama, kemudian ½ gelas tiap kali diare.
Anak 1-5 tahun: 3 gelas pada 3 jam pertama, kemudian 1 gelas tiap kali diare.
Anak 5-12 tahun: 6 gelas pada 3 jam pertama, kemudian 1½ gelas tiap kali diare.
Di atas 12 tahun: 12 gelas pada 3 jam pertama, kemudian 2 gelas tiap kali diare.
Pola Hidup Hindari Penyakit

 Menghindari makanan pemicu diare

 Rajin mencuci tangan

 Minum banyak air yang bersih

 Konsumsi probiotik

 Masak bahan makanan denga sempurna

 Mengkonsumsi makanan dan minum dengan bahan alami


Contoh Gambar Obat
DAFTAR PUSTAKA

 Sudoyo et al, 2006, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

 Sw Ningsih,2019,Epidimeologi dan faktor resiko diare.Eprints Poltekes Jogja


Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik and
illustrations by Storyset

Anda mungkin juga menyukai