SKRIPSI
OLEH
FATKUR ROHMAN
NPM.17.010.8975
NIRM. 2017.4.008.0101.1.006193
i
PEMBINAAN KEAGAMAAN SANTRI LANSIA DI PONDOK
PESANTREN RAUDLATUL ULUM KENCONG
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Islam
OLEH
FATKUR ROHMAN
NPM.17.010.8975
NIRM. 2017.4.008.0101.1.006193
i
LEMBAR PERSETUJUAN
FATKUR ROHMAN
NPM.17.010.8975
NIRM. 2017.4.008.0101.1.006193
(MAKHROMI, M.Pd.I)
ii
LEMBAR PENGESAHAN
FATKUR ROHMAN
NPM.17.010.8975
NIRM. 2017.4.008.0101.1.006193
Telah dimunaqasahkandi depan Sidang Munaqasah
Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri
Pada tanggal, 08 Agustus 2021
Ketua Sekretaris
Tim Penguji,
1. Penguji Utama
Drs. Miftahuddin, M.Pd. (………………………)
NIDN. 2115106801
2. Penguji I
Makhromi, M.Pd.I. (………………………)
NIDN. 2120066201
3. Penguji II
Amalia Nurul Maghfiroh, S.Pd. (………………………)
Arif Khoirudin,S.Sos.I.,M.Pd.I
NIDN. 2125058501
iii
MOTTO
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan setulus hati karya tulis sederhana ini, penulis persembahkan kepada:
2. Para guru dan Dosen yang telah menuntun penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
berlipat ganda dari Allah SWT. Dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi
Fatkur Rohman
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
MOTTO..................................................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN..............................................................................v
ABSTRAK..............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Konteks Penelitian.......................................................................................1
B. Fokus Penelitian...........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................5
D. Kegunaan Penelitian.....................................................................................6
E. Definisi Operasional.....................................................................................7
F. Penelitian Terdahulu....................................................................................9
G. Sistematika Penulisan.................................................................................13
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................16
A. Landasan Teori Pembinaan Keagamaan Lansia........................................16
1. Pengertian Pembinaan dan Keagamaan 16
2. Tujuan Pembinaan Keagamaan 17
3. Metode Pembinaan Keagamaan 21
4. Materi Pembinaan Keagamaan 22
B. Lanjut Usia.................................................................................................24
1. Pengertian lanjut usia 24
2. Kondisi psikologi lanjut usia 25
3. Pendidikan Bagi Lanjut Usia (Andragogi) 27
C. Pondok Sepuh.............................................................................................30
D. Faktor Yang Mempengaruhi Pembinaan Keagamaan Lanjut Usia............30
viii
1. Faktor Internal31
2. Faktor Eksternal 33
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................36
A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian................................................................36
B. Kehadiran Peneliti......................................................................................37
C. Lokasi Penelitian........................................................................................38
D. Sumber Data...............................................................................................38
E. Prosedur Pengumpulan Data......................................................................39
F. Teknik Analisis Data..................................................................................42
G. Pengecekan keabsahan data.......................................................................43
H. Tahap-tahap Penelitian...............................................................................44
BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................46
A. Setting Penelitian.......................................................................................46
1. Gambaran Umum Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Kencong
Kepung Kediri 46
2. Keadaan Pengajar dan Santri Lansia 55
B. Paparan Data dan Temuan penelitian.........................................................56
1. Pembinaan keagamaan pada santri lansia di pondok Pesantren
Raudlatul Ulum Kencong Kepung Kediri 56
2. Faktor pendukung dan penghambat pembinaan keagamaan lansia
61
C. Pembahasan Hasil Penelitian.....................................................................66
1. Pembinaan keagamaan pada santri lansia di Pondok Pesantren
Raudlatul Ulum Kencong Kepung Kediri 66
2. Faktor pendukung dan penghambat pembinaan keagamaan lansia
71
BAB V PENUTUP.................................................................................................75
A. Kesimpulan................................................................................................75
B. Saran...........................................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................79
LAMPIRAN...........................................................Error! Bookmark not defined.
ix
x
DAFTAR LAMPIRAN
5. Saran-saran pembimbing.
6. Dokumentasi
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
secara tepat dan benar. Baik dari segi perencanaan pembinaan santri,
kemasyarakatan.2
1
Ita Herlitasari, ̒ ̒ Manajemen Pembinaan Santri Melalui Kegiatan Organisasi Pelajar Pondok
Pesantren Modern Al-Umm Aswaja Ciawi Bogor ̓ ̓ ,
Jurnal Tadbir Muwahhid, Vol.IV, 2 (2020), h. 161-182.
2
Masdar Helmi, Peranan Dakwah dalam pembinaan umat, (Semarang:Dies Natalies, IAIN
Walisongo Semarang), 1971. h 31.
1
2
di akhirat.5
3
Lengrand, An Introduction to Life Long Education, (Paris: Unesco, 1970), h. 26.
4
Lengrand, h. 26.
5
Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 29.
3
taqwa sebelum kematian itu datang. Santri lansia juga menjadi lebih sadar
diri, lebih jujur, dan lain-lain. Hal tersebut tak lepas dari peran dari pengasuh,
spiritual dengan baik serta setia mendampingi mereka dalam mengisi sisa
menganggap bahwa merawat maupun melayani orang usia lanjut itu lebih
susah. Apalagi dilihat dari fisik maupun psikis para lanjut usia yang semakin
dalam meningkatkan kebutuhan jasmani dan rohani bagi santri lanjut usia
Awal mula adanya pondok pesantren lansia ini sejak tahun 1970 M, yang
dilatarbelakangi dengan adanya kalangan orang tua (lanjut usia) yang ingin
meraka ingin menghindari kejenuhan, kesepian dan lainnya. Hingga saat ini
orang yang berusia lanjut yakni lansia yang berusia 50 tahun ke atas untuk
dunia dan menjunjung tinggi ajaran agama Islam yang berlandaskan aliran
ahlus sunnah wal jama’ah’’. Agar visi dari pondok pesantren ini tercapai
hidup rukun dikalangan masyarakat”. Melihat dari segi visi, misi dan
menghadapi akhir hidup yang bahagia dan penuh makna dan mengalami
Santri lansia juga menjadi lebih sadar diri, lebih jujur, dan
niat yang ikhlas. Hal tersebut tak lepas dari peran dari pengasuh, pengurus
yang bermanfaat.6
B. Fokus Penelitian
raudlatul ulum kencong kepung kediri. Oleh sebab itu, masalah tersebut dapat
Kediri.
C. Tujuan Penelitian
Kediri.
6
Kepala Pondok Lansia, Wawancara, Kantor Pondok Pesantren Lansia Raudlatul Ulum Kencong
Kepung Kediri, 24 Juni 2021.
6
D. Kegunaan Penelitian
penulis maupun pembaca pada umumnya. Secara rinci manfaat penelitian ini
1. Manfaat Teoritis
spiritual.
2. Manfaat Praktis
d. Bagi masyarakat
E. Definisi Operasional
Batasan istilah adalah penjelasan yang ada pada judul tentang apa
dalam proposal skripsi ini, maka penulis akan memberikan penjelasan tentang
batasan istilah beberapa bagian kata atau kalimat yang ada didalamnya,
1. Pembinaan
2. Kecerdasan
Kecerdasan berasal dari kata cerdas yang berarti pintar dan cerdik,
memecahkan masalah yang dihadapi, dalam hal ini adalah masalah yang
3. Santri
7
Tim Penyusun Kamus Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Jakarta: Departeman Pendidikan dan Kebudayaan),1998. h. 117
8
Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (Surabaya : Apollo, 2006), h. 141.
9
Rustam Hanafi, Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Emosional Dan Performa Auditor, (Semarang
: Universitas Islam Sultan Agung Semarang), h. 22.
10
Sukamto, Kepemimpinan Kiai dalam Pesantren, (Jakarta: Pustaka LP3ES, 1999), h. 97.
8
4. Lansia (Lanjut Usia)
apabila usianya 60 tahun ke atas, baik pria maupun wanita. Proses menua
atau aging adalah suatu proses alami pada semua makhluk hidup. Laslett
umur dan waktu,sedangkan usia lanjut (old age) adalah istilah untuk
F. Penelitian Terdahulu
antara lain:
Kabupaten Wonogiri”.
11
Siti Partini Suardiman, Psikologi Usia Lanjut (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
2011), h. 1.
9
Hasil dan analisis data dari penelitian tersebut dapat disimpulkan
mu’amalah. Serta cara yang digunakan adalah dengan cara langsung dan
akan dikaji adalah terkait pembinaan bagi para lansia. Sedangkan letak
dikaji meliputi materi ibadah, akhlak, fiqh, cara berdzikir, doa-doa, dan
Agama Fakultas Ushuludin dan Studi Agama UIN Raden Intan Lampung,
10
dan hubungan pembinaan sosial keagaaman dan kesadaran beragama
lansia.
penelitian yang akan dikaji adalah terkait pembinaan bagi para lansia.
terfokus pada metode, materi, motivasi dan hasil yang didapat dalam
penelitian yang akan dikaji meliputi materi ibadah, akhlak, fiqh, cara
Jurusan PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga, dalam
Kabupaten Semarang”.
11
pengaplikasian ibadah yang mereka lakukan serta ber-akhlakul karimah
penelitian yang akan dikaji adalah pembinaan agama bagi para santri
akan dilakukan peneliti yakni meliputi materi ibadah, fiqh, hukum fiqh,
akhlak, doa-doa, cara berdzikir, dan lain-lain. Selain itu pembinaan yang
12
tafsir al-ibriz, pengajian, al-berzanji, dan shalat. Pembelajaran tersebut
dengan penelitian yang akan dikaji adalah pembinaan agama bagi para
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Nur Sufi Hidayah STIQ An Nur
yakni meliputi materi ibadah, fiqh, hukum fiqh, akhlak, doa-doa, cara
G. Sistematika Penulisan
sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN.
13
Dalam pendahuluan ini meliputi: a) konteks penelitian, b) fokus
h) Tahapan-tahapan penelitian.
BAB V: PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dan saran. Uraian yang di jelaskan dalam
para pengelola subjek penelitian atau kepada peneliti dalam bidang sejenis
14
yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sudah di
selesaikan.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pembinaan berasal dari kata dasar “bina”, yang berasal dari bahasa
awalan “ke” dan akhiran “an”. Sehingga membentuk kata baru yaitu
12
Muhammad Azmi, Pembinaan Akhlak Anak Usia Pra Sekolah (Yogyakarta: Belukar), 2006. h.
54
13
Tim Penyusun Kamus Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Jakarta : Departeman Pendidikan dan Kebudayaan), 1998. h. 117.
14
Sidi Gazalba,dkk. Masjid Pusat Pembinaan Umat ( Pustaka : Jakarta), 1971. h. 87.
16
17
agamanya (agama Islam) secara baik dan benar dalam kehidupan sehari-
hari.
Dalam suatu usaha itu pasti ada tujuan, begitu halnya dalam
Tujuan adalah sasaran yang hendak dicapai dari suatu aktivitas, karena
15
Masdar Helmi, Peranan Dakwah Dalam Pembinaan Umat (Semarang: Dies Natalies, IAIN
Walisongo Semarang, 1971), h. 31.
16
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 144.
keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek
kehidupannya.17
baik, maka akan dijelaskan tujuan secara umum dan tujuan secara khusus
sebagai berikut:
18
Maka untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan adanya
Islam.
menjadi dua tahap, yaitu tahap dewasa dan tahap orang tua ( usia
1) Tahap Dewasa
Pada tahap ini, orang dewasa percaya pada suatu agama dan
20
Zakiyah Daradjat, Pendidikan Agama Dalam Pembinaan Mental (Jakarta, 1982), h. 72.
21
Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), 159.
19
Masa lansia merupakan masa yang di mulai dari umur 60
usianya.
22
Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2009),
h. 100.
20
3. Metode Pembinaan Keagamaan
“metodos” kata ini terdiri dari dua suku kata yakni “metha” yang berarti
melalui atau melewati dam “hodos” yang berarti jalan atau cara.23 Dalam
pekerjaan.
Sebuah metode yang akan digunakan dalam hal ini hendaklah jelas artinya
lain :
a. Metode ceramah
23
Husaini usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi penelitian sosial, (Jakarta: Bumi
aksara 1996), h. 42.
21
Metode ini paling sering digunakan dalam pembinaan agama
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada santri, tetapi
dapat pula dari santri kepada guru. Penggunaan metode ini baik dan
tepat.
c. Metode sorogan
secara bergantian.24
24
Iys Nur Handayani, ʻʻMetode Sorogan dalam Meningkatkan Kemampuan
Membaca Alquran pada Anak ʼʼ, GOLDEN AGE Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia
Dini,Vol. III, N. 2.(2018), h. 106.
22
a. Materi Aqidah
para lanjut usia akan membuat hidup mereka diliputi aman tentram lahir
dan batin dalam mengisi sisa usianya, sehingga tidak merasa takut
b. Materi Ibadah
Sesuai dengan hadist Nabi bahwa Islam dibina atas lima sendi,
rukun Islam. Materi utama yang sering dan selalu dianjurkan untuk
dilaksanakan adalah tentang shalat dan berpuasa agar para lanjut usia
23
mengerjakan shalat dan berdzikir secara rutin. Wujud nyata dari materi
c. Materi Akhlak
yang mulia para lanjut usia dapat hidup rukun, saling menyayangi dan
mengasihi sesama.
B. Lanjut Usia
apabila usianya 60 tahun ke atas, proses menua atau aging adalah suatu
proses alami pada semua makhluk hidup. Menurut Laslett (Caselli dan
Lopez) dalam buku berjudul Psikologi Usia Lanjut yang dikutip oleh Siti
pada semua tingkatan umur dan waktu, sedangkan usia lanjut (old age)
penurunan daya tahan dan kemampuan tubuh baik secara fisik, fungsi
25
Suardiman, Psikologi Usia Lanjut, h. 1.
24
sehari-harinya.26 Pada usia ini mereka cenderung menyukai kegiatan
berkembang biak, semakin tua dan akhirnya meninggal. Masa usia lanjut
merupakan masa yang tidak bisa dielakkan oleh siapapun khususnya bagi
hanyalah menghambat proses menua agar tidak terlalu cepat, karena pada
penurunan.28
adalah manusia yang berusia 60 tahun ke atas, yang berada pada tahap
a. Segi kognisi
26
Suardiman, h. 132.
27
Harlock Elizabeth B, Psikologi Perkembangan , Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 155.
28
Suardiman, Psikologi Usia Lanjut, h. 1.
25
dan perilaku, kehilangan kemampuan praktis, kesulitan
meyakinkan diri sendiri bahwa itu adalah hal yang biasa pada usia
mereka. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa mereka tidak termotivasi
yang kurang jelas serta apa yang didengarnya berbeda dengan yang
diucapkan orang.29
b. Segi afeksi
dari kehidupan sosial antara manusia dengan manusia yang lain saling
fisik lansia.
29
Elizabeth B, Psikologi Perkembangan , Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,
Terjemahan oleh Istiwidayanti & Soedjarwo, h. 379.
26
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa usia lanjut
karenanya, agar usia lanjut tetap sehat serta mandiri, sejahtera dan
a. Pengertian Andragogi
dewasa. Istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani yaitu andr yang
30
Sudjana Djadja,Ilmu dan Aplikasi Pendidikan,(Bandung: PT. Imperial Bakti Utama, 2007), h. 1.
27
pembelajaran orang dewasa harus memperhatikan karakteristik orang
dewasa.31
3) Menyerupai sekolahan.
4) Menguatkan kepemimpinan.
6) Meningkatkan informalisasi.
31
Suprijanto,Pendidikan Orang Dewasa; dari Teori Hingga Aplikasi,(Jakarta:Bumi Aksara, 2007),
h. 5.
28
2) Pendidikan perbaikan (corrective education)
dewasa yang mulai memasuki usia tua dengan tujuan agar mereka
dewasa dan orang tua dengan tujan agar mereka dapat mengenal
4) Pendidikan kader
di masyarakat.
29
kegiatan kehidupan keluarga.Tujuannya ialah memperluas dan
pendidikan seks.32
C. Pondok Sepuh
belajar agama islam.33 Sedangkan sepuh berasal dari bahasa jawa yang
artinya orang yang sudah lanjut usia. Pondok sepuh yang dimaksud dalam
tersebut mempunyai santri atau jamaah lanjut usia sebanyak 35 orang yang
berasal dari desa desa sekitar kecamatan Kepung. Para santri lansia di
pondok sepuh tersebut rata-rata tidak diurus oleh pihak keluarga karena pihak
32
Yusnadi,Andragogi,Pendidikan Orang Dewasa,(Medan:ProgramPascasarjana Universitas
Sumatera Negeri Medan, 2002), h. 56.
33
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1998). h. 695.
30
menghambat pelaksanaan pembinaan keagamaan tersebut. Faktor-faktor yang
1. Faktor Internal
Faktor internal ialah faktor yang timbul dari dalam diri lansia dan
meliputi:
a. Faktor Fisiologis
berbekas.34
yang disampaikan.35
34
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rajawali press, 2013), h. 145.
35
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 60.
31
b. Faktor Psikologis
36
Syah, Psikologi Belajar, h. 147.
32
baik secara positif maupun negatif dalam proses belajar. Sikap
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ialah faktor yang datang dari luar diri lansia.
eksternal ini terdiri dari faktor sosial dan non sosial, dimana akan
a. Faktor sosial
tersebut meliputi:
37
Syah, h. 149.
38
Syah, h. 151.
33
1) Guru, faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang
agama.
b. Faktor Non-Sosial
meliputi:
34
3) Fasilitas belajar, fasilitas belajar adalah semua yang diperlukan
keagamaan.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
kasus. Studi kasus merupakan “Pengujian secara rinci satu latar atau satu
orang subyek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau suatu peristiwa
tertentu” maka peneliti studi kasus meneliti secara keseluruhan dari subjek
atau daerah yang dijadikan objek peneliti. Sedangkan dalam penelitian ini,
3. Metode kualitatif
36
37
6. Deskriptif
B. Kehadiran Peneliti
alat pengumpul data. “kehadiran peneliti ini harus dilukiskan secara eksplisit
40
Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), h.
61.
41
Tim Penyusun, Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IAIT press (Kediri: Institut Agama
Islam Tribakti (IAIT), 2020), h. 35.
38
penelitian berlangsung:
Kediri.
C. Lokasi Penelitian
satu pondok pesantren yang di dalamnya terdapat aktivitas para lansia guna
D. Sumber Data
fakta maupun angka”, data kualitatif dinyatakan dalam bentuk kalimat atau
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama, baik
2. Data sekunder
Data sekunder berasal dari sumber tertulis, dapat dibagi atas sumber
1. Observasi
penelitian.42
42
Hadari Nabawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press), 1990.h. 100.
40
2. Wawancara
orang, atas dasar ketersediaan dan dalam setting ilmiah, di mana arah
pengumpulan data yang berupa pertemuan dua orang atau lebih secara
langsung untuk bertukar informasi dan ide dengan tanya jawab secara lisan
43
Nabawi.h. 113
44
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. (Bandung: CV Alfabeta), 2017.h. 2
41
3. Dokumentasi
catatan harian, cendera mata, laporan, dan sebagainya. 45Sifat utama dari
data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang
silam. Kumpulan data bentuk tulisan ini disebut dokumen dalam arti luas
dan sebagainya.46
45
Sartono Kartoditdjo, Metode Penggunaan Bahan Dokumenter,dikutip dari koentjaraningrat,
Metode Penelitian Masyarakat. h .62.
46
Bungin, Analisa Data Penelitian Kualitatif (Jakarta: Prenada Media Group), 2008.h. 122.
42
sebuah fenomena dapat memiliki nilai sosial, akademis, dan ilmiah. 47 Analisis
data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data penelitian antara lain:
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema dalam
polanya. data yang direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan
47
Etta mamang, Metodologi Penelitian–Pendekatan Praktis dalam Penelitian (Yogyakarta:
ANDI), 2010.h. 305
48
Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset),
2008.h. 248.
43
valid dan dipertanggung jawabkan dan dipercayai oleh semua pihak. Dalam
wawancara lagi dengan sumber data yang pernah di temui maupun yang
baru.
dokumentasi.
pencari sumber data, tetapi ikut terjun langsung ke lokasi dan ikut
mengamati kegiatan.
49
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif : Teori & Praktik (Jakarta: PT. Bumi aksara),
2016.h. 210-211.
4. Triangulasi, diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber, cara
dan waktu. Dalam hal ini peneliti menggunakan dua jenis pendekatan
mengecek data dengan sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
H. Tahap-tahap Penelitian
c. Mengurus perizinan
b. Memasuki lapangan
penelitian
44
3. Tahap analisan data, terdiri dari analisis selama pengumpulan data dan
sesudahnya.
wawancara
1) Pengorganisasian data
3) Pengkategorian data
45
BAB IV
A. Setting Penelitian
Kepung Kediri
Kepung Kediri. Secara rinci, uraian fakta temuan penelitian ini dapat
Kepung Kediri
46
47
sebagai berikut:
5 Kediri.
Kediri.
iman.50
50
Wawancara dan Observasi di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Kencong, Pada tanggal 12
Juli2021.
48
Kepung Kediri
Raudlatul Ulum ini didirikan oleh K. Sholhah, KH. Abdul Hadi, KH.
Ahmadi dan KH. Zamrodji, yang mana empat perintis tersebut dan
tersebut. Setelah itu rumah beliau dipindah dari Dsn. Jombangan Ds.
Nyai Syairozi diberi rumah oleh pak Kyai Jombangan yang sekarang
hasil kebun yang berupa daun pisang, dengan kerja keras seperti itu
juga belum bisa mencukupi kebutuhan hidup beliau, jadi setiap sore
Sholhah, KH. Abdul hadi, KH. Ahmadi dan KH. Zamrodji. Sampai
di bidang perekonomian. Hal ini bisa dilihat dari peran aktif Yayasan
Visi
Misi
Tujuan
Illahi.
duniawi.
kekal.51
tugas dan fungsi dari unsur yang ada di dalam lembaga tersebut.
berikut:
51
Dokumentasi Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Kencong Kepung Kediri, pada tanggal 12 Juli
2021.
53
: 2. Noval Fawaid
: 3. Ibu Khofsoh
: 4. Ibu Mujiati
6 unit dan juga rumah petak kecil yang dibangun santri dengan
pesantren.
santri lansia.
lansia.52
52
Observasi, di Pondok Pesantren Raudlatu Ulum Kencong Kepung Kediri, 12 Juli 2021.
55
Ustadz : 6 orang
1) K. Ahmad Djayadi
Ustadzah : 4 orang
1) Hj. Fatimah
3) Ibu Khofsoh
4) Ibu Mujiati
santri lansi
santri.
56
a) Mengisi formulir
f) Membayar administrasi
g) Dan lain-lain.
Ustadz/ Ustadzah, mereka harus bisa memberikan contoh yang baik dan
beberapa wawancara.
57
53
Wawancara dengan Ibu Masri'in di Pondok Pesantren Raudlatu Ulum Kencong Kepung Kediri,
pada tanggal 12 Juli 2021.
54
. Wawancara dengan Ibu Umi Daiyah di Pondok Pesantren Raudlatu Ulum Kencong Kepung
Kediri, pada tanggal 12 Juli 2021.
58
Ulum dalam memberikan pembinaan pada santri lansia yakni dengan cara
bisa berjalan sesuai dengan tujuan yang di harapkan yaitu dengan bantuan
tindakan yang nyata agar bisa menjadi panutan bagi santri lansia dan
satu santri lansia yakni Ibu Istijannah bahwa sebagai santri lansia di
Ustadzahnya.57
ulum kencong kepung kediri dilaksanakan setiap hari yaitu pada waktu
pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB berupa sholat dluha yang di pimpin
hari itu dan pada malam hari yakni setelah jama’ah sholat maghrib,
sunnah tersebut antara lain adalah sholat subutul iman, sholat lita’nisil
c. Membaca al-Qur’an
60
menjelang dluha. Selain itu, kegiatan belajar al-Qur’an dan tadarrus al-
Dzikir pida’ ini termasuk salah satu kegiatan yang rutin dilakukan
di masjid sirojuddin.
f. Manaqiban
pada diri lansia agar mereka mendapat pengetahuan agama dan juga
terlepas dari faktor penghambat tadi, juga ada faktor pendukung yang
tersebut:
58
Wawaranca dengan Ustadz Jayadi di Pondok Pesantren Raudlatu Ulum Kencong Kepung Kediri
pada tanggal 12 Juli 2021.
59
Wawaranca dengan Ustadz Jayadi di Pondok Pesantren Raudlatu Ulum Kencong Kepung Kediri
pada tanggal 12 Juli 2021.
63
Begitu juga semangat meraka yang juga tinggi, karena dalam sholat
berikut:
berlatar belakang agama kuat, ada juga yang sama sekali belum
63
Wawaranca dengan Hj. Fatimah di Pondok Pesantren Raudlatu Ulum Kencong Kepung Kediri
pada tanggal 14 Juli 2021.
66
paparkan.
harapkan dari para lansia itu sendiri adalah mencari bekal untuk di
64
Wawaranca dengan Ustadz Jamaludin di Pondok Pesantren Raudlatu Ulum Kencong Kepung
Kediri pada tanggal 12 Juli 2021.
67
menjadi tauladan dan memberikan contoh yang baik dari segala prilaku
maupun yang lain. Segala hal contoh yang baik akan mudah diikuti dan
ditiru oleh para santri lansia tersebut, seperti contoh dalam kegiatan
Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan dalam suatu pembinaan
tasawuf, fiqh, ibadah, dll. Materi yang disampaikan oleh ustadz biasanya
umumnya dan tidak terlalu panjang lebar dengan maksud agar mudah
sholat tahajut, sholat hajat, sholat taubat, sholat witir, sholat subutul
waktu pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB berupa sholat dluha yang di
rohani pada hari itu dan pada malam hari yakni setelah jama’ah
tasbih, sholat witir, lalu dilanjut pada sekitar pukul 24.00 WIB santri
c. Membaca al-Qur’an
meninggal (wafat) baik itu keluarga, para guru, para masyaikh, para
leluhur, dll.
71
f. Manaqiban
salam.
a. Faktot Pendukung
pendukung tersebut:
kondusif.
65
M Dalyono, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT. Renika Cipta, 2010). h. 60.
73
berkualitas.
berikut:
disampaikan.66
berlatar belakang agama kuat, ada juga yang sama sekali belum
66
M.Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional (Jakarta: Pedoman Ilmu
Jaya, 2007). h. 60.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
diantaranya seperti:
mereka memiliki visi serta tujuan hidup ke depan yang jelas dang
ilmu agama. Materi yang diberikan oleh ustadz seperti akhlak, fiqh,
75
76
tau mana yang baik dan mana yang tidak baik, apa yang harus
c. Dzikiran
Allah SWT, salah satu dzikir dilakukan setelah sholat fardhu yakni
jiwa dan raga hanya kepada sang kholiq. Apalagi dilihat dari umur
para lansia yang semakin tua yang diharapkan mereka salah satunya
d. Membaca al-Qur’an
ketentraman serta ketenangan jiwa. Selain itu salah satu santri lansia
ada 2, yaitu:
B. Saran
yang bermanfaat. Di sisi lain, saran ini berguna untuk menindak lanjuti dari
membentuk jiwa sosial santri lansia serta kepedulian yang tinggi terhadap
sesama.
3. Bagi Peneliti
Bungin, 2008. Analisa Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.
Daradjat, Zakiyah, 2014. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Gunawan, Imam. 2016. Metode Penelitian Kualitatif : Teori & Praktik. Jakarta:
PT. Bumi aksara.
H.M Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner, cet ke-5 (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011),
h.28.
79
80
Nasih dan Kholidah, metode dan teknik pembelajaran pendidikan agama islam
(Bandung: Refika aditama, 2009), 186.
Suprijanto, 2007. Pendidikan Orang Dewasa; dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta
: Bumi Aksara.
81
Tim Penyusun Kamus Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1998. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departeman Pendidikan dan
Kebudayaan.
Tim Penyusun Kamus Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1998. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departeman Pendidikan dan
Kebudayaan.
Tim Penyusun Kamus Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1998. Kamus
Besar Bahasa Indonesia Jakarta : Departeman Pendidikan dan
Kebudayaan
Tim Penyusun, 2020. Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IAIT press
(Kediri: Institut Agama Islam Tribakti (IAIT).
Usman Husaini dan Setiady Akbar Purnomo, 1996. Metodologi penelitian sosial,
(Jakarta: Bumi aksara.
Alamat Sekretariat: Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri, Telp 0354-395600
KHOFSOH
83
A. Pedoman Dokumentasi
B. Pedoman Observasi
santri lansia
pondok
C. Pedoman Wawancara
berlangsung?
dilakukan?
ustadz?
disampaikan ustadz?
90
pesantren dilakukan?
RAUDLATUL ULUM
KENCONG KEPUNG KEDIRI
3. Istirahat -
6. Istirahat -
8. Mengaji/Istirahat -
Sholat-sholat Sunnah
13. 20.00 - 2035
(Sholat Ba’diyah, Tasbih, Witir)
Sholat-solat Sunnah
Taubat)
Sholat-sholat Sunnah
17. 03.30 – 04.15 WIB
(Sholat Fajr, Sholat Qobliyah)
93
Fakultas : Tarbiyah
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-
benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan
tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran
sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
Fatkur Rohman
94
RIWAYAT HIDUP
pertama dari bapak Mu’id dan ibu Djamilah, yang beralamatkan di Ds.
Ulum Kencong, dan tentunya do’a dari pengasuh dan teman-teman semuanya